Anda di halaman 1dari 9

PERSPEKTIF SOSIO KULTUR DALAM PENDIDIKAN

INDONESIA

PENERAPAN STRATEGI
JIGSAW PADA
PEMBELAJARAN BERBASIS
ZPD DENGAN
SCAFFOLDING
Kelompok 4
Sekar Melati Siti Hikmatun Nazilah
Sekar Seta Rivi Putri Siti Muhajiroh
DEFINISI SCAFFOLDING DAN ZPD

Zone of Proximal Development (ZPD) adalah zona antara tingkat


perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial.

Scaffolding merupakan tahap pemberian bantuan pada tahap awal


pembelajaran kepada orang yang sedang belajar suatu hal (Talip
Gonulal & Loewen, 2018).

Maka, bimbingan dan instruksi dengan kadar yang sesuai


(scaffolding) sangat dibutuhkan untuk dapat mengembangkan potensi
masing-masing siswa (ZPD) (Suprayogi et, al., 2022).

02 NEXT
PENERAPAN SCAFFOLDING BERBASIS ZPD

03 NEXT
Adapun keuntungan menggunakan scaffolding adalah :
 Memotivasi dan mengaitkan minat siswa dengan tugas belajar.
 Menyederhanakan tugas belajar sehingga bisa lebih terkelola dan bisa dicapai oleh anak.
 Memberi petunjuk untuk membantu anak berfokus pada pencapaian tujuan.
 Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak dan solusi standar atau yang
diharapkan.
 Mengurangi frustasi atau resiko.
 Memberi model dan mendefenisikan dengan jelas harapan mengenai aktivitas yang akan dilakukan.

04 NEXT
Langkah-langkah Scaffolding
 Menjelaskan materi pembelajaran.
 Menentukan Zone Of Proximal Development (ZPD) atau level perkembangan siswa berdasarkan
tingkat kognitifnya dengan melihat nilai hasil belajar sebelumnya.
 Mengelompokkan siswa menurut ZPD-nya.
 Memberikan tugas belajar berupa soal-soal berjenjang yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
 Mendorong siswa untuk bekerja dan belajar menyelesaikan soal-soal secara mandiri dengan
berkelompok.
 Memberikan bantuan berupa bimbingan, motivasi, pemberian contoh, kata kunci atau hal lain
yang dapat memancing siswa ke arah kemandirian belajar.
 Mengarahkan siswa yang memiliki ZPD yang tinggi untuk membantu siswa yang memilki ZPD
yang rendah.
 Menyimpulkan pelajaran dan memberikan tugas-tugas.
STRATEGI PEMBELAJARAN

JIGSAW
Jigsaw adalah strategi yang menekankan pembelajaran kooperatif dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk secara aktif saling membantu membangun pemahaman.
Strategi ini menawarkan cara untuk membantu siswa memahami dan menyimpan
informasi sementara mereka mengembangkan keterampilan kolaborasi mereka.

05 NEXT
IMPLEMENTASI JIGSAW:
Membentuk kelompok siswa untuk menjadi "ahli"
(expert group) pada teks atau kumpulan pengetahuan
tertentu.

Siswa berbagi materi itu dengan kelompok siswa lain


dimana siswa belajar dalam kelompok inti
(homegroup) yang terdiri dari 4 – 6 yang heterogen

Masing-masing siswa menyampaikan materi yang


mereka dapat di kelompok ahli kepada anggota
kelompok inti yang lain.
KETERKAITAN JIGSAW DENGAN
SCAFFOLDING

01 Berpusat pada Peserta Didik


Dapat dicapai melalui penerapan jigsaw yang melibatkan partisipasi dan interaksi aktif peserta
didik dalam berdiskusi.

02 Guru sebagai Fasilitator


Implementasi jigsaw yang membimbing jalannya diskusi agar tetap terarah dan hanya
memberikan bantuan jika dibutuhkan.

03 Pembelajaran Berkelompok
IPenerapan jigsaw memungkinkan peserta didik untuk berdiskusi dalam dua kelompok: kelompok ahli
(eksplorasi materi) & kelompok inti (membagikan materi).

04 Tutor Sebaya
Diskusi dalam kelompok memungkinkan peserta didik untuk saling berbagi pemahaman satu
sama lain.
Thank you!!!
Have a great day, everyone...

Anda mungkin juga menyukai