Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 12

Penyelesaian sengketa Penanaman


Modal dan Sanksi

1
Sengketa dalam penanaman modal bisa
terjadi dan untuk itu sesuai dengan pasal 32
UU No.25/2007, maka harus diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat.
Bilamana musyawarah dan mufakat tidak
tercapai, maka diselesaikan dengan melalui
sbb:
1. Arbitrase,
2. Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
3. Pengadilan sesuai Undang2 yg berlaku.

2
Menurut pasa 32 ayat 3, sengketa pemerintah
dengan PMDN diselesaikan sbb:
• Arbitrase atas dasar kesepakatan,
• Pengadilan.
Menurut pasal 32 ayat 4, sengketa pemerintah
dengan PMA, diselesaikan dengan Arbitrase
Internasional .
Dengan demikian penyelesaian sengketa
dalam kaitan penanaman modal dilakukan
dengan :

3
1. Musyawarah dan mufakat,
2. Arbitrase,
3. Alternatif Penyelesaian Sengketa,
4. Pengadilan,
5. Arbitrase atau pengadilan (PMDN),
6. Arbitrase Intenasional yang disepakati (PMA)

4
Kelemahan Penyelesaian sengketa via Pengadilan

Menurut Investor sebagai berikut :


• Penyelesaian sangat lambat dan formalistik,
• Biaya perkara mahal,
• Peradilan umum tidak responsif (kurang tanggap
terhadap kepentingan umum,tidak melayani
kepentingan rakyat miskin,
• Putusan Pengadilan tidak menyelesaikan masalah
karena putusan tidak mengantarkan pihak-pihak
kearah penyelesaian masalah,
• Kemampuan para hakim yang bersifat generalis.

5
Penyelesaian melalui Arbitrase

Adapun penyelesaian sengketa penanaman modal melalui


arbitrase sangat populer dan hampir semua negara dalam
sengketa penanaman modal, karena memiliki keunggulan
sebagai berikut:
1. Kebebasan, kepercayaan dan keamanan,
2. Keahlian arbiter,
3. Cepat dan hemat biaya,
4. Bersifat confidensial,
5. Bersifat non preseden,
6. Independence,
7. Final dan binding,
8. Kepekaan arbiter.

6
Penyelesaian melalui APS/ADR :

Penyelesaian dengan APS/ADR selain diatur


juga dalam UU No.30 tahun 1999 tentang
Arbitrase dan APS.
Adapun kelebihan penyelesaian ADR/APS :
1. Sifat kesukarelaan dalam proses,
2. Prosedur cepat,
3. Keputusan non yudisial,
4. Kontrol kebutuhan organisasi,
5. Prosedur (rahasia),
6. Flesibilitas dalam merancang syarat2 penyelesian
masalah,
7
7. Hemat biaya,
8. Hemat waktu,
9. Pemeliharaan hubungan,
10. Tinggi kemungkinan utk melaksanakan kesepakatan
11. Kontrol dan lebih mudah memperkirakan hasilnya.
12. Keputusan bertahan sepanjang waktu.

8
Sanksi

Dalam penanaman modal terdapat juga aturan


tentang sanksi (ps.33 dan 34 UU No.25/2007) terhadap
para PMA dan PMDN yang melakukan :
1. Pemilikan saham atas nama orang lain,
2. Tindakan kejahatan korporasi (tindak pidana
proyek,pengelembungan biaya pemulihan,
3. Bentuk pengelembungan biaya pemulihan untuk
perkecil keuntungan,
4. Bentuk usaha penanaman modal tidak menurut
hukum Indonesia.

9
Sanksi kepada penyelenggara penanaman modal
yaitu

1. Sanksi pembatalan perjanjian: bilamana


ada perjanjian yang menyatakan bahwa
kepemilikan saham dalam PT itu untuk
dan atas nama orang lain, akibatnya
perjanjian batal demi hukum.
2. Sanksi pembatalan kontrak kerjasama :
dimana penanaman modal dengan dasar
perjanjian (kontrak kerjasama dengan
pemerintah) melakukan tindak pidana
kejahatan (tindak pidana perpajakan,
10
pengelembungan biaya pemulihan) sanksinya pembatalan
kontrak kerjasama/perjanjian dan akan kena tindakan
konpensasi kepada pemerintah dari penanaman modal
tersebut.
3. Sanksi Administrasi.
Sanksi administrasi dikenakan kepada perorangan dan badan
hukum usaha yang tidak melakukan tindakan :
• Tidak menerapkan tata kelola perusahaan secara baik,
• Tidak melaksanakan tanggung jawab sosial,
• Tidak membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal
dan menyampaikan laporan ke BKPM,
• Tidak mematuhi peraturan perundang-undangan,

11
Bentuk-bentuk sanksi administrasi

1. Peringatan tertulis,
2. Pembatasan kegiatan usaha,
3. Pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas
penanaman modal,
4. Pencabutan kegiatan usaha dan atau faislitas
penanaman modal.

12
Sanksi Pidana (ps.33 ayat 3 UU No.25/2007)
tidalksecara tegas ditemui, dimana dalam pasal
33 ayat 3 disebutkan sebagai :
• perbuatan pidana penggelapan pajak,
• Pengelembungan biaya pemulihan,
• Tindak pidana korporasi oleh PT/Badan
Usaha

13
Tugas Mahasiswa

1. Jelaskan bagaimana pengaturan penyelesaian


sengketa dalam Undang-Undang No 25/2007 ?
2. Jelaskan kelemahan2 dalam penyelesaian sengketa
penanaman modal menurut para investor ?
3. Jelaskan kelebihan penyelesaian sengketa
penanaman melalui arbitrase tersebut.?
4. Jelaskan pengaturan sanksi dalam pasal 33 dan 34
dari UU No.25/2007 dan bagaimana pula bentuk
sanksi administratif dan sanksi pidana itu
dan apa saja bentuk sanksi pidana tersebut?

14

Anda mungkin juga menyukai