Anda di halaman 1dari 22

Rotifera & Gastroticha

Inas nur halimah - 230110220041


Rosnauli Oktavianti - 230110220010
Narisa Dwi Lestari- 230110220057
Miqdad Robbani - 230110220007
Radja Riady Putra - 230110220025

Kelompok 4
Kingdom: A nima lia
F ilum: Asche lminte s
Kelas: Ro tife ra
Or do: Monogono ntida,
Se isonoida, B delloi de a
Taxonomy of Rotifera
Rotifera
Definition

Rotifera berasal dari bahasa Latin:

’rota’ = roda dan ‘ferre’ = membawa

Menjadikan namanya berarti ‘wheel bearer’ atau membawa roda.

Arti dari kata ‘membawa roda’ ini berhubungan dengan bentuk morfologi atau ciri khas
yang dipunyai oleh tubuh Rotifera tersebut. Rotifera mempunyai siliayang berputar
seperti roda, berlokasi di sekitar mulutnya dan berfungsi sebagai alat pergerakan tubuh.
Rotifera
Morphological Traits

• Rotifera mempunyai silia, mm

• Tubuh Rotifera di bagian luar bersegmen, • Sekitar 2000 spesies dari Phylum Rotifera
telah ditemukan.
• berbentuk teleskopis
• Umumnya tinggal di lingkungan air tawar di
• Lentur sehingga dapat memanjang, seluruh dunia dengan beberapa spesies air
asin; misalnya Synchaeta sp.
• Dilindungi oleh kutikula
• Pertumbuhan cepat dan berumur pendek
• Rotifera merupakan hewan air yang
miskrokopis • Bersifat Filter Feeder
• Multi-seluler, panjangnya sekitar 0,1-0,5
Rotifera
Appearance
Rotifera
Anatomy
Rotifera
Reproduction System

Sistem reproduksi Rotifera cukup unik dibandingkan dengan Phylum yang


lain. Beberapa spesies Rotifera berkembang biak dengan cara aseksual yaitu
dengan Partenogenesis.
Pada jenis Rotifera yang lain, dapat melaksanakan sistem reproduksi secara
aseksual (Rotifera jantan menghasilkan sperma untuk membuahi sel telur
Rotifera betina)
Rotifera
Classification A: Bdelloidea

Kelas Bdelloidea mempunyai jumlah spesies kurang lebih 350 spesies, kelas Bdelloidea
biasanya hidup bersimbiosis dengan lumut. Tubuhnya tidak dilindungi oleh kutikula.
Ketika mengalami keadaan lingkungan yang tidak dapat diprediksi, mereka dapat hidup
dalam keadaan kekeringan sekalipun. Mereka akan mengalami peristiwa yang
dinamakan “Anhydrobiosis”.

Semua anggotanya “Parthenogenetic”, mereka hanya mempunyai satu betina yang


bereproduksi secara aseksual, untuk menghasilkan lebih banyak keturunan betina.
Telurnya tidak dapat dibuahi oleh sel sperma, ketika telurnya dewasa, semuanya akan
menjadi betina.

Contoh : Philodina roseola, Rotifer neptunis


Rotifera
Classification B: Monogonata

Mempuyai spesies yang paling banyak, sekitar 1500 spesies. Mereka hidup sebagai
parasit pada Bryophyte (alga hijau). Mempunyai reproduksi seksual dan aseksual, ukuran
jantan lebih kecil dibandingan dengan betina. Betina memproduksi telur yang tidak dapat
dibuahi yang nanti akan menjadi betina (reproduksi aseksual).

Reproduksi seksual terjadi ketika pada lingkungan yang tidak menguntungkan (terlalu
kering atau terlalu basah). Ketika betina memproduksi telurnya pada fase seksual, apabila
telurnya dapat dibuahi, maka akan menjadi betina dan sebaliknya apabila tidak dapat
dbuahi, telur tersebut akan menjadi jantan.

Contoh : Notommata copeus, Notommata werneckii


Rotifera
Classification C: Seisoidea

Merupakan kelas yang mempunyai spesies “Primitive” Habitatnya di laut atau hidup
pada ingsang Crustacean. Semua anggotanya “Parthenogenetic”, mereka hanya
mempunyai satu betina yang bereproduksi secara aseksual, untuk menghasilkan lebih
banyak keturunan betina. Telurnya tidak dapat dibuahi oleh sel sperma, ketika telurnya
dewasa, semuanya akan menjadi betina. Setiap induk biasanya hanya menghasilkan 10
hingga 50 telur saja.

Contoh: Hydratina senta


Rotifera
Diets

Mulut Rotifer berada di bagian ventral dan biasanya dikelilingi oleh sebagian corona.
Daerah sekitar mulut (Buccal Field) pada beberapa jenis Collotheca mengalami
modifikasi, melebar sedemikian rupa hingga menyerupai corong. Mangsa ditangkap
dengan cara dicengkram atau di jebak dengan menggunakan trophi berbentuk penjepit

Rotifera merupakan karnivora dengan memakan Protozoa, Rotifer yang kecil dan
Metazoa yang lain. Makanan diantara lain adalah bahan-bahan organik, bakteri, alga,
protozoa, bahkan dapat memakan spesies Rotifera yang lain yang berukuran lebih kecil.
Hampir semua spesies Rotifera memiliki system pencernaan seperti tabung dengan mulut
anterior dan anus posterior.
Rotifera
Roles in Ecosystem

Rotifera memegang peranan penting dalam rantai makanan pada ekosistem perairan tawar di satu
pihak memakan serpihan-serpihan organik dan ganggang bersel satu, di lain pihak Rotifera
merupakan makanan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing dan crustacea.

Percobaan pembenihan ikan laut, Rotifera diberikan sebagai pakan larva selama kurang lebih
satu bulan. Brachionus merupakan rotifera yang dibudidayakan sebagai makanan alami untuk
larva ikan dan udang. Karena berukuran kecil sekitar 300 mikron, dan berkembang biak dengan
cepat, hingga cocok untuk makanan burayak ikan mas yang baru habis kuning telurnya. Di
daerah tropis, Brachionus mulai bertelur pada umur 28 jam, dan setelah 24 jam telur menetas.
Selama hidupnya yang berlangsung dalam 11 hari, seekor Brachionus menghasilkan 20 butir
telur. Pada habitat yang tercemar bahan lorganik dan berlumut, biasanya banyak dijumpai
Bdelloidea
Ki ng do m: A NIM ALIA
Subki ng do m: E UM ATOZOA
Supe r phy l um : PL AT YZ OAS
O r do : M a c rodasyid,
Cha e tonotida
Taxonomy of Gastrotricha
Gastrotricha
Definition

Gastrotricha berasal dari Bahasa yunani:

‘Gaster’ = perut dan 'Thrix’ = rambut

Namanya sering diartikan dengan “Hairyback” atau “Hairybellies” diciptakan oleh


seorang Zoologist dari Rusia, Élie Metchnikoff, pada tahun 1865.
Gastrotricha
Morphological Traits

• Ukuran tubuh mikroskopik • Bagian Posterior bercabang, Anterior


meruncing.
• Memiliki silia
• Bersifat Hermaphrodite
• Memiliki rambut atau bulu atau duri di seluruh
tubuh. • Mempunyai otak yang besar
• bagian perut rata dan biasanya berbulu atau • Tidak mempunyai system sirkulasi darah
berduri
• Faring sangat mirip dengan faring Nematode
• Permukaan dorsal cembung atau rata
• Bersifat Diploblastik
• Tidak mempunyai warna
• Anterior berbentuk runcing seperti “mata anak
panah”
Gastrotricha
Appearance
Gastrotricha
Anatomy
Gastrotricha
Reproduction System

Gastrotricha adalah termasuk Hermaphrodite Primitive dengan frekuensi Protandri (Organ jantan yang
lebih dulu berkembang) dan kebanyakan spesies mempunyal sepasang testis dan ovum yang menghilang
atau mereduksi dari testisnya ( Beberapa Thaumastodermatidae hilang testis kirinya, contoh beberapa
Chaenotonotida testisnya tereduksi). Ovari hanya satu dalam spesies Lepidodasydae, vertilisasi terjadi
melalui transfer sperma atau spermatophore.
Organ reproduksi yang lengkap mungkin menjadi fasilitas transfer dari sperma dalam beberapa spesies.
Perkembangannya langsung mulai tanpa melalui tahap larva. Pada perairan jernih, contohnya
Chaetonotidans kadang bersifat “Parthenogenesis” dengan melalui fase Hermaphrodite. Chaetonotida
air tawar menghasilkan dua macam telur, yang satu adalah telur biasa dan yang ke dua adalah telur
dorman. Masa hidup Lepidodermella antara 8-12 hari, dan selama itu menghasilkan telur sampai 5
butir. Gastritricha muda mempunyai bentuk seperti yang dewasa dan bertelur pada umur 3 atau 4 hari,
dan 1-3 hari kemudian menetas.
Gastrotricha
Ordo A: Macrodasyid

Macrodasyid hampir seluruhnya hidup di laut dan hidup di sedimen laut atau air payau,
tetapi dua spesies telah ditemukan di air tawar. Mereka dapat dibedakan dari
Gastrotricha lainnya dengan adanya dua pori-pori di kedua sisi faring, yang
memungkinkan kelebihan air dikeluarkan selama makan. Tubuh bagian punggungnya
rata dan terdapat kelenjar perekat berbentuk tabung pada kedua ujungnya, juga pada
permukaan lateralnya. Hewan-hewan ini adalah Detritivora dan Hermaphrodite.
Gastrotricha
Ordo B: Chaetonotida

Ini adalah keluarga Gastrotrich terbesar dengan hampir 400 spesies, beberapa di
antaranya laut dan beberapa air tawar. Klasifikasi saat ini sebagian besar didasarkan pada
bentuk dan struktur eksternal tetapi masih sangat bervariasi. Studi molekuler
menunjukkan dukungan tingkat tinggi untuk clade yang mengandung Dasydytidae yang
bersarang di dalam Chaetonotidae.
Gastrotricha
Roles in Ecosystem

Manfaat dari Gastrotricha yaitu bisa menjadi dekomposer, seperti halnya bakteriovores
dan detritivore, Gastrotricha menyumbang dari keindahan perairan pantai dengan
membersihkan puing dan mencegah kerusakan. Studi Gastrotricha mungkin digunakan
untuk menambah pengetahuan tentang evolusi dan hubungannya dengan organisme lain.
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai