Anda di halaman 1dari 36

DEPTARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Laporan Kasus

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

TORSIO KISTA OVARIUM


DIBAWAKAN OLEH:
Alfan Satria (4520112025)

DOSEN PEMBIMBING
dr. Darma Syanty, Sp.OG(K), M.Kes
BAB
1
IDENTIFIKASI
KASUS
IDENTITAS PASIEN
-Nama : Ny. R
-Umur : 25 Tahun 3 Bulan
-Agama : Islam
-Alamat : Jl. Dusun Taipajawa Barembeng, Gowa
-Pekerjaan : IRT
-Suku : Makassar
-Tanggal masuk RS : 07 Oktober 2022
-No.RM : 052713
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut bawah

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang wanita G1P0A0 gravid 11 minggu 2 hari datang ke IGD dengan keluhan
nyeri perut bagian bawah sejak 1 minggu yang lalu, nyeri hilang timbul, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, mual (+), muntah (+), demam(-). Pasien mengatakan
sebelumnya telah diberi paracetamol untuk mengurangi nyeri namun nyeri tidak
berkurang. BAB dan BAK kesan normal.
ANAMNESIS

Riwayat ANC : 2 kali di bidan


Riwayat Injeksi TT : Belum pernah
Riwayat Penyakit : DM (-), HT (-), asma (+), alergi (-)
Riwayat Operasi : Belum pernah
Riwayat KB : Belum pernah
Riwayat Obstetri : Kehamilan sekarang (2022)
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM SADAR (Compos mentis : E4M6V5)

TD 129/78 mmHg
HR 99x/menit
RR 20x/menit
S 36,4OC
SPO2 99%
PEMERIKSAAN FISIK

 Kepala : Normocepal, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak
ada kelainan.
 Mata : Bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva
anemis (+/+)
 Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-).
 Telinga : Normotia, discharge (-/-).
 Mulut : Lidah tidak ada kelainan, uvula di tengah, faring tidak hiperemis.
JANTUNG
PARU

 Inspeksi: bentuk normal, simetris saat  Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : iktus kordis teraba
statis dan dinamis,
 Perkusi :
 Palpasi: vokal fremitus sama kuat pada
Batas atas jantung di ICS II midclavicula line sinistra
seluruh lapang paru Batas kanan jantung sejajar ICS IV parasternal line
 Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru dextra
 Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), Batas kiri jantung di ICS V midclavicula line sinistra .

rhonki (-/-), wheezing (-/-) Batas Apek di ICS V Linea axillaris anterior
 Auskultasi: bunyi jantung I/II regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen

Inspeksi : Dalam batas normal


Auskultasi : Dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan perut bawah,
teraba massa, mobile
Perkusi : Dalam batas normal

Kulit : turgor kulit baik. 


Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
Genitalia : Dalam batas normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema tungkai (-)
PEMERIKSAAN DALAM
PEMERIKSAAN LUAR
VULVA/VAGINA TIDAK DAPAT NILAI
TFU TIDAK TERABA
PORTIO TIDAK DAPAT NILAI
LP TIDAK DAPAT NILAI
PEMBUKAAN TIDAK DAPAT NILAI
TBJ TIDAK DAPAT NILAI
KETUBAN TIDAK DAPAT NILAI
SITUS TIDAK DAPAT NILAI
BAGIAN TIDAK DAPAT NILAI
PUNGGUNG TIDAK DAPAT NILAI TERDEPAN

BAGIAN TIDAK DAPAT NILAI PENURUNAN TIDAK DAPAT NILAI


TERENDAH
UUK TIDAK DAPAT NILAI
PERLIMAAN TIDAK DAPAT NILAI
OUI/OUE TIDAK DAPAT NILAI
HIS TIDAK DAPAT NILAI
PANGGUL DALAM TIDAK DAPAT NILAI
DJJ TIDAK DAPAT NILAI KESAN

GERAK JANIN TIDAK DAPAT NILAI PENGELUARAN TIDAK DAPAT NILAI


LENDIR/DARAH
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil

WBC 7,81 [103/uL]

Lymph% 6,7%

Gran% 91,9% ↑

RBC 4,28[106/uL]

HGB 11,0 [g/dL]

HCT 31,2 [%]

PLT 240[103/uL]

PCT 0,223%
PEMERIKSAAN USG

 Uterus tampak sedikit membesar


 Terlihat gestasional sac dan fetus tunggal intrauterine
 DJF positif, pergerakan fetus positif
 Tampak pula lesi bulat kistik pada sisi kanan uterus batas
tegas dinding tipis ukuran ± 12,6 x 13,2 x 11,4 cm.
DIAGNOSA
G1P0A0 gravid 11 minggu 2 hari dengan Kista Ovarium Dextra
TATALAKSANA

Farmakoterapi
 IVFD RL 500 cc 18 tetes/menit
 Paracetamol 1 gr/ 8 jam/IV
 Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
 Diazepam 10 mg/12 jam/oral
TATALAKSANA

Operatif

 Salpingo-ooforektomi
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia


Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
RESUME MEDIS

Seorang wanita G1P0A0 gravid 11 minggu 2 hari datang ke


IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 1 minggu
yang lalu, nyeri hilang timbul, nyeri seperti tertusuk-tusuk, mual
(+), muntah (+), demam(-). Pasien mengatakan sebelumnya
telah diberi paracetamol untuk mengurangi nyeri namun nyeri
tidak berkurang. BAB dan BAK kesan normal.
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI UTERUS DAN OVARIUM
DEFINISI
 
secara unilateral1,2
biasanya
abdomen
menyebabkan
biasanya
ligamen
falopi
ovarium
adalah
Torsi
ovarium.
yang
abnormal berisi cairan
yaitu suatu kantong
juga
Kista ovarium disebut
kistoma
kista

tumbuh
rotasi
latum
mengelilingi
dan
akut.Torsio

ovarium
terjadi

ovarii,
nyeri

tuba
dan

dari

di
1.Pramana C, et al.2020. Ovarian Cyst Torsion: A Case Report. International Journal of Medical Reviews and Case Reports: Indonesia (2020) 4(10):44-46
2.Jain N et al. 2017. Adnexal torsion-symptoms, diagnosis and management: a review of literature.International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and
Gynecology. 2016 May;5(5):1276-1284
EPIDEMIOLOGI KISTA OVARIUM DAN
TORSIO KISTA
Kista Ovarium : semua wanita premenopause &
Sebagian besar dari kista ini adalah kista fungsional dan
jinak.

Torsi ovarium ↑ reproduksi 20 hingga 40 tahun,

Torsio bisa terjadi pada jaringan adneksa normal, namun


dalam 50-80% kasus ditemukan massa ovarium
unilateral

Sebagian kasus torsio juga terjadi pada masa kehamilan sebanyak 20-25% dari seluruh kasus
torsio
ETIOLOGI KISTA OVARIUM

Gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofisis, atau ovarium yang timbul dari
folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi

Tipe folikuler paling banyak ditemukan karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak
terkontrol.

Folikel : rongga cairan dalam keadaan normal, folikel berisi sel telur ini akan melepaskan
sel telur saat ovulasi. pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan
bendungan cairan → kista.
FAKTOR RISIKO TORSIO OVARIUM

Tumor Ligasi
Kehamilan
ovarium tuba
PATOFISIOLOGI KISTA OVARIUM
kista ovarium fungsional dapat terbentuk selama fase siklus menstruasi. Kista folikular terjadi
di fase folikular yang disebabkan oleh stimulasi FSH yang berlebihan atau kurangnya
kenaikan LH, pelepasan ovum tidak terjadi → kista.

Kista korpus luteum → kegagalan terurainya korpus luteum

Kista teka-lutein→ lutenisasi dan hipertrofi sel pada lapisan teka interna akibat stimulasi yang
berlebihan dari (hCG).
MANIFESTASI KLINIS

nyeri perut Bermasalah dalam


Nyeri hebat saat
akut pengeluaran urin secara
komplit menstruasi dan
gangguan siklus
menstruasi
Teraba Massa Di
perut Wanita post monopouse : nyeri pada
daerah pelvik, disuria, konstipasi atau
diare, obstruksi usus.
KOMPLIKASI KISTA OVARIUM

Perdarahan putaran atau


Kista torsi

Robekan
Infeksi
dinding kista
TATALAKSANA KISTA OVARIUM
Observasi

Pada perempan prepubertas Pada perempuan pasca menopause


dan usia reproduktif sering kista diobservasi apabila yang ditemukan:
ovarium fungsional dan akan kista unilokular, berdinding tipis dengan
mengecil perlahan-lahan dalam sonografi, Diameter kista <5 cm, tidak ada
waktu 6 bulan pembesaran kista yang signifikan, dan
kadar serum CA125 normal.
TATALAKSANA
Operatif

 Operasi Kista ovarium yang tidak ganas → reseksi pada bagian ovarium
yang mengandung tumor.
 Jika tumornya besar atau ada komplikasi → (salpingo-ooforektomi) dan
dikirim ke bagian patologi anatomi untuk diperiksa.
PROGNOSIS

Baik dengan diagnosis dini dan penanganan tepat


BAB
3
ANALISA
KASUS
ANALISA DIAGNOSIS

 Berdasarkan Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosa


dengan Torsio Kista ovarium Kanan Pasien merupakan G1P0A0 gravid 11 minggu dengan
keluhan nyeri akut abdomen yang telah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, pasien diberikan
paracetamol tetapi keluhan tidak berkurang.
 Torsio ovarium terjadi pada 50-80% kasus ditemukan massa ovarium unilateral, dimana pada
pasien ini ditemukan massa pada ovarium kanan yang menyebabkan torsio pada ovarium kanan
akibat dari kista.
 Adapun Faktor risiko dari kista ovarium salah satunya: kehamilan. Berdasarkan kasus ini faktor
risiko yang dikaitkan dengan pasien yaitu kehamilan, dimana pasien sedang gravid 11 minggu.
ANALISA TATALAKSANA

Terapi medikamentosa
 Paracetamol dimana parasetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik dimana
tujuan dari pemberian paracetamol ini adalah untuk mengurangi nyeri pada pasien
 pasien juga diberikan obat berupa diazepam oral sebagai muscle relaxant agar
mengurangi spasme otot akibat nyeri.
 Pasien juga diberikan antibiotik berupa ceftriaxone yang merupakan golongan
sefalosporin generasi ketiga, ceftriaxone adalah antibiotik spektrum luas yang
digunakan sebelum dilakukan pembedahan.
ANALISA TATALAKSANA

Terapi Operatif

Terapi operatif berupa salpingo-ooforektomi kanan yang merupakan


pengangkatan tuba falopi (salpingektomi) dan ovarium (ooforektomi), dimana
pada pasien ini dilakukan secara unilateral pada sisi kanan.
BAB
4
PENUTUP
KESIMPULAN
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien
didiagnosa dengan torsio kista ovarium
 Torsi kista ovarium adalah rotasi dari ovarium dan tuba falopi mengelilingi
ligamen latum dan biasanya menyebabkan nyeri abdomen akut.
 Pada kasus ini dilakukan Salpingo-ooforektomi kanan pada pasien, dan
dilakukan rawat inap sampai pasien pulih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai