Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

AJARAN
PUNARBHAWA
SEBAGAI WAHANA
MEMPERBAIKI
KUALITAS DIRI
2

Anggota Kelompok
➜ DEWA GEDE KSATRIA PRAMANA (03)
➜ I GEDE JONI ADI WIRAWAN (06)
➜ I KOMANG ARI MAHA PUTRA (09)
➜ KOMANG TRIA MERTA JAYA (19)
C. Cara menghubungkan ajaran punarbhawa 3

dengan karmaphala

2.Pengertian Karmaphala

1.Pengertian Punarbhawa Karmaphala atau karmapala adalah


salah satu dari lima keyakinan (Panca
Pengertian Punarbhawa Berdasarkan
Sradha) dari Agama Hindu serta filsafat
bahasa Sanskerta, punarbhawa terbentuk
dari agama hindu Berakar dari dua kata
dari dua kata, yaitu Punar artinya lagi
yaitu karma dan phala. Karma berarti
dan. Dan bhawa artinya menjelma.
"perbuatan", "aksi", dan phala berarti
Dengan demikian, punarbhawa berarti
"buah", "hasil". Karmaphala berarti
kelahiran yang terulang ke dunia yang
"buah dari perbuatan", baik yang telah
disebabkan oleh karma dan wasana dari
dilakukan maupun yang akan dilakukan.
kehidupan seseorang tersebut.
4


Karma Phala dan Punarbhawa adalah
bagian dari Panca Sraddha yang
merupakan pokok keimanan Agama
Hindu. Karma Phala dan Punarbhawa
menjadi dasar keyakinan masyarakat
Hindu dalam melaksanakan kehidupan
spiritual maupun kehidupan
bermasyarakat.
5

Hubungan KarmaPhala dengan Punarbhawa dinyatakan dalam Kitab


Manawadharmasastra XII. 9 dan XII. 40.

Sarirajaih karma dosairyati, sthävaratam narah vacikaih,


paksimrgatammanasair antyajatitam (Manawadharmasastra XII. 9).
Terjemahannya:
Sebagai akibat daripada dosanya yang dilakukan oleh badan, seseorang
akan menjadi benda tak bernyawa kelak dikelahirannya, kemudian akibat
dosa yang dibuat oleh kata-kata akan menjadi burung atau binatang buas,
dan sebagai akibat dosa yang dibuatnya oleh pikiran ia akan lahir ke
kelahiran yang rendah (Pudja & Sudharta, 2004: 613).
6

Hubungan KarmaPhala dengan Punarbhawa dinyatakan dalam Kitab


Manawadharmasastra XII. 9 dan XII. 40.

Dewatwam satwika yanti, manusyatyvam ca rajasah, tiryah


twam tamasa nityam itvessa triwidha gatih (Manawadharmasastra
XII. 40) Terjemahannya:
Mereka yang memiliki sifat-sifat satwam akan mencapai alam dewata,
mereka yang memiliki sifat-sifat rajah mencapai alam manusia dan
mereka yang memiliki sifat-sifat tamah akan terbenam pada sifat-sifat
binatang, itulah tiga jenis perbuatan (Pudja & Sudharta, 2004: 620).
Bila seseorang banyak berbuat dosa dalam
hidupnya, maka menderitalah ia di dunia ini
dan begitu pula sesudahnya. Hendaknya
seseorang selalu berbuat baik, agar
mendapat pahala yang baik pula.
Pandanglah kelahiran sebagai manusia
merupakan suatu anugrah Tuhan untuk
memperbaiki karma.
8

Tentang kelahiran sebagai manusia disebutkan dalam kitab


suci sebagai berikut
Matangnya haywa juga wwang manastapa an tan paribhawa, si
dadi wwang ta pwa kagongakna ri ambek apayapan
paramadurlabha ikang si janma mamusa ngaranya, yadiapa
candala yonituwi (Sarasamuscaya II. 3).
Terjemahannya:
Oleh karena itu janganlah bersedih hati walaupun hidupmu tidak makmur,
malahan dalam hidup manusia hendaknya budi pikiran itu diperkuat,
karena menjelmanya kita menjadi manusia ini adalah amat suka
diperoleh, walaupun kelahiran manusia merana sekalipun (Sudharta,
2009: 5)
9

Tentang kelahiran sebagai manusia disebutkan dalam kitab


suci sebagai berikut :

Iyam hi yonih pratham yaam prapya jagatipate, atmanam sakyate


tratum karmabhih cubhalaksanaih.
Apan iking dadi wwang, utama juga ya, niinitaning mangkana,
wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, makasadhanang
qubhaKarma, hirganing kotamaning dadi wwang ika (Sarasamuscaya II.
4).
Terjemahannya:
Sesungguhnya menjelma sebagai manusia ini adalah suatu hal utama,
karena hanya manusialah yang dapat menolong dirinya sendiri dari
kesengsaraan, yaitu dengan jalan berbuat baik. Itulah keuntungan menjelma
menjadi manusia (Sudharta, 2009: 5).
10

Kesempatan lahir sebagai manusia merupakan saat yang baik


untuk berkarma, karena semua pahala itu akan datang pada
waktunya. Lika liku Karna dari beberapa kehidupan sangat sulit
diketahui cara kerjanya, karena ada di luar batas pikiran manusia.
Demikianlah hubungan Karmaphala dengan Punarbhawa itu
sangat erat, di mana kedua aspek ini memberikan motivasi kepada
semua orang untuk meningkatkan kualitas hidupnya menuju
kesempurnaan.
11

Ada
pertanyaan???
12

Suksma!!!

Anda mungkin juga menyukai