Anda di halaman 1dari 6

CARA MENGHUBUNGKAN PUNARBHAWA

DENGAN KARMAPHALA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :


I GUSTI AGUNG AGUS WIDIANA PUTRA ( 03 ) ( 13754 )
I KADEK SEPTA PUTRA PRATAMA ( 07 ) ( 13758 )
I KETUT SATRIA NEGARA ( 11 ) ( 13762 )
I NYOMAN SERGIO SANJAYA ( 15 ) ( 13766 )
I WAYAN CAHYA PRATAMA ( 19 ) ( 13770 )
I WAYAN HABI HARIYANA ( 23 ) ( 13774 )
LUH NOVIA CANDRA DEWI ( 27 ) ( 13778 )
NI KADEK DWI ARIANI ( 31 ) ( 13782 )
NI WAYAN PUTRI ARIANI ( 35 ) ( 13786 )
PUTU WANDA WAHYU CITRA PERTIWI ( 39 ) ( 13790 )
KATA PENGANTAR
‘’ Om Swastyastu ‘’
Puji Syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa
atas berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan
Tugas Makalah Tentang cara menghubungkan
punarbhawa dengan karmaphala ini kami
menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas ini tidak
sepenuhnya sempurna maka dari itu saya mohon
maaf apabila ada kesalahan/kekurangan, saya
mengarapkan kritik dan saran yang membantu demi
kesempurnaan Tugas ini
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
dan para pembaca
‘’ Om Shanti , Shanti , Shanti Om
DENPASAR, 5 SEPTEMBER 2022
PENYUSUN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Punarbhawa & Karmaphala
2.2 Penyebab Terjadinya Punarbhawa
2.3 Proses Terjadinya Punarbhawa
2.4 Kitab Suci Hindu Tentang Punarbhawa
2.5 Sebab-sebab Terjadinya Punarbhawa
2.6 Hubungan Karmaphala dengan Punarbhawa
2.7 Cara membebaskan diri dari Punarbhwa
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Punarbhawa merupakan salah satu dari 5 keyakinan umat hindu
yang dimana dikenal dengan panca sraddha. Punarbhawa atau
reinkarnasi pasti akan dialami oleh semua makhluk hidup termasuk
manusia. Manusia yang belum memahami akan terus menghuni
jagat raya ini sebagai makhluk – makhluk yang bias saja
mengerikan , seperti jin, dedemit, gendoruwo dan lain sebagainya.
Tergantung atas karma yang telah diperbuat selama hidup. Jadi,
manusia semestinya tidaklah menyia-nyiakan waktu hidupnya untuk
kegiatan yang tidak bermanfaat dan sia sia.

Setiap makhluk hidup berupaya dengan keras untuk menginginkan


kebebasan. Sejak roh ( jiwa – atman ) memasuki tubuh manusia,
maka roh akan terikat oleh badan, yang dipengaruhi oleh Tri Guna.
Kebebasan ini haruslah dilakukan dengan cara menyerahkan diri
sepenuhnya ( atmanstuti ) kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan
masalah yang dapat penulis rumuskan tentang arti punarbhawa
1.3Tujuan Masalah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Agama Hindu dan itu juga
makalah ini bertujuan untuk menegtahui bagaimana pengertian
Punarbhawa dan cara menghubungkan punarbhawa dengan
karmaphala
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian punarbhawa & karmaphala


Punarbhawa merupakan bahasa sansekerta yang memiliki arti kelahiran
kembali , kelahiran baru, atau kelahiran berulang – ulang. Jika dipisahkan
menjadi dua kata, ‘’ punar ‘’ dan ‘’ bhawa ‘’, maka kata punar berarti lagi atau
sekali lagi, sedangkan bhawa berarti hal menjadi , wujud , keadaan, yang
diadakan , jiwa atau perenungan. Dari pemaparan tadi, maka kata
punarbhawa diartikan sebagai reinkarnasi , penitisan , atau samsara yakni
turun kembali atau menjelma kembali ke dunia ini.

Karmaphala adalah salah satu dari lima keyakinan ( Panca Sradha ) dari
Agama Hindu serta filsafat dari agama Dharmik. Berakar dari dua kata yaitu
karma dan phala. Karma berarti ‘’ Perbuatan ‘’, dan phala berarti ‘’ hasil ‘’.
Karmaphala berarti ‘’ Hasil dari Perbuatan ‘’, baik yang telah dilakukan
maupun yang akan dilakukan

2.2 Penyebab Terjadinya Punarbhawa


Punarbhawa itu sesungguhnya adalah penderitaan yang akan dirasakan
oleh setiap makhluk di dunia ini, tetapi di sisi lain punarbhawa itu juga
merupakan sebagai kesempatan untuk melakukan karma yang baik, adanya
punarbhawa menurut ajaran agama Hindu disebabkan adanya karmawasana.
Karmawasana muncul dari perbuatan manusia , yang di pergunakan sebagai
pedoman benar atau salah itu dalam ajaran Hindu adalah sabda Tuhan dalam
kitab suci. Karma pada masa lampau akan membuat wasana atau bekas pada
atman, sehingga dengan demikian muncul’lah punarbhawa. Lamanya
punarbhawa itu di tentukan banyak sedikitnya wasana pada atman, bila dilihat
dari segi filosofis karma dan punarbhawa itu kedua – duanya adalah suatu
proses yang terjalin erat dengan lainnya.
Setiap karma yang dilakukan oleh seseorang di dorong oleh pikiran, indria dan
nafsu yang tidak sesuai dengan garis kebenaran yang diajarkan oleh agama.
Akibat yang ditimbulkan adalah dosa yang harus ditanggung oleh atman maka
itu atman lahir kembali ( punarbhawa ) yang semua disebabkan oleh karena
itu sendiri. Dalam kehidupan di dunia ini sesungguhnya yang sangat banyak
perbuatan yang di liputi oleh sad ripu , sad atatayi , dan sapta timira ,
akan ,membawa seseorang dalam penderitaan, untuk dapat menghilangkan
penyebab punarbhawa itu hendaklah seseorang dapat melenyapkan
penyebab penderitaan itu sendiri dengan jalan selalu berusaha mawas diri
kearah yang benar.
Adapun tangga yang patut ditempuh untuk dapat membebaskan diri dari
hukum punarbhawa itu adalah kesusilaan, dana puniya , budi luhur ,
pengabdian yang suci dan kebajikan itu sendiri. Memang kita sulit membebas
diri dari hukum punarbhawa kecuali kita bisa melakukan hal – hal yang
berdasarkan ajaran agama seperti orang – orang suci yang bisa melakukan,
karena masih banyak terikat oleh keduniawian.
Dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan bermasyarakt dapat kita
lihat dan kita rasakan, penyebab terjadinya pnarbhawa atau kelahiran kembali
seperti : Adanya perbedaan kondisi kehidupan manusia di dunia seperti kaya-
miskin, bahagia-sengsara , tanpan-cacat , dan sebagainnya, walaupun Tuhan /
Brahman diyakini bahwa maha adil, pengasih dan penyayang.

Anda mungkin juga menyukai