Anda di halaman 1dari 43

TUTORIAL KLINIK 1

Cholelithiasis

Disusun Oleh :
Anastasia Aprilia Tumbol / 42210500

Dosen Pembimbing Klinis :


dr. Purwoadi Sujatno., SP.PD., MPH
01

Status Pasien
Identitas Pasien
NAMA / NO. RM WAGIYEM HARJO SUMARTO, NY / 01169201

USIA/ TANGGAL LAHIR 72 TAHUN / 07 MEI 1950

JENIS KELAMIN PEREMPUAN

ALAMAT DANUKUSUMAN, GK RT 13/04

HARI MASUK RUMAH SAKIT 21 JANUARI 2023

HARI PEMERIKSAAN 24 JANUARI 2023 ; 25 JANUARI 2023

RUANGAN / BANGSAL RUANG C, KAMAR 1 C


Keluhan Utama

Muntah-muntah
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah >6 kali disertai diare >6x dengan BAB
cair berwarna kuning, berupa dempul (-), darah (-), lendir (-). Muntah dan diare sudah
berlangsung sejak 2 hari lalu. Pasien tidak mau makan dan minum apapun sejak 2 hari
lalu karena jika makan/minum merasa mual dan muntah. Badan pasien terasa lemas dan
sehari sebelumnya sempat demam namun tidak diukur suhunya.
Beberapa hari terakhir pasien sempat mengatakan bahwa perut kanan atas terasa nyeri
yang makin hari semakin bertambah, nyeri tidak menyebar dan dirasakan terus-
menerus. Pasien sudah konsumsi parasetamol saat dirumah namun keluhan belum
membaik. Keluhan nyeri pinggang (-), kuning (-). Keluhan lain adalah pasien mengalami
kelemahan pada tangan dan kaki kiri yang muncul tiba-tiba saat 3 jam sebelum ke IGD.
Riwayat Penyakit Dahulu

Alergi : disangkal
Asma : disangkal
Hipertensi : Tidak terkontrol
Asam Urat : Riwayat asam urat
TBC : disangkal
Penyakit ginjal : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Diabetes mellitus : disangkal
Trauma : disangkal
Maag : disangkal
Riwayat Penyakit
Keluarga
Alergi : disangkal
PPOK : disangkal
Asma : disangkal
Hipertensi : ada (Ibu pasien)
Asam Urat : disangkal
TBC : disangkal
Penyakit ginjal : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Diabetes mellitus : ada (Ayah pasien)
Trauma : disangkal
Maag : disangkal
Penggunaan Obat dan
Lifestyle
• Pasien memang tidak biasa makan terlalu banyak. Biasanya makan 2-3
kali dengan porsi sedang. Jenis makanan yang dimakan bervariasi
• Minum air cukup, kira-kira 2 liter per hari.
• Tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak menggunakan NAPZA
• Pasien suka membersihkan rumah, dan biasanya ada aktivitas ringan
yang dilakukan
• Kondisi rumah dan lingkungan dapat dikatakan baik
• Pernah mengkonsumsi obat asam urat namun sekarang sudah tidak
pernah
• Obat hipertensi tidak diminum rutin, karena tidak mau dan sering lupa
Pemeriksaan
Fisik
Status
Generalis
Keadaan Umum GCS
01 Sedang, tampak lemah 03 E4 ; V5; M6

02 Kesadaran
Compos Mentis
04 Vital Sign
TD : 169/92 mmHg
HR : 75x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37.5 °C
SpO2 : 98%
VAS : 5
Status
Kepala
Ukuran : Normocephali
Generalis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga : Simetris, otorrhea (-)
Hidung : Deviasi septum (-), rhinorhea (-)
Mulut : Pucat (-), bibir kering (-), sianosis (-) 

Leher
Inspeksi : Deformitas (-), benjolan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)

Thorax - Pulmo
Inspeksi : Barrel chest (-), simetris, pergerakan dinding dada simetris, jejas (-),
pelebaran sela iga (-), bekas luka (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), stem fremitus normal, pengembangan dada simetris 
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Status
Thorax - Jantung
Inspeksi
Generalis
: Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC IV linea mid clavicularis sinistra
Perkusi : Jantung redup, batas jantung normal
Auskultasi : Suara S1/S2 reguler, murmur (-), gallop (-),  S3/S4 (-)

Thorax - Abdomen
Inspeksi : Jejas (-), distensi abdomen (-), massa (-), dinding abdomen sejajar dengan dinding thorax
Auskultasi : Bising usus (+) gerak peristaltik 27x/menit
Perkusi : Timpani pada seluruh regio abdomen, shifting dullness (-), nyeri ketok ginjal (-).
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) regio kanan atas dan epigastrik, psoas sign (-), mcburney (-),
murphy sign
Extermitas (+), blumberg
– Superior sign (-),  hepatomegali
Inferior dextra et (-), splenomegali (-)
sinistra
Deformitas (-/-), hematom (-/-), edema (-) akral  hangat, CRT < 2 detik, kuat angkat nadi cukup,
clubbing finger (-), ikterus (-), kaki dan tangan kiri sulit digerakan.
Diagnosis
Banding

GEA CVA NH
Hepatitis Cholecystitis CVA H
Disentri Cholellitiasis
Ulkus Peptikum Choledocolithiasi
s
Plannin
g
PDL, Bilirubin,
SGOT SGPT USG Abdomen

Feses Rutin Head MSCT

Konsul Sp. PD
Rotgen Thorax Konsul Sp. S
Pemeriksaan Darah
Lengkap

PDL
21/01/2023
Pemeriksaan Feses
Rutin

Feses Rutin
25/01/2023
Pemeriksaan USG
Abdomen
23/01/2023

KESAN :
- Sonoanatomis : Tanda multiple cholelithiasis diameter lk 4mm dengan tanda akut
cholecystits
- Tak tampak kelainan di hepar, lien, pancreas, antrum gaster, Ren bilateral, VU dan
Pemeriksaan MSCT
Kepala
25/01/2023

KESAN :
Mengarah CVA dengan cerebral infark temporo-parieto-occipital
dextra.
Diagnosis
Kerja
Kolelitiasis, Kolesistitis
Anoreksia Geriatri
CVNH
Hipertensi
Tatalaksa
na
Infus NACL 0.9% 20tpm
Amlodipin 1X5
Arcapect 3X2
Levofloxacin 1X500
Esomeprazole 40mg/hari
KSR 1x1
Ondansetron 4mg/8jam
Parasetamol 3x500mg
Aspilet 1x80mg
Vit. B Kompleks 3x1
Atorvastatin
1x20mg
Prognos
is
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
02
Tinjauan
Pustaka
Kolelithiasis
Definisi

 Kolelitiasis merupakan penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam


kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya. Sebagian
besar batu empedu, terutama batu kolesterol terbentuk di dalam kandung empedu
(kolesistolitiasis).
Epidemiol
ogi
Kolelithias
is

 Amerika Serikat : 14 juta wanita – 6 juta usia 20-74 tahun.


 Penyebab : obesitas, penurunan berat badan drastis, puasa/diet

 Asia : 3-10 %
 Di Indonesia : (Febyan, 2017) > RSUD Koja Jakarta pada tahun 2017
ditemukan 101 kasus kolelitiasis

 Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES


III)
 7,9% pada pria ; 16,6% pada Wanita
 Meningkat seiring bertambah usia (>40 tahun)
Etiolo
gi

Supersaturasi
Kolesterol Kelebihan bilirubin Hipomotilitas
Kelebihan kolesterol yang Bilirubin yang berlebihan Jika kandung empedu tidak
dapat mengendap sebagai dapat terbentuk menjadi kosong secara efektif lama
kristal dan dapat terbentuk batu. kelamaan akan terbentuk
sebagai batu. batu.
Klasifikas
i
Batu
Kolesterol Campuran
Berbentuk oval, Batu campuran
multifocal/mulberry.
Mengandung 70%
kolesterol
Batu
Pigmen
Batu pigmen hitam Batu Pigmen Coklat
Berwarna hitam/hitam (kaslium bilirubinat)
kecokelatan, tidak berbentuk, Berwarna cokelat/cokelat tua,
seperti bubuk dan kaya akan lunak, mudah dihancurkan, dan
sisa zat hitam yang mengandung kalsium-bilirubinat
terekstraksi. sebagai komponen utama
Manifestasi
Klinis

Asimptomatik Mual-Muntah
1-2% kasus asimptomatik dapat Nyeri bisa timbul juga diarea
menjadi simptomatik dalam 1 epigasterium yang menjalar ke
tahun. Keluhan berupa
skapula kanan/punggung tengah.
dispepsia/intoleransi makanan
berlemak.

Nyeri Perut Durasi


Pada area kanan atas, Nyeri dapat berlangsung 30 menit-1
terutama setelah makan jam lalu mereda. Keluhan serangan <6
makanan berlemak/pedas, jam. Rasa sakit bisa diperburuk karena
jongkok, BAB/flatus.
Faktor Risiko

Female Fat
Fertile Forty

Foo Famil
d y
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik menyeluruh berguna untuk membedakan nyeri bilier akibat kolesistitis akut,
kolelitiasis tanpa komplikasi atau komplikasi lainnya.
• Pada kolik bilier tanpa komplikasi, pasien tidak demam dan pada dasarnya pemeriksaan
abdomen normal tanpa rebound atau guarding.
• Kolesistitis akut terjadi ketika batu persisten copot dari duktus sistikus menyebabkan
kandung empedu menjadi buncit dan meradang. Pasien mungkin juga datang dengan
demam, nyeri di kuadran kanan atas dan nyeri tekan di atas kantong empedu (ini dikenal
sebagai tanda Murphy).
• Bila terdapat demam, takikardia persisten, hipotensi, atau ikterus, diperlukan pencarian
komplikasi kolelitiasis, termasuk kolesistitis, kolangitis, pankreatitis, atau penyebab sistemik
lainnya
Pemeriksaan
Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan ini seringkali diperiksa adalah pemeriksaan dalah lengkap untuk mengetahui
apakah terdapat komplikasi atau tidak, kemudian peningkatan kadar bilirubin seringkali bukan
acuan utama jika batu tidak pada ductus koledokus
• Pemeriksaan Imaging
Penggunaan imaging USG abdomen dapat menjadi gold standard utama untuk mengetahui
apakah terdapat batu atau tidak dengan gambaran acoustic shadow, pada Rontgen abdomen
juga dapat dilakukan namun bukan jadi pilihan utama karena gambaran radioopak yang terjadi
harus disertai dengan kandungan cairan empedu dengan kadar kalsium yang tinggi
Diagnosis Banding

Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dan perlu dipertimbangkan


• Penyakit pada area gaster seperti GERD ataupun Ulkus Peptikum
• Hepatitis
• Keganasan pada area empedu
• Pankreatitis ataupun keganasan pada pankreas
Tatalaksana
• Terapi Farmakologis
Pemeberian terapi antinyeri merupakan terapi yang digunakan untuk menurunkan gejala nyeri.
Pada batu kolesterol dengan pasien yang asimptomatik dan batu dengan ukuran <5mm
pengobatan dengan obat litolisis dapat sebagai pilihan alternatif walaupun tingkat kekambuhan
>50% dan pengobatan yang lama hingga 12 bulan dengan obat ursodeoxycholic oral dan asam
chenodeoxycholic
• Terapi bedah
Kolisistektomi hingga sekarang merupakan terapi pilihan utama karena kandung empedu
merupakan organ reservoir sehingga fungsinya dapat digantikan oleh hati
Daftar Pustaka
Jones MW, Weir CB, Ghassemzadeh S. Gallstones (Cholelithiasis) [Updated 2022 Apr 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan - . Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459370

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing;
2014:1132-53.

Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th
edition. Philadelpia: Elsevier Saunders, 2014.p 528- 529

Clemente G, Tringali A, De Rose AM, Panettieri E, Murazio M, Nuzzo G, Giuliante F. Mirizzi Syndrome: Diagnosis and
Management of a Challenging Biliary Disease. Can J Gastroenterol Hepatol. 2018 Aug 12;2018:6962090. doi:
10.1155/2018/6962090. PMID: 30159303; PMCID: PMC6109484.

Sjamsuhidajat, R. (et al.). 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-de Jong Edisi 2. Jakarta : EGG

Tanaja J, Lopez RA, Meer JM. Cholelithiasis. [Updated 2022 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470440/
Terimakasih
Hipertensi
• Indonesia sampai saat ini masih mengacu pada kriteria hipertensi dari Joint National Committee (JNC) VII.

• Berdasarkan pedoman hipertensi JNC VII tahun 2003, tekanan darah diklasifikasikan menjadi normal, prehipertensi,
hipertensi stadium 1 dan 2.
Faktor Risiko

50% 50%
Tidak dapat
dimodifikasi Dapat dimodifikasi
Usia 30-40 tahun, Jenis Kelamin, Obesitas, Hipertrigliserida, Konsumsi
Riwayat Keluarga, Genetika tinggi Natrium, Merokok, Stress
Manifestasi Klinis
Asimptoma Nyeri
tik Kepala
Hipertensi dapat tidak Dapat timbul berupa
memiliki gejala ataupun nyeri kepala saat terjaga
manifestasi klinis apapun

Peningkatan
TIK Gejala lain; epistaksis, mudah marah,
telinga berdengung, rasa berat di
Disertai mual-muntah, Penglihatan tengkuk, sukar tidur, dan mata
kabur (kerusakan retina), nocturia, berkunang-kunang.
edema dependen.

Anda mungkin juga menyukai