Anda di halaman 1dari 16

Pengawasan

Pengertian Pengawasan Menurut


Para Ahli
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) controlling atau
pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang
membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah
dilaksanakan dengan kriteria, norma - norma, standar atau
rencana - rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan


pengawasan adalah: “Proses pengamatan daripada pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya.”
Terry (dalam Winardi, 1986:395) juga berpendapat
tentang pengertian Pengawasan berarti mendeterminasi
apa yang dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi
kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan­-tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.
Jadi pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk
menemukan dan mengoreksi penyimpangan.
penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari
aktivitas yang direncanakan.
Sementara Lembaga Administrasi Negara (1996:159) Pengawasan
adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan
proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa
tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi,
dan ketentuan­-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku.
Pengawasan sebagai fungsi manajemen sepenuhnya adalah
tanggung jawab setiap pimpinan pada tingkat mana pun. Hakikat
pengawasan adalah untuk mencegah sedini mungkin terjadinya
penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan
dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta
pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sementara Sarwoto (dalam Febriani, 2005:12) Pengawasan
adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-
pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan
atau hasil yang dikehendaki.

Soekarno (dalam Situmorang dan Juhir, 1994:20) Pengawasan


adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus
dikerjakan, agar apa yang dikerjakan sejalan dengan rencana.
Tujuan Pengawasan
1. Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana yang digariskan.
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan
dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.
3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-
kelemahan dalam bekerja.
4. Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
5. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai
kesulitan-kesulitan dan kegagalan kearah perbaikan.
Adapun Tujuan Dari Pengawasan Menurut
Sukarno Sebagai Berikut :
a. untuk mengetahui apakah suatu kegiatan itu berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. untuk mengetahui dengan intruksi-intruksi dalam azas-
azas yang telah diperintahkan.
c. untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-
kelemahan dalam pekerjaan atau bekerja.
d. untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan
efektip atau efesien.
e. Untuk mencari jalan menuju kearah perbaikan.
Maksud Pengawasan

• Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan tehnis


peradilan, pengelolaan administrasi peradilan, dan
pelaksanaan tugas umum peradilan telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan,
perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas peradilan.
• Mencegah terjadinya penyimpangan, mal-administrasi,
dan ketidak efisienan penyelenggaraan peradilan.
• Menilai kinerja.
Fungsi Pengawasan Dalam Manajemen
Memiliki Prinsip-prinsip Pengawasan, Yaitu :
• Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari
kegiatan-kegiatan yang harus diawasi.
• Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan.
• Fleksibel.
• Dapat mereflektir pola organisasi.
• Ekonomis.
• Dapat dimengerti.
• Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

Tujuan utama pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang


direncanakan menjadi kenyataan.
Jenis-jenis Pengawasan dalam Manajemen

1.      Waktu Pengawasan


Macam-macam pengawasan yang ada dalam waktu pengawasan ini antara lain :
• Pengawasan Preventif, maksudnya yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum
terjadinya penyelewengan-penyelewengan, kesalahan-kesalahan atau deviation.
• Pengawasan Represif, maksudnya yaitu pengawasan setelah rencana sudah
dilakukan
2.      Obyek Pengawasan
Berdasarkan obyek pengawasan, pengawasan dapat dibedakan atas pengawasan
di bidang-bidang sebagai berikut :
• Produksi
• Keuangan
• Waktu dan
• Manusia dengan kegiatan-kegiatannya.
3.      Subyek Pengawasan
Dalam subyek pengawasan, pengawasan dapat dibedakan atas :
• Pengawasan intern (pengawasan vertikal atau formal), maksudnya
pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari petugas bersangkutan.
• Pengawasan ekstern (pengawasan sosial atau informal), bilamana orang-
orang yang melakukan pengawasan itu adalah orang-orang diluar organisasi
bersangkutan.

4.      Cara Mengumpulkan Fakta-fakta guna Pengawasan


Dalam pengawasan ini dapat di golongkan atas :
• Personal observation (Personal Inspection)
• Oral report (laporan lisan)
• Written report (laporan tertulis)
• Control by expection.
Cara-cara Mengawasi dalam Manajemen

Beberapa cara untuk mengumpulkan fakta-fakta dalam melakukan


Pengawasan yaitu :
• Peninjauan pribadi (personal inspection, personal observation), adalah
mengawasi dengan jalan meninjau secara pribadi sehingga dapat dilihat sendiri
pelaksanaan pekerjaan.
• Interview atau lisan (pengawasan melalui laporan lisan), ialah pengawasan
melalui orang report.
• Pengawasan melalui laporan tertulis (Written report), laporan tertulis
merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasannya mengenai pekerjaan
yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan
oleh atasannya kepadanya.
• Pengawasan melalui laporan kepada hal-hal yang bersifat khusus, pengawasan
yang berdasarkan kekecualian atau control by expection adalah suatu sistem
pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian.
Cara-cara Membuat Laporan Guna Pengawasan

Kelemahan-kelemahan laporan tertulis, antara lain :


• Tidak dapat menyajikan semua kejadian atau aktivitas
seluruhnya.
• Laporan dapat disusun sedemikian rupa sehingga
bersifat berlebih-lebihan.
Menurut James Williamson Ada Tujuh Landasan
Pokok Dalam Penulisan Laporan, Yaitu :

• Jelas
• Lengkap
• Ringkas
• Sopan
• Tulus
• Mengandung kepribadian, dan
• Teliti.
Menurut John C. Johnson Mengemukakan Lima
Buah Pedoman Pokok Dalam Menyusun Suatu
Laporan, Yaitu :
• Periksalah semua fakta-fakta yang dibutuhkan
sebelum membuat laporan
• Aturlah keterangan-keterangan itu sebaik mungkin
• Laporan harus singkat tetapi lengkap
• Pergunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti
• Cantumkanlah badan-badan yang dapat membantu
atasan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas.
Ada Lima Unsur Penting Dari Sesuatu Laporan Adalah :

• Judul
• Daftar isi dan inti sari
• Ringkasan
• Tubuh laporan, dan
• Appendix.

Anda mungkin juga menyukai