Anda di halaman 1dari 6

HAK MENDAHULU NEGARA DALAM

PAJAK

KELOMPOK 5
REZA RIVALDI 1601110176
KHAIRIL BASYAR 1901110120
ALVIN WARDHANA 2001110051
AFRI SASTRI KHAIRINI 2001110142
PENGERTIAN HAK MENDAHULU
Istilah hak mendahulu sebetulnya serupa dengan preferential debt for tax yang
dalam IBFD International Tax Glossary (2015) dijabarkan sebagai berikut: “Karena
pajak adalah utang kepada negara, dalam kondisi tertentu, undang-undang pajak atau
aturan komersial biasanya menyatakan utang pajak lebih diutamakan dari utang
lainnya. Misalnya dalam kasus kebangkrutan, likuidasi perusahaan, atau urusan
administrasi bagi orang yang meninggal”.
Merujuk pada Pasal 21 Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) dapat disimpulkan definisi dari hak
mendahulu adalah hak khusus yang dimiliki negara terhadap barang-barang milik
penanggung pajak yang akan dilelang di muka umum. Dalam artian, hak mendahulu
ini memberikan wewenang kepada negara untuk memiliki hak atas barang-barang
milik penanggung pajak yang akan dilelang di muka umum lebih dari kreditur lain.
HAK MENDAHULU NEGARA
DALAM PAJAK
Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang-
barang milik Penanggung Pajak. Hak mendahulu tersebut meliputi
pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, dan
biaya penagihan pajak.
PENGECUALIAN HAK MENDAHULU
Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak mendahulu
lainnya, kecuali terhadap:
1. Biaya perkara yang semata-mata disebabkan suatu penghukuman
untuk melelang suatu barang bergerak dan atau barang tidak
bergerak;
2. Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
dimaksud;
3. Biaya perkara, yang semata-mata disebabkan pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan.
JANGKA WAKTU DAN SAAT HILANGNYA
HAK MENDAHULU UTANG PAJAK
Dalam penjelasan pasal 21 ayat 5 UU KUP, jangka Waktu hak mendahului
utang pajak ditetapkan dalam hal Surat Paksa untuk membayar diberitahukan
secara resmi maka jangka waktu 5 (lima) tahun dihitung sejak pemberitahuan.
Surat Paksa dan juga dalam hal diberikanpenunda an pembauaran atau
persetujuan angsuran pembayaran maka jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut
dihitung sejak batas akhir penundaan diberikan.
Menurut UU KUP Pasal 21 ayat 4 disebutkan bahwa Hak mendahulu hilang
setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan Surat Tagihan
Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah
pajak yang harus dibayar bertambah
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai