Anda di halaman 1dari 8

MEMAHAMI IJTIHAD DALAM

MENGEMBANGKAN AJARAN ISLAM


KELOMPOK 7

Jannatul firdausi
01 2203402081010
Huri lailatus saadah 2203402081035
02
Khotibul umam
03 2203402081012

M. Alif fathoni 2203402081025


04
Pengertian ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha yang sangat sungguh-sungguh,


yang sebenarnya bisa dilaksanakan ataupun dilakukan oleh
siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk
memutuskan atau menetapkan suatu perkara yang tidak
dibahas ataupun tidak ada dalam Al Quran maupun hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan juga pemikiran yang
tinggi dan pertimbangan matang,karna tidak semudah itu
untuk menjadi seorang mujtahid karna ada syarat syarat yg
harus dipenuhi untuk menjadi seorang mujtahid
SYARAT-SYARAT IJTIHAD
Seseorang bisa dikatakan sebagai mujtahid kalau dirinya mampu
memenuhi syarat-syarat, seperti berikut :
1.Memiliki kemampuan untuk menggali hukum dari Al-qur'an.
2.Memiliki yang jelas tentang hadis Nabi Muhammad saw.
3. Menguasai persoalan-persoalan yang telah disepakati ulama
(Ijma')
4. Memahami qiyas serta dapat menggunakan dalam usahanya
yang menghasilkan sebuah hukum.
5.Memahami serta menghayati tujuan utama pemberlakuan hukum
yaitu memahami bahwa tujuan hukum islam adalah rahmatan
lil,alamin yang terpusat pada
usaha untuk menjaga perkara dharuriyat (pokok), hijjiyat
(Perlengkapan) dan tahsiniyyat (keindahan).
6.Mempunyai pemahaman serta metodologi
yang dapat dibenarkan untuk menghasilkan
keputusan hukuman.
7.Mempunyai niat serta akidah yang benar,
dengan kata lain tujuannya bukan mengejar
dan mencari urusan duniawi, melainkan murni
berniat karena Allah Swt.
C.MUJTAHIT MUTLAQ MUSTAQIL DENGAN
MUJTAHID GHAIRU MUTLAQ MUSTAQIL

1. Mujtahid mutlaq mustaqil


Mujtahid mustaqil mampu memberikan kaidah untuk
dirinya sendiri dan orang lain yang hendak berijtihad.
Mereka lebih fokus menekankan pembahasannya pada
kajian fiqih. Untuk mencapai tingkatan ini, seorang
mujtahid harus memenuhi beberapa syarat yang telah
ditentukan. Adapun golongan yang termasuk dalam
tingkatan ini ialah para ulama madzhab seperti Imam
Maliki, Imam Hanafi, Imam Ghazali, dan Imam Hanbali.
2. Mujtahid ghairu mutlak mustaqil
Pada tingkatan ini, seorang mujtahid tidak menciptakan
kaidahnya sendiri. Mereka berpedoman pada hukum-
hukum yang telah ditetapkan oleh para imam madzhab.
Mereka tidak dikategorikan taqlid kepada imamnya,
melainkan lebih mengikuti jalan yang ditempuh para imam.
Tokoh yang berada di tingkatan mujtahid mutlak ghairu
mustaqal di antaranya Abu Yusuf dan muhammad jaffar dari
hanafiyah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai