Anda di halaman 1dari 54

Dr. dr. Moch. Yunus, M.

Kes

PELATIHAN PELATIH DAN WASIT


BOLAVOLI NASIONAL C INDOOR
Batu, 19-24 DESEMBER 2022

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 1


JENJANG PEMBINAAN
OLAHRAGA PRESTASI
NASIONAL
TIMNAS
PEMASALAN PEMBIBITAN
PEMBINAAN
PROGRAM
PPLM, KOP,
KLS OLAHRAGA INDONESIA
PPLP, SKO SENTRA
USIA DINI OLAHRAGA

PRESTASI
PERGURUAN SDM
KONI & KOI
TINGGI
IPTEK PEMBIBITAN Menpora

PB/PP
Moch. Yunus, Gizi Seimbang 2
 Anatomi
PRESTASI
 Fisiologi
OLAHRAGAWAN
 Biomekanika/
Kinesiologi
 Statistika
 Tes &
Pengukuran
 Kesehatan
Olahraga

Taktik
Fisik
METODE
MELATIH

Teknik Mental

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 3


 Pengetahuan tentang makanan
dan minuman yang berhubungan
dengan kesehatan yang optimal.
 Pertumbuhan dan perkembangan.
 Prestasi yang maksimal.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 4


Moch. Yunus, Gizi Seimbang 5
 Gizi Seimbang
merupakan salah satu
faktor penentu
keberhasilan atlet
untuk meraih
kemenangan.

 Jaminan atlet untuk


dapat melakukan
latihan secara
maksimal.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 6


 KARBOHIDRAT
 LEMAK ENERGI
 PROTEIN
 VITAMIN
 MINERAL MEMBENTUK JARINGAN
 AIR MEMPERTAHANKAN KESEHATAN

MENGATUR PROSES DI DALAM TUBUH

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 7


 Semua E yg digunakan dlm proses biologi berasal dr
pemecahan ATP (Adenosin Tri Phospat)

 Bila ATP pecah  ADP + Pi maka sejumlah E akan


keluar dan energi ini merupakan sumber E yg dapat
digunakan sel –sel untuk mengerjakan sesuatu dan
Untuk semua aktivitas tubuh kita

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 8


Energi untuk setiap aktivitas
jasmani (SEL) disediakan dalam
bentuk pasokan ATP

ADENOSINE
TRIPHOSPHATE (ATP)

Ikatan Phosphate berenergi tinggi

ADP
+
Pi
+

Adenosine P P P
energi

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 9


Muscle
contraction
ATP : Manufacturing
hormones
Energi Yang
digunakan untuk Nerve
semua fungsi conduction

tubuh tidak hanya ENERGY

aktifitas olahraga From


ATP
Thermo-
regulation

Digesting
and
Tissue processing
replacement food
repair
Adapted from de Castella & Clews
1996

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 10


1. SISTEM AEROBIK
2. SISTEM ANAEROBIK
NO OXYGEN
- ANAEROBIC A - LACTIC SYSTEM
 “START UP” SYSTEM
 NO LACTIC ACID PRODUCE
- ANAEROBIC LACTIC SYSTEM
 LACTIC ACID PRODUCED

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 11


 Status gizi baik menjadi dasar
atlet untuk berprestasi
 Overtraining, diet ektrim
untuk mencapai BB tertentu
dll kurang asupan gizi 
pengaruhi penampilan
 Anemia pada atlet endurance
yg berlatih sangat berat tanpa
diikuti asupan gizi yang cukup
pengaruhi penampilan

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 12


 Selama aktifitas sedang, paru-paru dan
sistem sirkulasi yang menjaga otot’
mendukung system otot bekerja cukup
oksigen

 Seseorang bernafas mengambil oksigen ,


Sistem Sirkulasi Mengahantarkan Oksigen Ke
Jaringan dan sel ----Aktifitas aerobik
(menggunakan oksigen)

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 13


 Pada kondisi aktifitas aerobik, otot
menggunakan energi berasal dari glukosa
dan asam lemak dengan system aerobic
( mengguakan oksigen)

 Aktifitas fisik sedang akan menghemat


simpanan glikogen.
 Cth: sepak bola, sepeda, badminton, basket,
futsal

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 14


 Pd aktifitas berat, kebutuhan Energi sangat
tinggi dan harus disediakan dalam waktu
Cepat .

 Kebutuhan energi mlebihi cadangan oksigen


 Akhirnya energi dipenuhi dg cara anerobik
(tanpa oksigen)

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 15


 Otot sangat bergantung pada glukosa yg bisa
dipecah sebagian dari metabolisme
anaerobik
 Otot mengambil sumber energinya dari
cadangan glikogen (terbatas)
 Cth: lari Sprint, Angkat Besi

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 16


 ANAEROBIK memecah glukosa mjd asam
laktat
 As laktat merupakan limbah pecahan
glukosa yg terkumpul dijaringan dan
darah

 Asam Laktat memudahkan kelelahan,


karena Kondisi sel tidak Ideal. Raksi kimia
terganggu

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 17


 10 menit pertama, otot menggunakan
sumber energi glikogen
 20 menit, 1/5 cadangan glikogen terpakai
dengan aktifitas sedang
 Tubuh merespon dg cara meningkatkan
uptake glukosa darah (mengambil kembali
sumber glukosa dr darah)

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 18


 In moderate exercise that continues past
20 minutes, the body begins to use fat for
fuel, but glucose use still continues.
 If activity continues, glycogen stores run
out.
 When glycogen stores are depleted,
physical activity can continue for a short
time only because the liver makes more
glucose from lactic acid and certain
amino acids.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 19


 Jk cadangan glikogen menurun, akan
mnimbulkan kelelahan dan hipoglikemi yg
mengakibatkan semua aktifitas terhenti
 u/ menunda kelelahan, atlet endurance/
ketahanan harus mjg konsentarasi glukoda
semampu mereka

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 20


4 diet strategies:
1) Makan sumber tinggi KH---tdk
latihan/sehari-hari
2) Slm aktifitas/ latihan—konsumsi glukosa
3) Setelah latihan---makan makanan tinggi
KH, u/ meningkatkn simpanan glikogen
4) Mengkonsumsi KH, mbantu meningkatkan
cadangan glikogen----latihan otot/
persiapan petandingan

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 21


Moch. Yunus, Gizi Seimbang 22
 Jumlah makanan, cairan, frekuensi makan,
dan waktu makan (sebelum, selama dan
sesudah pertandingan)

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 23


24

TATA LAKSANA GIZI ATLET


Penilaian status gizi atlet (individual)

SUBYEKTIF
1. Anamnesis
1.1. Identitas atlet: nama, sex, umur, cabor.
1.2. Riwayat Penyakit Umum
 Faktor Resiko: infeksi, hipertensi, DM, batu,
dehidrasi, gangguan perfusi ginjal.
 Keluhan: penurunan volume urin (oliguria,
anuria), tanda uremia (anoreksia, mual,
muntah).
25

OBYEKTIF
2. Pemeriksaan Fisik
2.1. Keadaan Umum
Tanda-tanda dehidrasi
3. Antropometrik
3.1. Tinggi Badan
3.2. Berat Badan
4. Laboratorium
Disesuaikan dengan faktor resiko
 Darah rutin: Hb, Ht, lekosit, trombosit.
 Urin lengkap.
 Tinja
 Tes fungsi ginjal: ureum, kreatinin, CCT.
 Elektrolit: Na, K.
 Analisis gas darah (pemeriksaan pendukung).
26

5. Pemeriksaan Imunologi
6. Analisis Asupan
Dietary assessment
 Riwayat Gizi.
 Nutrition Intake.
 Gangguan (proses):
 Pencernaan
 Metabolic
 Keadaan Pathologis.
 Keadaan Khusus. } Yang dapat mempengaruhi
keadaan GIZI.

7. Pemeriksaan Penunjang
 Foto Thoraks dan EKG.
27

ASESSMENT
Diagnosis Kerja:
 Status Gizi:
obesitas/normal/KEP:ringan/sedan/
berat.
 Status Metabolik:
uremia, gangguan elektrolit, asidosis.
 Status Gastrointestinal:
disesuaikan dengan kondisi atlet.
28

MANAGEMEN GIZI
“Mengatur sistem pengelolaan mulai dari
perencanaan makanan, pengolahan sampai
penyajian makanan dan minuman”
Perencanaan makanan:
Kebutuhan energi:
 Umur, Sex.
 TB/BB.
 Aktivitas (Periodisasi).
 Keadaan individu.
 SDA (Specific Dynamic Action).
Rumus Kebutuhan Energi:
 Harris Benedict Equation.
 Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari.
 Berdasarkan Latihan.
29

2. PROPORSI
Persentase:
 H. Arang : 60 – 70% Total Kalori
5 – 10 g/kg BB/TB
 Lemak : 20 – 25% Total Kalori
 Protein : 10 – 15% Total Kalori
1,2 – 1,7 g/kg BB/TB

Kebutuhan Protein untuk CABOR


Endurance : 1,2 - 1,5 g Protein/Kg BB
Speed Power : 1,5 - 1,7 g Protein/Kg BB
Power : 1,5 - 2 g Protein/Kg BB
30

Cabor Endurance: Renang (Nomor jarak menengah


& jarak jauh), Atletik (Nomor jarak menengah & jarak
jauh), Balap sepeda (Nomor road, treak jauh, jarak
menengah dan jarak jauh), Dayung, Canoeng,
Rowing.

Cabor Speed Power: Atletik (Nomor lari jarak


dekat), Renang (Nomor jarak dekat), Balap sepeda
(Nomor jarak dekat).

Cabor Power: Angkat besi, Angkat berat, Binaraga,


Senam Alat, Lempar cakram, Tolak peluru.
31

3. PORSI
Frekuensi Pemberian 5X 6X
Makan pagi 25% 20%
Snack 10% 10%
Makan Siang 30% 30%
Snack 10% 10%
Makan Malam 25% 20%
Snack _-_ 10%
Jumlah 100% 100%
 Makanan yang bervariasi
 Kendalikan BB
 Hindari makan yang banyak mengandung
lemak
 Hindari makan terlalu banyak gula
 Makan lebih banyak sumber padi-padian,
sayuran dan buah-buahan
 Hindari minuman beralkohol
 Kurangi garam

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 32


 Gizi seimbang & aneka ragam makanan
dpt penuhi kebutuhan
 Vit E suplemen ↓ kerusakan akibat free
radikal pd balap sepeda dg lat intensitas
tinggi & lama
 Vit C (600 mg – 21 hr) atau kombinasi dg
Vit E, beta karotin dpt ↓ insiden infeksi
setelah pertandingan ultra maraton

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 33


 Pemberian cairan selama pertandingan
sangat penting untuk mempertahankan
status dehidrasi atau menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit.
 Atlet setiap kali harus mengambil
kesempatan minum minuman yang telah
tersedia.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 34


 Minum air sebanyak 150 – 250 cc, pada
waktu 30 – 60 menit sebelum pertandingan
dan saat istirahat diantara pertandingan
sangat dianjurkan.
 Pada olahraga endurans yang sangat lama
[lebih dari 2 jam] pemberian cairan harus
mengandung karbohidrat dan elektrolit.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya hipoglikemia dan hiponatremia.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 35


Suhu Normal Cuaca Panas Latihan Berat &
Melalui
(cc) (cc) Lama (cc)

Keringat 100 1400 5000

Air Seni 1400 1200 500

Faeces 100 100 100

Saluran Nafas 350 250 650

Kulit 350 350 350

Jumlah 2300 3300 6600


Moch. Yunus, Gizi Seimbang
TANDA-TANDA KEKURANGAN CAIRAN
1. RASA HAUS
2. LELAH
3. NAFSU MAKAN HILANG
4. URINE : SEDIKIT, PEKAT, KUNING TUA
5. KULIT KERIPUT, KESEMUTAN
6. MATA DALAM, PENGELIHATAN KABUR
7. OTOT KEJANG

STATUS HIDRASI ATLET HARUS


BENAR-BENAR DIPERTAHANKAN

- Kekurangan 1 % -------- mengurangi prestasi


- Kekurangan 3 – 5 % -------- mengganggu sirkulasi dara
- Kekurangan 25 % -------- mengakibatkan Kematian
37
 Untuk memenuhi kebutuhan atlet yang
begitu besar kandungan CHO nya, maka
pembagian makannya perlu diperhatikan.
 Perlu dibagi dalam beberapa porsi dan waktu
yang sering.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 38


Penataan Gizi Latihan Intensif
Meningkatkan cadangan energi
Meningkatkan Kadar HB
Meningkatkan massa otot
Menurunkan lemak tubUh
Mempercepat pemulihan
Mengatur berat badan

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 39


Tujuan :
Memberi makanan yang memenuhi kebutuhan kalori dari zat
gizi agar dapat membentuk cadangan glikogen otot.
Prinsip pengaturan Makanan :
1. Makanan lebih banyak hidrat arang komplek/ KH
kompleks untuk meningkatkan cadangan glikogen. Untuk
meningkatkan cadangan glikogen perlu diperhatikan:
a. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan
glikogen adalah: jumlah hidrat arang yang dikonsumsi,
banyaknya pengosongan glikogen, waktu mengkonsumsi hidrat
arang, jenis hidrat arang, adanya zat gizi lain, ada tidak
kerusakan otot dari latihan yang dilakukan selama pemulihan.
b. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan
glikogen hati adalah pencernaan dan jenis hidrat arang.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 40


 Prinsip pengaturan Makanan :
2. Makanan rendah lemak karena proses pencernaan lemak
memakan waktu lama. Protein cukup tidak perlu
berlebihan karena akan meningkatkan pengeluaran cairan.
3. Mengurangi jenis makanan yang tinggi serat karena akan
menyebabkan lambung penuh.
4. Minuman cukup terutama bila pertandingan diadakan
dalam cuaca panas.
5. Mengatur waktu makan dan jenis makanan yang
dikonsumsi sesuai jadwal pertandingan
6. Usahakan agar makanan yang dikonsumsi sebelum
bertanding sudah dikenal dan atlet sudah terbiasa dengan
makanan tersebut.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 41


Tujuan :
Memberi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi energi
dari zat gizi, agar cadangan glikogen dan status hidrasi tetap
terpelihara.
Atlet dari cabang olahraga tertentu yang bertanding dalam
jangka waktu lama atau bertanding pada cuaca panas sangat
beresiko untuk kehilangan cairan lebih banyak.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 42


 Beberapahal yang perlu diketahui tentang status hidrasi pada
atlet antara lain:
a. Dehidrasi akan lebih parah bila atlet bertanding pada cuaca
panas
b.Dehidrasi dapat terjadi pada atlet dengan klasifikasi berat
badan terutama yang menurunkan berat badannya secara
cepat dalam jangka waktu pendek.
c. Dehidrasi dapat berpengaruh terhadap fungsi mental,
konsentrasi dan keterampilan
d. Dehidrasi di atas 3-4% dari berat badan meningkatkan risiko
gangguan pencernaan
e. Pada umumnya bila pertandingan berlangsung lebih dari 30
menit dengan intensitas tinggi terutama pada cuaca panas
memerlukan penanganan yang lebih seksama untuk menjaga
status hidrasi atlet.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 43


Dasar pemikiran pemberian makanan dan minuman pada saat
tanding :
1. Waktu pertandingan berlangsung, lama pertandingan,
waktu istirahat, cuaca dan intensitas latihan
2. Kehilangan glikogen setelah aktivitas yang lama dapat
diganti dengan sekitar 50 gram hidrat arang perjamnya
dalam bentuk cair atau padat.
3. Jumlahcairan yang dapat didistribusikan dalam tubuh,
dipengaruhi oleh volume, kecepatan menggerakkan
lambung dan absorpsi di usus halus.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 44


1. Pemberian minuman, cairan yang menggulung dengan hidrat
arang terutama diberikan terhadap atlet yang bertanding 30-60
menit terus menerus, atau cabang olahraga yang waktu tandingnya
lama, atlet yang menurunkan berat badan pada cabang olahraga
dengan klasifikasi berat badan atau pada cuaca panas.
2. Waktu pemberian dapat dilakukan pada saat istirahat,
penggantian pemain, atau waktu tanding, di jalan atau tempat-
tempat yang telah ditentukan oleh panitia.
3. Minuman atau cairan sebaiknya bersuhu sejuk dan atlet telah
terbiasa dengan jenis minuman tersebut. Minum dengan intreval
tertentu dan jangan menunggu sampai rasa haus datang. Minum
150-250 ml setiap 15-20 beraktifitas intensif dapat mencegah
dehidrasi. Pada umumnya toleransi tubuh minum cairan antara 800-
1200 ml/jam.
4. Apabila diberikan cairan yang mengandung hidrat arang maka
jumlah hidrat arang yang dibutuhkan 30-60 gr/jam. Pada umumnya
sport drink yang biasa dikonsumsi atlet mengandung 3-8 % glucose.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 45


Waktu makan :
3 – 4 jam sebelum bertanding : Makanan utama
terdiri dari nasi sayur, lauk pauk dan buah.
2 – 3 jam sebelum bertanding : snack/makanan
kecil, misalnya Krakers, roti dan lain-lain
1 – 2 jam sebelum bertanding : Makanan
cair/minuman misalnya Juice, buah, teh dan
lain-lain.
< 1 jam sebelum bertanding : Cairan/minuman

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 46


Pertandingan pukul 08.00 :
Makan malam sebelum hari bertanding, makanan
utama lengkap dengan porsi nasi beserta lauk
hewani 1 macam dikukus/dibakar, sayuran dan
buah.
Menjelang tidur, minum extra cairan.
Makan pagi pukul 5.00 – 5.30, makanan ringan
misalnya roti bakar tanpa margarin isi selai, juice
buah dan teh.
Pilih makanan yang telah dikenal atlet.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 47


Pertandingan pukul 10.00:
Makan malam sebelum bertanding, makanan utama
lengkap dengan porsi nasi yang besar dan minum
yang cukup.
Makan pagi jam 7.00, makanan utama lengkap.Bila
olahragawan tidak dapat makan lengkap pada
waktu makan pagi karena beban psikologis, maka
menjelang tidur sebaiknya makan snack/makanan
ringan. Ini untuk menjaga agar kadar gula darah
tetap stabil pada pagi harinya. Makan pagi dapat
berupa snack berat, seperti mie atau roti.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 48


Pertandingan pukul 14.00:
Makan malam sebelum hari bertanding, makan
pagi dan siang pada hari bertanding, makan
makanan lengkap dengan porsi nasi yang besar,
(hidari gorengan dan santan) lauk satu macam
dan buah.
Makan pagi sebaiknya dilakukan pukul 7.00-8.00,
makan siang 13.00 dapat diberikan makanan
ringan seperti krackers, biskuit atau makanan
cair yang terbuat dari tepung maezena,
havermoot.
Minum ekstra air mulai sampai dengan pukul
14.00 menjelang pertandingan.
Moch. Yunus, Gizi Seimbang 49
Sehari sebelum bertanding istirahat yang cukup, dan
makan pagi, siang dan malam terdiri dari makanan lengkap
tinggi hidrat arang. Minuman ekxtra cairan sepangjan hari.
Pada hari pertandingan, makan pagi tergantung toleransi
atlet seperti biasanya pada hari pertandingan usahakan
makan snack tinggi hidrat arang (krackers, biskuit) setiap
1,5 – 2 jam untuk mempertahankan gula darah dalam
keadaan normal, makan sianganya makanan rendah lemak,
berarti makanan tidak boleh digoreng, tidak menggunakan
santan kental. Minumlah air sebelum merasa haus.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 50


Memberi makanan yang memenuhi kalori dan zat gizi untuk memulihkan
glikogen otot, status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Minum setelah bertanding sangan penting untuk memulihkan status
hidrasi.
2. Setiap penurunan 5000 gram berat badan, tubuh memerlukan 500 cc air
3. Pada penurunan berat badan 4-7%, berat badan akan kembali normal
setelah 24-48 jam.
4. Minuman diberikan dengan interval waktu tertentu
Minumlah jenis juice buah yang banyak mengandung kalium dan natrium;
misalnya juice tomat, belimbing dll
5. Untuk memulihkan kadar gula darah, tubuh memerlukan karbohidrat
Kebutuhan karbohidrta 1 jam setelah bertanding 1 gr/kg berat badan.
Misalnya berat badan 60 kg kebutuhan karbohidrat 60 gr atau 240 kalori.
Pilihlah karbohidrta kompleks (pati) dan disacarida
Sebaiknya makanan tersebut dalam bentuk cairan
Pada umumnya setelah bertanding atlet malas makan oleh karena itu
porsi makanan diberikan ½ porsi dari biasanya.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 51


Cara pemberian :
1. Segera setalah bertanding minum air dengan suhu 5º C (sejuk), 1-
2 gelas
2. ½ jam setelah bertanding, juice buah 1 gelas
3. 1 jam setelah bertanding : juice buah 1 gelas dan snack raingan
atau makanan cair yang mengandung karbohgidrat sebanyak 300
kalori.
4. 2 jam setelah bertanding makan lengkap dengan porsi kecil;
sebaiknya diberi lauk yang banyak mengandung natrium dan
sayuran yang tinggi kalium. Sayuran berkuah lebih bermanfaat
untuk mencukupi cairan dan mineral.
5. 3 jam kemudian atlet biasanya baru merasa lapar. Utuk itu dapat
disediakan makanan yang mudah dimasak. Penyediaan makanan
pada malam hari menjelang tidur, mutlak diperlukan bagi atlet
yang bertanding malam hari. Jenis hidangan yang disukai atlet
adalah mie bakso, supermi dan lain-lain.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 52


a. 3 – 4 jam sebelum bertanding, makanan
lengkap biasa, misalnya nasi dengan lauk-
pauk.
b. 2 – 3 jam sebelum bertanding sebaiknya
dalam bentuk makanan kecil, misalnya
roti [kurang dari 500 kalori].
c. 1 – 2 jam sebelum bertanding, makanan
cair berupa jus buah diberikan kepada
atlet.
d. 30 – 60 menit sebelum bertanding, atlet
hanya boleh diberi minuman cair saja.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 53


2. ATLET BOLA VOLI
 Nn. Ld seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan usia 20
tahun mempunyai BB 58 kg dan tinggi badan 165 cm.
Dia merupakan seeorang atlet BOLA VOLI di FIK UM. Dia
berlatih sebanyak 3 kali dalam seminggu, setiap kali latihan
membutuhkan waktu 2 jam. Aktifitas sehari-hari berupa
aktifitas sedang, misalnya kuliah dan berlatih (malam
hari). Tekanan darah 110/80 mmHg.
 Biasanya sebelum dan sesudah latihan Nn Ld melakukan
pengukuran berat badan. Berat badan sebelum latihan adalah
58 kg dan setelah latihan menjadi 57 kg. Selama latihan
menghabisakan 500 ml air.
 Nn Ld tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu dan dia
tidak menderita alergi terhadap suatu jenis makanan.

Moch. Yunus, Gizi Seimbang 54

Anda mungkin juga menyukai