Anda di halaman 1dari 19

PRETEST

INDAH NOVIA KASIH


2208320026
“Soal“
1. Sebutkan dan jelaskan keluar masuknya udara dari tubuh.
2. Terangkan patogenesis terjadinya sakit TB
3. Terangkan dan jelaskan pengobatan TBC terbaru
4. Apa perbedaan tatalaksana pasien dengan asma dan ppok
5. Bagaimana mekanisme rokok dapat menyebabkan infeksi di paru.
Jawab
1. Respirasi mencakup dua proses yang terpisah tetapi berkaitan: respirasi selular dan respirasi
eksternal.
-Respirasi selular merujuk pada proses-proses metabolic intrasel yang dilaksanakan di dalam
mitokondria, yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selagi mengambil energi dari
molekul nutrien.
-Respirasi eksternal merujuk ke seluruh rangkaian kejadian dalam pertukaran O2 dan CO2
antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.
Perhatikan bagan ini
Jadi langkah pertama udara secara begantian dimasukkan ke dalam dan
dikeluarkan dari paru sehingga udara dapat dipertukarkan antara atmosfer
(lingkungan eksternal) dan kantong udara (alveolus) paru. Pertukaran ini
dilaksanakan oleh tindakan mekanis bernapas, atau ventilasi. Kecepatan ventilasi
diatur untuk menyesuaikan aliran udara antara atmosfer dan alveolus sesuai
dengan kebutuhan metabolic tubuh terhadap ambilan O2 dan pengeluaran CO2.
Langkah kedua O2 dan CO2, dipertukarkan antara udara di alveolus dan darah di
dalam kapiler pulmonal (pulmonal berarti “paru”) melalui proses difusi. Langkah
3, darah mengangkut O2 dan CO2 antara paru dan jaringan, Lengkah 4 O2 dan
CO2 dipertukarkan antara sel jaringan dan darah melalui proses difusi menembus
kapiler sistemik (jaringan).

Referensi: Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed 8. Jakarta: EGC; 2016:
481-482.
2. Tuberkulosis primer
Kuman yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan paru, dimana
ia akan membentuk suatu sarang pneumonik, yang disebut sarang primer atau afek
primer. Sarang primer ini mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru,
berbeda dengan sarang reaktivasi. Dari sarang primer akan kelihatan peradangan
saluran getah bening menuju hilus (limfangitis local). Peradangan tersebut diikuti
oleh pembesaran kelenjar getah bening di hilus (limfadenitis regional). Afek
primer Bersama-sama dengan linfangitis regional dikenal sebagai kompleks
primer.
• Tuberkulosis post-primer
Dari tuberculosis primer ini akan muncul bertahun-tahun kemudian tuberculosis post-primer, biasanya pada usia
15-40 tahun. Tuberculosis post primer mempunyai nama bermacam-macam yaitu tuberculosis bentuk dewasa,
localized tuberculosis, tuberculosis menahun, dan sebagainya. Bentuk tuberculosis inilah yang terutama menjadi
problem kesehatan rakyat, karena dapat menjadi sumber penularan. Tuberculosis post-primer dimulai dengan
sarang dini, yang umumnya terletak di segmen apical dari lobus superior maupun lobus inferior. Sarang dini ini
awalnya berbentuk suatu sarang pneumonik kecil.
Referensi: PDPI TB 2021
 
3. Tujuan pengobatan TB adalah:

1. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup.


2. Mencegah kematian dan/atau kecacatan karena penyakit TB atau efek lanjutannya.
3. Mencegah kekambuhan.
4. Menurunkan risiko penularan TB
5. Mencegah terjadinya resistensi terhadap obat anti tuberkulosis (OAT) serta
penularannya.
A. OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)
Regimen pengobatan TB-SO
Paduan OAT untuk pengobatan TB-SO di Indonesia adalah 2RHZE/4RH.
Pada fase intensif pasien diberikan kombinasi 4 obat berupa rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol
selama 2 bulan dilanjutkan dengan pemberian isoniazid dan rifampisin selama 4 bulan pada fase lanjutan. Pasien
dengan TB-SO diobati menggunakan OAT lini pertama.
Dosis OAT lini pertama yang digunakan dapat dilihat pada tabel
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
B. PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS
Pengobatan tuberculosis standar dibagi menjadi:
-Pasien baru
Paduan obat yang dianjurkan 2HRZE/4HR dengan pemberian dosis setiap hari.
-Pada pasien dengan riwayat pengobatan TB lini pertama
Pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil uji kepekaan secara individual. Fasilitas Kesehatan perlu melakukan uji
kepekaan obat, pasien dapat diberikan OAT kategori 1 selama menunggu hasil uji kepekaan. Pengobatan selanjutnya
disesuaikan dengan hasil uji kepekaan.
-Pengobatan pasien TB resisten obat (TB-RO) di luar cakupan pedoman ini
 

Referensi: PDPI TB 2021


4. Harus memahami dahulu perbedaan penyakit dari asma dengan ppok, karena
memberikan treatment berdasarkan apa yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.

  Asma PPOK
Timbul pada ++ -
usia muda
Sakit ++ -
mendadak
Riwayat +/- +++
merokok
Riwayat atopi ++ +
Sesak dan +++ +
mengi
Batuk kronik + ++
berdahak
Variabilitas ++ +
harian
Tatalaksana ASMA:
Farmakologi: obat pelega dengan bronkodilator, obat pengontrol dengan anti inflamasi.
Obat pelega: Agonis b2 kerja singkat, Ipratropium bromide, teofilin, adrenalin
Obat pengontrol: steroid, leukotriene modifiers, mast cell stabilizers, antihistamin
Tatalaksana PPOK:
REGULER : - Kombinasi
Bronkodilator LABA + Steroid
- Antikolinergik BILA PERLU :
- Agonis Beta2 -Ekspektoran
- Xantin -Mukolitik
- Kombinasi -Antioksidan
SABA + LABA -Vaksin

Referensi:
-GINA Asma 2015
-GOLD. Pocket Guide to COPD: Diagnosis, Management and Prevention. 2020
5.
Secara mekanis, paparan asap rokok dapat mempengaruhi respon imun dengan merusak
Th type 1 dan menambah respon yang bergantung pada Th type 2, terutama dengan
mengubah fungsi imun dari berbagai sel imun dan memperparah inflamasi dan
sensitisasi alergi. Ada referensi yang mengatakan bahwa paparan asap rokok
mengakibatkan pelepasan interleukin (IL) -17A, sitokin proinflamasi yang terlibat dalam
pathogenesis asma.

Referensi: Strzelak A, Ratajczak A, Adamiec A, Feleszko W. Tobacco Smoke Induces and Alters Immune
Responses in the Lung Triggering Inflammation, Allergy, Asthma and Other Lung Diseases: A Mechanistic
Review. Int J Environ Res Public Health. 2018 May 21;15(5):1033. doi: 10.3390/ijerph15051033. PMID:
29883409; PMCID: PMC5982072.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai