Anda di halaman 1dari 40

Postpartu

m
SLIDESMANIA

Ns. Pryati Rihi, M.Kep.


Postpartum
1. Adapatasi fisik dan psikologi pasca
melahirkan.
2. Perkembangan bayi selama satu bulan.
3. Home visite dan pengkajian pada ibu
postpartum.
4. Masalah, perencanaan, dan implementasi
keperawatan pada ibu postpartum
SLIDESMANIA

Photo by ThisisEngineering RAEng on Unsplash


Post partum
Defenisi
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu,
akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3
bulan (Prawirohardjo, 2009 dalam Wahyuningsih 2018).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas 6-8 minggu (Mochtar, 2010 dalam
Wahyuningsih 2018).

6 minggu pertama setelah kelahiran bayi dikenal sebagai postpartum periode, atau masa nifas.
Pada masa ini ibu mengalami banyak perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis
SLIDESMANIA
Tahapan Masa
Nifas  Puerperium dini
Masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan pervaginam
tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk mobilisasi segera.
 Puerperium intermedial
Suatu masa pemulihan dimana organ-organ reproduksi secara berangsur-angsur akan kembali ke keadaan sebelum
hamil. Masa ini berlangsung selama kurang lebih enam minggu atau 42 hari.
 Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau
waktu persalinan mengalami komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu, tergantung
dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
1. Sistem Reproduksi
a. Involusi uterus

Involusio adalah pemulihan uterus pada ukuran dan


kondisi normal setelah kelahiran bayi. Involusio
disebabkan oleh proses autolysis, dimana zat protein
dinding rahim pecah, diabsorbsi dan kemudian
dibuang sebagai air kencing.
SLIDESMANIA
Adapatasi fisiologis
b. Involusio Tempat Plasenta

Pada awal masa nifas, bekas plasenta mengandung Rasa sakit yang disebut after pains (meriang
banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim
trombus. Biasanya luka yang demikian, sembuh dan biasanya berlangsung 3-4 hari pasca
dengan menjadi parut. Hal ini disebabkan karena persalinan.
dilepaskan dari dasar dengan pertumbuhan
endometrium baru di bawah pemukaan luka.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
No Tipe dan Normal Abnormal
c) Lochea waktu

1 Lochea Berisi darah segar dengan gumpalan Gumpalan besar; bau


rubra/cruenta kecil berdaging dan sisa-sisa selaput busuk
Sekret dari cavum uteri dan vagina (1-3 hari) ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekonium;
pada masa nifas. Lochea dapat Warna merah gelap
dibagi menjadi beberapa jenis: atau merah kecoklatan

2 Lochea serosa Terdiri dari eksudat serosa, eritrosit, Jumlah yang


(3-10 hari) leukosit, dan lendir serviks. berlebihan; warna
Lochia ini berbentuk serum dan kemerahan, kering
berwarna merah muda atau berwarna
coklat

3 Lochea alba Mengandung leukosit, lendir serviks, lokia serosa yang


SLIDESMANIA

(10-14) epitel sel, lemak dan berwarna putih, persisten; kembali ke


krem, atau kuning muda; jumlahnya lochia rubra; busuk
menurun bau; debit berlanjut
Adaptasi fisiologis
d. Serviks e. Vagina dan perineum
Setelah persalinan, bentuk serviks akan menganga Secara berangsur-angsur luas vagina berkurang, tetapi
seperti corong berwarna merah kehitaman, jarang sekali kembali seperti ukuran seorang nulipara.
Rugae (lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan) timbul
konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat
kembali pada minggu ketiga.
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa
Jika ibu menjalani episiotomi, sayatan bedah di
masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh daerah perineum, akan mulai sembuh dalam 2-3
2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. minggu. Luka episiotomi mungkin sembuh total
sekitar 4-6 bulan.
Perlu diperhatikan juga apakah terdapat tanda-
tanda REEDA …!!!
SLIDESMANIA
Skala REEDA
SLIDESMANIA
Adpatasi fisiologis
2. Sistem
Cardiovaskuler…
● Pada minggu ke 3-4 setelah bayi lahir, volume darah
biasanya menurun sampai mencapai volume darah
sebelum hamil. Pada persalinan pervaginam, ibu
kehilangan darah sekitar 300-400 cc. Pada persalinan
dengan tindakan SC, maka kehilangan darah dapat dua
kali lipat.
● Pada persalinan pervaginam, hematokrit akan naik
sedangkan pada persalinan dengan SC, hematokrit
cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6
minggu postpartum.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
3. Sistem
Gastrointestinal Napsu makan : Ibu postpasrtum akan merasa kelaparan
setelah melahirkan karena energi yang digunakan saat
bersalin
BAB : BAB spontan mungkin akan terjadi saat 2-3 hari
postpartum.
Penurunan tonus otot gastrointestinal dan motilitas usus
setelah melahirkan dan fungsinya akan normal kembali dua
minggu setelah melahirkan. Ibu postpartum beresiko
sembelit karena penurunan motilitas GI, penurunan aktivitas
fisik, banyak mengeluarkan cairan pada waktu melahirkan,
nyeri pada perineum dan trauma. Penurunan berat badan
terjadi dalam 2 sampai 3 minggu nifas
SLIDESMANIA
4. Sistem Perkemihan
Adaptasi fisiologis
Diuresis (peningkatan ekskresi urin). Pengeluaran urin
sebesar hingga 3000 mL per hari dapat terjadi, terutama
Saat melahirkan, uretra, kandung kemih, dan jaringan di pada hari ke-2 hingga ke-5 pascapersalinan.
sekitar meatus urinarius dapat menjadi edema dan trauma
saat kepala janin lewat di bawahnya kandung kemih.
Akibatnya sering terjadi penurunan kepekaan terhadap
tekanan cairan, dan banyak ibu baru memiliki sedikit atau
tidak ada perasaan ingin berkemih bahkan ketika kandung
kemih distensi. Biasanya ibu mengalami kesulitan buang air
kecil sampai 2 hari post partum.
SLIDESMANIA
5.
Adaptasi fisiologis
Sistem Ambulasi pada umumnya mulai 1-8 jam setelah ambulasi
Muskuloskletal
Otot dan Sendi
dini untuk mempercepat involusio rahim.
Dalam 1-2 hari pertama setelah melahirkan, banyak wanita
mengalami kelelahan dan nyeri otot, terutama pada bahu,
leher, dan lengan, karena pengerahan tenaga selama
persalinan.
SLIDESMANIA
6. Sistem Integumen
Adapatasi fisiologi
● Striae gravidarum (stretch mark), yang berkembang
selama kehamilan ketika jaringan ikat di perut dan
payudara diregangkan, berangsur-angsur memudar
● Ketika estrogen, progesteron, dan hormon perangsang
menjadi garis keperakan tetapi tidak hilang.
melanosit menurun setelah melahirkan, kulit secara
bertahap kembali ke keadaan tidak hamil.
● Perubahan ini terutama terlihat ketika melasma,
"topeng kehamilan", dan linea nigra memudar dan
menghilang bagi banyak wanita. Selain itu, spider nevi
dan eritema palmaris, yang mungkin berkembang
selama kehamilan sebagai akibat dari peningkatan
kadar estrogen, secara bertahap menghilang.
SLIDESMANIA
Adaptasi fisiologis
7. Sistem Neurologi
Sakit kepala frontal dan bilateral sering
terjadi pada minggu pertama
pascapersalinan dan mungkin
merupakan akibat dari perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
SLIDESMANIA
8. Sistem Endokrin
Adaptasi fisiologis
● Ibu yang tidak menyusui bisa saja mendapatkan
menstruasi pertama dalam waktu 3-10 minggu setelah
Setelah pengeluaran plasenta, kadar estrogen dan melahirkan. Sedangkan pada ibu menyusui menstruasi
progesteron menurun dengan cepat, dan prolaktin memulai dapat terjadi 6-12 minggu.
produksi susu dalam waktu 2 sampai 3 hari setelah ● Periode menstruasi yang masih belum teratur 1-3 bulan
melahirkan. Setelah produksi susu terbentuk, itu berlanjut setelah melahirkan masih bisa dikatakan normal.
karena seringnya bayi disusui dan dikeluarkannya ASI dari Pasalnya, pada waktu ini, tubuh masih terus beradaptasi
payudara. dengan hormon yang kembali berubah.
● Ketika menyusui, hormon yang dibutuhkan untuk
memproduksi ASI, seperti hormon prolaktin akan
mengalami peningkatan dan bisa menghambat produksi
hormon reproduksi yang memicu terjadinya menstruasi.
SLIDESMANIA
Adaptasi psikologis
Fase taking hold
Fase taking in Fase letting go
(Ketergantungan
(Ketergantungan) (Mandiri)
mandiri)
Selama fase taking in, ibu akan Ibu akan berfokus untuk mengelola Fase Letting-Go adalah fase untuk
berfokus pada kebutuhannya fungsi tubuhnya sendiri dan ibu untuk menerima peran barunya.
sendiri mencakup kebutuhan akan bertanggung jawab atas perawatannya Ibu akan menerima tanggung
cairan, makanan, dan tidur. Fase sendiri. Ketika ibu merasa lebih jawabnya dan menerima
takking in dapat berlangsung nyaman dan mengendalikan tubuhnya, ketergantungan dari bayinya.
selama 1-2 hari, namun fase ini ia mengalihkan perhatiannya terhadap Kelahiran sesar, terutama yang
mungkin akan lebih lama pada ibu perilaku bayi. Fase ini biasanya tidak terduga, dapat menyebabkan
dengan kelahiran sectio caesarea. berlangsung pada hari ke 2 ke 3 – 10. penyesuaian yang lebih lama pada
SLIDESMANIA

ibu.
Adaptasi psikologis
Fase taking in Taking hold Letting go

 Ibu bercerita kembali tentang  Ibu mulai menjadi mandiri.  Periode ini biasanya terjadi setelah ibu
pengalaman melahirkan.  Ibu memiliki kemampuan meningkat pulang ke rumah. Periode ini pun
 Ibu menyesuaikan dengan perubahan untuk membuat keputusan. sangat berpengaruh terhadap waktu
psikologis.  Ibu tertarik pada bayi baru lahir dan dan perhatian yang diberikan oleh
 Ibu tergantung pada orang lain dapat memenuhi kebutuhan. ibu keluarga.
untuknya dan bayinya dalam berusaha keras untuk menguasai  Ibu mengambil tanggung jawab
memenuhi kebutuhan. tentang ketrampilan perawatan bayi, terhadap perawatan bayi dan ia harus
 Ibu memiliki kemampuan yang misalnya menggendong, menyusui, beradaptasi dengan segala kebutuhan
menurun untuk membuat keputusan. memandikan dan memasang popok. bayi yang sangat tergantung padanya.
 Ibu berkonsentrasi pada pribadi untuk  Ibu mulai ingin belajar. Ini adalah Hal ini menyebabkan berkurangnya
penyembuhan fisik. Peningkataan waktu yang sangat baik untuk hak ibu, kebebasan, dan hubungan
nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat memberikan pendidikan kesehatan sosial.
pemulihan dan penyembuhan luka, tentang postpartum.
serta persiapan proses laktasi aktif. Ibu  Ibu mungkin memiliki perasaan
memerlukan istirahat yang cukup agar banyak yang dikerjakan dan
ibu dapat menjalani masa nifas kewalahan.
selanjutnya dengan baik.  Ibu mungkin menunjukkan tanda–
tanda dan gejala baby blues serta
SLIDESMANIA

kelelahan.
MASA NEONAtus
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan
yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan
organ hampir pada semua sistem.
masa ini dibagi menjadi 2 yaitu:
• Masa neonatal dini : umur 0-7 hari
• Masa neonatal lanjut : umur 8 – 28 hari

Pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologis akan muncul. Diantaranya refleks
moro yaitu reflek merangkul, yang akan menghilang pada usia 3-5 bulan; refleks menghisap (sucking
refleks); refleks menoleh (rooting refleks); refleks mempertahankan posisi leher/kepala (tonick neck refleks);
refleks memegang (palmar graps refleks). Refleks-refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring
bertambahnya usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa neonatal ini, fungsi pendengaran dan
penglihatan juga sudah mulai berkembang.
SLIDESMANIA
Perkembangan neonatus
Perkembangan adalah bertambah sempurnyanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan
belajar.
1. Perkembangan fisik : Selain menangis, bayi juga bisa menunjukkan ekspresi gembiranya dengan bergerak-gerak dari kepala
sampai kaki. Saat dia mengantuk, bayi akan menguap dan menggosok-gosok matanya. Pada fase ini, bayi akan mengalami tidur yang
panjang, yakni 16-17 jam per harinya.

2. Perkembangan sensorik motorik : Pada motorik halusnya, penglihatan bayi akan mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Bola matanya akan tampak bereaksi jika melihat objek yang bergerak, bersinar, atau berwarna sekitar 18-45 cm. Selain itu, bayi juga
memiliki kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan.
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai
mengangkat kepala..

3. Perkembangan bahasa :
SLIDESMANIA

Perkembangan bahasa masa neonatus dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara
atau bel. (Julina Sembiring, 2019)
Apgar
score
SLIDESMANIA
1.
PENYESUAIAN pada
Perubahan Suhu : didalam rahim suhunya tetap, tapi di luar rahim suhunya tidak tetap.

neonatus
2. Pernapasan : Bila tali pusar diputus, maka bayi mulai harus bernapas sendiri. Frekuensi pernapasan
pada neonatus yaitu 35-50x/menit.
3. Denyut jantung : Terjadi penyesuaian denyut jantung antara 120-160x/menit
4. Mengisap dan menelan : Perolehan makanan dari dua kegiatan ini. Refleks-refleks belum berkembang
sempurna sehingga seringkali bayi tidak mendapat makanan yang cukup.
5. Pembuangan : Alat pembuangan bayi mulai berfungsi segera setelah dilahirkan, sebelumnya
pembuangan dilakukan melalui tali pusar. Pada waktu 24 jam setelah lahir maka neonatus akan
mengeluarkan tinja yang didalamnya terdapat mekonium. Selanjutnya neonatus akan melakukan
defekasi dengan frekuensi 3-5 kali sehari.
Ada bayi yang sehat ada yg tidak sehat. Biasanya bayi yang sehat mengalami kesulitan penyesuain hanya
sesaat, akan berbeda bila bayi lahir prematur, penyesuaian harus lama.
SLIDESMANIA
Home visite
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan ditujukan pada ibu selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun.
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4x. Adapun tujuan kunjungan rumah untuk
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah, mendeteksi dan menangani
komplikasi pada masa nifas. Kunjungan rumah memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayi.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya (Walyani, 2017).

Sedangkan keterbatasan dari kunjungan rumah adalah memerlukan biaya yang banyak,
jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan kekhawatiran tentang keamanan untuk
mendatangi pasien di daerah tertentu.
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan 1 : 6- 8 jam setelah persalinan Kunjugan 2 : 6 hari setelah persalinan
● Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia ● Memastikan involusi uterus berjalan
uteri. normal, uterus berkontraksi baik, tunggi fundus
● Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan
serta lakukan rujukan bila perdarahan berlanjut. abnormal.
● Pemberian ASI awal. ● Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan
● Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan.
perdarahan karena atonia uteri. ● Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan
● Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu cairan.
dan bayi baru lahir. ● Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
● Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
hipotermi. menyusui.
● Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir..
SLIDESMANIA
Home visite
Kunjungan 3 : 2 minggu setelah persalinan Kunjungan 4 : 6 minggu setelah persalinan
Asuhan pada 2 minggu post partum sama ● Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami
dengan asuhan yang diberikan pada ibu dan bayi
kunjungan 6 hari post partum. ● Memberikan konseling KB secara dini.
SLIDESMANIA
PROTOKOL PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU
DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID-19 Nomor:
B-4 (05 April 2020)
Jika terdapat tanda-tanda kedaruratan ibu nifas dan bayi baru lahir, segera ke RS atau tenaga
kesehatan terdekat atau hubungi hotline yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Melakukan pemeriksaan paska bersalin sebanyak 4 kali. Kunjungan pertama disarankan
dilakukan di fasilitas layanan Kesehatan untuk pemeriksaan nifas dan neonatal. Pemeriksaan
berikutnya melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan ATAU memanfaatkan
teknologi komunikasi:
KF 1: 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan;
KF 2: 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;
KF 3: 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari pasca persalinan
KF 4: 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan.
Mendapatkan pelayanan KB sesuai jadwal yang diawali dengan perjanjian bertemu dengan
petugas.
SLIDESMANIA
Asuhan
keperawatan
ibu postpartum
SLIDESMANIA
Pengkajian ibu post partum
1. Identitas pasien (nama, umur, alamat, agama, pekerjaan, suku,bangsa suami/istri).
2. Riwayat Haid (apakah haid teratur, siklusnya berapa hari, apakah ada keluhan selama haid, HPHT).
3. Riwayat perkawinan (menikah, belum menikah, berapa lama menikah, berapa kali).
4. Riwayat obstetri
 Riwayat kehamilan Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, keluhan selama kehamilan termasuk situasi,
emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
 Riwayat Persalinan
a. Riwayat persalinan lalu : GPA, umur kehamilan saat bersalin, jenis persalinan, penolong persalinan, BB bayi,
kelainan fisik, kondisi anak saat ini.
b. Riwayat nifas pada persalinan lau (masalah nifas dan laktasi yang pernah dialami, masalah bayi yang pernah
dialami, keadaan anak.
c. Riwayat KB; Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan setelah persalinan, jumlah anak yang direncanakan.
5. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah diderita pada masa lalu, bagaimana cara pengobatan yang dijalani, dimana mendapat
pertolongan,. Apakah penyakit tersebut pernah diderita sampai saat ini atau kambuh berulang-ulang.
SLIDESMANIA
Pengkajian ibu post partum
6. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang diturunkan secara genetik, menular, kelainan, gangguan jiwa.
7. Pola Nutrisi
Pola menu makanan yang di konsumsi, jumlah, jenis makanan, dan frekuensi.
8. Pola istirahat tidur
Lamanya, kapan, (siang dan malam), rasa tidak nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu atau remang-
remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan suara-suara.
9. Pola eliminasi
Apakah terjadi diuresis setelah melahirkan, setelah melahirkan adakah inkontinesia, BAK, frekuensi dan warna.
Pola BAB, frekuensi, konsitensi, rasa takut BAB karena luka perineum.
10. Personal Hygine
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genetalia, pola berpakaian, tata rias rambut dan
wajah.
11. Aktifitas
Kemampuan mobilisasi setelah melahirkan, kemampuan merawat diri dan eliminasi , kemampuan bekerja dan menyusui.
12. Konsep diri
SLIDESMANIA

Sikap penerimaan ibu terhadap tubuhnya, keinginan ibu menyusui, persepsi ibu tentang tubuhnya terutama perubahan-perubahan
selama kehamilan dan melahirkan
Pengkajian ibu post partum
E
1. Keadaan umum : Tingkat kesadaran
M
2. BB,TB,LiLa, TTV
E
3. Kepala : Rambut, Wajah, mata (Conjungtiva), hidung, mulut, fungsi pengecapan, pendengaran dan leher.
R
4. Breast : Ukuran sama/tidak, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan arieola, dan putting susu. Kepenuhan atau
I
pembengkakan, benjolan, nyeri, produksi, laktasi,/ kolostrum.
K
5. Abdomen : Teraba lembut, Tekstur Doughi (kenyal), apakah terdapat diastasis recti, distensi, striae. Tinggi fundus uterus,
S
konsistensi (keras lunak,, lokasi, kontraksi, uterus, nyeri, perabaan distensi blas.
A
6. Muskuloskeletal : Tanda hoomans, edema, tekstur kulit, nyeri bila dipalpasi, kekuatan otot.
A
7. Genital : Edema vagina, nyeri, perineum ; Keadaan luka episiotomy, ochimosis, edema, kemerahan, eritema, drainage.
N
Lochia (Warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi,1-3 hr rubra, 4-10 hr serosa ≥ 10 hr alba)

F
I
SLIDESMANIA

S
I
K
Diagnosa keperawatan
1. D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (involusi uterus, prosedur
pembedahan)
2. D.0049 Konstipasi berhubungan dengan luka epiosotomi
3. D.0029 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI, payudara
bengkak
4. D.0012 Resiko perdarahan dengan faktor resiko trauma jahitan, komplikasi pasca partum
(atonia uteri)
5. D.0142 Resiko infeksi dengan faktor resiko efek prosedur invasif
SLIDESMANIA
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen nyeri (l.08238)


(D.0077) keperawatan selama …. kali Observasi :
pertemuan diharapkan tingkat  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri
nyeri menurun dengan kriteria  Identifikasi nyeri non verbal
hasil :  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
a. Kemampuan menuntaskan Terapeutik :
aktivitas membaik  Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis: terapi musik,
b. Keluhan nyeri menurun aromaterapi, pijat)
c. Meringis menurun  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, kebisingan)
d. Gelisah menurun Edukasi :
e. Kesulitan tidur menurun  Jelaskan penyebab nyeri dan strategi meredakan nyeri
f. TD dalam rentang normal  Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
g. Pola napas beraturan Kolaborasi :
h. Frekuensi napas dalam Kolaborasi pemberian analgetik
rentang normal 2. Pengaturan posisi (l.01019)
Observasi :
• Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
Terapeutik :
 Tempatkan pada posisi terpeutik
 Tempatkan objek yang selalu digunakan dalam jangkauan
 Motivasi melakukan ROM aktif dan pasif
Edukasi :
 Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
SLIDESMANIA
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan

Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen konstipasi (l.04155)


(D.0049) keperawatan selama …. kali Observasi
pertemuan diharapkan pasien akan Periksa tanda/ gejala konstipasi
meningkatkan pola BAB yang Monitor bising usus
normal selama dalam perawatan Identifikasi faktor-faktor ( pengobatan, tirah baring dan diet) yang menyebabkan konstipasi
dengan kriteria hasil : Terapeutik
a. Merespon keinginan untuk Instruksikan pasien diet tinggi serat
BAB secara normal. Edukasi
b. Minuman cairan yang Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
adekuat. Kolaborasi
c. Mengkonsumsi serat dalam Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
jumlah yang kuat  
SLIDESMANIA
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan

Menyusui tidak Setelah dilakukan tindakan Edukasi menyusui (l.12393)


efektif (D.0029) keperawatan selama 3 kali Observasi :
pertemuan diharapkan status  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
menyusui membaik dengan  Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui
kriteria hasil: Terapeutik :
a. Pelekatan bayi pada  Sediakan materi dan media penkes
payudara ibu meningkat  Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
b. Miksi bayi lebih dari 8 kali/  Libatkan sistem pendukung : suami, keluarga
24 jam meningkat Edukasi :
c. Berat badan bayi meningkat  Berikan konseling menyusui
d. Peningkatan tetesan/  Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu bayi dan bayi
pancaran ASI  Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan
e. Peningkatan keadekuatan  Ajarkan perawatan payudara postpartum (mis, memerah asi, pijat payuadara, pijat oksitosin)
suplai ASI Manajemen nutrisi (l.013119)
f. Berkurangnya lecet pada Observasi :
puting susu  Identifikasi status nutrisi
g. Bayi rewel menurun  Identifikasi alergi dan intoleran makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Monitor asupan makanan
Teraputik :
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Edukasi :
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
SLIDESMANIA

 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan


Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan

Resiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan (l.02067)


perdarahan keperawatan selama …. kali Observasi :
(D.0142) pertemuan diharapkan tidak terjadi  Monitor tanda dan gejala perdarahan
perdarahan dengan kriteria hasil :  Monitor nilai hematocrit dan hemoglobin sebelum dan sesudah kehilangan darah
a. Tidak terjadinya atonia uteri Terapeutik :
b. Membran mukosa lembab  Pertahankan bed rest selama perdarahan
c. Konjungtiva tidak anemis Edukasi :
 Jelakskan tanda dan gejala perdarahan
 Anjurkan melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian produk darah (transfusi darah), jika perlu
SLIDESMANIA
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
keperawatan

Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi ( I.14539)


(D.0012) keperawatan selama …. kali Observasi
pertemuan diharapkan tidak terjadi  Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
infeksi dengan kriteria hasil : Terapeutik
a. Tidak ada tanda–tanda infeksi  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien.
(Demam, Nyeri, Kemerahan  Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.
dan Bengkak). Edukasi
b. Kadar sel darah putih  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
membaik.  Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka.
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
SLIDESMANIA
implementasi
Implementasi Keperawatan Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan pasien. Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan
SLIDESMANIA
evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan apakah
rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau
menghentikan rencana keperawatan
Evaluasi keperawatan menggunakan SOAP :
 Subjective : Pernyataan atau keluhan dari pasen
 Objective : Data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga. 
 Analisys : Kesimpulan dari objektif dan subjektif
 Planning : Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis
SLIDESMANIA
Thank you!
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai