Anda di halaman 1dari 20

Real Estate

As a field of study

As a form of business


activities
WHAT IS REAL ESTATE? As a financial asset
(land + permanent
improvement on and to
the land)
Real estate dapat diartikan
sebagai salah satu bidang
pengetahuan dimana real estate
ini dapat dijelaskan dan
Real Estate Sebagai dianalisis dari sisi ekonomi/
Pengetahuan finance ataupun dari sisi
pembangunan/ pengembagan
(development)
Dimana real estate sebagai salah satu
bisnis yang melibatkan kegiatan
manusia yang berhubungan dengan
space sehingga, sebagai pekerjaan,
real estate ini menjadi usaha untuk
mewujudkan terbentuknya sarana.
Real Estate Sebagai Real Estate juga adalah bisnis yg
Pekerjaan/Bisnis mendapatkan laba dari kegiatan
meng-improve/ meningkatkan nilai
properti
Dimana real estate sebagai salah satu
bisnis yang melibatkan kegiatan
manusia yang berhubungan dengan
space sehingga, sebagai pekerjaan,
real estate ini menjadi usaha untuk
mewujudkan terbentuknya sarana.
Real Estate Sebagai Real Estate juga adalah bisnis yg
Pekerjaan/Bisnis mendapatkan laba dari kegiatan
meng-improve/ meningkatkan nilai
properti
Sejarah Real Estate
Undang-Undang Nomor 1
Kongres Perumahan Lokakarya Nasional
Tahun 1967 Tentang:
Rakyat Sehat Perumahan
Penanaman Modal Asing
25 Agustus 1950 Tahun 1972

Undanga Undanga Nomor


4 Tahun 1992 Tentang:
Perumahan dan
Permukiman

Undanga Undanga Nomor


24 Tahun 1992 Tentang:
Penataan Ruang
Meningkatkan Nilai Properti
NILAI akan terwujud jika suatu
tersebut memiliki ciri bermanfaat,
bersifat langka, dan terdapat  On the Site
permintaan (ada yang membutuhkan)
 Off the Site

 Physical Improvement to the


Transferability (Dapat Site
dipindahtangankan). Bermakna
sesuatu tersebut akan bernilai sama  Non-physical Improvement to
walaupun dipindahtangankan dari the Site
satu pihak ke pihak lain.
Click icon to add picture

ASSET
Real Estate merupakan
asset keuangan dimana
dari sebuah lahan yang
kemudian dikembangkan,
real estate/ PROPERTI
dapat menjadi sumber
penghasilan bagi
pemiliknya
Stake Holders
RE Development
1. Developer (Pengembang
2. Investor
3. Konsultan Perencana
4. Konsultan Hukum
5. Konsultan Properti
1. Pelaksana 6. Kontraktor
2. Owner 7. Marketing People
(marketing, brokers)
(Pemilik)
8. Management Konstruksi
3. Public Sector 9. Pengelola Properti

Catatan: Jumlah Stake Holders tergantung dari besarnya proyek dan strategi
pengembangan
Developer berperan sejak awal
pembangunan hingga pemasaran proyek
Developer (Pengembang) kepada konsumen.

PERATURAN PEMERINTAH Pasal 5 ayat (1)


no 5 tahun 1974 menyebutkan developer KEWAJIBAN DEVELOPER:
merupakan sebuah perusahaan pada bidang  Menjalankan aktivitas usahanya
pembangunan jenis perumahan dan dalam  Memberikan informasi secara jujur
kuantitas besar.  Memberikan penjelasan tentang proyek secara
jelas
 Melayani konsumen tanpa diskriminasi
HAK DEVELOPER:  Menjamin mutu dari barang yang
 Mendaparkan pembayaran yang sesuai dengan diperjualbelikan
kesepakatan dan perjanjian  Memberikan contoh barang/jasa yang
 Mendapatkan perlindungan hukun terhadap konsumen
 Berhak membela diri dalam sengketa disesuaikan diperjualbelikan
dengan hukum yang berlaku  Memberikan kompensasi kepada konsumen
 Berhak merehabilitasi nama jika terbukti dirugikan yang dirugikan
oleh produk-jasa yang diperjualbelikan  Mengganti rugi apabila barang//jasa yang
diterima konsumen tidak sesuai
Karakter Developer

 Fleksibel sehingga memudahkan untuk memperoleh


persetujuan public
 Developer harus dapat memasarkan produknya kepada calon
konsumen dengan mempertimbangkan harga yang sesuai
 Developer harus menjadi pemimpin di internal tim ataupun
merekrut orang eksternal (construction supervision and
process management)
 Developer haru mampu mendemonstrasikan proyeknya
sehingga mendapatkan dana terbaik (finance)
Tim Developer

 Developer adalah pengembang yang mengubah real estate


dari nilai 10% hingga mencapai 100%.
 Developer adalah pemimpin yang mampu mengkoordinasi
orang untuk mewujudkan tujuan tertentu
 Developer memiliki latar belakang yan berbeda-beda:
arsitek, pengacara, kontraktor, dan lain-lain
Proses Pengembangan Property
Delapan langkah proses ini yaitu:
1. permulaan sebuah ide, developer dengan
pengetahuan yang luas
2. perbaikan ide,
3. kemungkinan dilakukan, mempelajari
kemungkinan dan membandingkan nilai
yang ada
4. negosiasi kontrak, memutuskan desain
terakhir
5. formal komitmen, developer melakukan
persetujuan resmi
6. konstruksi, Developer menyetujui
perubahan yang disarankan oleh
professional marketing dan tim
development, menyelesaikan masalah
perselisihan konsytruksi, dll
7. completion and formal opening,
8. Pengelolaan & manajemen: property,
asset and portfolio
Studi Pemasaran

 Dewasa ini, pengembang semakin banyak yang menggunakan studi pemasaran dalam
proyek mereka.
 Studi tentang pemasaran sangat dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
 Juga sering digunakan untuk meyakinkan para pemodal/ investor/ bank agar
meminjamkan/ menggunakan uang mereka untuk kepentingan proyek.
 Studi tentang pemasaran dapat juga digunakan apabila tak lagi dapat membantu
developer dalam memutuskan akan membangun di sebuah tempat.
 Dan pada tahap penjualan, studi pemasaran membantu pengembang memperoleh
target pemasaran dari proyek mereka.
Desain

 Perhatian serius pada pasar (pembeli dan pemakai/ end user) dapat membangun suatu
desain yang baru dan inovatif.
 Bangunan/ properti dapat menyampaikan sebuah pesan kepada penggunanya.
 Arsitek adalah pemain yang lebih mengetahui tentang space dan desain dibanding
yang lain.
 Apabila arsitek tidak melihat sebuah proyek sebagai tanggung jawabnya dalam
menciptakan dan memajukan seni, potensi sebuah kawasan tidak akan pernah keluar,
paling tidak dalam hal yang berhubungan dengan lingkung bangun.
 Adalah tugas seorang arsitek untuk meyakinkan seorang developer, yang akan
membuat semuanya terjadi

Anda mungkin juga menyukai