ENCJNVRJE
ENCJNVRJE
Religious Conflict, Sexual Identity, and Suicidal Behaviors among LGBT Young Adults
Nadif Ferdiansyah
Pembimbing :
Publikasi
Tahun
Terbit
Judul
Jurnal
Teknik Pengambilan;
Lokasi Penelitian ;
analisis data sekunder dilakukan
Menggunakan Internet dengan
dengan menggunakan data dari survei
menggunakan survei para peneliti sering
besar berbasis Internet terhadap
mendapatkan sampel yang tersembunyi.
dewasa muda LGBT
Waktu penelitian :
Data dikumpulkan oleh OutProud antara
September dan Oktober 2000,
METODE PENELITIAN
KRITERIA INKLUSI :
• Usia >=25 tahun
• kesediaan untuk menjawab KRITERIA EKSKLUSI :
pertanyaan tentang pengalaman 1. usia 18 sampai 24 tahun
minoritas seksual.
•
METODE PENELITIAN
MEASURMENT
Indikator Konflik Identitas
DEMOGRAFI:
Agama dan Seksual:
1. Responden diminta untuk melaporkan beberapa eserta menanggapi beberapa item
detail demografi termasuk: usia, jenis kelamin, ras, yang menilai karakteristik konflik
orientasi seksual, dan agama. agama. Dari item tersebut tercipta tiga
Peserta menunjukkan mereka usiadengan memasukkan indikator konflik identitas:
nomor dua digit. 1) meninggalkan agama karena
konflik,
2) keyakinan agama orang tua yang
anti homoseksual,
3) konflik laporan diri kelompok.
METODE PENELITIAN
MEASURMENT
HOMOFOBIA:
Bunuh diri
1. Total skor homofobia yang terinternalisasi (mulai Tiga ukuran hasil yang berbeda
dari 0 hingga 3) dibuat dengan menjumlahkan total digunakan untuk mengukur
tiga item dikotomis yang menilai kenyamanan risiko bunuh diri: pikiran untuk
menjadi LGBT, keinginan untuk tidak menjadi LGBT,
dan keinginan untuk berubah dari menjadi LGBT bunuh diri pada bulan lalu,
pikiran untuk bunuh diri kronis
pada bulan lalu, dan usaha
bunuh diri pada tahun lalu.
ANALISIS
investigasi indikator analisis mediasi untuk
STATISTIK DESKRIPTIF konflik identitas sebagai mengetahui kekuatan
kovariat bunuh diri mediasi internalized
homophobia
-Dalam penelitian kami, mereka yang dididik secara religius dan saat ini sedang mengalami konflik
agama paling berisiko untuk mempertimbangkan bunuh diri.
1. Implikasi Klinis : Klinisi harus menyadari bahwa 2. Implikasi Klinis : dewasa muda LGBT yang mengalami konflik
meninggalkan agama asal dapat menambah stres identitas agama memiliki risiko bunuh diri yang signifikan.
tambahan yang pada akhirnya menempatkan pasien Klinisi dapat mendorong pasien untuk terlibat dalam
pada risiko tambahan untuk bunuh diri, dan komunitas yang menggabungkan tradisi agama dan identitas
memberikan edukasi pada pasien bahwa meninggalkan LGBT mereka, yang telah ditemukan secara kualitatif
agama belum tentu bebas dengan identitas seksualnya mendukung
DISKUSI
Keterbatasan penelitian:
(a) data dikumpulkan pada tahun 2000 dengan purposive sampling
berbasis internet.
(b) penelitian ini sebagian besar laki-laki (75%), sebagian besar
Kaukasia (82%), dan memiliki sangat sedikit peserta transgender
(2%). Dengan demikian, penelitian ini terbatas pada
kemampuannya untuk menggeneralisasi perempuan dan
pengalaman perbedaan identitas gender
(c) menggunakan variabel internalized homophobia yang tidak
berdasarkan skala melainkan tiga pertanyaan biner
CRITICAL APPRAISAL
Appraisal tool for Cross-Sectional Studies (AXIS)
MENILAI VALIDITAS
No. Kriteria Ya Tidak Tidak
Jelas