Anda di halaman 1dari 9

PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA

Muhamad Muchsin, S.I.P., M.KP.


Hoesein (2001) mengungkapkan bahwa local government
(pemerintahan lokal) merupakan sebuah konsep yg
mengandung tiga makna:
1. Pertama, local government mengacu pada organ
2. Kedua, local government mengacu pada fungsi
3. Ketiga, local government mengacu pada kesatuan
masyarakat
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, maka
akan dijelaskan pemerintahan desa sebagai sebuah organisasi
(organ). Hal ini mengacu pada makna local government as an
organ, yaitu makna yang pertama. Dimana didalamnya
berbicara tentang penyelenggaraan pemerintahan lokal, dalam
konteks desa, siapa dan apa pelaksananya.
Local government mengacu pada Organ, yaitu pemerintah lokal yang terdiri dari council
(legislatif) dan mayor (kepala daerah). Dimana rekrutmen keduanya diperoleh
berdasarkan pemilihan (elected).

Dalam konteks pemerintahan daerah maka yang disebut penyelenggara pemerintahan


daerah adalah Kepala Daerah dan DPRD. Sedangkan dalam konteks pemerintahan desa,
maka penyelenggara pemerintahan desa adaladh Kepala Desa beserta Badan
Permusyawaratan Desa (BPD). Namun, kedudukan, status dan tupoksi BPD sangat
berbeda jauh dengan legislatif (DPR & DPRD), karena BPD anggotanya bukanlah partai
politik melainkan perwakilan masyarakat lokal. Begitu pula dengan status kepegawaian
Kepala desa maupun perangkat desanya, bukanlah aparatur sipil negara melainkan tidak
memiliki status. Oleh karena itu Nurcholish, (2018) menyampaikan bahwa Pemerintahan
Desa adalah organisasi pemerintahan semu...Pseudo Government sedangkan Wasistiono
(2017) menyebutnya dengan quasi government organization.

Apabila digambarkaan menjadi sebagai berikut:


BPD

Penyelenggara
Kepala
Pemerintahan Desa
Desa
Pemerintah
Desa

Perangkat Desa
https://4.bp.blogspot.com/-uNIlQHexJEk/WE5mDI_7UhI/AAAAAAAAFN0/Vjhg-edyLaQh9iGjZIGuzvm6_A8-PyaKgCLcB/s1600/struktur-
organisasi-tatakerja-pemerintah-desa-2015.jpg
Ini adalah contoh struktur organisasi pemerintahan desa

Sumber: Complexity of Village Government System Based on Systems Thinking, Ike Wanusmawatie, Dissertasion of Public
Administration Doctoral Program, unpublished. 2018.
Daftar Pustaka:

1. Hoeesein. 2001. Prospek Resolusi dan Implementasi Otonomi Daerah dari Sudut
Pandang Hukum Tata Negara. Makalah dalam Seminar dan Lokakarya Nasional
Strategi Resolusi Kebijakan dan Implementasi Otonomi Daerah dalam Kerangka
Good Governance yang diselenggarakan Pusat Kajian Otonomi Daerah Lembaga
Administrasi Negara Jakarta 30 oktober
2. https://4.bp.blogspot.com/-
uNIlQHexJEk/WE5mDI_7UhI/AAAAAAAAFN0/Vjhg-edyLaQh9iGjZIGuzvm6_A8-P
yaKgCLcB/s1600/struktur-organisasi-tatakerja-pemerintah-desa-2015.jpg
3. http://paknetyas71.blogspot.com/2013/10/susunan-pemerintahan-desa-dan-
kecamatan.html
4. Muluk, Khairul. MR.2009. Peta Konsep Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. ITS
Press bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan dan Dokumentasi FIA Universitas
Brawijaya.
5. Wanusmawatie, Ike. 2018. Complexity of Village Government System Based on
Systems Thinking. Dissertation. Doctoral Program of Public Administration Science.
Faculty of Administrative Science. Brawijaya University. Malang. Unpublished.
6. Wasistiono, Sadu; Tahir, Irwan. 2017. Administrasi Pemerintahan Desa. Modul ADPU
4340 Edisi 2. Universitas Terbuka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai