-Hukum Islam adalah “hukum yang diturunkan oleh Allah Swt. untuk
kemaslahatan hamba-hamba-Nya di dunia dan di akhirat”.
Sebenarnya, istilah hukum islam itu jarang sekali digunakan oleh para
ulama dalam percakapan mereka sehari-hari. Istilah yang lebih populer
untuk menunjukan hukum islam itu adalah “Syariat”
Jika kita perhatikan dengan seksama pengertian syariat secara bahasa dan
istilah, maka kita akan menemukan kesinambungan antara keduanya.
Yang pertama, Syariat Islam atau Hukum Islam itu seperti jalan yang lurus,
tidak bengkok. Siapa saja yang berjalan di atasnya akan sampai pada
kebahagiaan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Yang kedua, Jika sumber air adalah sumber kehidupan bagi jasad manusia,
maka syariat adalah sumber kehidupan bagi akal, hati dan jiwa manusia.
CAKUPAN HUKUM ISLAM
• Hukum Perbuatan
• Hukum Kepercayaan
• Hukum Etika
KEISTIMEWAAN HUKUM ISLAM
• Wajib
• Sunnah
• Haram
• Makruh
• Mubah
• Yaitu “suatu perbuatan yang diperintahkan oleh
Wajib Allah Swt. kepada orang islam yang mukallaf
untuk dikerjakan, dan bobot perintahnya sangat
kuat”. Di mana jika dikerjakan medapat pahala
dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
• yaitu “suatu perbuatan yang diperintahkan oleh
AllAH Swt. kepada orang islam yang mukallaf
Sunnah untuk dikerjakan, akan tetapi bobot perintahnya
tidak terlalu kuat” apabila dikerjakan medapat
pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat
dosa.
• Yaitu “suatu perbuatan di mana kita
diperintahkan untuk tidak mengerjakannya”.
Haram Atau biasa kita sebut dengan istilah larangan.
Larangan ini sifatnya sangat kuat, yang mana
jika dilakukan akan mendapat dosa dan jika
ditanggalkan akan mendapat pahala.
• Yaitu, “suatu perbuatan di mana kita juga
diperintahkan untuk tidak mengerjakannya.
Makruh Bedanya dengan haram, larangan pada makruh
ini relatif lemah”, di mana jika dilakukan tidak
berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat
pahala.
• Yaitu, “perbuatan yang kita dibebaskan oleh
Mubah Allah Swt untuk memilih antara mengerjakannya
atau meninggalkannya”. Konsekuensinya adalah
jika dikerjakan tidak akan medapat pahala atau
dosa, begitu juga jika ditinggalkan
Namun, mengenai hukum mubah, para ulama berpendapat,
barangsiapa melakukan perbuatan yang mubah yang disertai
niat untuk ibadah, maka dengan melaksanakannya berhak
mendapat pahala dari Allah Swt.
Contohnya seperti;
1.tidur lebih awal dengan niat agar mudah bangun malam
untuk tahajud.
2.sarapan pagi agar kuat sekolah, belajar dan beribadah.
3.Berinteraksi dengan orang lain untuk memperkuat tali
silaturahmi, dan lain-lain
Hal itu didasarkan pada sabda nabi Saw. berikut ini:
Artinya; Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafsh Umar bin Khattab radhiallahu anhu, beliau berkata:
saya mendengar Rasulullah Saw bersabda; “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantu
pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas sesuai niatnya.maka barangsiapa
yang berhijrah untuk mendapatkan ridha Allah dan rasulnya, maka hijrahnya akan
mendapatkan ridha Allah dan rasulnya. Dan barangsiapa yang berhijrah untuk mencari
keutungan dunia atau untuk mencari perempuan untuk dinikahinya, maka hijrahnya akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan” (Hr. Bukhari dan Muslim)