H
Dengan CHF
Disusun Oleh:
Tubagus Achmad Soleh
0433131420118134
Prodi S1 Keperawatan Tingkat 2C
STIKES KHARISMA KARAWANG
Jalan Pangkal Perjuangan KM.01 By Pass - Karawang
Tahun 2020
Apa sih
CHF itu ?
Definisi
CHF atau Gagal jantung kongestif adalah
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang
berakibat jantung gagal memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan
atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri
(Smeltzer & Bare,2001.)
Apa saja
Etiologi
dari
CHF ?
Etiologi
Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantungmencakup
ateroslerosis koroner, hipertensi arterial danpenyakit degeneratif
atau inflamasi
Arterosklrerosis koroner
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan
asidosis (akibat penumpukan asamlaktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal
jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang secara
langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas
menurun
Lanjutan...
Hipertensi Sistemik atau Pulmonal
Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load)meningkatkan
beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi
serabut otot jantung.
Peradangan dan Penyakit Myocardium degenerative
Peradangan dan penyakit myocardium degenerative.berhubungan
dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak
serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun
Penyakit jantung lainnya,
Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung.Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darahyang masuk jantung
(stenosis katub semiluner),ketidakmampuan jantung untuk mengisi
darah (tamponade,pericardium, perikarditif konstriktif atau stenosis
AV),peningkatan mendadak after load, Faktor sistemik. Terdapat
sejumlah besar factor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya
gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme (misal : demam,
tirotoksikosis).
Bagaimana
Manifestas
i Klinis
dari CHF?
Manifestasi Klinis
Asuhan Keperawatan
Tanggal Pengkajian : 26-11-2019 No. Register : 00768047
Ruang/kelas : Jatisari/2
Pengkajian
Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Jaya Makmur, Kecamatan Jayakerta,
Kabupaten Karawang
Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. M
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Jaya Makmur, Kecamatan
Jayakerta, Kabupaten Karawang
Hubungan dengan Klien : Anak dari klien
•Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak dan nyeri dada
Provoke dan Paliatif :Klien mengeluh sesak dan nyeri dada, Klien
Pola Eliminasi
BAK : Klien mengatakan BAK dirumah Klien mengatakan selama di RS
sekitar 5x/hari (750cc /24jam), BAK 4x sehari (600cc / 24 jam).
dengan warna kuning jernih, dan Dengan warna jernih, dan berbau
berbau khas khas
4 4
4 4
Inspeksi : otot simetris kanan dan kiri, deformitas (-), fraktur (-),
lesi (-), kedua tangan dapat digerakkan.
Palpasi : Odeme (-)
Ektremitas Bawah
Inspeksi : simetris, deformitas (-), fraktur (-), luka gangrene diabetic
pedis dekstra, fraktur (-)
Palpasi : Odeme (-)
Terapi obat
No Hari/Tanggal Nama Obat Dosis Cara
Pemberian
Ronchi basah
Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan
Menurut prioritas diagnosa keperawatan yang muncul pada
Tn. H dengan Diagnosa CHF adalah sebagai berikut:
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
b.d Hambatan upaya keperawatan selama 3x 24 jam 1.Observasi
napas yang ditandai diharapkan masalah klien -Monitor pola napas
dengan: teratasi dengan kriteria hasil: -Monitor bunyi napas
-Sesak -Ortopnea menurun -Monitor sputum
-Batuk berdahak -Tekanan ekspirasi meningkat 2. Terapeutik
-Suara napas Ronchi -Tekanan inspirasi meningkat -Posisikan semi fowler/fowler
basah -Ventilasi semenit meningkat -Berikan minum hangat
-Terpasang kanul O² -Frekuensi napas membaik -Lakukan pengisapan lendir
-Respirasi 26x/menit -Berikan oksigen
-Ortopnea -Ajarkan teknik batuk efektif
3. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian obat bronkhodilator,
ekspektoran, mukolitik
2. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
tidak efektif b.d Spasme keperawatn selama 3x 24 jam 1.Observasi
jalan napas yang ditandai diharapkan masalah klien -Monitor pola napas
dengan: teratasi dengan kriteria hasil: -Monitor suputum
-Klien tampak sesak -Batuk efektif meningkat 2. Terapeutik
-Ortopnea -Produksi sputum menurun -Posisikan semi fowler/fowler
-Terpasang kanul O² -Ortopnea menurun -Lakukan fisioterapi dada
-Batuk berdahal -Frekuensi napas membaik -Lakukan pengisapan lendir
-Klien mengeluh -Ronchi menurun -Berikan oksigen
dahaknya susah keluar 3. Edukasi
-Respirasi 26x/menit -Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
-Suara napas Ronchi 4. Kolaborasi
basah -Kolaborasi pemberian obat bronkhodilator,
ekspektoran, mukolitik.
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Thanks for attention