Anda di halaman 1dari 15

IJTIHAD SEBAGAI UPAYA

MENJAGA RELEVANSI
AJARAN
ISLAM DALAM KEHIDUPAN

TIM PENGELOLA MATA KULIAH


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNPAD
Tujuan Perkuliahan

Pembelajaran mengenai pendidikan agama Islam di perguruan


tinggi diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan Makna, fungsi dan kedudukan ijtihad
2. Menyebutkan Faktor-faktor yang melatarbelakangi
keanekaragaman ijtihad ulama
3. Menjelaskan Peran ijtihad dalam pengembangan budaya dan
profesi
4. Menjelaskan Nilai-nilai Ijtihad dalam lingkungan pendidikan,
keluarga, dan pekerjaan.
PETA KONSEP
MAKNA IJTIHAD

Sedangkan secara terminologi


adalah ijtihad adalah keseriusan
dan kesungguhan seseorang
Ijtihad secara etimologi memiliki
dalam menggali dan
pengertian kesungguhan dalam
memperdalam dan
melakukan segala perbuatan.
menghasilkan hukum syariat
yang bersumber dari Al-Qur’an
dan hadist.
sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru
yang muncul dengan tetap berpegang pada Al Quran
dan sunah.

FUNGSI suatu cara yang disyariatkan untuk menyesuaikan


perubahanperubahan sosial dengan ajaran-ajaran

IJTIHAD Islam.

wadah pencurahan pemikiran kaum muslim dalam


mencari jawaban dari masalah-masalah seperti masalah
di bidang akidah dan muamalat, mengenai program
pembangunan negara dan bangsa, serta isu-isu yang
berkembang dalam masyarakat.
• Kedudukan ijtihad
sebagai sumber hukum
Kedudukan Islam dipandang
sebagai sumber hukum
ijtihad
ketiga setelah Al Quran
dan hadits
1. Adanya perbedaan dalam memahami dan mengartikan kata-kata dan istilah baik
dalam Al- Quran maupun Hadist
2. Adanya perbedaan tanggapan terhadap Hadist.
3. Perbedaan tanggapan Tentang ta’arudl (pertentangan antara dalil) dan tarjih
(menguatkan satu dalil atas dalil lainnya)
4. Perselisihan tentang ilat dari suatu hukum.
5. Perbedaan dalam metode pengambilan hukum yang disebabkan sosio-kultural
dan geografis mujtahid.
6. Perbedaan setiap pengalaman atau kejadian yang dilalui.
Faktor-faktor yang
7. Perbedaan dalam sebagian kaidah kebahasaan untuk memahami nash.
melatarbelakangi
8. Perbedaan dalam memahami ayat-ayat zanniyyat, ayat-ayat zanniyyat adalah
keanekaragaman ayat-ayat yang memungkinkan setiap mujtahid memahami dan mengambil
ijtihad ulama kesimpulan hukum yang berbeda dari ayat tersebut.
9. Perbedaan dalam menilai posisi Muhammad saw. Para mujtahid kadang-
kadang berbeda dalam melihat nilai yang keluar (perkataan, perbuatan, dan
penetapan) dari Nabi Muhammad SAW.
10. Faktor diri mujtahid dan lingkungannya, perbedaan pendapat bisa muncul
karena perbedaankondisi diri mujtahid, baik yang menyangkut latar belakang
pendidikan, latar belakang kehidupan, watak, pengalaman dan kepandaiannya.
11. Perbedaan dalam menerapkan qa’idah usuliyyah, para ulama terkadang
berbeda dalam menerapkan qa’idah usuliyyah, yaitu tata aturan yang berlaku
dan dianut serta dijadikan dasaroleh para mujtahid dalam menetapkan hukum.
Penggunaan ijtihad dapat
dilaksanakan dalam seluruh
aspek ajaran Islam, salah satunya
termasuk aspek budaya dan
Peran ijtihad dalam profesi, kaitan ijtihad dengan
pengembangan budaya budaya tentu saja merupakan hal
dan profesi yang penting, sebab dalam
berbudaya serta beragama lebih
sering terlihat hal-hal yang yang
selalu bertolak belakang.
ijtihad di bidang pendidikan ternyata
semakin perlu, sebab ajaran islam yang
terdapat, dalam hal-hal tertentu, al-

Nilai-nilai Ijtihad qur’an dan al-sunnah,hanya berupa


prinsip-prinsip pokok saja.

dalam lingkungan
pendidikan,
keluarga, dan
pekerjaan ijtihad dalam keluarga adalah usaha
atau upaya anggota keluarga dalam
nilai ijtihad di dalam pekerjaan adalah
dapat menjadikan sebuah pedoman
terhadap perumusan suatu masalah
menciptakan anak-anak supaya paham
dan menemukan sebuah jalan keluar
tentang pendidikan agama islam sejak
yang dimana dapat mengadopsi dari
kecil, dan juga bagaimana cara ibu
hukum-hukum terdahuu kemudian di
menyampaikan pembelajaran tersebut
perjelas dan dapat ditetapkan sesuai
kepada anak.
zamannya.
Landasan Surat Al-Anbiya ayat 7

Kami tiada mengutus rasul rasul


sebelum kamu (Muhammad),
‫وح ٓى‬ِ ُّ‫ك ِإاَّل ِرجااًل ن‬ َ َ‫َوَمٓا َْأر َس ْلنَا َق ْبل‬ melainkan beberapa orang-laki-
َ
ِّ ‫ِإلَْي ِه ْم ۖ فَ ْسـَٔلُ ٓو ۟ا َْأهل‬
‫ٱلذ ْك ِر ِإن ُكنتُ ْم‬ laki yang Kami beri wahyu kepada
َ mereka, maka tanyakanlah
‫اَل َت ْعلَ ُمو َن‬ olehmu kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada
mengetahui.
Surat An-Nisa ayat
59
‫‪Hadits‬‬
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه وس لَّم لَ َّم ا ب َعثَهُ ىَلِإ‬ ‫يِب‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫َأن‬
‫ّ‬ ‫‪،‬‬ ‫ل‬‫ٍ‬ ‫ب‬ ‫ج‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫اذ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ع‬
‫ََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ََ‬ ‫َ ْ َُ‬
‫ال ‪َ :‬أقْضِي‬ ‫ضاءٌ ؟"‪ ،‬قَ َ‬ ‫ق‬
‫َ‬
‫ََ َ َ َ‬ ‫ك‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ِإ‬ ‫ِي‬ ‫ض‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫ُ ْ َ‬ ‫ي‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫‪":‬‬ ‫ه‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ال‬‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫الْيَ َم‬
‫ول اللَّ ِه‬ ‫ال‪ :‬فَبِسن َِّة رس ِ‬
‫ُ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫؟"‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫اب‬‫ِ‬ ‫ت‬‫ِ‬‫ك‬
‫َْ ْ َ‬ ‫يِف‬ ‫ن‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ي‬ ‫مَل‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ِإ‬‫َ‬‫ف‬ ‫‪":‬‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫اب‬‫ِ‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ِ‬
‫ب‬
‫ص لَّى‬ ‫ول اللَّ ِ‬
‫ه‬ ‫ال ‪":‬فَِإ ْن مَل ي ُكن يِف س ن َِّة رس ِ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫ُ َُ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ُ َْ ََ َ‬ ‫َ‬
‫ول اللَّهِ‬ ‫ب َر ُس ُ‬ ‫ر‬ ‫ض‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‪،‬‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫آ‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ِي‬ ‫ي‬‫ْأ‬
‫ر‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫َأج‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫؟"‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬
‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫ُ ْ ََ َ‬ ‫َ‬
‫ول‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ال ‪":‬احْلَ ْم ُد لله الذي َوف َق َر ُس َ‬ ‫َّ‬‫ِ‬ ‫ص ْد َرهُ‪َ ،‬وقَ َ‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ص‬
‫ُ ْ ََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ ‫ول اللَّ ِ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ِي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫َا‬
‫م‬ ‫ِ‬‫ل‬ ‫م‬‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬‫ع‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ُْ َ ُ‬ ‫ُ َْ ََ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬
Artinya
Dari Muadz ibn Jabal ra bahwa Nabi Saw ketika mengutusnya
ke Yaman, Nabi bertanya: “Bagaimana kamu jika dihadapkan
permasalahan hukum? Ia berkata: “Saya berhukum dengan
kitab Allah”. Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam kitab
Allah” ?, ia berkata: “Saya berhukum dengan sunnah
Rasulullah Saw”. Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam
sunnah Rasul Saw” ? ia berkata: “Saya akan berijtihad dan tidak
berlebih (dalam ijtihad)”. Maka Rasul Saw memukul ke dada
Muadz dan berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah sepakat
dengan utusannya (Muadz) dengan apa yang
diridhai Rasulullah”.
PENUTUP

Ijtihad merupakan upaya untuk menggali Ijtihad digunakan untuk


perkembangan. Ijtihad
sumber hukum ketiga suatu hukum yang sudah mendapatkan dan
dilakukan oleh para
setelah Al-Qur’an dan ada pada zaman menentukan sebuah
sahabat, tabi'in, sampai
Hadist. Dan merupakan Rasulullah SAW hingga solusi hukum jika ada
saat ini.
bentuk seiring dengan suatu

masalah yang harus di dimana ijtihad adalah menghasilkan hukum


tetapkan hukumnya keseriusan dan syariat yang bersumber
apabila tidak ditemukan kesungguhan seseorang dari Al-Qur’an dan hadist. ijtihad disebut mujtahid.
dalam Al-Qur’an dan dalam menggali dan Seseorang yang
Hadist. Yang memperdalam serta melakukan
‫واهلل أعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai