Hortikultura Tomat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

Nama kelompok :

1. Andi pramana srg


2. Hadi saputra
3. Fauzi
4.ali muda
5. Ilham
1. Artikel pertumbuahan dan produksi tomat Cherry pada konsentrasi
nutrisi yang berbeda dengan sistem hidroponik .
Tomat cherry merupakan tanaman
hortikultura yang populer di dunia. Tanaman
ini bermanfaat bagi kesehatan karena
mengandung vitamin A, B, C,
karbohidrat, lemak, dan protein yang lebih
tinggi dibanding tomat biasa. Tomat cherry
juga merupakan varietas tomat yang
bernilai ekonomi tinggi, mulai harga jualnya dari :
Rp. 20.000/kg – Rp. 30.000/kg
bila dibandingkan dengan tomat jenis mutiara
yang harga jualnya mulai Rp. 8.000/kg –
Rp. 12.000/kg.
Permasalahan yang timbul pada
budidaya tomat cherry dataran rendah
terletak pada kurangnya kesuburan tanah,
sumber air, dan kelembabannya, sehingga
diperlukan pemberian air dan pupuk
yang cukup
(Kasiran,
2003).
Untuk
meningkatkan produksi tomat cherry
di dataran rendah, diperlukan teknologi
budidaya tanaman dengan sistem hidroponik
Peningkatan pertumbuhan dan produksi tomat cherry
khususnya di dataran rendah dipengaruhi oleh
ketersediaan air, kelembaban, serta teknologi
budidaya tanaman, sehingga diperlukan sistem
hidroponik untuk mewujudkan peningkatan
pertumbuhan dan produksi tomat cherry. Penelitian
ini
bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi nutrisi
yang tepat pada pertumbuhan dan produksi
tomat cherry dengan sistem hidroponik.
Pemberian konsentrasi nutrisi nyata
meningkatkan parameter amatan tinggi
tanaman, diameter batang pada umur
7-8 MSPT, umur berbunga tanaman, jumlah
cabang per tanaman, dan jumlah ruas per
tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata
walaupun cenderung meningkatkan parameter
amatan jumlah buah per tanaman dan bobot
buah per tanaman pada konsentrasi nutrisi
2200 ppm.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, disarankan menggunakan
konsentrasi nutrisi AB mix 1300 ppm untuk
produksi tomat cherry dengan sistem
hidroponik.
Untuk mendapatkan pertumbuhan
dan produksi tanaman tomat cherry
dengan hidroponik irigasi tetes yang
diharapkan lebih baik, dibutuhkan
konsentrasi nutrisi yang tepat. Menurut
Gerber (1985), sebagian besar tanaman
dapat tumbuh baik dalam larutan hara
yang mempunyai level EC antara 1,8 mmhos
(1260 ppm) - 3,5 mmhos (2450 ppm) dan hal
ini juga tergantung dari jenis tanaman, radiasi
matahari, suhu, dan kualitas air. Pemberian
konsentrasi nutrisi yang tepat juga didukung
oleh volume nutrisi yang tepat. Menurut Susila
(2006), volume pemberian nutrisi sebanyak
250 ml, dengan frekuensi 4 atau 5 kali sehari
sesuai dengan jadwal memberikan hasil
terbaik bagi tanaman paprika.
.
2. Artikel cara sederhana menanam tomat
hidroponik sistemwick
Cara Sederhana Menanam TOMAT HIDROPONIK Sistem
Wick (Sumbu) di Rumah
Tomat Hidroponik? Iya tomat yang ditanam atau dibudidayakan tanpa
menggunakan media tanah. Media tanam non tanah pada sistem hidroponik
bermacam-macam, beberapa diantaranya yaitu perlite, hidroton, akar pakis,
rockwool, atau media tanam yang paling murah yakni arang sekam. Ya, lagi-lagi
arang sekam, lagi-lagi hidroponik sistem sumbu (Wick System), Kenapa?
Murah aja sihalasannyaa
Kelebihan hidroponik sistem sumbu menurut saya ya itu tadi, murah dan
mudah. Nggak perlu peralatan macam-macam, cukup dengan ember, sumbu
(kain flanel) dan cup plastik. Satu lagi, hidroponik sistem wick nggak perlu
listrik, timer dan pompa air.
A.tahapan dan Langkah-langkah Menanam HIDROPONIK TOMAT
Sistem Sumbu
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dimaksud yaitu tandon, pot, nutrisi,
sumbu dan media tanam. Alat dan bahannya boleh
apa saja, yang pasti benihnya harus benih tomat dan nutrisinya
harus AB Mix.
Tandon yang kita pakai ember ukuran 5 liter,
netpotnya kita pakai cup plastik (cup yang biasanya
dipakai oleh tukang cendol atau tukang jus). Media
tanam masih setia dengan arang sekam dan sumbunya
kain flanel.
2. Persiapan Benih Tomat Hidroponik

Ingat !! Harus benih tomat, bukan benih jagung


ya….supaya sesuai dengan judulnya. Untuk benih kita
bisa menggunakan benih tomat yang dijual di toko.
Agar tanaman tomat bisa tumbuh dan berbuah secara
maksimal gunakan benih yang sesuai (cocok) dengan
tempat dimana kita berada, dataran rendah, menengah
atau dataran tinggi.
3 .penyemaian Benih Bibit Tomat Hidroponik
Cara Sederhana Menanam TOMAT HIDROPONIK Sistem Wick
(Sumbu) di Rumah
Bibit tomat hidroponik siap tanam (umur 25 HSS)
Nah, jika benih dan media semai sudah ada, silahkan benih disemai.
Benih kita semai menggunakan polybag kecil dan media semainya
arang sekam. Singkat cerita, 20 atau 25 hari kemudian bibit tomat
sudah dapat dipindah tanam.
4. Cara meenanam Bibit TOMAT HIDROPONIK
Jika bibit sudah cukup umur (maksimal 25 hari setelah semai),
selanjutnya bibit dipindah tanam dari persemaian ke dalam cup atau
net pot. Lepaskan polybag semai dengan hati-hati, jangan sampai
media semai pecah/rusak supaya bibit tidak stres setelah dipindah
tanam. Kemudian media tanam disiram larutan nutrisi sampai basah
atau langsung ditempatkan pada tandon yang sudah diisi nutrisi.
Dosis Nutrisi (Pupuk) Tomat Hidroponik Sistem Wick
1.dosis pupuk (Nutrisi) TOMAT HIDROPONIK Awal Tanam 0 – 7
hari setelah tanam (Minggu I) : Diawal tanam dosis nutrisi untuk
tomat hidroponik adalah 500 ppm (2,5 ml nutrisis A + 2,5 ml nutrisi
B).

NO.02
2. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 8 – 14 hari setelah tanam
(Minggu II) : Memasuki minggu ke-2 dosis nutrisi dinaikkan menjadi
600 ppm (3 ml nutrisi A + 3 ml nutrisi B).
3. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 15 – 21 hari setelah tanam (Minggu
III) : Awal minggu ke-3 yaitu ketika tanaman tomat berumur 15 – 21 hari nutrisi
dinaikkan menjadi 800 ppm (4 ml nutrisi A + 4 ml nutrisi B).
4. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 22 – 28 hari setelah tanam
(Minggu IV) : Umur 22 sampai 28 hari setelah tanam dosis nutrisi
tomat hidroponik dinaikkan menjadi 1000 ppm (5 ml nutrisi A + 5 ml
nutrisi B).
5. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 29 – 35 hari setelah tanam (Minggu
V) : Umur 29 sampai 35 hari dosis nutrisi dinaikkan menjadi 1200 ppm
6. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 36 – 42 hari
setelah tanam (Minggu VI) : Memasuki minggu ke-6 dosis
nutrisi tomat hidroponik dinaikkan menjadi 1500 ppm

7. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 43 – 49 hari setelah


tanam (Minggu VII) : Umur 43 sampai 49 hari setelah tanam
dosis nutrisi dinaikkan menjadi 1750 ppm
8. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 50 – 57 hari setelah
tanam (Minggu VIII) : Umur 50 sampai 57 hari setelah tanam
dosis nutrisi dinaikkan menjadi 2000 ppm
9. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 58 – 64 hari
setelah tanam (Minggu IX) : 2200 ppm
10. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 65 – 71 hari setelah tanam
(Minggu X) : 2300 ppm
11. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 72 – 79 hari setelah tanam
(Minggu XI) : 2500 ppm

12. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 80 hari setelah tanam (Minggu
XII) : Umur 80 hari setelah tanam sampai panen dosis nutrisi tomat hidroponik
adalah 2800 ppm.
3. Artikel ppengenalan budidaya
tanaman tomat melalui metode
hidropinik ke masyarakat
Tomat (Lycopersicum escentum Mill) merupakan salah satu
komoditas hortikultura
yang termasuk kedalam famili Solanaceae yang memiliki banyak
manfaat bagi tubuh (Knapp
and Peralta, 2016). Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan
menyebar ke daerah Eropa
(Knapp and Peralta, 2016). Buah ini banyak digunakan dalam
bentuk olahan maupun segar
serta memiliki banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, antisidan,
kalium, dan lain – lain yang
baik untuk kesehatan (Bhowmilk et al., 2012).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2016), produksi tomat di Indonesia pada tahun
2014 mencapai 915.987 ton dan menurun pada tahun 2015 dengan produksi 887.792 ton.
Produksi tomat di Indonesia yang rendah disebabkan oleh varietas yang tidak cocok, teknik
budidya yang kurang tepat, perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim dan pengendalian hama
yang kurang efisien. Selain itu, penyebab lain dari produksi tomat yang rendah adalah
penggunaan pupuk yang kurang optimal dan media tanam yang kurang tepat (Wasonowati,
2010). Solusi dalam mengatasi kondisi tersebut dapat diterapkan budidaya tanaman tomat
dengan teknik hidroponik dengan teknologi irigasi tetes (Wijayani dan Widodom, 2005).
Budidaya tanaman sayuran secara hidroponik lebih menguntungkan karena kualitas produk
yang lebih baik, serangan hama dan penyakit yang lebih rendah, produksi tinggi, dan hasil
tanaman yang lebih bersih (Fakhrunnisa dkk., 2018). Keuntungan dari teknologi hidroponik
dibanding teknologi lain dalam hidroponik adalah volume larutan hara yang dibutuhkan lebih
rendah, pengaturan suhu lingkungan tumbuh lebih mudah, serangan hama dan penyakit lebih
terkontrol, dan kepadatan tanaman lebih tinggi meskipun membutuhkan biaya yang lebih tinggi
dan penyebaran penyakit lebih cepat (Chow, 1990).
Budidaya tanaman dengan teknologi hidroponik memiliki banyak
keuntungan seperti
tanaman yang dapat tumbuh lebih cepat, kualitas produk yang
lebih baik, kegiatan budidaya
yang lebih praktis dan cepat, terhindar dari serangan hama dan
penyakit yang berasal dari tanah,
dan mengurangi penggunaan air meskipun biaya yang diperlukan
cukup tinggi (Purbajanti dkk.,
2017). Keuntungan dari teknologi tersebut merupakan solusi dari
hampir keseluruhan masalah
yang dihadapi dalam budidaya tanaman tomat selama ini terutama
pada aspek hama dan
penyakit tanaman
Kendala yang terdapat dalam penerapan teknologi hidroponik oleh masyarakat
desa
Parentas adalah kebutuhan biaya yang cukup tinggi. Tetapi, jika terdapat
bantuan untuk
mengaplikasikannya, masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya tanaman
tomat dengan
teknologi hidroponik serta bersedia untuk bekerjasama untuk menghasilkan
produk tomat
dengan teknologi hidroponik secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil survei
menunjukan
bahwa ketertarikan dalam budidaya tanaman tomat dengan teknologi
hidroponik jika peralatan
tersedia serta kesediaan untuk melakukan kerjasama dalam kegiatan tersebut
hingga
menghasilkan secara berkelanjutan mencapai 100%.
S
Perkembangan teknologi budidaya tanaman saat ini sudah
berkembang dengan cepat. Salah satu teknologi yang sedang
dikembangkan
adalah teknologi budidaya tanaman tanpa tanah atau dengan
menggunakan
system hidroponik. Banyak jenis hidroponik yang salah satunya
adalah
metode irigasi tetes dengan media tanam berupa arang sekam.
Tujuan
dilakukanya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan teknologi
terbarukan
budidaya tanaman tomat ke masyarakat, sehingga pengetahuan
masyarakat
akan meningkat.
Pertanyaan nya jangan
susah susah yah gays :(
Pening kepala kami (:

Maaf juga kalau ppt nya kurang


menyambung , setidaknya kami
udah berusaha hehehhe.

Thank you
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai