Anda di halaman 1dari 23

Oleh: Fery Chofa, SH, LL.

M
BESCHIKKING :

PENETAPAN
* ISTILAH KETETAPAN
KEPUTUSAN

•DEFINISI E.Utrecht
W.F.Prins Kesimpulan
Vander Pot
SYARAT -2 :

•Materiil
•Formil di simpulkan menjadi satu oleh :
Prof Philipus M Hajon,SH

BENTUK : Tertulis ( Umum )


Lisan

Contoh :
BESCHIKKING :

* pertama kali diperkenalkan oleh :VANDER


POT & VAN VOLEN HOVEN
* Di Indonesia oleh : Prins

Terjemahan :
# Ketetapan : E.Utrecht
Penetapan : Prayudi Atmosudirdjo
Keputusan : Prof.Koentjoro
DEFINISI :
1.E.UTRECHT : “ Suatu perbuatan berdasarkan
hukum publik yang bersegi satu, yang
dilakukan oleh alat-alat pemerintahan
berdasarkan sesuatu kekuasaan
istimewa “.

2. W.F.PRINS :” Suatu tindakan hukum sepihak dalam


lapangan yang dilakukan oleh alat
pemerintahan berdasarkan wewenang
yang ada pada alat atau organ itu ”
3.VAN DER POT :”Perbuatan hukum yang dilakukan
oleh alat-alat pemerintahan dalam
menyelenggarakan hal khusus
dengan maksud mengadakan
perubahan dalam lapangan
hubungan hukum “.

KESIMPULAN :
BESCHIKKING Adalah : “………………………
Berdasarkan pengertian UU No.5 Tahun 1986,
Pasal 1 angka 3, Keputusan Tata Usaha Negara:
“suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan atau pejabat tata usaha negara yang
berisi tindakan hukum tata usaha negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata”
Berdasarkan pengertian UU No.30 Tahun 2014,
Pasal 1 angka 7, Keputusan Administrasi
Pemerintahan yg juga disebut Keputusan Tata
Usaha Negara atau Keputusan Administrasi
Negara: “Ketetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
dalam penyelenggaraan pemerintahan”
 Berdasarkan pengertian UU No.30 Tahun 2014,
Pasal 1 angka 7, Keputusan Administrasi
Pemerintahan yg juga disebut Keputusan Tata
Usaha Negara atau Keputusan Administrasi
Negara: “Ketetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
dalam penyelenggaraan pemerintahan”
1. pernyataan kehendak sepihak secara tertulis.
2. Dikeluarkan oleh organ pemerintahan/Pejabat
Tata Usaha Negara
3. Didasarkan pada kewenangan hukum yang
bersifat publik (Berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku)
4. Bersifat konkret, individual dan final;
5. Menimbulkan akibat hukum dalam bidang
adminisrasi.
6. Bagi seseorang atau badan hukum perdata (?)
SUSUNAN INTERN KTUN:
 Nama organ yg berwenang;
 Nama yg dialamatkan / obyek ttt, dan konkretisasi lbh lanjut;
 Kesempatan yg menimbulkan suatu keputusan;
 Ihtisar dr perat per-UU-an yg cocok (motivasi yuridis);
 Penetapan fakta2 yg relevan  kecermatan dlm pertimbangan.
 Pertimbangan2 hukum  inteprestasi perat per-UU-an yg cocok;
 Keputusan  hak & kewajiban;
 Motivasi dlm arti sempit  Pertimbangan2 konkret mengapa kep dittpkan;
 Pemberitahuan2 lebih lanjut;
 Penandatanganan oleh organ yg berwenang;
SYARAT – SYARAT BESCHIKKING :

•SYARAT MATERIIL :

A>Alat Pemerintahan yang membuat keputusan harus


berwenang ( berhak ) ;
B>Dalam kehendak alat pemerintahan yang membuat
keputusan tidak boleh ada kekurangan vuridis ;
C>Keputusan harus diberi bentuk ( Vorm ) yang di tetapkan
dalam peraturan yang menjadi dasarnya dan pembuatnya,
harus juga memperhatikan prosedur membuat keputusan,
bilamana prosedur itu ditetapkan dengan tegas dalam
peraturan itu ( Rechmatig ) ;
D>Isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan isi &
tujuan yang hendak dicapai ( doelmatig ).
SYARAT FORMIL :

a> Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan


persiapan dibuatnya keputusan dan berhubung
dengan cara dibuatnya keputusan harus dipenuhi ;

b>Harus diberi bentuk yang telah ditentukan ;

C>Syarat-syarat,berhubung dengan pelaksanaan


keputusan itu dipenuhi ;

D> Jangka waktu harus ditentukan,antara timbulnya


hal-hal yang menyebabkan dibuatnya dan
diumumkannya keputusan itu dan tidak boleh
dilupakan
DISIMPULKAN OLEH Prof.PHILIPUS M HADJON
Sbb :

1.Keputusan harus dibuat oleh Organ atau Badan atau Pe-


jabat yang berwenang membuatnya ( BEVOEGD )

a.MATERI (ON BEVOEGDHEID


RATIONE MATERIAE )

* ON BEVOEGD b.TEMPAT / WILAYAH


(ON BEVOEGDHEID RATIONE LOCI )

c.WAKTU (ON BEVOEGDHEID


RATIONE TEMPORIS )
2.Harus diberi bentuk yang sesuai dengan peraturan yang
menjadi dasarnya & harus menurut prosedur pembentukannya

( Harus RECHMATIGHEID )

Sesuai dengan ukuran2 Hukum .

* Prosedur
Bentuk Keputusan

Melanggar hak orang lain

ON RECHMATIG bertentangan dgn kesusilaan

bertentangan dgn kepatutan


yang berlaku dalam masyarakat
3.Tidak ada kekurangan dalam pembentukan kehendak dari

organ administrasi negara

*a> Kekhilafan ( dwaling )


b> paksaan ( dwang )
c> Penipuan ( bedrog )
4.Keputusan harus “DOELMATIG “

“ Suatu keputusan itu harus


sesuai dengan Isi & Tujuan yang menjadi peraturan dasarnya “

Menyimpang

ON DOELMATIG /
DE TOURNEMENT DE POUVOIR

Klasifikasinya :
1.Seseorang pejabat pemerintahan menggunakan suatu
wewenang dengan tujuan yang nyata-nyata bukan untuk
kepentingan umum melainkan dengan suatu tujuan pribadi
ataupun tujuan politik

2.Seseorang pejabat pemerintahan menggunakan suatu


wewenang dengan tujuan yang bertentangan dengan
ketentuan dari Undang-undang yang membuat dasar
hukum dari wewenang itu ;

3.Seseorang pejabat pemerintahan menjalankan suatu


wewenang dengan suatu tujuan lain daripada yang
nyata - nyata dikehendaki oleh Undang-undang dengan
wewenang itu .
 Keputusan yang tidak sah (niet-rechtgelding
beschikking) dapat berupa bermacam-macam
pembatalan:
◦ Batal (nietig) atau batal mutlak (absolut nietig). Bagi
hukum akibat suatu perbuatan yang dilakukan
dianggap tidak ada. Pembatalan oleh hakim karena
adanya kekurangan esensial.
◦ Batal demi hukum (nietig van rechtswege). Akibat
suatu perbuatan untuk sebagian atau seluruhnya
bagi hukum dianggap tidak ada tanpa diperlukan
putusan hakim atau badan pemerintahan lain yang
kompeten
◦ Dapat dibatalkan (vernietigbaar). Bagi hukum
perbuatan yang dilakukan dan akibatnya dianggap
sah sampai waktu pembatalan oleh hakim atau
badan pemerintahan yang kompeten
1. Judul
a. Nomor dan Tahun Penetapan
b. Nama Keputusan
2. Pembukaan
a. Jabatan Pembentuk Keputusan
b. Konsiderans (Menimbang)
c. Dasar Hukum (Mengingat)
d. Memerhatikan (jika diperlukan)
e. Diktum Memutuskan
3. Batang Tubuh dalam bentuk Diktum
4. Penutup
a. Tempat dan tanggal pembuatan Keputusan
b. Nama Jabatan Penandatangan
c. Tanda Tangan Pejabat
d. Nama Pejabat Penandatangan tanpa gelar dan NIP
5. Lampiran (Jika dibutuhkan)
1. Contoh Format
Keputusan KPU Provinsi

Memerhatikan: (jika ada yang terkait dan relevan


dengan materi Keputusan);
1. Contoh Perubahan Pertama Keputusan

2. Contoh Format
Perubahan Keputusan
KPU Provinsi

2. Contoh Perubahan Kedua dan seterusnya Keputusan


3. Contoh Format
Pencabutan Keputusan
KPU Provinsi

Anda mungkin juga menyukai