Anda di halaman 1dari 19

Tarisa Perolin

10060321017
Farmasi Fisika

Emulsi & Suspensi


 Fenomena Emulsi & Suspensi
Cakupan Materi

 Mengetahui apa itu “miselasi” pada sediaan emulsi dan suspense


 Mengetahui apa yang dimaksud ketidakstabilan emulsi
 Mengetahui perbedaan suspense flokulasi dan deflokulasi
Mengetahui apa itu “miselasi” pada sediaan emulsi dan suspense
1
suspensi Menurut Farmakope Indonesia Edisi III (1979 :
32) suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispersi dalam fase cairan pembawa.

Menurut farmakope edisi VI Emulsi


adalah sistem dua fase yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, dalam bentuk tetesan kecil.Proses
pembentukan emulsi disebut dengan
emulsifikasi.
1

fase terdispersi

Yang saling tidak bercampur

fase pendispersi
1

Surfaktan (Surfactant) merupakan molekul


yang memiliki gugus polar yang suka air
(hidrofilik) dan gugus non polar yang suka
minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat
mempersatukan campuran yang terdiri dari
minyak dan air.
1
Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan permukaan
cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya. Bagian polar molekulnya dapat
bermuatan positif, negatif ataupun netral, bagian polar mempunyai gugus hidroksil semetara
bagian non polar biasanya merupakan rantai alkil yang panjang.
Emulgator masuk kedalam kedua cairan tersebut dan bekerja untuk :
a. Menurunkan tegangan antarmuka
b. Mengurangi gaya tolak menolak antar cairan,
c. Mengurangi gaya tarik menarik anatr molekul dari masing masing cairan.

Dengan menurunnya tegangan permukaan, maka akan mempermudah terbenutknya butiran


fase dalam = terdispersi diseluruh fase luar
1

Proses pembentukan emulsi (emulsifikasi)


 
Misel yaitu suatu penggabungan speris atau
silindris untuk meminimalisasi kontak antara ekor
hidrofobik dengan air.
 
Dalam misel, hanya kepala hidrofilik yang
bersentuhan langsung dengan air, ekor hidrofobik
merupan interior penggabungan.
Mengetahui apa yang dimaksud ketidakstabilan emulsi
2
Emulsi yang stabil :
- Sistem terdispersinya terdistribusi homogen
- Tidak terjadi perubahan fase, kontaminasi mikroba, bau, warna dan konsisten.

Ketidakstabilan kimia dan fisik :


Kimia :
- Terjadinya oksidasi (tengik)
- Terjadinya interaksi antara obat dan eksipien emulsi

Fisik :
Sistem emulsi cenderung kembali ke keadaan fase semula
2
2

Flocculation, adalah fenomena dimana menggerombolnya butiran


fase dlam(droplet) dan masih saling terpisah oleh lapisan tipis fase
pendisfersi

Hal ini terjadi, karena adanya interaksi tarik-menarik(interaksi


listrik) antara droplet dan bersifat reversible.
2

Coalescence adalah fenomena dimana bergabungnya butiran-


butiran fase dalam(droplet) berukuran sama yang slaing
berbenturan atau kontak sehingga secara cepat membentuk droplet
yang lebih besar, hal ini terjadi karena danya kerusakan lapisan
film permukaan luar droplet.
2

Ostwald ripening adalah fenomena dimana droplet yang berukuran


besar kana menjadi lebih besar sementara droplet yang kecil akan
semakin mengecil dan lama lama hilang. Hal ini terjadi karen
molekul yang berada di permukaan droplet yang berukuran lebih
kecil cenderung tidak stabil. Karena droplet kecil cenderung
memiliki energi bebas permukaan besar dibading dengan droplet
yang memiliki ukuran yang besar.
2

Creaming adalah fenomena dimana terbentuknya lapisan yang


mengandung fase dalam lebih banyak, terjadi karena adanya
perbedaan kerapatan jenis antara dua fase pembentuk emulsi.
Berdasarkan hokum stoke, laju terjadinya creaming dapat dikurangi
dengan menurunkan ukuran droplet, meningkatkan viskositas fase
kontinyu.
2

Cracking adalah fenomena dimana fase dalam benar benar terpisah


dari fase luar, terjadi kaena coalescence atau Ostwald ripening.
2

Phase inversion adalah fenomena dimana fase dalam berubah


fungsi menjadi fase luar, emulsi tipe w/o menjadi o/w.
Mengetahui perbedaan suspense flokulasi dan deflokulasi
3

Flokulasi dan deflokulasi adalah peristiwa


memisahnya (mengendapnya fase
terdisper) antara fase terdisper dan fase
pendisper terjadi dalam rentang waktu
yang berbeda.
Dimana pada flokulasi terpisahnya dua fase
tersebut lebih cepat dibandingkan dengan
deflokulasi. Namun, endapan dari flokulasi
dapat didispersikan kembali sedangkan
endapan deflokulasi tidak karena telah
terbentuk caking, hal ini disebabkan oleh
ukuran partikel pada suspense yang
terdeflokulasi sangat kecil, hingga
membentuk ikatan antar partikel yang erta dan
padat.
3
Flokulasi :
1. Partikel merupakan agregat yang bebas
2. Sedimentasi terjadi cepat
3. Tidak terbentuk cake yang keras
4. Sedimentasi mudah terdispersi kembali seperti semula.

Deflokulasi :
1. Partikel susoensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lainnya
2. Sedimentasi terjadi lambat
3. Terbentuk cake yang keras
4. Sedimen sukar terdispersi kembali.
Thank You and Goodbye

Anda mungkin juga menyukai