Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR PROPOSAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-MAGAZINE “MAGISTRY” DENGAN APLIKASI


CANVA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI REAKSI KIMIA KELAS X
SMA BATIK 1 SURAKARTA

Oleh:
Dosen Pembimbing 1 Dien Amalia Ilma Dosen Pembimbing 2
K3319027
Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. Dr. Endang Susilowati, S.Si., M.Si.

Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Kemajuan Teknologi Pembelajaran Abad 21 Media Pembelajaran E-Magazine

Media Pembelajaran Materi Reaksi Kimia Aplikasi Canva


Hasil Belajar
E-Magazine “Magistry”
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Bagaimana kelayakan media 1. Untuk mengembangkan media
pembelajaran E-Magazine pada materi pembelajaran E-Magazine pada materi
reaksi kimia kelas X SMA Batik 1 reaksi kimia kelas X SMA Batik 1
Surakarta? Surakarta.
2. Bagaimana kepraktisan media 2. Untuk membuktikan kevalidan media
pembelajaran E-Magazine pada materi pembelajaran E-Magazine pada materi
reaksi kimia kelas X SMA Batik 1 reaksi kimia kelas X SMA Batik 1
Surakarta? Surakarta.
3. Bagaimana keefektifan media 3. Untuk membuktikan kepraktisan
pembelajaran E-Magazine pada materi media pembelajaran E-Magazine pada
reaksi kimia kelas X SMA Batik 1 materi reaksi kimia kelas X SMA Batik
Surakarta? 1 Surakarta.
4. Untuk membuktikan keefektifan
media pembelajaran E-Magazine pada
materi reaksi kimia kelas X SMA Batik
1 Surakarta.
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis


a. Menambah informasi dan a. Bagi sekolah
pengetahuan mengenai proses Memberikan kontribusi dalam
pengembangan media perbaikan system pembelajaran di
pembelajaran E-Magazine pada sekolah sesuai dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi
materi reaksi kimia yang valid,
yang berkembang
praktis dan efektif.
b. Bagi guru
b. Digunakan sebagai literatur,
Membantu guru menciptakan
bahan pembanding, pembelajaran yang lebih menarik,
pertimbangan dan kreatif dan efektif
pengembangan pada penelitian c. Bagi siswa
yang terkait dengan materi reaksi Sebagai sumber belajar yang
kimia diharapkan meningkatkan daya tarik
siswa dan memahami konsep
materi reaksi kimia.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN
KERANGKA BERPIKIR
Kajian Pustaka

1. Karakteristik Ilmu Kimia dan Pembelajaran Kimia Abad 21

Ilmu kimia memiliki karakterisitik berupa ilmu yang mempelajari tentang


sifat, struktur, komposisi, perubahan dan energi. Selain itu, karakteristik
ilmu kimia tidak hanya abstrak tetapi juga penyederhanaan dari keadaan
sebenarnya serta berurutan dan berjenjang (Erlina, 2011).

Pembelajaran abad 21 memiliki prinsip pembelajaran yang berpusat pada


siswa (student-centered). Pembelajaran abad ke-21 tidak akan lepas dari
keterampilan abad 21 yang disebut sebagai keterampilan 4C atau
creativity, critical thinking, communication dan collaboration (Simamora,
2022).
Kajian Pustaka

2. Media Pembelajaran 3. E-Magazine

E-Magazine atau electronic magazine


Media pembelajaran merupakan merupakan media pembelajaran yang
perangkat lunak atau perangkat keras berbentuk majalah berbasis elektronik dengan
yang mempunyai kegunaan sebagai tampilan menarik yang dapat diakses melalui
sarana penyampaian materi dalam proses
internet sebagai sumber belajar berisi materi
pembelajaran (Magdalena, 2021).
pembelajaran dengan didukung gambar, audio
dan video (Fuad et al., 2020).
Kajian Pustaka

4. Magistry

Magistry berbentuk majalah elektronik yang berisi teks, gambar dan


video yang berisi penjelasan materi kimia yang ditampilkan secara
sederhana. Magistry berisi uraian materi reaksi kimia yang berisi konten
berupa fenomena reaksi kimia yang terjadi di lingkungan sekitar (Mutia,
2019). Majalah elektronik berisi materi kimia ini dibuat untuk dapat
dibawa kemana saja dan mudah diakses kapan saja.
Kajian Pustaka

5. Aplikasi Canva

Aplikasi Canva merupakan aplikasi desain online


berbasis web yang menyediakan berbagai jenis fitur
seperti fitur pembuatan presentasi, poster, grafik,
spanduk, sertifikat, logo animasi, pamflet, majalah dan
lain sebagainya.
Kajian Pustaka

6. Hasil Belajar 7. Reaksi Kimia

Materi reaksi kimia yang diajarkan


Hasil belajar menurut Agustira & Rahmi menggunakan kurikulum merdeka yang
(2022) adalah suatu kemampuan yang diajarkan di kelas X SMA. Materi reaksi
dapat dicapai setelah melalui kegiatan kimia dilaksanakan sebanyak 3 kali
pembelajaran oleh siswa. Kemampuan pertemuan dengan sub-materi yaitu
yang dicapai tersebut dilalui dengan mengidentifikasi macam-macam reaksi
mengikuti proses pembelajaran yang kimia dan menentukan produk yang
telah dirancang dan dilaksanakan oleh dihasilkan, menyetarakan macam-
seorang guru. macam reaksi kimia dan membuat
persamaan reaksi kimia lengkap dengan
fasemya
Penelitian yang Relevan

1. Pengembangan e-Magazine pada Materi Larutan Asam 2. Pengembangan Media Pembelajaran E-Magazine sebagai
dan Basa untuk Siswa Kelas XI MIPA di SMAN 1 Kota Sumber Belajar Biologi Siswa Kelas XII (Ainul dkk,
Jambi (Putri, dkk., 2017). 2020).
Menggunakan model ADDIE dan aplikasi yang digunakan
yaitu photoshop, Corel Draw X8, Adobe Premiere CC,
Ahli Materi Ahli Media dan flipcreator.

Sumber Belajar Ahli Media


4,86 4,53
sangat baik sangat baik
3,4 3,9
valid valid

4,1 91,64%
baik sangat baik
81% 84,18%
baik sangat baik
Penilaian Guru Respon Siswa

Respon Guru Respon Siswa


Kerangka Berpikir

Materi kimia yang Pembelajaran kimia


abstrak sulit dilakukan secara
dipahami konvensional

Penggunaan media pembelajaran yang kurang


bervariasi

Pengembangan media pembelajaran

Keefektifan Kepraktisan
Kelayakan media
media media
pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

Peningkatan hasil belajar siswa


BAB 3
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian

SMA Batik 1 Surakarta


Jalan Slamet Riyadi No. 445, Pajang, Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah, 57146

2 – 3 kali pertemuan

Januari – Maret 2023


Desain Penelitian Data dan Sumber Data
Penelitian yang dilakukan adalah 1. Data kualitatif
penelitian research and development Hasil lembar wawancara dan hasil
(R&D). Model pengembangan yang komentar dan saran produk oleh siswa
digunakan adalah model pengembangan dan guru
ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and 2. Data kuantitatif
Carrey (1996). Model ini digunakan Hasil analisis kebutuhan, validasi produk
banyak peneliti karena memiliki tahapan oleh ahli materi dan ahli media, validasi
kerja yang sistematis. butir soal dan penilaian pretest dan
posttest.
Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa


kelas X SMA Batik 1 Surakarta

Teknik pengambilan sampel


menggunakan teknik random sampling

Sampel yang digunakan yaitu kelas


X-6 sebagai kelas eksperimen dan
X-4 sebagai kelas kontrol
Teknik Pengambilan Data

1. Tes 2. Non tes


a. Observasi
Observasi digunakan untuk menghimpun informasi dengan
Tes digunakan untuk mengukur cara menyelidiki, mengamati dan mendokumentasikan
banyaknya pengetahuan atau tingkah laku dan kemampuan (Trisnanmansyah, 2013).
b. Wawancara
mengukur tingkat kemampuan dan Wawancara merupakan interaksi orang yang mewawancara
prestasi siswa dalam bidang kognitif dan orang yang diwawancarai dengan tujuan untuk
(Magdalena et al., 2020). Metode tes mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya
yang digunakan dalam penelitian ini jawab sepihak (Trisnanmansyah, 2013).
adalah pretest dan postest. c. Angket
Sugiyono (2013) menyatakan bahwa kuesioner atau angket
adalah teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan
disusun secara sistematis yang diajukan kepada responden
yang kemudian akan dijawab secara tertulis
Teknik Validasi Instrumen

1. Uji Validitas
Teknik validitas yang digunakan adalah teknik validitas oleh Gregory (2007). Rumus yang yaitu:
Content Validity =
Keterangan:
A = jumlah item yang kurang relevan menurut kedua ahli
B = jumlah item yang kurang relevan menurut ahli 1 dah relevan menurut ahli 2
C = jumlah item yang relevan menurut ahli 1 dah kurang relevan menurut ahli 2
D = jumlah item yang relevan menurut kedua ahli
Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700 maka analisis dikatakan layak dan valid, sehingga dapat
dilanjutkan
Teknik Validasi Instrumen

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan adanya konsistensi dan stabilitas alat ukur yang akan digunakan (Handayani, 2020).
Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji tipe Alfa Cronbach. Hasil uji Alfa Cronbach
dikatakan reliable jika ri > 0,70 (Yusup, 2018). Rumus yang digunakan adalah :

r11 = koefisien reliabilitas instrumen yang dicari


k = banyak butir instrumen
Si2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

St2 = variansi total


Teknik Validasi Instrumen

3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran adalah ukuran untuk mengetahui kesukaran suatu soal, apakah soal termasuk kedalam soal
mudah, sedang atau sukar. Untuk menguji tingkat kesukaran soal pilihan ganda menggunakan program
ITEMAN. Analisis taraf kesukaran butir soal dengan menggunakan program ITEMAN dapat dilihat pada
kolom P dengan kriteria sebagai berikut:
P > 0,70 : tingkat kesukaran mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 : tingkat kesukaran sedang
P < 0,30 : tingkat kesukaran sukar (Huda, 2020)
Teknik Validasi Instrumen

4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal digunakan untuk membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa pandai atau berkemampuan tinggi
dengan siswa kurang pandai atau berkemampuan rendah. Adapun rumus menentukan daya beda soal menurut Arikunto
(2001) menggunakan rumus validitas korelasi point biserial (r pb), yaitu:

rpb = (Guntara, 2021)


Analisi daya pembeda butir soal dapat juga dianalisis menggunakan program ITEMAN yang dapat dilihat pada kolom
Rpbis dengan kriteria daya beda soal yaitu:
0,40 – 1,00 : baik
0,30 – 0,39 : sedang
0,20 – 0,29 : cukup baik
Negatif – 0,19 : buruk (Azwar, 2013)
Teknik Analisis Data

1. Analisis data hasil uji tes


a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan prosedur untuk mengetahui data berada dalam sebaran yang normal atau tidak. Pada
penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah teknik uji Liliefors. Dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas adalah jika nilai L hitung > L tabel maka H 0 ditolak, dan jika nilai L hitung < L tabel maka H 0 diterima
(Murwani dalam Nuryadi, 2017). Rumus uji normalitas Liliefors dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)Penentuan taraf signifikansi
α = 5% (0,05)
2)Hipotesis yang diajukan
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal


3)Rumus pengujian
Zi =
Teknik Analisis Data

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas memiliki tujuan untuk memperlihatkan data sampel berasal dari populasi dengan variansi yang
sama. Uji yang digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok sampel adalah uji F, yaitu:
F=
1)Hipotesis Pengujian:
Ho : σ12 = σ22 (variansi data homogen)

Ha : σ12 ≠ σ22 (variansi data tidak homogen)


2) Kriteria Pengujian:
Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima (Matondang, 2009)
Teknik Analisis Data

c. Uji T
Uji t dependen bertujuan untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran magistry. Uji t independen ini bertujuan
untuk uji efektivitas media pembelajaran magistry.
Langkah-langkah dalam menginterpretasikan uji t, yaitu:
a) Melakukan uji homogenitas data
b) Menentukan hipotesis
H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2
c) Menentukan tingkat signifikansi
α = 5%
d) Kriteria pengujian H0 ditolak apabalia nilai sig. < 0,05
Teknik Analisis Data

2. Analisis data hasil uji non tes


Data yang diperoleh adalah skor dengan skala penilaian Likert serta saran dan masukan dari para ahli. Data
diperoleh dari angket ahli media dan ahli materi. Rumus yang digunakan untuk memperoleh skor rata-rata
penilaian kevalidan media pembelajaran adalah:
X̄ =
Pada skala 5 nilai, skor maksimal ideal adalah 5 dan skor minimal ideal adalah 1. Sehingga diperoleh kriteria
interpretasi sebagai berikut
Interval skor Kriteria Interpretasi
4,20 < X Sangat valid
3,40 < X ≤ 4,20 Valid
2,60 < X ≤ 3,40 Cukup Valid
1,80 < X ≤ 2,60 Tidak Valid
X ≤ 1,80 Sangat Tidak Valid
Teknik Analisis Data

2. Analisis data hasil uji non tes


Untuk menghitung persentase respon siswa dan guru digunakan persentase kelayakan dengan rumus:
K = x 100%
Keterangan:
K = Persentase kelayakan
P = Jumlah keseluruhan jawaban responden
N = skor tertinggi dalam angket
Berikut kriteria kelayakan menurut Arikunto (2010), yaitu
Skor dalam persen (%) Kriteria Kelayakan
< 21% Sangat tidak layak
21% - 40% Tidak layak
41% - 60% Cukup layak
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat layak
Prosedur Penelitian
1. Analysis
Tahapan awal untuk menganalisis kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran.
2. Design
Pembuatan storyboard, yang berisi gambaran dari e-magazine, proses
pengumpulan gambar, animasi ataupun hal yang akan dimasukkan dalam e-
magazine
3. Development
Proses produksi media pembelajaran dan penyiapan angket untuk validasi ahli
materi dan media. Dari hasil validasi ahli, desain media dilakukan perbaikan.
4. Implementation
Menguji coba produk skala kelompok kecil dan besar pada siswa serta
memberikan angket respon siswa dan guru mengenai pendapat terhadap media e-
magazine.
5. Evaluation
Dilakukan postest untuk mengetahui efektifitas dari media pembelajaran e-
magazine
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai