Pendahuluan Fenol adalah zat organik yang mempunyai gugus hidroksi yang terikat langsung pada inti aromatis Sifat : Bersifat asam, derajat keasamannya pada umumnya lemah dibandingkan asam asam lain kecuali asam pikrat atau tri nitro fenol. Fenol yang teresterkan sifatnya tidak asam Dengan NaOH terbentuk fenolat yang larut dalam air Larut baik dalam alkohol, eter dan pelarut organik lainnya Pembagian fenol 1. Fenol monovalent : fenol, (o, m, p) kresol, karvakrol, Thymol, (alfa, beta) naftol, eugenol, guaiacol, vanilin 2. Fenol Polyvalent : pyrochatechin, resorsin, hydrochynon, pyrogalol, asam galat 3. Derivat fenol : salol, tribrom fenol, noviform, aristol, tannin, tanalbumin, nipagin, nipasol Pemisahan senyawa fenol Dengan destilasi uap dimana monofenol dapat didestlasi uap kecuali alfa dan beta naftol. polifenol tak dapat di destilasi uap kecuali pyrocatechin Dengan sublimasi bertingkat dipisahkan berdasarkan temperatur Presipitasi dengan Pb asetat terjadi endapan kecuali resorsin dan hidrochinon Cara avenarius prinsip : ditambah ureum clorida terbentuk ester asam carbaminat yang mengkristal dengan baik yang kelarutannya berbeda dengan fenolnya sendiri Cara pemisahan senyawa fenol dari asam Dengan ditambah NaHCO3 maka asam membentuk garam yang larut dalam air sedangkan fenol tidak Dengan penambahan NaOH kocok maka : fenol membentuk fenolat yang larut dalam air sedangkan asam membentuk garam asam yang larut dalam air juga (untuk memisahkan fenol maka dialiri dengan gas CO2 dimana fenolat akan membentuk fenol bebas dan baru didestilasi dan ditarik dengan eter) Reaksi umum Fenol bereaksi asam lemah dapat dinyatakan dengan lakmus Reaksi warna azo (Diazo A + Diazo B + NaOH) terbentuk warna merah/jingga (berlaku untuk fenol yang larut dalam air) sedangkan fenol yang tak larut dalam air dilarutkan terlebih dahulu dalam alkohol baru direaksikan dengan pereaksi azo Dengan FeCl3 (yang dibuat baru) akan timbul warna- warna Lanjutan… Dengan reagen marquis timbul warna-warna Reaksi Mukleman : Zat + NaOH + CHCl3 dipanaskan terjadi warna warna Dengan loco millon terjadi warna-warna Dengan aq brom terjadi warna endapan Reaksi kristal : sublimasi, aseton air Beda monofenol dengan polifenol Monofenol Dengan FeCl3 terjadi warna yang berbeda-beda Dengan loco millon Reaksi Phtalein-smett zat + asam ftalat anhidryd + H2SO4 pekat dipanaskan sampai meleleh, dinginkan, encerkan dengan air + NaOH 4 N sampai basa akan terjadi fluoresensi Dengan aq. Brom lihat warna dan endapan yang terjadi Dengan marquis terjadi warna-warna Tak mereduksi lar. Fehling Dapat didestilasi uap Lanjutan... Polifenol Dengan FeCl3 terbentuk warna-warna lalu ditambahkan larutan NaHCO3 5% yang dibuat baru akan terjadi perubahan warna Dengan air kapur ( Ca(OH)2 ) terjadi hasil oksidasi yang berwarna Dengan aq. Brom terbentuk warna tanpa endapan Pengendapan dengan Pb asetat terbentuk warna Reaksi phtalein smelt sama dengan monofenol Mereduksi fehling Tidak dapat didestilasi. Phenolum Sifat : berupa kristal tak berwarna sampai agak merah Bau karakteristik dan beracun Larut dalam etanol, eter, kloroform, dalam air (1 : 12), minyak lemak (1 : 2), parafin liq (1 : 100) Jarak lebur 34 – 42 ⁰C Lanjutan… Reaksi : Larutan zat dalam air + FeCl3 timbul warna ungu biru, lalu ditambahkan air 2 x volumenya timbul warna kuning yang lama-lama hilang Larutan zat dalam air + aq, Brom terbentuk endapan putih Dengan loco millon terbentuk warna merah ungu Zat + larutan jenuh hexamin terbentuk kristal jarum Dengan reaksi muklemann timbul warna kuning Lanjutan… 10 ml fenol dalam air + 3 tetes amonia + aq. Brom berlebih dipanaskan timbul warna hijau biru, bila diasamkan menjadi merah Reaksi indofenol larutan anilin 0,01% + sedikit NH4OH + NaOCl + fenol dipanaskan akan berwarna hijau kemudian berobah menjadi merah (o, m, p) Kresol Kresol terdiri dari ortho, meta dan para kresol (bentuk meta paling sering ditemui) Sifat : Berupa cairan seperti minyak, warna kuning samapai coklat, bau seperti fenol Jarak lebur: 190-205 ⁰C (kadar m kresol 50%) 197-199 ⁰C (kadar m kresol 95%) Kelarutan : dalam air (1 : 100), mudah larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Lanjutan… Reaksi : FeCl3 → campuran (biru violet), o kresol (ungu), m kresol (ungu keruh), p kresol (biru keruh) Dengan marquis → merah Dengan aq. Brom → o dan p kresol terjadi endapan putih, m kresol tak terbentuk endapan. Reaksi untuk o, m, dan p kresol O kresol : dengan reaksi mulliken larutan 5 % dalam eter + asam pikrat 5 % dalam eter terbentuk kristal jarum warna orange dengan titik lebur 88 ⁰C M kresol : larutan zat + H2SO4 pekat + HNO3 pekat terbentuk 2,4,6 trinitro kresol dengan titik lebur 110 ⁰C P kresol : zat + H2SO4 dipanaskan diatas waterbath selama 1 jam encerkan dengan air netralkan dengan Ba(OH)2, lalu cairan dipekatkan, ditutup selama 12 jam terbentuk kristal dari p kresol sulfonat Tymol dan Carvacrol Sifat : Tymol berupa zat padat, carvacrol berupa cairan, bau khas Sukar larut dalam air, larut dalam alkohol dan dapat didestilasi uap air Reaksi : Dengan FeCl3 : larutan zat dalam alkohol + FeCl3 maka tymol akan berwarna hijau muda, bila didiamkan berwarna hijau citrun, sedangkan carvacrol berwarna hijau dengan endapan putih Lanjutan… Reaksi vitalli : larutan zat dalam air + beberapa tetes NaOH + aq. Iod secukupnya sampai warna iod tak berubah. Thymol : segera merah dan endapan merah Carvacrol : tak berwarna dipanaskan terbentuk endapan putih Reaksi Eyckman : zat dalam asam cuka biang + 5 tetes H2SO4 pekat + 5 tetes HNO3 65% Tymol : warna biru kemudian ungu Carvacrol : warna hijau kemudian coklat Reaksi untuk tymol Zat dalam kloroform + KOH padat + beberapa tetes air dipanaskan timbul warna ungu merah (Reaksi muhlemann) Larutan dalam air + larutan vanilin 1% dalam HCl timbul warna merah rose, bila dipanaskan timbul warna lebih tua, diamkan timbul endapan merah violet Dengan marquis : merah Reaksi diazo : merah jingga Zat + H2SO4 pekat berwarna ungu rose kemudian ungu hijau kuning Dengan NaOH : kuning muda Zat + H2SO4 pekat dipanaskan encerkan dengan air 10 x, netralkan dengan CaCO3 berlebih kemudian saring, filtrat + FeCl3 timbul warna biru Naftol Sifat : Alfa naftol berupa hablur yang diudara jadi warna merah, sukar larut dalam air dingin, mudah larut dalam air panas, alkohol, eter dan kloroform, jarak lebur 95 – 98 ⁰C Beta naftol berupa hablur mengkilat yang putih atau agak merah, bau lemah seperti fenol dan rasa panas pedas, sukar larut dalam air dingin, mudah larut dalam alkohol dan eter Reaksi : FeCl3 : alfa naftol terbentuk warna hijau lalu endapan violet Lanjutan… Fluoresensi : dengan NaOH/NH4OH maka alfa naftol tak berfluoresensi sedangkan beta naftol berfluoresensi ungu kuat Reaksi molisch larutan zat dalam alkohol + larutan gula + H2SO4 hati- hati maka alfa naftol membentuk cincin ungu sedangkan beta naftol tak bereaksi Ditambah aq iod + NaOH maka : alfa naftol berwarna ungu, beta naftol tak bereaksi Lanjutan… Dengan aq brom + NH4OH maka alfa naftol membentuk larutan biru dan endapan putih, beta naftol membentuk larutan hijau kuning dan endapan putih Dengan loco millon : alfa naftol berwarna merah terang, beta naftol berwarna kuning jingga Pemisahan alfa dan beta naftol dengan CCl4 dimana alfa naftol larut, beta naftol tak larut. Guaiacol Sifat : Berupa hablur berwarna atau agak kuning sampai merah muda dengan bau yang spesifik, mudah mencair, sedikit larut dalam air, mudah larut dalam alkohol, eter dan kloroform, jarak lebur 27 – 28,5 ⁰C Reaksi : Marquis : merah violet FeCl3 : biru berubah jadi merah coklat Larutan zat + HNO3 timbul warna merah berobah jadi jingga kemudian kuning Asam laktat + H2SO4 pekat setelah dingin + guaiacol 5% dalam spritus timbul warna merah frambose Reaksi Muhlemann : violet Dengan aq brom : endapan coklat Thiocol (Kalii Sulfo guaiacolas) Sifat : berupa kristal jarum putih, bau karakteristik Reaksi : Dengan FeCl3 : biru Dengan FeCl3 + spritus : hijau Dengan marquis : violet Reduksi dengan AgNO3 : hitam Nipagin Sifat : berupa tepung kristal putih, tak bernau, mula mula tak berasa lalu pedas dan anaestesi, hampir tak larut dalam air, mudah larut dalam alkohol dan eter, jarak lebur : 126 – 129 ⁰C. Reaksi : Dengan aq. Brom : endapan putih Zat disabunkan dengan NaOH lalu diasamkan terus dan terus + NH4OH lalu uapkan, sisa dilarutkan dalam air + larutan CuSO4 membentuk endapan jarum jarum biru. Reaksi molisch, terbentuk cincin kuning kehijaun Dengan sublimasi timbul kristal Dengan loco millon : merah yang lama lama makin tua warnanya Nipasol Sifat : Berupa tepung kristal putih, tak berbau, rasa agak pahit, titik lebur 121 ⁰C, kelarutan dalam air 1 : 200, mudah larut dalam alkohol dan eter Reaksi : FeCl3 : warna kuning, rose muda, bila ditambahkan NaHCO3 menjadi kuning jingga Loco milon berwarna merah intensif Zat + HNO3 encer dipanaskan maka cairan kuning Zat + air dipanaskan ada tetes minyak Zat disabunkan dengan NaOH, lalu diasamkan + NH4OH dipanaskan diatas waterbath larutkan dalam air + CuSO4 terbentuk endapan kristal jarum biru muda. Poly Fenol Pyrocatechin Sifat : berupa kristal tak berwarna, rasa pahit, mudah larut dalam air, alkohol dan eter, titik lebur 104 ⁰C Reaksi : Dengan FeCl3 : hijau + Na acetat terbentuk warna merah violet dan bila ditambah NaOH menjadi merah Dengan air kapur ( Ca(OH)2 ) : hijau kemudian hijau tua Reaksi dengan muklemann : hijau Dengan marquis : merah violet Dengan Pb asetat : endapan putih Larutan zat dalam air + NaOH : coklat Resorsin Sifat : berupa hablur putih /tak berwarna atau berupa jarum, bila kena sinar matahari berwarna agak rosa, berasa manis, jarak lebur 110 – 113 ⁰C, mudah larut dalam air, alkohol, eter dan glyserin dan sukar larut dalam kloroform Reaksi : Dengan FeCl3 : ungu Dengan Ag ammoniakal : hijau kuning kemudian coklat Dengan marquis : merah, cairan diatasnya putih seperti susu Reaksi phtalein smelt : fluoresensi hijau kuat Reaksi muklemann : merah + HCl encer akan hilang 50 mg zat + 100 mg asam tartrat + 10 tetes H2SO4 pekat dipanaskan : merah tua Zat + asam oksalat + glyserin + H2SO4 pekat : violet merah Hydrochinon Sifat : berupa kristal jarum atau prisma, tak berwarna, titik lebur 165 ⁰C, mudah larut dalam air panas, alkohol dan eter Reaksi : Dengan FeCl3 : biru yang segera hilang, kemudian kuning coklat Reaksi phtalein smelt : berfluoresensi biru Dengan Ag ammoniakal : biru kemudian hitam Dengan air kapur setelah 1 malam : kuning coklat Dengan Pb acetat + NH4OH : endapan abu-abu hijau Dengan aq. Brom : kuning coklat Pyrogalol Sifat : berupa kristal putih atau kekuningan, oleh cahaya berwarna kotor Reaksi : Dengan FeCl3 : biru violet yang segera hilang warnanya Larutan zat + larutan 1% vanilin dalam HCl pekat : merah darah Dengan marquis : coklat kemudian kuning hijau Dengan DAB : merah Tannin Sifat : serbuk abu-abu agak halus, tak berbau, rasa sepat, kelarutan dalam air 1 : 0,7 Reaksi : Dengan FeCl3 : biru Dengan NaNO2 : coklat Dengan H2SO4 pekat : merah ungu Tannal bumin Sifat : serbuk coklat, tak berbau, tak berasa dan tak larut dalam air Reaksi : Kalau dibakar terbau seperti putih telur yang terbakar Dengan AgNO3 : hitam Dengan FeCl3 : biru hitam Dengan H2SO4 pekat : merah violet Dengan marquis : ungu