Anda di halaman 1dari 12

BERIMAN KEPADA TAKDIR BAIK DAN BURUK

Oleh : Eka Putri Yani


A. Pengertian iman kepada takdir

Iman Kepada Qadha’ dan Qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala
sesuatu yang terjadi di alam ini dikuasai suatu hukum Allah yang pasti dan tetap dan
tidak tunduk pada kemauan manusia. Iman kepada Qadha dan Qadar biasa disebut
Takdir. Jadi Qadha adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu
telah menjadi kenyataan disebut Qadar.
B .Tingkatan- Tingkatan Takdir

01 02
Al-‘Ilmu Al-kitabah
Allah maha mengetahui atas segala sesuatu, mengetahui apa yang Allah yang mengetahui telah menuliskan segala sesuatu di lauhin
telah terjadi dan yang akan terjadi. Tidak satupun yang luput dari mahfudz dan tulisan itu tetap ada sampai dunia kiamat. Apa yang telah,
ilmu-Nya. Seperti yang ditulis dalam Qs. Al-Haj (22):70 , sedang dan akan terjadi telah dituliskan oleh Allah dalam Qs. Al-Hadid
(57):22,

03 04
Al-Masyi’ah Al-Khalq
Segala sesuatu diciptakan oleh-Nya. Dialah maha pencipta
Mempunyai kehendak atas segala sesuatu baik di langit maupun di dan diluar diri-Nya, semua adalah ciptaan-Nya. Seperti yang
bumi. Tidak satupun yang terjadi kecuali atas kehendak-Nya. Seperti dituliskan dalam Qs. Al-Zumar (39): 62,
yang ditulis dalam Qs. Al-Takwir (81):28-29,
C. Macam- Macam
Takdir

Takdir dibagi menjadi 2 yaitu:

1.Takdir Mubram yaitu takdir atau ketetapan


Allah yang tidak dapat diubah oleh siapapun.

2. Takdir Muallaq yaitu takdir yang masih dapat


diubah melalui usaha manusia
D. Hubungan Manusia Dan Takdir
Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil
seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk
dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu
dinilainya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja
menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap
hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (QS. Al Hadiid:23).

, karena manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya)
maka diwajibkan untuk berusaha secara bersungguh-sungguh untuk
mencapai tujuan hidupnya yaitu beribadah kepada Allah. Dalam
menjalani hidupnya, manusia diberikan pegangan hidup berupa wahyu
Allah yaitu Al Quran dan Al Hadits untuk ditaati.
E. Sikap Manusia Menghadapi Takdir Baik dan
Buruk

01 02 03
1.ada yang memuaskan ada 2.ada yang menyenangkan 3.ada yang menurut
yang tidak ada yang menyusahkan kita baik ada yang
buruk, dan sebagainya.
Bagi orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apapun kenyataan dan
peristiwa yang dialaminya, akan ditanggapi dan diterima secara positif.
Sebaliknya, bagi orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar,
kenyataan apapun yang diterima ditanggapi dan diterima secara negatif.

Contoh :
Orang beriman yang tertimpa musibah menanggapi kenyataan ini dengan
kesabaran dan ketabahan. Kesabaran dan ketabahan merupakan sika positif
yang dinilai Allah SWt dengan pahala. Jadi, selama dia sabar dan tabah,
selama itu pula pahalanya terus mengalir.
Orang beriman ketika mendapatkan keberuntungan besar bersyukur dan
merasa bahwa semua itu karunia dari Allah SWT. Untuk itu ia ingin berbagi
kepada orang lain dengan menafkahkan sebagian keuntungannya tersebut.
F. Ciri-ciri Orang Yang Beriman Kepada Takdir
Baik Dan Buruk

03 04
01 02
4.Selalu bersikap
2.Senantiasa 3.Rajin dalam optimis, tidak pesimis
1.Selalu menyadari dan bersikap sabar. berusaha dan
menerima kenyataan tidak mudah
menyerah

05
5.Senantiasa menerapkan
sikap tawakal.
G. Hikmah Iman Kepada Takdir Baik Dan
Buruk
Hikmah Iman kepada takdir antara lain :

1. Banyak Bersyukur Dan Bersabar

2. Bersifat Optimis Dan Giat Belajar

3. Jiwanya Tenang
kesimpulan
Iman Kepada Qadha’ dan Qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam ini dikuasai suatu hukum Allah yang pasti dan tetap dan tidak tunduk pada kemauan
manusia. Iman kepada Qadha dan Qadar biasa disebut Takdir.Takdir dibagi menjadi 2 yaitu Takdik
Mubram dan takdir Muallaq.Tingkatan-tingakatan takdir: Al ‘Ilmu, Al Kitabah, Al Masyiah,Al
Khalq.Manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya) maka diwajibkan untuk berusaha
secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu beribadah kepada Allah. Dalam
menjalani hidupnya, manusia diberikan pegangan hidup berupa wahyu Allah yaitu Al Quran dan Al
Hadits untuk ditaati.Bagi orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apapun kenyataan dan
peristiwa yang dialaminya, akan ditanggapi dan diterima secara positif. Sebaliknya, bagi orang yang
tidak beriman kepada qadha dan qadar, kenyataan apapun yang diterima ditanggapi dan diterima
secara negatif.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai