Anda di halaman 1dari 20

Al-Quran Sebagai

Sumber Ajaran
Islam
Dosen: Dr. H Komarudin,Drs., M. Pd.
Anggota:
01.
Dwi Novitasari
NPM. 122130064

02.
Faraz Muhammad Harya Fitra
NPM. 122130070
01.
Pengertian Al-
Quran
Menurut bahasa: qara’a yaqra’u qur’anan yang berarti
dibaca atau bacaan.

Menurut istilah: kalam Allah yang merupakan mujizat


yang diturunkan kepada nabi Muhammad dan
disampaikan secara mutawatir / berturut-turut dan
membacanya adalah ibadah.
02.
Kedudukan Al-
Quran
Al Quran memiliki kedudukan yang sangat tinggi
dari seluruh ajaran islam. Al Quran sebagai
sumber utama dan pertama, sehingga semua
umat islam menjadikan
Al-Quran sebagai pedoman hidup.
03.
Fungsi
Al-Quran
Fungsi Al-Quran dalam agama islam:
• Al-Huda (petunjuk)
Di dalam Al-Quran ada tiga posisi Al-Quran sebagai petunjuk, yaitu
menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang
yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
• Al-Furqan (pemisah)
Di dalam Al-Quran dijelaskan berbagai macam hal yang termasuk
kategori salah dan benar atau yang hak dan yang batil.
• As-Syifa (obat)
Menfaat membaca Al-Quran dan mengamalkannya dapat menghindarkan
kita dari berbagai penyakit hati.
• Al-Mau’izah (nasihat)
Nasihat yang terdapat di dalam Al-Quran biasanya berkaitan dengan
sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-
orang di masa sekarang atau masa setelahnya.

Fungsi Al-Quran dalam kehidupan manusia:


• Sebagai petunjuk jalan yang lurus
• Mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW
• Menjelaskan kepribadian manusia yang berbeda dari
makhluk lain
• Penyempurna kitab Allah yang turun sebelumnya
• Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya
• Al-Quran dapat memantapkan iman Islam
• Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan
Fungsi Al-Quran sebagai sumber ilmu:
• Ilmu tauhid
• Ilmu hukum
• Ilmu tasawuf
• Ilmu pendidikan islam
• Ilmu filsafat islam
• Ilmu sejarah islam
04.
Kodifikasi
Al-Quran
Dalam bahasa Arab, kodifikasi sering di istilah dengan kata jamaa dalam bahasa
Arab kata “jamaa” memiliki arti menyusun yang terpisah atau yang tidak
beraturan, yaitu mengumpulkan sesuatu dengan semakin dekat yang bagian
yang satu dengan yang lain.

● Kodifikasi pada masa Rasulullah


Pada masa rasulullah, al-Quran di turunkan secara bertahap. Maka
pada saat itu al-Quran belum di bukukan seperti mushaf sekarang ini, karena
pada saat itu Nabi Muhammad Saw. tidak memerintahkan untuk membukukan,
beliau hanya menyampaikan kepada Para Sahabat secara lisan ketika wahyu itu
datang, lalu Para Sahabat menghafalkan dan menulisnya di atas pelepah kurma,
permukaan batu cadas dan tulang belikat unta.
● Kodifikasi pada masa Abu Bakar
Sayidina Umar mengusulkan untuk membukukan dan mengumpulkan al-
Quran yang keberadaanya terpisah dimana-mana. Namun usulan Sayyidina
umar ini di tolak karena Abu Bakar takut dosa, sebab tidak ada perintah dari
Nabi Muhammad Saw. Sayyidina umar terus membujuk Abu Bakar agar mau
mengkodifikasi al-Quran, akhirnya Sayyidina Abu Bakar menunjuk Zaid untuk
menjadi kodifikator al-Quran.
● Kodifikasi pada masa Utsman Bin Affan
Ketika terjadi perang Armenia dan Azarbaijan dengan penduduk irak, Abu
Hudzaifah  melihat banyak perbedaan dalam cara membaca Al-Quran. Sebagian
bacaan bercampur dengan kesalahan.
Khalifah Ketiga juga memerintahkan agar semua naskah yang terdapat di
negeri-negeri Islam dikumpulkan dan dikirimkan ke Madinah, kemudian
dibakar.
Mereka menulis lima mushaf Al-Quran. Satu naskah ditinggal di Madinah dan
empat yang lainnya dibagi-bagikan ke Makkah, Suriah, Kufah dan Basrah.
05.
KandunganAl-
Quran
Akidah
Ibadah
Muamalah
Akhlak
Hukum
Sejarah
06.
Perbedaan Al-
Quran &
Hadits
Al-Quran Hadits
1. memiliki bahasa dan 1. memiliki bahasa dan
makna yang berasal makna yang berasal
dari Allah SWT dari Rasulullah SAW
2. periwayatannya tidak 2. periwayatannya dapat
bisa hanya disampaikan hanya
disampaikan dengan dengan makannya saja
maknannya saja 3. bukanlah sebuah
3. merupakan sebuah Mukzijat
mukzijat 4. hadits boleh dipegang
4. Al-Quran tidak boleh oleh orang yang junub
dipegang oleh orang
yang junub
Al-Quran Hadits
5. Isi Al-Quran wajib 5. Hadits tidak
dibacakan ketika shalat diperbolehkan dibaca
6. Al-Quran mendapat ketika shalat
jaminan kemurnian 6. hadits tidak terjamin
7. Al-Quran merupakan kemurniannya
ketetapan dari Allah 7. hadits merupakan
SWT contoh perilaku, pikiran,
8. Bahasa Al-Quran perbuatan, dan ucapan
Bersifat umum dari Rasulullah SAW
9. Membaca Al-Quran 8. Bahasa bersifat khusus
mendatangkan pahala 9. tidak ada pahala secara
khusus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai