Anda di halaman 1dari 28

Gastroenteritis akut pada Pasien

Dewasa
Adv. Dr. H. Edi purnomo Am.Kep , SH , MH
01
Laporan Kasus
Anamnesis

Keluhan Utama : Muntah dan diare sejak 1 hari SMRS.

Keluhan Tambahan : Tn. S, 56 th datang dengan keluhan muntah dan diare sejak 1
hari SMRS. Muntah isi makanan dan cairan > 5x/hari, darah dalam muntah
disangkal. Diare dikatakan > 5x/hari, warna hitam dalam BAB disangkal. Terdapat
penurunan nafsu makan. Berat badan pasien turun 1 kg dalam 2 hari. Pasien
mengeluh lemas. Terdapat demam dan nyeri perut. Sebelumnya pasien konsumsi
jajanan pasar. Sesak, batuk, pilek, disangkal. HT, DM dan penyakit jantung
disangkal.
Pemeriksaan Fisik

Jalan Napas : Tanda Vital


• Paten • Tekanan Darah : 116/84 mmHg
Pernapasan : • Vital : 96 x/min
• Respirasi : 20 x/min
• Gerakan dada : simetris
• Suhu : 26 C
• Laju Pernapasan : Normal
• Saturasi O2 : 97%
Sirkulasi
• Denyut nadi : Kuat
Status gizi
• Kulit/Mukosa : Berkeringat, Hangat • Tinggi Badan : 165 cm
• Berat Badan : 96 kg
Kesadaran :
• BMI : 35,2
• Kompos Mentis
Pemeriksaan Fisik

• Normocephal, sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-


Kepala & Wajah
Leher • Pembesaran KGB (-)

• Inspeksi : Ves +/+. Rh -/-, Wh -/-


Thorax • Perkusi : BJ I-II reguler, M(-), G(-)

Abdomen • Supel, BU (+) Normal, NT (+) epigastrik

Ekstremitas • Hangat, CRT , 2 dtk


Pemeriksaan Penunjang
Daftar Masalah

Gastroenteritis

Hiponatremia

Dehidrasi ringan
Tata laksana

17.45 WIB 21.39 WIB


• Infus RL 20 tpm • Infus RL 2500 cc/24 jam
• Inj. Omeprazole 1 x 40 • IV Ciprofloxacin 2 x 400
mg mg
• Inj. Ondansetron 2 x 4 mg • Metronidazol 3 x 500 mg
• Inf. Paracetamol 3x500 • Attapulgite 3 x 2 tab
mg • Loperamid 1 tab/diare,
• Attapulgite 3x1 tablet maks.6 tab → 22.45 (1)
Follow up 12/02/23

● S : mual (+), muntah (+), mencret (+)


● O : K/U lemas, TD : 116/78, N : 87, S : 36,7 C
● A : GEA dehidrasi ringan ec vomitus
● P : Th/
○ IV RI 2500 cc/24 jam
○ Omeprazole 1 x 40
○ Ondansetron 2 x 4 mg
○ Paracetamol 3 x 1 gr
○ Ciprofloxacin 2 x 400 mg
○ Metronidazole 3 x 500 mg → H2
○ Attapulgite 3x2 tab
○ Loperamid 1 tab/diare
Prognosis

Ad vitam ad bonam

Ad functionam ad bonam

Ad sanationam ad bonam
02. Tinjauan Pustaka
Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada usus dan
lambung yang ditandai dengan muntah, demam, sakit
perut, dan diare.

Terbagi menjadi akut (>7 hari), persisten (14-30 hari),atau


kronis (>30 hari)

Dapat bersifat infeksius dan non-infeksius

Angka kematian dapat mencapai hingga 17.000.

Sattar SBA, Singh S. Gastroenteritis, Bacterial. Treasure Island (FL). 2018


Epidemiologi

AS : 350 juta kasus per tahun

48 juta disebabkan oleh makanan

Prevalensi di Indonesia 6,8%

• Hall AJ, Wikswo ME, Manikonda K, Roberts VA, Yoder JS, Gould LH. Acute gastroenteritis surveillance through the National Outbreak Reporting System, United States. Emerg Infect Dis. 2013;19:1305-9.

• Ma'rufi I, Kusnanto H, Rachmawati FN, Yuniarti T, Handayani LW. Riset Kesehatan Dasar 2018 [Internet]. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018 [cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Prevalensi di Indonesia

Provinsi Banten masih di atas


rata-rata nasional

Ma'rufi I, Kusnanto H, Rachmawati FN, Yuniarti T, Handayani LW. Riset Kesehatan Dasar 2018 [Internet]. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018 [cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Etiologi

Banyak organisme biasanya dapat menyebabkan


serangan gastroenteritis akut.
Hanya 1,5% sampel feses yang positif ditemukan
bakteri → jangan terburu-buru memberikan
antibiotik
Norovirus dan Rotavirus adalah penyebab paling
umum dari gastroenteritis virus.

Dua puluh lima juta kasus gastroenteritis virus akut


terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.
Norovirus Rotavirus

Chan SS, Ng KC, Lyon DJ, Cheung WL, Cheng AF, Rainer TH. Acute bacterial gastroenteritis:a study of adult patients with positive
stool cultures treated in the emergency department. Emerg Med J. 2003;20:335-8.
Oude Munnink BB, van der Hoek L. Viruses Causing Gastroenteritis:The Known, The New and Those Beyond. Viruses. 2016;8.
Norovirus

Norovirus dapat menyebabkan wabah gastroenteritis akut di


hampir semua kelompok umur.

Wabah ini dapat terjadi di tempat-tempat yang ramai, seperti


panti jompo, penjara, kapal pesiar, sekolah, dan tempat
serupa lainnya.

Infeksi norovirus akan menyebabkan serangan muntah


hebat yang berlanjut hingga 60 jam dan berkurang secara
spontan.

Virus ini biasanya ditularkan melalui rute fecal-oral

LeBaron CW, Furutan NP, Lew JF, Allen JR, Gouvea V, Moe C, et al. Viral agents of gastroenteritis. Public health importance and outbreak management. MMWR Recomm Rep. 1990;39:1-24.
Rotavirus

Rotavirus dapat menyebabkan gastroenteritis parah dengan


dehidrasi.

Lebih dari setengah juta kematian terjadi setiap tahun di seluruh


dunia karena rotavirus gastroenteritis.

Kejadian gastroenteritis dari Rotavirus telah menurun secara


signifikan di Amerika Serikat dan Eropa setelah adanya vaksin

Vaksinasi menurunkan kejadian rotavirus gastroenteritis hingga


67%

LeBaron CW, Furutan NP, Lew JF, Allen JR, Gouvea V, Moe C, et al. Viral agents of gastroenteritis. Public health importance and outbreak management. MMWR Recomm Rep. 1990;39:1-24.
Etiologi Gastroenteritis Kronis
Obat-obatan
Parasit
Protozoa
Irritable bowel syndrome
Inflammatory bowel disease
Celiac disease
Eosinophilic gastroenteritis
Keganasan kolorektal
Intoleransi laktosa
Malabsorpsi
Obstruksi usus

Schiller LR, Pardi DS, Sellin JH. Chronic Diarrhea: Diagnosis and Management. Clin Gastroenterol Hepatol. 2017;15:182-93.
Etiologi Gastroenteritis Persisten

Pasien immunocompromised

Pasien AIDS memiliki insidensi


GE persisten tinggi diakibatkan
oleh Cryptosporidium

Giardia

Krones E, Hogenauer C. Diarrhea in the immunocompromised patient. Gastroenterol Clin North Am. 2012;41:677-701.
Wolfe MS. Giardiasis. Clin Microbiol Rev. 1992;5:93-100.
Patofisiologi GE Akibat Infeksi

Infeksi Peradangan dan


menyebabkan peningkatan Menyebabkan
kerusakan sel- permeabilitas diare dan
sel saluran saluran muntah.
pencernaan pencernaan

Al Jassas, B. et al. (2018) “Gastroenteritis in adults,” International Journal Of Community Medicine And Public Health, 5(11), p. 4959. Available at: https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184250.
Patofisiologi GE Akibat Non-infeksi

Obat-obatan
tertentu seperti
Menyebabkan
Menyebabkan antibiotik dapat
peradangan
Alergi makanan, peradangan mengganggu
pada saluran
keracunan pada saluran keseimbangan
pencernaan
makanan, atau pencernaan dan normal bakteri
karena racun
penggunaan menyebabkan usus dan
yang dihasilkan
obat tertentu. gejala menyebabkan
oleh bakteri atau
gastroenteritis. peradangan
jamur
pada saluran
pencernaan.

Al Jassas, B. et al. (2018) “Gastroenteritis in adults,” International Journal Of Community Medicine And Public Health, 5(11), p. 4959. Available at: https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184250.
Diagnosis

Tanda-tanda vital • Demam, takikardia, nyeri abdomen

• Mukosa kering, turgor kulit, menurunnya pulsasi vena jugular,


Tanda-tanda dehidrasi gangguan kesadaran

Anamnesis • Riwayat makan

Pemeriksaan penunjang • DPL, kultur darah, kultur feses, feses lengkap

Al Jassas, B. et al. (2018) “Gastroenteritis in adults,” International Journal Of Community Medicine And Public Health, 5(11), p. 4959. Available at: https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184250.
Tanda-tanda Dehidrasi

• Kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan.


Dehidrasi • Mulut kering, sedikit haus, kulit kering, urin sedikit lebih pekat dari biasanya, dan detak jantung dan nadi masih normal.
Ringan:

• Kehilangan cairan sekitar 10% dari berat badan.


• Mulut sangat kering, sangat haus, kulit sangat kering dan kusam, urin sangat pekat atau bahkan tidak keluar, detak jantung
Dehidrasi dan nadi lebih cepat dari biasanya, serta bisa timbul rasa lelah dan pusing.
Sedang:

• Kehilangan cairan sekitar 15% atau lebih dari berat badan.


• Dapat membahayakan nyawa.
Dehidrasi • Sulit bernapas, tekanan darah menurun, detak jantung dan nadi sangat cepat atau sangat lambat, kulit sangat kering dan
Berat: kusam, urin sangat pekat atau bahkan tidak keluar, kebingungan, dan bisa terjadi kejang atau kehilangan kesadaran.

CDC. Give oral rehydration solution (ORS). [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention; [updated 2021 May 12; cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.cdc.gov/cholera/treatment/rehydration-therapy.html#:~:text=Give%20oral%20rehydration%20solution%20(ORS,because%20they%20could%20worsen%20diarrhea.
Tata laksana

• Menggunakan oralit
Pemberian cairan oral:
•Pasien dapat diberikan ORS dalam jumlah kecil dan sering, misalnya setiap 5-10 menit.
•Cairan intravena diberikan melalui saluran infus untuk memastikan cairan dan elektrolit
Pemberian cairan intravena
masuk dengan cepat ke dalam tubuh.
•Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti nasi, roti, atau kentang rebus.
Diet: •Hindari makanan berlemak, pedas, atau susah dicerna.
• Jangan memberikan makanan padat pada pasien yang masih muntah.
•Obat anti-diare seperti loperamide dapat digunakan pada pasien dengan diare yang berat
Obat anti-diare:
atau kronis
•Probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di dalam usus dan
Pemberian probiotik:
dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan diare.

CDC. Give oral rehydration solution (ORS). [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention; [updated 2021 May 12; cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.cdc.gov/cholera/treatment/rehydration-therapy.html#:~:text=Give%20oral%20rehydration%20solution%20(ORS,because%20they%20could%20worsen%20diarrhea.
Rehidrasi pada Dehidrasi Berat

Larutan Ringer Laktat


intravena atau, jika tidak
tersedia, larutan saline
normal dan ORS sesuai
dengan petunjuk di atas.
Jangan memberikan larutan
glukosa atau dekstrosa murni

CDC. Give oral rehydration solution (ORS). [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention; [updated 2021 May 12; cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.cdc.gov/cholera/treatment/rehydration-therapy.html#:~:text=Give%20oral%20rehydration%20solution%20(ORS,because%20they%20could%20worsen%20diarrhea.
Rehidrasi pada Dehidrasi Sedang

75 ml/kg oralit dalam 4 jam pertama.

Nilai ulang, dan jika pasien masih menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, ulangi pemberian
cairan.

Jika sudah tidak dehidrasi, gunakan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare
yang berlanjut dengan menggunakan rencana pengobatan untuk tanpa dehidrasi.

Pasien tidak memerlukan cairan intravena, namun memerlukan pemantauan ketat selama 4
jam pertama.

CDC. Give oral rehydration solution (ORS). [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention; [updated 2021 May 12; cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.cdc.gov/cholera/treatment/rehydration-therapy.html#:~:text=Give%20oral%20rehydration%20solution%20(ORS,because%20they%20could%20worsen%20diarrhea.
Rehidrasi pada Pasien Tanpa Dehidrasi

CDC. Give oral rehydration solution (ORS). [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention; [updated 2021 May 12; cited 2022 March 29]. Available from:
https://www.cdc.gov/cholera/treatment/rehydration-therapy.html#:~:text=Give%20oral%20rehydration%20solution%20(ORS,because%20they%20could%20worsen%20diarrhea.
Kesimpulan

Gastroenteritis adalah salah satu penyebab penyakit menular paling umum di seluruh dunia.

Gejalanya muntah, mual, nyeri perut, dan diare.

Gastroenteritis dapat bersifat akut, kronis, atau persisten.

Sebagian besar kasus gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik empiris
biasanya tidak dianjurkan.

Tujuan utama dari pengelolaan gastroenteritis adalah mengobati dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai