Lau
KELOMPOK 10:
MAHISA
PUTRI:2104030026
HASDA:2104030022
NUR ALMI
CAHYA:2104030028
zakat
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang
merupakan bentuk dari kata zaka yang
berarti “suci”, “baik”, “berkah”,
“tumbuh”, dan “berkembang”. Menurut
syara’ zakat merupakan nama bagi
sejumlah harta tertentu yang telah
mencapai syarat tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan
dan diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan persyaratan
tertentu pula
Jens Martensson 2
IN
BOFF ES
KY TUN
FUN
Jens Martensson 3
• Adapun dampak zakat pada kehidupan
pribadi yang mengeluarkan zakat adalah:
• a. Dapat mensucikan jiwa dari sifat kikir.
• b. Mendidik berinfak dan suka memberi.
• c. Manifestasi syukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Allah.
• d. Mengobati hati dan cinta dunia.
• e. Mengembangkan kekayaan batin.
• f. Menarik rasa simpati dan cinta pada sesama.
Jens Martensson 4
golongan yang berhak menerima zakat adalah:
a. Fakir.
b. Miskin
c. Amil (panitia zakat)
d. Muallaf.
e. Riqab (hamba sahaya)
f. Gharim (orang berhutang)
VS.
g. Sabilillah (pada jalan Allah
h. Ibnu Sabil (Musafir)
Jens Martensson 5
EKONOMI
Jens Martensson 6
pengertian Sistem Ekonomi Islam Menurut Para Ahli
1. Shidqi
Menurut Shidqi, sistem ekonomi Islam adalah pendapat dari para pemikir Islam menghadapi tantangan ekonomi pada zamannya.
2. Hasanuzzaman
Hasanuzzaman mengemukakan bahwa sistem ekonomi Islam merupakan suatu ilmu yang dapat mengimplementasi aturan syariah untuk mencegah
ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material.
3. Syarifuddin Prawiranegara
Syarifuddin Prawiranegara mengemukakan bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang dipengaruhi dan dibatasi oleh ajaran Islam
Sistem ekonomi Islam menurut Dr. Muhammad Abdullah Al-‘Arabi adalah dasar umum ekonomi yang berdasar dari Al-Qur’an dan hadis untuk pembangunan
perekonomian suatu negara.
5. M.A Manan
Menurut M.A Manan bahwa sistem ekonomi Islam merupakan salah satu ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang sesuai
dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Jens Martensson 7
Prinsip Sistem Ekonomi Islam
1. Memberi Ruang pada Negara dan Pemerintah
2. Larangan Riba
3. Tidak Melakukan Monopoli
4. Memiliki Tanggung Jawab
5. Melaksanakan Sistem Bagi Hasil
6. Kebebasan Kegiatan Ekonomi Sesuai Ajaran Islam
7. Memiliki Sifat Dualisme Kepemilikan
Jens Martensson 8
Ruang Lingkup Sistem Ekonomi Islam
Berikut ini terdapat beberapa ruang lingkup sistem ekonomi Islam, yaitu:
A. Ba’i
B. Akad
C. Syirkah
D. Mudharabah
E. Muzaraah
F. Musaqah
G. Khiyar
H. Ijarah
I. Istishna
J. Rahn (Gadai)
K. Wadi’ah
L. Wakalah
M. Ta’min (Asuransi)
N. Qardh
O. Ba’i Al-Wafa