1
Sengketa dalam penanaman modal bisa
terjadi dan untuk itu sesuai dengan pasal 32
UU No.25/2007, maka harus diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat.
Bilamana musyawarah dan mufakat tidak
tercapai, maka diselesaikan dengan melalui
sbb:
1. Arbitrase,
2. Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
3. Pengadilan sesuai Undang2 yg berlaku.
2
Menurut pasa 32 ayat 3, sengketa pemerintah
dengan PMDN diselesaikan sbb:
• Arbitrase atas dasar kesepakatan,
• Pengadilan.
Menurut pasal 32 ayat 4, sengketa pemerintah
dengan PMA, diselesaikan dengan Arbitrase
Internasional .
Dengan demikian penyelesaian sengketa
dalam kaitan penanaman modal dilakukan
dengan :
3
1. Musyawarah dan mufakat,
2. Arbitrase,
3. Alternatif Penyelesaian Sengketa,
4. Pengadilan,
5. Arbitrase atau pengadilan (PMDN),
6. Arbitrase Intenasional yang disepakati (PMA)
4
Kelemahan Penyelesaian sengketa via Pengadilan
5
Penyelesaian melalui Arbitrase
6
Penyelesaian melalui APS/ADR :
8
Sanksi
9
Sanksi kepada penyelenggara penanaman modal
yaitu
11
Bentuk-bentuk sanksi administrasi
1. Peringatan tertulis,
2. Pembatasan kegiatan usaha,
3. Pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas
penanaman modal,
4. Pencabutan kegiatan usaha dan atau faislitas
penanaman modal.
12
Sanksi Pidana (ps.33 ayat 3 UU No.25/2007)
tidalksecara tegas ditemui, dimana dalam pasal
33 ayat 3 disebutkan sebagai :
• perbuatan pidana penggelapan pajak,
• Pengelembungan biaya pemulihan,
• Tindak pidana korporasi oleh PT/Badan
Usaha
13
Tugas Mahasiswa
14