Anda di halaman 1dari 39

Pelatihan Penilaian Risiko Bersama (JRA)

pada Interface Manusia-Hewan-Lingkungan

dr. Chita Septiawati, MKM


Prinsip-Prinsip dan Latar
Belakang Penilaian Risiko
Bersama
Mengapa kita membutuhkan Penilaian Risiko Bersama?
Contoh: Hasil-hasil berbeda di antara penilaian-penilaian
risiko yang dilakukan oleh masing-masing sektor
• Staf teknis yang dipisahkan oleh sektor masing-masing
• Menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sama tentang risiko tertentu
‒ yaitu kemungkinan penyakit influenza zoonotik menginfeksi manusia dan hewan

…secara umum akan mengestimasi risiko secara berbeda, misalnya:


Penilaian Sektor Keswan Penilaian Sektor Kesehatan
Masyarakat

Tinggi Rendah

Moderat/Sedang Tinggi
Penyakit-penyakit zoonosis membutuhkan
pendekatan yang berbeda
• Seluruh pemangku kepentingan yang relevan perlu
memahami sepenuhnya situasi pada interface

Mengapa?
• Mengevaluasi secara komprehensif di mana dan mengapa risiko terjadi
‒ Keahlian dari seluruh sektor yang relevan
‒ Informasi dari seluruh sektor yang relevan

• Meminimalisir “dampak-dampak yang tidak disengaja”


‒ Perspektif dari seluruh sektor relevan dan juga kebutuhan-kebutuhan mereka
Jadi mengapa kita tidak lakukan saja sebuah
Penilaian Risiko secara bersama-sama menggunakan
tools yang telah ada?
• Proses-proses Penilaian Risiko pada prinsipnya sama
‒ …tetapi berbeda secara operasionalnya…
‒ Dan telah berkembang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan serta
kepentingan-kepentingan berbeda
‒ mereka tidak secara langsung sejajar

• Saat berbagai sektor [bekerja] bersama, kesalahpahaman dan


kebingungan dapat terjadi
‒ misalnya risk pathways, dampak, ketidakpastian vs keyakinan, dll
Solusi:
JRA!
Tool Operasional FAO-OIE-WHO untuk melaksanakan
penilaian risiko kualitatif bersama secara nasional
Konsep JRA
• Sebuah Tool Operasional Tripartit (WHO-FAO-OIE) standar
untuk pelaksanaan penilaian-penilaian risiko kualitatif bersama
secara nasional
‒ Difokuskan pada interface manusia-hewan-lingkungan
‒ Dilakukan pada tingkat nasional (atau sub-nasional/daerah)
‒ [Dilakukan] bersama (dengan partisipasi seluruh sektor yang relevan)
‒ Kualitatif
‒ Spesifik pada sebuah peristiwa atau penyakit zoonosis prioritas
(bahaya/hazard tunggal)
Konsep JRA (2)
• Pendekatan sistematik, menggunakan pengetahuan yang telah ada saat
ini
• Iteratif dan dikinikan secara reguler
• Informasi yang dibagikan kemudian dinilai secara bersama-sama oleh
sektor-sektor dan berbagai disiplin [ilmu]
• Dapat (dan seharusnya) dilakukan bahkan dengan sedikit informasi
‒ Menggunakan ‘pendapat ahli’
• Memberikan kesempatan pada manajemen berbasis ilmu
pengetahuan/bukti dan pesan-pesan komunikasi yang selaras
• Tidak menggantikan penilaian-penilaian risiko masing-masing sektor
yang spesifik
Penilaian-Penilaian Risiko Sektor Spesifik
• Dibutuhkan untuk mengelola
risiko-risiko unik yang
berhubungan dengan tiap sektor
‒ Pertanyaan-pertanyaan risiko
‒ Konteks dan sudut pandang,
prioritas serta mandate masing-
masing sektor

• Informasi dapat/dan seharusnya


memberikan informasi kepada
JRA dan sebaliknya
Keuntungan-keuntungan proses JRA
• Mempersiapkan untuk mencapai konsensus dan menghasilkan sebuah
penilaian bersama untuk ancaman-ancaman kesehatan pada interface
• Memungkinkan para pembuat keputusan/kebijakan untuk menciptakan dan
melaksanakan manajemen risiko serta pesan-pesan komunikasi berbasis
ilmu pengetahuan, yang sejajar dan disepakati oleh seluruh sektor
• Pertukaran regular antar sektor membangun kolaborasi inter-sectoral yang
saat ini telah ada
• Mengidentifikasi informasi yang tidak ada dan kesenjangan-kesenjangan
dimana kapasitas dapat ditingkatkan agar dapat berguna
• Tim-tim teknis di tiap sektor memahami situasi secara menyeluruh dengan
lebih baik, membantu mereka dalam mengerjakan tugas harian mereka
Menggunakan Tool JRA
• Pengguna utama: staf nasional yang bertanggungjawab atas
kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan
‒ Sektor-sektor lain yang relevan dan sektor swasta sesuai kebutuhan

• Mencakup
‒ prinsip-prinsip dan unsur-unsur teknis
‒ model dokumen dan templates

• Komponen-komponen JRA
‒ diaplikasikan sesuai kebutuhan oleh negara-negara [pelaksana]
‒ dapat dimodifikasi menyesuaikan konteks nasional atau mekanisme yang
ada
JRA dalam proses-proses institusional Tripartit

WHO FAO OIE


Proses
Penilaian
Kantor Pusat Risiko
Proses
Penilaian
Internal Proses
Risiko
WHO: Penilaian
Tingkat Regional Internal
Risiko
Penilaian Internal
Risiko 3
GLEWS
Tingkat Negara tingkat RRA
WHO

Pelaporan tergantung pada proses institusional yang ada

Keluaran
Bersama
Penilaian Risiko Bersama Nasional / Daerah
Seluruh kementerian yang relevan
Pertanyaan?
GAMBARAN PAPARAN

Tinjauan Umum
Tinjauan
Pendahuluan Penilaian Risiko
Umum
Bersama

15
PENDAHULUAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Agustus 2021
LATAR BELAKANG

1. Ancaman penyakit infeksi emerging (EID’s) semakin meningkat dan sebagian besar penyakit
infeksi emerging adalah Zoonosis.

2.
Ada sekitar 150 penyakit zoonotik dan diantaranya dapat berpotensi menimbulkan KLB/Wabah
bahkan pandemi.

Penilaian masing-masing sektor sangat penting, tetapi penilaian risiko kesehatan bersama

3. terhadap berbagai zoonosis sangat diperlukan untuk mengelola risiko antara (interface)
manusia-hewan-lingkungan,

Pada tahun 2019 organisasi tripartit (FAO-WHO-OIE) mengembangkan suatu panduan untuk

4. melakukan penilaian risiko bersama yang disebut dengan Joint Risk Assessment Operational
tool (JRA OT)

5.
Tool ini menyatukan seluruh informasi dan keahlian dari semua sektor terkait untuk bersama-
sama menilai risiko zoonosis sehingga dapat memahami dan mengelola risiko zoonosis
secara komprehensif antara (interface) manusia-hewan-lingkungan.
17
KEGUNAAN JRA-OT
Memahami dan mengelola risiko bersama secara utuh difokuskan
01 pada interface manusia-hewan-lingkungan.

Membangun pemahaman yang sama dari semua LS yang terkait


02 dan mengetahui keterbatasan masing-masing sektor karena JRA
dilakukan secara berkala/rutin.

Memungkinkan pengambil keputusan untuk menentukan dan


03 menerapkan langkah pengendalian risiko berbasis ilmiah serta pesan
komunikasi bersama yang selaras.

TUJUAN JRA-OT SASARAN JRA-OT


Memandu proses penilaian risiko bersama Petugas tingkat Pusat dan Daerah bertanggung
secara kualitatif dan menjelaskan langkah jawab atas kesehatan masyarakat, hewan, dan
pelaksanaan masing-masing komponen lingkungan serta sektor terkait lainnya yang
proses tersebut bertugas di dalam penanggulangan zoonosis
18
RUANG LINGKUP JRA OT
• Jika terjadi masalah kesehatan yang melibatkan (interface) sektor kesehatan
manusia-hewan - lingkungan
• Tidak menggantikan penilaian-penilaian risiko masing-masing sektor yang
spesifik
• Penilaian JRA ini merupakan penilaian risiko kualitatif.
• Spesifik pada sebuah peristiwa atau penyakit zoonosis prioritas (bahaya/hazard
tunggal)
• Tim teknis JRA yang telah dilatih merupakan tim inti JRA. Ahli lainnya dapat
ditambahkan sesuai dengan bahaya yang sedang dinilai.
• Komponen-komponen JRA :
o Dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan masing-masing negara
o Dapat diadaptasi menyesuaikan konteks nasional atau mekanisme yang ada

19
TINJAUAN UMUM PENILAIAN RISIKO BERSAMA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Agustus 2021
PERAN PENILAIAN RISIKO DALAM
MANAJEMEN RISIKO
• Penilaian risiko menghasilkan bukti-bukti untuk pengambilan keputusan dalam
manajemen dan komunikasi risiko.
• Proses penilaian risiko sebaiknya melibatkan unsur pemerintahan dari semua
sektor terkait yang terlibat dalam manajemen dan komunikasi risiko
• Hasil keluaran penilaian lainnya seperti identifikasi kesenjangan informasi yang
ada dapat digunakan untuk merancang pengumpulan informasi lebih lanjut
antara lain melalui penelitian ilmiah dan sosial tertentu, surveilans lebih lanjut,
pengumpulan informasi serta pengujian diagnostik.
• Informasi tambahan tersebut dapat membantu menurunkan ketidakpastian dan
meningkatkan akurasi estimasi pada pelaksanaan penilaian risiko selanjutnya.

21
MANFAAT PENILAIAN RISIKO BERSAMA

• Memungkinkan para penentu kebijakan/pimpinan untuk menetapkan dan


melaksanakan manajemen risiko serta pesan-pesan komunikasi berbasis ilmu
pengetahuan, yang sejajar dan disepakati oleh seluruh sektor
• Membangun kolaborasi lintas sektor yang saat ini telah ada melalui pertukaran
informasi secara reguler
• Mengidentifikasi kesenjangan informasi yang ada dan kesenjangan lain
sehingga dapat dilakukan peningkatan kapasitas
• Meningkatkan pemahaman tim teknis pada tiap sektor dalam melakukan
penilaian situasi secara menyeluruh dengan lebih baik serta membantu dalam
mengerjakan tugas harian tim teknis tersebut.

22
TINJAUAN UMUM JOINT RISK ASSESSMENT
OPERATIONAL TOOL (JRA-OT)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Agustus 2021
LANGKAH-LANGKAH JRA WAKTU
Modul 0: Pengantar JRA 
 
PELAKSANAAN
Modul 1: Persiapan JRA
Langkah 1: Membentuk dan melakukan pertemuan Komite Pengarah JRA 
JRA
Langkah 2: Menentukan Ketua Tim JRA
Langkah 3: Membentuk dan melakukan pertemuan Tim Teknis JRA
● Penilaian JRA secara periodik
Langkah 4: Membentuk dan melakukan pertemuan Kelompok Pemangku setiap enam (6) bulan sekali atau
Kepentingan JRA setahun sekali dalam rangka
 
Modul 2: Penyusunan Kerangka Risiko JRA pemetaan risiko.
(Dilaksanakan oleh Komite Pengarah JRA) ● Penilaian JRA saat sebelum
Langkah 5: Menyusun Kerangka Risiko
  terjadinya KLB/wabah, misal terjadi
Modul 3: Pelaksanaan JRA KLB/wabah zoonosis di tempat
(Dilaksanakan oleh Tim Teknis JRA)
Langkah 6: Mengidentifikasi alur risiko dan membuat diagramnya
lain, maka di daerah yang berisiko
Langkah 7: Merumuskan dan mendokumentasikan pertanyaan penilaian risiko tinggi untuk terjadi KLB/wabah
bersama melakukan JRA.
Langkah 8: Menentukan karakterisasi risiko
  ● Penilaian JRA saat KLB/Wabah
Modul 4: Penggunaan Hasil Keluaran JRA zoonosis, tujuannya untuk melihat
Langkah 9: Mengidentifikasi pilihan dalam manajemen risiko dan pesan komunikasi
Langkah 10: Mendokumentasikan penilaian risiko bersama tingkat risiko penyebaran lebih luas
atau berlanjut.
24
Mempersiapkan Unsur-unsur:
Contoh Struktur Organisasi JRA
Unsur-unsur dalam proses JRA

Slides session number 3


Unsur-unsur dalam proses JRA
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN JRA
1. Komitmen penentu kebijakan 2. Keterlibatan sektor terkait

● Keberhasilan JRA didukung


dengan adanya komitmen
pimpinan, komunikasi multi
sektor dan
consensus/kesepakatan
hasil JRA

● Sebuah JRA tetap dapat


dilaksanakan jika
dibutuhkan, meskipun ke-
empat komponen tersebut
di atas tidak tersedia
secara memadai
3. Akses informasi 4. Keahlian dan kapasitas penilaian risiko
28
Pengembangan tool
JRA dan proses
percontohannya
:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis
di [tingkat] Negara

• Panduan Tripartit Standar


• Seluruh sektor relevan
‒ Kesehatan, lingkungan, dan, dan, dan…

• Berfokus pada negara


‒ Pengguna utama: pemerintah negara yang menginginkan pelaksanaan pendekatan OH
‒ Mencakup contoh-contoh dan berbagai pengalaman dari negara-negara [tersebut]
‒ Mengikutsertakan praktik-praktik terbaik dan opsi-opsi untuk implementasi

http://www.fao.org/3/ca2942en/ca2942en.pdf
www.oie.int/tripartitezoonosesguide
https://extranet.who.int/sph/docs/file/3448
:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara (Panduan Zoonosis Tripartite/TZG)

• Topik :
Pengurangan
Penilaian Perencanaan Risiko,
Mekanisme Surveilans Investigasi Pembangun-
Risiko Strategis dan Komunikasi
Koordinasi dan Berbagi dan Respon an Angkatan
Bersama Kesiapsiagaan Risiko dan
Multisektor Informasi Terkoordinasi Darurat Kerja
(JRA) Pelibatan
Masyarakat

• Juga :
‒ Pemetaan konteks nasional (infrastruktur, pemangku kepentingan, dan kegiatan)
‒ Kegiatan-kegiatan monitoring dan evaluasi

• Tool Operasional (OT) ditambahkan untuk semua topik


:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara (Panduan Zoonosis Tripartite/TZG)

Pengurangan
Penilaian Perencanaan Risiko,
Mekanisme Surveilans Investigasi Pembangun-
Risiko Strategis dan Komunikasi
Koordinasi dan Berbagi dan Respon an Angkatan
Bersama Kesiapsiagaan Risiko dan
Multisktoral Informasi Terkoordinasi Darurat Kerja
(JRA) Pelibatan
Masyarakat

Surveilans dan Berbagi


Informasi (SIS)
dalam pembangunan
Koordinasi Multisektoral
(MCM)
dalam pembangunan
Penilaian Risiko Bersama
(JRA) dalam percontohan
:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara
Tools Operasional

Penurunan
Penilaian Perencanaan Risiko,
Mekanisme Surveilans Investigasi Pembangun-
Risiko Strategis dan Komunikasi
Koordinasi dan Berbagi dan Respon an Angkatan
Bersama Kesiapsiagaan Risiko dan
Multisektoral Informasi Terkoordinasi Darurat Kerja
(JRA) Pelibatan
Masyarakat

Lokakarya
teknis JRA,
Oktober 2017,
Roma
34
Negara-negara Percontohan JRA 2018-2021
Contoh-contoh hazards yang dicakup
pada percontohan
• Rabies
• CCHF
• Influenza yang bersifat zoonosis (berbagai sub-tipe)
• RVF
• Leptospirosis
• Equine Encephalitis
• Anthrax
• Zoonotic Tuberculosis
Mendorong keberhasilan JRA
JRA dapat berfungsi secara optimal jika hal-hal berikut tersedia
pada tingkat nasional/daerah:
‒ Kemauan dan dukungan secara politis
‒ Keterlibatan seluruh sektor yang relevan (baik mereka yang
terdampak oleh penyakit atau kejadian secara langsung
maupun tidak)
‒ Keahlian dan kapasitas penilaian risiko
‒ Akses terhadap informasi

Penting Sebuah JRA akan tetap dilaksanakan jika


dibutuhkan, meskipun unsur-unsur tersebut di atas tidak
tercukupi secara memadai
Pertanyaan?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai