Anda di halaman 1dari 9

KEWENANGAN BADAN PEMERIKSA

KEUANGAN MENETAPKAN KERUGIAN


NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
GUNA MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN
YANG GOOD GOVERNANCE
 
 
oleh
RIFKI SEPTINO
Pembimbing Utama: Prof. Dr. Sukamto Satoto, S.H.,M.H.
Pembing Pembantu : Prof. Dr. B.J. Nasution, S.H.,M.H

1
Latar Belakang Masalah

Amandemen UUD 1945 dan Paket keuangan negara memberikan mandat yang sangat
strategis atas keberadaan BPK dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. BPK sebagai lembaga
pemeriksa keuangan negara adalah lembaga yang independen dan professional, BPK sebagai
pusat regulator di bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara,
guna terwujudnya tata kelola yang baik atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
BPK merupakan lembaga negara yang menjaga objektivas
pengawas/pemeriksaan keuangan negara berdampingan seimbang
dengan lembaga negara lainnya, termasuk Presiden.

Kewenangan

kewenanganBPK memeriksa dan menyatakan


2
Kewenangan kepada BPK untuk :

Melakukan pemeriksaan keuangan negara dengan cara melakukan audit


termasuk melakukan audit investigasi atas permintaan penegak hukum

Merekomendasi pengembalian kerugian negara berdasarkan temuan laporan hasil


pemeriksaan

Memberikan opini mengenai pengelolaan keuangan negara

3
1. Bagaimana kewenangan Badan P
E
Pemeriksa Keuangan R
menetapkan kerugian negara U
dalam tindak pidana korupsi M
U
guna mewujudkan S
pemerintahaan yang good A
Perumusan
governance? N

2. Apa implikasi penetapan M Masalah


kerugian negara oleh badan A
S
pemeriksa keuangan dalam
A
rang mewujudkan L
pemerintahan yang Good A
H
Governance
4
Kerangka Konseptual

Melakukan pemeriksaan
pengelolaan keuangan
Kedudukan BPK
negara
M
E
W
U
Kerugian Negara
Membuat J Penegakan
perhitungan U Hukum
D
K
Pemerintahan good
A
governnance
N
Pengembalian
keuangan negara

Terhadap semua akibat


yang timbul dari
perbuatan yang
merugikan keuangan
negara

5
Kerangka Teori

Teori yang Teori pengelolaan Teori pengawasan


digunakan keuangan negara Keuangan Negara

Melakukan pemeriksaan
secara menyeluruh

Pengelolaan
1. Untuk menghitung keuangan negara
kerugian keuangan yang akuntabel dan
negara transparan
2. Menyerahkan hasil
pemeriksaan kepada
DPR

Penegakan
Hukum
6
Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian: Yuridis Normatif

2. Pendekatan:
1. Pendekatan Undang-Undang
2. Pendekatan Konsep
3. Pendekatan Kasus
3. Bahan Hukum:
1. Bahan Hukum Primer
2. Bahan Hukum Skunder
3. Bahan Hukum Tersier
7
Kegiatan Analisis Bahan Hukum

Analisis Bahan
Hukum langkah Kegiatan
1. Inventarisasi diskripsi Dikumpulkan bahan hukum dan
didiskripsikan sesuai khirarkinya
2. Sistematisasi sistematisasi Disistematisasi norma-norma
hukum sesuai dengan isi dan
kekuatan mengikatnya
3. Interpretasi eksplanasi Diterjemahkan norma hukum
untuk mencari makna yang
terkandung di dalam norma
tersebut
8
9

Anda mungkin juga menyukai