m
SLIDESMANIA
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas 6-8 minggu (Mochtar, 2010 dalam
Wahyuningsih 2018).
6 minggu pertama setelah kelahiran bayi dikenal sebagai postpartum periode, atau masa nifas.
Pada masa ini ibu mengalami banyak perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis
SLIDESMANIA
Tahapan Masa
Nifas Puerperium dini
Masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan pervaginam
tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk mobilisasi segera.
Puerperium intermedial
Suatu masa pemulihan dimana organ-organ reproduksi secara berangsur-angsur akan kembali ke keadaan sebelum
hamil. Masa ini berlangsung selama kurang lebih enam minggu atau 42 hari.
Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau
waktu persalinan mengalami komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu, tergantung
dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
1. Sistem Reproduksi
a. Involusi uterus
Pada awal masa nifas, bekas plasenta mengandung Rasa sakit yang disebut after pains (meriang
banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim
trombus. Biasanya luka yang demikian, sembuh dan biasanya berlangsung 3-4 hari pasca
dengan menjadi parut. Hal ini disebabkan karena persalinan.
dilepaskan dari dasar dengan pertumbuhan
endometrium baru di bawah pemukaan luka.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
No Tipe dan Normal Abnormal
c) Lochea waktu
ibu.
Adaptasi psikologis
Fase taking in Taking hold Letting go
Ibu bercerita kembali tentang Ibu mulai menjadi mandiri. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu
pengalaman melahirkan. Ibu memiliki kemampuan meningkat pulang ke rumah. Periode ini pun
Ibu menyesuaikan dengan perubahan untuk membuat keputusan. sangat berpengaruh terhadap waktu
psikologis. Ibu tertarik pada bayi baru lahir dan dan perhatian yang diberikan oleh
Ibu tergantung pada orang lain dapat memenuhi kebutuhan. ibu keluarga.
untuknya dan bayinya dalam berusaha keras untuk menguasai Ibu mengambil tanggung jawab
memenuhi kebutuhan. tentang ketrampilan perawatan bayi, terhadap perawatan bayi dan ia harus
Ibu memiliki kemampuan yang misalnya menggendong, menyusui, beradaptasi dengan segala kebutuhan
menurun untuk membuat keputusan. memandikan dan memasang popok. bayi yang sangat tergantung padanya.
Ibu berkonsentrasi pada pribadi untuk Ibu mulai ingin belajar. Ini adalah Hal ini menyebabkan berkurangnya
penyembuhan fisik. Peningkataan waktu yang sangat baik untuk hak ibu, kebebasan, dan hubungan
nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat memberikan pendidikan kesehatan sosial.
pemulihan dan penyembuhan luka, tentang postpartum.
serta persiapan proses laktasi aktif. Ibu Ibu mungkin memiliki perasaan
memerlukan istirahat yang cukup agar banyak yang dikerjakan dan
ibu dapat menjalani masa nifas kewalahan.
selanjutnya dengan baik. Ibu mungkin menunjukkan tanda–
tanda dan gejala baby blues serta
SLIDESMANIA
kelelahan.
MASA NEONAtus
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan
yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan
organ hampir pada semua sistem.
masa ini dibagi menjadi 2 yaitu:
• Masa neonatal dini : umur 0-7 hari
• Masa neonatal lanjut : umur 8 – 28 hari
Pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologis akan muncul. Diantaranya refleks
moro yaitu reflek merangkul, yang akan menghilang pada usia 3-5 bulan; refleks menghisap (sucking
refleks); refleks menoleh (rooting refleks); refleks mempertahankan posisi leher/kepala (tonick neck refleks);
refleks memegang (palmar graps refleks). Refleks-refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring
bertambahnya usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa neonatal ini, fungsi pendengaran dan
penglihatan juga sudah mulai berkembang.
SLIDESMANIA
Perkembangan neonatus
Perkembangan adalah bertambah sempurnyanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan
belajar.
1. Perkembangan fisik : Selain menangis, bayi juga bisa menunjukkan ekspresi gembiranya dengan bergerak-gerak dari kepala
sampai kaki. Saat dia mengantuk, bayi akan menguap dan menggosok-gosok matanya. Pada fase ini, bayi akan mengalami tidur yang
panjang, yakni 16-17 jam per harinya.
2. Perkembangan sensorik motorik : Pada motorik halusnya, penglihatan bayi akan mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Bola matanya akan tampak bereaksi jika melihat objek yang bergerak, bersinar, atau berwarna sekitar 18-45 cm. Selain itu, bayi juga
memiliki kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan.
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai
mengangkat kepala..
3. Perkembangan bahasa :
SLIDESMANIA
Perkembangan bahasa masa neonatus dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara
atau bel. (Julina Sembiring, 2019)
Apgar
score
SLIDESMANIA
1.
PENYESUAIAN pada
Perubahan Suhu : didalam rahim suhunya tetap, tapi di luar rahim suhunya tidak tetap.
neonatus
2. Pernapasan : Bila tali pusar diputus, maka bayi mulai harus bernapas sendiri. Frekuensi pernapasan
pada neonatus yaitu 35-50x/menit.
3. Denyut jantung : Terjadi penyesuaian denyut jantung antara 120-160x/menit
4. Mengisap dan menelan : Perolehan makanan dari dua kegiatan ini. Refleks-refleks belum berkembang
sempurna sehingga seringkali bayi tidak mendapat makanan yang cukup.
5. Pembuangan : Alat pembuangan bayi mulai berfungsi segera setelah dilahirkan, sebelumnya
pembuangan dilakukan melalui tali pusar. Pada waktu 24 jam setelah lahir maka neonatus akan
mengeluarkan tinja yang didalamnya terdapat mekonium. Selanjutnya neonatus akan melakukan
defekasi dengan frekuensi 3-5 kali sehari.
Ada bayi yang sehat ada yg tidak sehat. Biasanya bayi yang sehat mengalami kesulitan penyesuain hanya
sesaat, akan berbeda bila bayi lahir prematur, penyesuaian harus lama.
SLIDESMANIA
Home visite
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan ditujukan pada ibu selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun.
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4x. Adapun tujuan kunjungan rumah untuk
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah, mendeteksi dan menangani
komplikasi pada masa nifas. Kunjungan rumah memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayi.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya (Walyani, 2017).
Sedangkan keterbatasan dari kunjungan rumah adalah memerlukan biaya yang banyak,
jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan kekhawatiran tentang keamanan untuk
mendatangi pasien di daerah tertentu.
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan 1 : 6- 8 jam setelah persalinan Kunjugan 2 : 6 hari setelah persalinan
● Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia ● Memastikan involusi uterus berjalan
uteri. normal, uterus berkontraksi baik, tunggi fundus
● Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan
serta lakukan rujukan bila perdarahan berlanjut. abnormal.
● Pemberian ASI awal. ● Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan
● Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan.
perdarahan karena atonia uteri. ● Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan
● Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu cairan.
dan bayi baru lahir. ● Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
● Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
hipotermi. menyusui.
● Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir..
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan 3 : 2 minggu setelah persalinan Kunjungan 4 : 6 minggu setelah persalinan
Asuhan pada 2 minggu post partum sama ● Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami
dengan asuhan yang diberikan pada ibu dan bayi
kunjungan 6 hari post partum. ● Memberikan konseling KB secara dini.
SLIDESMANIA
PROTOKOL PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU
DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID-19 Nomor:
B-4 (05 April 2020)
Jika terdapat tanda-tanda kedaruratan ibu nifas dan bayi baru lahir, segera ke RS atau tenaga
kesehatan terdekat atau hubungi hotline yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Melakukan pemeriksaan paska bersalin sebanyak 4 kali. Kunjungan pertama disarankan
dilakukan di fasilitas layanan Kesehatan untuk pemeriksaan nifas dan neonatal. Pemeriksaan
berikutnya melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan ATAU memanfaatkan
teknologi komunikasi:
KF 1: 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan;
KF 2: 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;
KF 3: 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari pasca persalinan
KF 4: 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan.
Mendapatkan pelayanan KB sesuai jadwal yang diawali dengan perjanjian bertemu dengan
petugas.
SLIDESMANIA
Asuhan
keperawatan
ibu postpartum
SLIDESMANIA
Pengkajian ibu post partum
1. Identitas pasien (nama, umur, alamat, agama, pekerjaan, suku,bangsa suami/istri).
2. Riwayat Haid (apakah haid teratur, siklusnya berapa hari, apakah ada keluhan selama haid, HPHT).
3. Riwayat perkawinan (menikah, belum menikah, berapa lama menikah, berapa kali).
4. Riwayat obstetri
Riwayat kehamilan Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, keluhan selama kehamilan termasuk situasi,
emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
Riwayat Persalinan
a. Riwayat persalinan lalu : GPA, umur kehamilan saat bersalin, jenis persalinan, penolong persalinan, BB bayi,
kelainan fisik, kondisi anak saat ini.
b. Riwayat nifas pada persalinan lau (masalah nifas dan laktasi yang pernah dialami, masalah bayi yang pernah
dialami, keadaan anak.
c. Riwayat KB; Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan setelah persalinan, jumlah anak yang direncanakan.
5. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah diderita pada masa lalu, bagaimana cara pengobatan yang dijalani, dimana mendapat
pertolongan,. Apakah penyakit tersebut pernah diderita sampai saat ini atau kambuh berulang-ulang.
SLIDESMANIA
Pengkajian ibu post partum
6. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang diturunkan secara genetik, menular, kelainan, gangguan jiwa.
7. Pola Nutrisi
Pola menu makanan yang di konsumsi, jumlah, jenis makanan, dan frekuensi.
8. Pola istirahat tidur
Lamanya, kapan, (siang dan malam), rasa tidak nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu atau remang-
remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan suara-suara.
9. Pola eliminasi
Apakah terjadi diuresis setelah melahirkan, setelah melahirkan adakah inkontinesia, BAK, frekuensi dan warna.
Pola BAB, frekuensi, konsitensi, rasa takut BAB karena luka perineum.
10. Personal Hygine
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genetalia, pola berpakaian, tata rias rambut dan
wajah.
11. Aktifitas
Kemampuan mobilisasi setelah melahirkan, kemampuan merawat diri dan eliminasi , kemampuan bekerja dan menyusui.
12. Konsep diri
SLIDESMANIA
Sikap penerimaan ibu terhadap tubuhnya, keinginan ibu menyusui, persepsi ibu tentang tubuhnya terutama perubahan-perubahan
selama kehamilan dan melahirkan
Pengkajian ibu post partum
E
1. Keadaan umum : Tingkat kesadaran
M
2. BB,TB,LiLa, TTV
E
3. Kepala : Rambut, Wajah, mata (Conjungtiva), hidung, mulut, fungsi pengecapan, pendengaran dan leher.
R
4. Breast : Ukuran sama/tidak, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan arieola, dan putting susu. Kepenuhan atau
I
pembengkakan, benjolan, nyeri, produksi, laktasi,/ kolostrum.
K
5. Abdomen : Teraba lembut, Tekstur Doughi (kenyal), apakah terdapat diastasis recti, distensi, striae. Tinggi fundus uterus,
S
konsistensi (keras lunak,, lokasi, kontraksi, uterus, nyeri, perabaan distensi blas.
A
6. Muskuloskeletal : Tanda hoomans, edema, tekstur kulit, nyeri bila dipalpasi, kekuatan otot.
A
7. Genital : Edema vagina, nyeri, perineum ; Keadaan luka episiotomy, ochimosis, edema, kemerahan, eritema, drainage.
N
Lochia (Warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi,1-3 hr rubra, 4-10 hr serosa ≥ 10 hr alba)
F
I
SLIDESMANIA
S
I
K
Diagnosa keperawatan
1. D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (involusi uterus, prosedur
pembedahan)
2. D.0049 Konstipasi berhubungan dengan luka epiosotomi
3. D.0029 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI, payudara
bengkak
4. D.0012 Resiko perdarahan dengan faktor resiko trauma jahitan, komplikasi pasca partum
(atonia uteri)
5. D.0142 Resiko infeksi dengan faktor resiko efek prosedur invasif
SLIDESMANIA
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan