Anda di halaman 1dari 13

SISTEMATIKA FILSAFAT

Di susun oleh: Anggi winawan


NurHayati
Ariyanti
Pengertian sistematika filsafat adalah

susunan aturan tentang filsafat yang telah disusun atau ditulis. Menurut Ahmad Tafsir (2009:
22) Hasil berpikir tentang segala sesuatu yang ada dan mungkin ada itu tadi telah banyak
sekali terkumpul, di dalam buku-buku tebal dan tipis.setelah disusun secar sistematis, ia
dinamakan sistematika filsafat.

 Sistematika Filsafat terdiri dari 3 Model yaitu

 Metafisika/ontologi (wujud/hakikat)
 Epistemologi (teori pengetahuan)
 Aksiologi (nilai/guna)
METAFISIKA/ONTOLOGI
Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan TENTANG YANG ADA

 1. Dalam kaitan dengan ilmu, landasan


ontologi mempertanyakan tentang
objek yang ditelaah oleh ilmu l,
bagaimana wujud hakikinya, serta
bagaimana hubungannya sengan daya
tangkap manusia yang berpikir,
merasa, dan mengindera yang  2. Objek telaah ontologi tersebut adalah
membuahkan pengetahuan yang tidak terlihat pada satu perwujudan
tertentu, yang membahas tentang yang ada
secara universal, yaitu berusaha mencari
inti yang dimuat setiap kenyataan yang
meliputi segala realitas dalam semua
bentuknya
Adanya segala sesuatu merupakan suatu segi dari kenyataan yang mengatasi semua
perbedaan antara benda-benda dan makhluk hidup, antar jenis jenis dan individu-
individu

 Dari pembahasan memunculkan beberapa pandangan yang dikelompokan dalam


beberapa aliran berpikir, yaitu:
1. Materialisme
2. Idealisme (Spiritualisme)
3. Dualisme
4. Agnotisme
Aliran dalam ontologi

 Materialisme  Idealisme (Spiritualisme)


Merupakan aliran yamg Aliran ini menjawab kelemahan
mengatakan bahwa hakikat dari dari materialisme, yang
segala sesuatu yang ada itu adalah mengatakan bahwa hakikat
materi. Sesuatu yang ada (yaitu
pengada itu justru rohani
materi)hanya mungkin lahir dari
yang ada.
(spiritual). Rohani adalah dunia
ide yang lebih hakiki dibanding
materi
 Dualisme  Agnotisisme
Aliran ini ingin mempersatukan antara Aliran ini merupakan pemdapat para filsuf
materi dan ide ide yang berpendapat bahwa yang mengambil sikap skeptis, yaitu ragu
hakikat pengada (kenyataan) dalam alam atas setiap jawaban yang mungkin benar
semesta ini terdiri dari dua sumber tersebut, mungkin pula tidak
yaitu materi dan rohani
EPISTOMOLOGI
Objek telaah epistomologi adl mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang dan bagaiman
mengetahuinya, bagaimana membedakan dengan yang lain

Bahasa yunani: EPISTEME dan LOGOS. Episteme artinya pengetahuan; logos lazim dipakai
untukenunjukam adanya pengetahuam sistemik. Epistomologi diartikam sebagai kajian sistematik
mengenai pengetahuan.
(Epistomologi Dasar, AM.W Pranarka, 1987)

 Epistomologi
berkenaan dengan
situasi dan kondisi
ruang serta waktu  Landasan epistomologi adalah proses apa yang
tentang sesuatu hal memungkinkan mendapatkan pengetahuan
logika etika, estetika, bagaimana cara dan
prosedur memperileh kebemaran ilmiah,
kebaikannmoral dan keindahan seni, serta apa
definisinya
Aliran dalam Epistemologi
• Empirisme
Yang berarti pengalaman
(empiria), dimana pengetahuan • Positivisme
manusia diperoleh dari pengalaman
inderawi Merupakan sistesis dari empirisme dan rasionalisme.
Dengan memgambil titik tolak dari empirisme, namun
• Rasionalisme
harus dipertajam dengan eksperimen, yang mamou
Tanpa menolak besarnya manfaat secara objektif menentukan validitas dan reliabilitas
pengalaman indera dalam kehidupan pengetahuan
manusia, namun presepsi inderawi • Intuisionisme
hanya digunakan untuk merangsang
kerja akal. Jadi akal berada diatas Intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan
pengalaman inderawu dan menekan hasil evolusi pemahaman yang tinggi yang hanya
pada metode deduktif dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat
memahami kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik
AKSIOLOGI

Aksiologi adalah filsafat nilai

Aspek nilai ini ada kaitannya dengan


kategori:
1. Baik dan buruk (Etika)
 Kategori nilai yang pertama di bawah
2. Indah dan jelek (Estetika) kajian filsafat tingkah laku arau disebut
ETIKA, sedabg kategori kedua
merupakan objek kajian filsafat
keindahan atau ESTETIKA
ETIKA
 Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yamg berasal dari kata ethos (Yunani)
yang berarti watak. Moral betasal dari kata mos atau moses ( Latin) yang atinya kebiasaan
 Dalam bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikam kesusilaan. Objek material etika
adalah tingkah laju atau perbuatan manusia, sedang objek formal etika adalah kebaikan
atau keburukan, bermoral atau tidak bermoral
 Moralitas manusia adalah objek kajian etika yang telah berusia sangat lama. Sejak
masyarakat manusia terbentuk, persoalan perilaku yanh sesuai dengan moralitas telah
menjadi bahasan. Berkaitan dengan hal itu, kemudian muncul dua teori yanh menjelaskan
bagaimana suatu perilaku itu dapat diukur secara etis
Teori yang dimaksud adalah Deontologis dan Teologis
Deontologis dan Teologis
 Deontologis
Teori Deontologis diilhami oleh pemikiran
Immanuel Kant, yang terkesan kaku,
 Teologis
konservatif dan melestarikan status quo,
yaiti menyatakan bahwa baik buruknya Teori Teologis lebih menekankan pada unsur
suatu perilaku dibilai dari sudut tindakan itu hasil. Suatu perilaku baik jika buah daru
sendiri, dan bukan akibatnya. Suatu perilaku perilaku itu lebih banyak untung daripada
baik apabila perilaku itu sesuai norma- ruginya, dimana untung dan rugi ini dilihat
norma yang ada dari indikator kepentingan manusia. Teori
ini memunculkan dua pandangan, yaitu
egoisme dan urilitarianisme (utilisme).
Tokoh Jeremy Bentham (1742-1832), yang
kemudian diperbaiki oleh John Stuart Mill
(1806-1873)
ESTETIKA

 Estetika disebut juga dengan filsafat keindaham (philosophy of beauty), yang berasal dari
kata aisthetika atau aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat dicerap dengan
indera atau cerapan indera. Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis
terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang disebut indah atau tidak indah
 Dalam perjalanan filsafat di era Yunani kuno hingga sekarang muncul persoalan tentang
estetika, yaitu: pertanyaan apa keindahan itu, keindahan yang bersifat objektof dan
subjektif, ukuran keindahan, peranan keindahan dalam kehidupan manusia dan hubungan
keindahan dengan kebenaran. Sehingga dari pertanyaan itu menjadi polemik menarik
terutama jika dikaitkan dengan agama dan nilai-nilai kesusilaan, kepatutan, dan hukum.
Terima kasih..............

Anda mungkin juga menyukai