Anda di halaman 1dari 15

REFARAT

ACNE VULGARIS
Nur Yusri
N11121114

Pembimbing Klinik
dr. Zakiani Sakka, Sp. KK., M. Kes
01
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG
Acne vulgaris adalah kelainan kulit yang paling umum, mempengaruhi lebih dari 85%
kalangan muda di seluruh dunia. Meskipun biasanya bermanifestasi selama masa pubertas dan
memburuk selama masa remaja, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini
dapat muncul pada semua usia. Acne vulgaris terjadi akibat hiperplasia kelenjar sebasea,
diferensiasi folikel abnormal dengan peningkatan keratinisasi, hiper- kolonisasi mikroba pada
saluran folikel, dan peningkatan inflamasi terutama melalui aktivasi sistem imun adaptif juga
dapat menjadi kontributor.2
TUJUAN
Tujuan penulisan referat ini untuk
menguraikan penatalaksanaan acne
vurgaris.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Akne vulgaris adalah suatu penyakit peradangan kronik dari unit pilosebasea
disertai penyumbatan dari penimbunan bahan keratin duktus yang terdiri atas
lesi non inflamasi seperti komedo terbuka dan komedo tertutup serta lesi
inflamasi berupa papul, pustul, dan nodul yang disebabkan oleh bakteri
Propionibacterium acnes dan Malassezia furfur. akne vulgaris juga termasuk
penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limited disease).5
 
EPIDEMIOLOGI
Akne vulgaris umumnya terjadi pada usia pubertas. Pada perempuan akne
vulgaris dapat menjadi tanda pertama pubertas dan dapat terjadi satu tahun
sebelum menarche (haid pertama). Prevalensi puncak sering terjadi pada usia
anak hingga remaja akhir (14-19 tahun) dan mengenai dewasa lebih dari 85%.
Insiden akne vulgaris kemudian menurun seiring bertambahnya usia, namun dapat
juga menetap pada usia dekade ketiga atau lebih.6
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya akne vulgaris belum dapat dipastikan. Namun
beberapa faktor yang berperan dalam munculnya akne vulgaris antara lain
akibat hipersekresi hormon androgen, meningkatnya sekresi sebum,
bertambahnya jumlah propionibacterium acnes, hiperkeratosis yang
membentuk mikrokomedo, dan meningkatnya respon inflamasi
KLASIFIKASI
Derajat Tabel Klasifikasi Akne vulgaris Menurut Lehmann 6
Akne Kriteria
vulgaris
Komed
Ringan Pustule <15 Kista = 0 Total <30
o <20
Komed
Pustule 15-
Sedang o 20- Kista <5 Total 30-125
50
100
Komed
Berat Pustule >50 Kista >5 Total >125
o >100
GEJALA KLINIS
Lesi akne vulgaris dapat berupa lesi non-inflamasi dan lesi inflamasi. Lesi non-inflamasi
berupa komedo, yaitu komedo tertutup (whiteheads) dan komedo terbuka (blackhead).
Komedo terbuka berupa lesi yang sedikit meninggi atau datar dengan bagian tengah folikel
berwarna gelap. Komedo tertutup berupa papul kecil sedikit meninggi dan berwarna pucat,
dengan meregangkan kulit mudah mendeteksi lesi ini. Lesi inflamasi berupa papul, pustul
dan nodul, kistik. Di sekitar papul dan pustul terdapat eritema yang menandakan suatu
inflamasi. Nodul ditandai dengan lesi papul eritematosa dan nyeri berdiameter lesi besar dari
5 mm.6
TATALAKSANA
References

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher


● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher
DAFTAR PUSTAKA
1. Murlistyarini, S. 2019. Akne vulgaris. Malang. UB PRESS
2. Mohiuddin,A,K. 2019. A Comprehensive Review Of Acne vulgaris. J Clin Pharm. Vol 1(1).
3. Teresa, A. 2020. Akne Vulgaris Dewasa : Etiologi, Patogenesis, Dan Tatalaksana Terkini. Jurnal Kedokteran. 8(1). Diakses 15 agustus 2022.
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JK/citationstylelanguage/get/chicago-author-date?submissionId=1500&publicationId=1642
4. Artanti, N. A. Rahmawati, N. K. Rakhmawati, R. Prihapsara, F. 2020. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Antijamur Dari Kombinasi Minyak Nyamplung (Calophyllum
Inophyllum L.) Dengan Virgin Coconut Oil Dan Pengembangannya Sebagai Face. Jurnal Farmasi Indonesia. 17(2). Diakses 15 agustus 2022.
https://core.ac.uk/download/pdf/354357034.pdf
5. Scoot, M. A. Stehlik, P. Clark, J. Zhang, D. Yang, Z. Hoffman, T. Mar, D. C. Glasziou, P. 2019. Blue-Light Therapy for Akne Vulgaris : A Systematic Review and
Meta-Analysis. Annals of Family Medicine. 17(6). Diakses 23 agustus 2022. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31712293/
6. Yenny, W.S.2018.resistensi antibiotic pada pengobatan akne vulgaris 45.diakses pada 23 agustus 2022.
https://www.ojs.perdoski.id/index.php/mdvj/article/view/24
7. Murlistyarini, S. 2019. Akne vulgaris. Malang. UB PRESS
8. Sibero, T. H. Putra, A. W. I, Anggriani, I. D. 2019. Tatalaksana Terkini Akne Vulgaris. JK Unila. 3(2). Diakses 02 Juni 2021.
https://docplayer.info/196174221-Tatalaksana-terkini-acne-vulgaris-hendra-tarigan-sibero-1-i-wayan-ardana-putra-2-dwi-indria-anggraini-3-current-management-
of-acne-vulgaris.html

9. Teresa, A. Akne Vulgaris Dewasa : Etiologi, Patogenesis, dan Tatalaksana Terkini. Jurnal Kedokteran. 8 (1). Diaksis 18 Agustus 2022. https://e-journal.upr.ac.id.
DAFTAR PUSTAKA
11. Akramullah, M. I. S., Pramuningtyas, R. 2020. Review Analisis Efektivitas Terapi Antibiotik Akne Vulgaris Derajat Berat. Diakses 24 Agustus 2022.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id.
12. Saputra, O., Anggraini, N. 2017. Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris. JK Unila. 5(1). Diakses 18
Agustus 2022. https://juke.kedokteran.unila.ac.id.
13. Pramuningtyas, R., Oktafiani, N. S. 2022. Efektivitas Oral Isotretinoin Sebagai Pengobatan Acne Vulgaris Derajat Sedang dan Berat. Jurnal Ilmaih
Indonesia. 7 (4). Diakses 18 Agustus 2022. https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id.
14. Wardana, F. Y., Fadila, N., Siwi, M. A. A. 2022. Identifikasi Kandungan Asam Salisilat dalam Produk Krim Anti Jerawat di Pasar Tajinan Kabupaten
Malamg. Vol. 1 (2) : 66 – 79. Diakses 23 Agustus 2022. https://jurnal.poltekkespim.ac.id.
15. Movita, T. 2017. Acne Vulgaris. CDK. 40 (8). Diakses 18 Agustus 2022. https://cdkjournal.com
16. Ramdani, R., Sibero, H. T. 2017. Treatment for Acne Vulgaris. JK Unila. 4 (2). Diakses 18 Agustus 2022. https://juke.kedokteran.unila.ac.id.
17. Nurleni, N., Iskandarsyah. 2020. Formulasi Nanopartikel dengan Vesikel Etosom Asam Azelat Sebagai Anti Jerawat. Jurnal Farmasetis. Vol. 9 (1) : 73
– 80. Viewed on 24 Agustus 2022. https://journal.stikes.kendal.ac.id.
18. Sibero, T. H. Putra, A. W. I, Anggriani, I. D. 2019. Tatalaksana Terkini Akne Vulgaris. JK Unila. 3 (2). Diakses 18 agustus 2022.
https://docplayer.info/196174221-Tatalaksana-terkini-acne-vulgaris-hendra-tarigan-sibero-1-i-wayan-ardana-putra-2-dwi-indria-anggraini-3-current-
management-of-acne-vulgaris.html

19. Alifiano, R. K., etl a. 2021. Perbandingan Efektivitas Obat Topikal Tretinoin dengan Adapalene pada Pasien Akne Vulgaris Derajat Ringan hingga
Sedang. Journal of Dermatology, Venerology, Venerology and Aesthetic. 2 (1). Diakses 18 Agustus 2022. https://jdva.ub.ac.id.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai