Anda di halaman 1dari 10

Inskeep (1991) :

Perencanaan merupakan pengorganisasian masa depan


untuk mencapai tujuan
tertentu.

Sujarto (1986) dalam Paturusi (2008) :


Perencanaan adalah suatu usaha untuk memikirkan masa
depan (cita-cita) secara rasional dan sistematik dengan
cara memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien &
efektif
Syarat Perencanaan (Paturusi, 2008) :
1) Logis : sesuai kenyataan & dapat dimengerti
2) Luwes : adaptif/menikuti perkembangan/trend
3) Objektif : tujuan & sasaran ditetapkan secara sistematis &
ilmiah
Orientasi/Arah Perencanaan (Paturusi, 2008) :

 Trend Orientation Planning :


Perencanaan tujuan & sasaran mendatang dilandasi
oleh trend/perkembangan yang ada saat ini

 Target Oriented Planning :


Tujuan & sasaran mendatang sebagai penentu
perencanaan
Komponen dasar pengembangan/yang terlibat dalam proses
perencanaan (Yoeti, 1997) :
 Atraksi wisata & aktivitas
 Fasilitas akomodasi & pelayanan
 Fasilitas wisatawan c/o : tourist information centre, tempat makan & minum, travel
agent, retail/shopping facilities, bank, money changer, medical care, public safety, etc
 Fasilitas & layanan transportasi
 Infrastruktur c/o: jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, pembuangan limbah,
penyediaan air
 Kelembagan mencakup: pemasaran, kebijakan, pengembangan SDM, organisasi &
program
Perencanaan Pariwisata :
 Proses pembuatan keputusan masa depan terhadap suatu
daerah/destinasi
 Proses penetapan tujuan & sasaran yang bersifat dinamis
 Proses penetapan tujuan & sasaran yang disusun sistemastis dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif & evaluasi
 Utamanya melibatkan & dipengaruhi oleh komponen lingkungan fisik,
ekonomi, sosial budaya, politik, teknologi & informasi, ilmu
pengetahuan, pertahanan & keamanan.
Destination Life Cycle (Butler dalam Pitana (2005) :

 Exploration/ penemuan
Baru ditemukan; Terbatas & sporadis; Wisatawan menggunakan fasilitas lokal;
Interaksi wisatawan & masyarakat lokal tinggi; jumlah pengunjung terbatas

 Involvement/ pelibatan
Kunjungan meningkat; masyarakat mulai menyediakan fasilitas bagi wisatawan;
Interaksi wisatawan & masyarakat lokal masih tinggi; masyarakat mulai berubah
(secara ekonomi & sosial); mulai muncul promosi
 Development/ pembangunan
Masuknya investor; promosi kian intens; fasilitas lokal mulai terganti dengan fasilitas
berstandard; masuknya barang & tenaga kerja dari luar, munculnya atraksi buatan

 Consolidation/ konsolidasi
Pariwisata menjadi sektor dominan, dominasi ekonomi pengusaha besar/jejaring
internasional/franchise, pemasaran kian gencar, fasilitas lama tergantikan dgn
fasilitas baru
 Stagnation/ Stagnan/ Stabil
Kapasitas object/destinasi sudah terlampaui (daya dukung lingkungan); muncul
permasalahan (ekonomi, sosial, budaya & lingkungan alam); kerja ekstra menarik
wisatawan guna memenuhi kapasitas fasilitas; dominasi atraksi wisata buatan;
menurunnya citra destinasi; destinasi tidak lagi populer

 Decline/ penurunan
Beralihnya wisatawan ke destinasi baru; alih fungsi fasilitas bagi kegiatan non-
pariwisata; partisipasi lokal mulai meningkat (akibat melemahnya investor); citra
destinasi kian menurun (termasuk standard)
 Rejuvenation/ Peremajaan/ pemulihan kembali
Muncul inisiasi dari berbagai pihak; inovasi & pengembangan produk (termasuk
dengan memanfaatkan SDA & SDB yang sempat diabaikan)
Kriteria/Arahan pengembangan pariwisata (Grady dalam Soewantoro, 2002):

 Decision making about form of tourism .... consultation w/ local people


 Reasonable share of profit ..... must be returnes to the people
 Based on Environment & ecological principles
 Sensitive to local culture & religius traditions .... members of the host community
should not be inferior
 Number of tourist should not over the local population

Anda mungkin juga menyukai