Anda di halaman 1dari 10

Hak Waris Anak

Angkat
Kelompok 6
Anggota kelompok:
Sisca Riski Selvira 21040704011

Veronika Manafe 21040704133

Ariska Aulia Inisa 21040704137

Lasya Kayla Azzahra 21040704164


Latar Belakang
Anak adalah titipan dari Tuhan kepada Orangtua atas amanah untuk membesarkannya. Memiliki
anak merupakan dambaan setiap pasangan suami-istri untuk melengkapi perjalanan hidup mereka
dalam membangun sebuah keluarga.
Definisi anak angkat terdapat pada Pasal 171 huruf h KHI yang menjelaskan bahwa anak angkat
adalah anak yang berhak mendapatkan perlakuan sama dengan anak kandung di depan orangtua
angkatnya. Hal tersebut, membuat anak angkat memiliki asumsi bahwa dirinya merupakan ahli
waris atas harta yang dimiliki orangtuanya seperti anak kandung pada umumnya .
Hukum Islam telah menetapkan ahli waris atau pembagian harta waris dengan menggunakan Al-
Qur’an dan Hadist sebagai sumbernya. Walaupun demikian, polemik pemberian harta waris kepada
anak angkat akan terus muncul, karena dipandang bahwa anak angkat memiliki hak sama dengan
anak kandung.
Rumusan Apakah anak angkat memiliki hak
waris yang sama dengan anak kandung

Masalah atas harta yang dimiliki orangtua


angkatnya?
Dasar Hukum

Pasal 171 huruf h KHI Pasal 209 ayat (2) KHI


01 02

Q.S. al-Ahzab (33) ayat 4


03 04 Q.S. al–Anfal ayat 75
Penyelesaian

Penetuan hak waris anak angkat terhadap harta


waris orang tua angkatnya disebutkan dalam 209
ayat 2 KHI menjelaskan pemberian wasiat yang
tidak didapatkan oleh anak, maka diberikan
sebanyak 1/3 wasiat wajibah dari harta orang tua
angkatnya. Ini berarti, anak angkat hanya berhak
menerima wasiat sebesar sepertiga bagian saja dan
tidak lebih atas pemilikan dari wasiat tersebut.
Penyelesaian
Berdasarkan pasal 209 ayat 2 KHI tidak ada
mengenai kepemilikan harta warisan anak
angkat. Dikarenakan anak angkat hanya
dalam pemeliharannya saja seperti yang
dijelaskan dalam Pasal 171 h KHI, sehingga
tidak menjadikan anak angkat seperti anak
kandung sendiri. Karena secara hukum,
kepemilikan harta warisan berada pada ahli
waris yang sah sesuai dengan ketentuan
hukum islam.
Penyelesaian

Hukum Islam telah menjelaskan secara terperinci Dalam Islam, tidak terdapat penyamaan
dan mudah tentang anak angkat yang tidak antara anak angkat dan kandung dalam
memperoleh harta warisan pada ketentuan Al- hal pembagian warisan. Hal ini
Qur’an surah Al-Azhab ayat 4 dan Al-Anfal ayat disebabkan karena adanya hubungan
75 yang pada ayat tersebut sudah jelas dalam darah antara anak kandung dengan
artiannya mengenai hal warisan kepemilikan orangtuanya yang merupakan pembeda
garis keturunan yang tidak sedarah, begitu juga dengan anak angkat yang bukan darah
dengan hal mengenai kewarisan, anak angkat dagingnya.
tidak mewarisi. Tetapi, adanya perizinan
menerima wasiat atau wasiat wajibah.
Kesimpulan
Dari sini dapat disimpulkan bahwa anak
angkat dalam pengertian waris menurut
pandangan Islam adalah anak angkat
(adopsi) yang tidak mempunyai kekuataan
hukum yang kuat atas warisan. Tetapi,
berhak memperoleh harta orang tua
melalui pemberian wasiat wajibah, yaitu
sebesar bagian orang tua nya dan tidak
boleh melebihi ketentuan 1/3 bagian sesuai
dengan Pasal 209 KHI.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai