Anda di halaman 1dari 35

SEMINAR HASIL MAGANG

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
PT. INDUSTRI KAPAL
INDONESIA (PERSERO)
MAKASSAR
YOUR
LOGO
Anggota Kelompok :
Bab 1

Bab 2 Arnita Resty Lapik Nur Aripa Pausiah


(PO714221191009) (PO714221191028)

Bab 3 Gita Jeyns Nurul Ainun Nadila B


(PO714221191020) (PO714221191031)

Bab 4 Lutfiah Nurfadilah Muh. Aspian Lukman


(PO714221191020) (PO714221191070)

Bab 5
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang YOUR
LOGO

Bab 1 Latar Belakang

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar,


Bab 2 merupakan salah satu perkembangan industri khususnya
pada sektor galangan kapal yang berorientasi pada
kegiatan produksi kapal baru, pemeliharaan dan reparasi
kapal secara terpadu. 
Bab 3 PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
beroperasi dibidang Industri perkapalan yang ditunjuk
Bab 4 langsung sebagai poros Industri maritim yang berkantor
pusat di Indonesia bagian timur yaitu di Kota Makassar
dan menjadi Industri galangan kapal terbesar di
Bab 5 Indonesia
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang YOUR
LOGO

Bab 1 Latar Belakang

Aktifitas industri galangan kapal PT. Industri Kapal


Indonesia yang saat ini sering dilaksanakan adalah kegiatan
Bab 2 produksi reparasi/perbaikan kapal yang dimana berpotensi
menghasilkan limbah cair (air ballasat, pengecatan lambung
kapal dan bahan kimia B3) limbah padat ( pemotongan plat)
Bab 3 maupun limbah gas dan debu dari kegiatan sandblasting yang
dapatmemberikan dampak negatif terhadap kualitas perairan
dan udara karena penggunaan bahan material yang memiliki
konsentrasi logam yang tinggi serta penggunaan pasir silica
Bab 4 dalam pengerjaan sandblasting yang berdampak pada perubahan
lingkungan mengingat lokasi dari kegiatan industri galangan
kapal tersebut berada pada wilayah pesisir dan laut.
Bab 5
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang YOUR
LOGO

Bab 1 Latar Belakang

Kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Industri Kapal


Bab 2 Indonesia (Persero) Makassar diketahui bahwa kecelakaan
akibat kerja dengan jenis kecelakaan seperti terjepit, luka
lecet, terjatuh, keseleo, batuk dan sakit mata, kemudian jenis
kecelakaan seperti terkena semburan pasir, tersengat listrik,
Bab 3 terkena letusan keras ban dialami oleh 4 orang tenaga kerja
pada tahun 2009. (Data sekunder PT IKI).
Alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu alat untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan K3 dalam rangka
Bab 4 mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK) dalam sebuah perusahaan, terkadang dalam penerapan
penggunaan APD para pekerja sering mengabaikan hal
Bab 5 tersebut.
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang
YOUR
LOGO
Tujuan Magang
Bab 1
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Bab 2 a. Untuk mengetahui proses
Untuk memperoleh pengalaman,
pengolahan limbah di PT.
keterampilan, penyusaian sikap di
Industri Kapal Indonesia
dunia kerja dalam rangka
Bab 3 memperkarya pengetahuan dan
(Persero).
keterampilan bidang ilmu
b. Untuk Mengetahui penerapan
Kesehatan lingkungan , serta
Bab 4 melatih kemampuan bekerja sama
program K3 untuk mencapai
keselamatan dan Kesehatan
dengan orang lain dalam satu tim
kerja.
sehingga diperoleh manfaat
Bab 5 bersama, baik peserta magang
maupun instansi perusahaan.
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang
YOUR
LOGO
Manfaat Magang
Bab 1

Bagi Perusahaan
Bab 2
a. Mendapat masukan dari mahasiswa
tentang berbagai hal terkait
kesehatan dan keselamatan kerja.
Bab 3 b. Dapat melibatkan mahasiswa dalam
penyusunan dan pelaksanaan program
K3 yang ada di perusahaan terkait.
Bab 4 c. Menjalin hubungan yang baik dengan
Poltekkes Kemenkes Makassar
terutama dengan pihak Jurusan
Bab 5 Kesehatan Lingkungan
Latar Tujuan Manfaat
Belakang Magang Magang
YOUR
LOGO
Manfaat Magang
Bab 1
Bagi Mahasiswa
Bagi Institusi
Bab 2 a. Mendapat masukan
a. Dapat mengenal karakteristik,
kondisi nyata, dan permasalahan
untuk penyempurnaan
di perusahaan.
kurikulum yang
b. Membandingkan ilmu
Bab 3 digunakan.
pengetahuan yang didapat di
b. Mengetahui kebutuhan di
bangku kuliah dengan
lapangan.
penerapannya di lingkungan kerja.
Bab 4 c. Mencetak alumni yang
c. Mendapat kesempatan
berpengalaman.
berkontribusi positif kepada
perusahaan.
Bab 5 d. Menambah pengalaman dan
keterampilan terutama dalam
mengimplementasikan ilmu K3.
YOUR
Tinjauan Pustaka LOGO

Bab 1

Bab 2 GAMBARAN UMUM GAMBARAN ALUR KERJA


Sejarah Singkat PT. LOKASI
Fasilitas Penunjang PT. Alur Proses Kerja
Industri Kapal Indonesia Industri Kapal Indonesia Pembuatan Kapal di PT.
Bab 3 (Persero) Makassar (Persero) Makassar Industri Kapal Indonesia
VisI dan Misi PT. Industri Kemampuan Galangan (Persero) Makassar
Kapal Indonesia (Persero) Sarana Pokok Perusahaan Proses Kerja Pembuatan
Bab 4 Makassar Kapal di PT. Industri
Struktur Organisasi PT. Sarana dan Prasarana Kapal Indonesia (Persero)
Industri Kapal Indonesia
Bab 5 (Persero) Makassar
HASIL
BAB III PENELITIA Topic
N YOUR
LOGO

Bab 1

Bab 2

Bab 3 HASIL PENELITIAN

Bab 4

Bab 5
BAB III LOG KEGIATAN MAGANG
LOG
Hari/Tanggal Kegiatan HARIAN
Rabu, 1 Februari 2023  Penerimaan mahasiswa magang
Bab 1  Pengenalan mahasiswa magang dengan manajer
dan staf K3LH.
Kamis, 2 Februari 2023  Observasi lingkungan produksi perusahaan
 Penyampaian safety induction oleh pihak K3LH
Bab 2  Pemeriksaan kelengkapan APD peserta magang
oleh K3LH
Jumat, 03 Februari 2023  Pendataan dan pemeriksaan APAR pada GM
produksi, bengkel bubut dan wings
Bab 3  Kunjungan dan pengenalan bagian-bagian kapal
Tatamailau oleh Kadet kapal.
 Wawancara dengan kadet kapal Tatamailau terkait
pembuangan air limbah, pengendalian vektor dan
Bab 4 penyediaan air bagi penumpang

Senin, 06 Februari 2023  Ikut dalam pemantau pekerja dikapal penumpang


 Pengamatan lingkungan kerja
 Pengamatan bagian mesin kapal Tatamailau
Selasa, 07 Februari 2023  Kunjungan kapal RSA Nusa Waluya II
Rabu, 08 Februari 2023  Pengamatan pelatihan pemadaman api oleh ahli
K3LH
Kamis, 09 Februari 2023  Pemantauan pekerja kapal Shinpou
 Penantauan kapal Tatamailau
Jumat, 10 Februari 2023  Jumat bersih bersama karyawan PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
 Kunjungan dosen pembimbing dari Poltekkes Kemenkes Makassar

Senin, 13 Februari 2023 Izin (Banjir)


Selasa,14 Februari 2023  Pengukuran kebisingan dan pencahayaan pada area mesin bubut dan
pabrik kasi/flatshop
Rabu, 15 Februari 2023  Kunjungan kapal Sabuk Nusantara 85
 Pengawasan kegiatan pengelasan pada kapal Sabuk Nusantara 85
 Pengenalan bagian-bagian mesin kapal oleh teknisi mesin Sabuk
Nusantara 85
Kamis, 16 Februari 2023  Kunjungan kapal Sabuk Nusantara 85
 Pengenalan alat navigasi oleh kapten kapal Sabuk Nusantar 85
Jumat, 17 Februari 2023  Jumat bersih bersama karyawan PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
 Kunjungan kapal Sabuk Nusantara 85
 Pengamatan maintenace bagian mesin kapal Sabuk Nusantara 85

Senin, 20 Februari 2023  Penyusunan laporan magang


Selasa, 21 Februari 2023  Pengecekan air bag sling yang putus pada rabu, 08 Februari 2023 pukul
04:15 WITA
 Membuat laporan investigasi K3LH terhadap kejadian putusnya air bag
sling
Rabu, 22 Februari 2023  Kunjungan kapal Dharma Kencana
 Pengamatan kondisi dalam kapal Dharma Kencana

Kamis, 23 Februari 2023  Melihat kegiatan fumigasi pada kapal Sabuk Nusantara 85

Jumat, 24 Februari 2023  Jalan santai dalam rangka bulan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di CPI
 Penyusunan laporan

Senin, 27 Februari 2023  Kunjungan ke kapal KMB Balibo

Selasa, 28 Februari 2023  Pemasangan kotak P3K

Rabu, 29 Februari 2023  Perpisahaan dengan karyawan PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero)
A. Kegiatan Magang

A. Alat Pelindung Diri (APD) Atau (Personal Protective Equipment)


Pada Pekerja
Alat pelindung diri (APD) atau personal protective equipment adalah alat-
alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga
keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
atau resiko kecelakaan kerja. PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar
menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja sesuai dengan kebutuhan dan
jumlah karyawan Jumlah seluruh karyawan produksi adalah 176 orang Dan
semua dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) Alat pelindung din yang
disediakan, antara lain:
1. Helm Safety

Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak terlalu berat atau
telah memenuhi syarat, dibentuk untuk melindungi kepala
dari benturan, kejatuhan benda keras dan radiasi panas.

2. Safety Glasses
safety glasses yang berfungsi melindungi mata dari percikan
bunga api, kemasukan benda-benda kecil atau partikel yang
berterbangan, serta mengurangi silau danı sinar matahari.

3. Sarung Tangan
sarung tangan atau safety gloves yang digunakan pada saat
pengelasan, dan pengangkatan material. Jenis sarung tangan yang
digunakan sesuai dengan bahan atau material apa yang akan di
tangani
3. Topeng Las

jaket las yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan


las dan radiasi las.

4. Jaket Las
Jaket las yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
percikan las dan radiasi las.

5. Alat Pelindung Telinga


Alat pelindung pendengaran berupa ear muff dan ear plugs yang
berfungsi melindungi pendengaran dari bising Yang digunakan
pada tempat kerja yang terdapat kebisingan.
6. Alat Pernapsan
Masker yang berfungsi melindungi organ pernapasan dari
pencemaran udara seperti debu, uap, gas, asap, dan
sebagainya.
7. Baju Renang

Baju renang baju penyelam berfungsi untuk melindungi tubuh


dani hawa dagin dalam air pada saat menyelam.

8. Safety Shoes
safety shoes yang berfungsi melindungi dari bahaya tertimpa
benda keras, tersandung, dan terpeleset
B. Identifikasi Bahaya dan Resiko
1. Pengolahan Limbah
Limbah hasil industri menjadi salah satu persoalan serius di era industrialisasi. Oleh karena itu,
regulasi tentang industrialisasi ramah lingkungan menjadi isu penting (Basaran, 2013; Wilson,
et al., 2012). Alasan yang mendasari sebab limbah tidak hanya dari proses produksi tapi juga
kelangsungan hidup.

Limbah Cair (Liquid Waste)


Limbah cair yang terdapat di dalam PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar antara
lain oli bekas dan solar dari kapal.
Pengelolaan limbah cair pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar terbilang
cukup baik terlihat dari beberapa fasilitas tempat penampungan saluran pembuangan limbah cair
yang kedap air dan untuk pengelolaan limbah cair tersebut di tampung di dalam sebuah bak
khusus kemudian diangkut oleh Mobil Dinas Pengolahan Limbah dalam hal ini Kementerian
Lingkungan Hidup setempat. Adapaun limbah tersebut di dalam drum dan dimanfaatkan sebagai
pelumas yang biasanya digunakan untuk penarikan kapal.
Limbah Padat (Solid waste)

Limbah padat di dalam PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar masih
kurangnya perhatian dari perusahaan karena masih banyak besi-besi yang sudah tidak
digunakan, sampah plastik dan kertas yang masih berserakan dimana-mana. Tetapi PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar telah bekerjasama dengan PEMDA Makassar
untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adapun untuk besi diserahkan ke pihak
ke-3 (pengelola) untuk dilakukan pengolahan selanjutnya.

Limbah B3 (Chemical Substances)

Limbah B3 yang terdapat di PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar


antara lain resin, solar, oli bekas, dan katalis, Limbah B3 yang kadaluarsa
biasanya dijual dan digunakan untuk pembuatan kapal-kapal kecil. PT Industri
Kapal Indonesia (Persero) Makassar bekerjasama dengan pihak ke-3 untuk
pemusnahan limbah B3 biasanya dilakukan dengan cara penimbunan dengan
tujuan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan dan limbah B3.
2. Kesehatan Lingkungan Kerja
Faktor Fisika (Phyisic)
1) Kebisingan
seluruh bunyi atau suara yang berasal dari peralatan kerja
dengan tingkat tertentu yang mengakibatkan adanya gangguan
pendengaran Batas toleransi untuk pemaparan bising selama 8
jam perhati, sebaiknya tidak melebihi ambang batas yaitu 85
dBA Sound Level Meter (SEM)

2) Getaran
Getaran di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) makassar banyak terjadi pada proses
menggurinda juga dapat menggangu Kesehatan pekerja sehingga pada perkerjaan ini
disarankan menggunakan sarung tangan untuk meminimalakan resiko bahaya pada
pekrerja. Akan tetapi paa getaran tidak di lakukan pengukuran di karenakan keterbatasan
alat.
3) Radiasi

Di bagian produksi PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar terdapat


proses pengelasan yang menggunakan mesin las listrik Pekerja yang
menggunakan pengelasa yang menggunakan las listrik mengalami pemaparan
sinar ultraviolet.

4) Pencahayaan

Intensitas pencahayaan diarea produksi PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)


Makassar keseluruhan menggunakan cahaya alarni dari matahari kecuali diruangan
mesin kapal menggunakan pencahayaan buatan dari lampu Akan tetapi
pencahayaan yang disediakan diruangan mesin masih sangat kurang, hal ini
menyebabkan para pekerja cepat mengalami kelelahan pada saat bekerja terutama
kelelahan pada mata.
5) Iklim Kerjan

Masalah yang terdapat dilingkungan produksi PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
Makassar adalah suhu udara yang panas karena disebabkan sengatan sinar matahari
secara langsung dan kurangnya pohon yang ditanam dilingkungan produksi
Karyawan yang banyak terpapapar oleh sengatan panas secara langsung adalah
mereka yang bekerja dibagian reparasi kapal karena lokasinya berada diarea terbuka
Selain dilingkungan produksi suhu panas juga dirasakan oleh karyawan yang bekerja
didalam bengkel bubuk, bengkel listrik, bengkel pipa, dan bengkel sarana karena
mereka bekerja diruangan yang tidak dilengkapi dengan sistem pertukaran udara
(Ventilası) yang baik.
Faktor kimia (chemical)

Pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar bentuk potensi bahaya kimia yaitu debu, partikel, dan
gas.

Debu dilingkungan kerja PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar berasal dari proses sandblasting
dan juga dari tanah yang dibawa oleh angin saat cuaca panas Banyaknya debu dilingkungan kerja menyebakan
gangguan penglihatan dan gangguan pernafasan. Partikel adalah unsur butiran dasar benda atau bagian benda yang
sangat kecil dan berdimensi, materi sangat kecil seperti butir pasir.
Partikel di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar berasal dari bahan utama penghilang karat pada
dinding kapal atau pada proses sandblasting Partikel tersebut dapat masuk kedalam sistem pernafasan dan apabila
terkena pada mata dapat menyebabkan intasi Karena banyak pekerja yang tidak memakai alat pelindung mata
berupa kaca mata selama bekerja. Gas adalah sesuatu yang dapat menyebabkan keracunan Gas di PT. Industri
Kapal Indonesia (Persero) Makassar digunakan pada saat pemotongan plat baik itu di gunakan pada kapal reparasi
maupun kapal baru
Faktor biologi (biological)
Potensi bahaya biologi yaitu potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara
yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita
penyakit-penyakit tertentu, misalnya TBC, Hepatitis A/B, Aids
maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam
proses produksi

Ergonomi
Banyak risiko yang mungkin dapat terjadi dari akibat pemotongan plat
dan pemotongan pipa, tetapi tidak disadari dan tidak dilaporkan oleh pekerja
selama mereka masih nyaman dan bisa mengerjakan tugas mereka dengan
baik. Sehingga ketika nyeri pinggang (LBP) pekerja hanya istirahat sebentar
sambil meregangkan badan. Adapun pengendalian yang dapat dilakukan
yaitu membuat tempat duduk yang lebih nyaman dan sesuai dengan posisi
atau postur tubuh pekerja.
D. Pemeriksaan Pencahayaan Alami

a. Pabrik Flatshop
 Panjang : 200 m
 Lebar : 50 m

Didapatkan hasil pengukuran pencahayaan yaitu :


Diketahui : T1= 0,28 ux T2 = 199lux T3 =804 ux T4 =105lux
T5 =383lux T6= 888lux T7 = 227lux T8 =195lux
T9 = 790lux
Ditanyakan lux =...................?
Penyelesaian:
T1+T2+T3+T4+T5+T6+T7+T8+T9 9
0,28+199+804+105+383+888+227+195+7909=399 lux
0,04+0,06+0,014+0,714=0,046 lux
Berdasarkan hasim pemeriksaan diketahui bahwa hasil pengukuran
pencahayaan yang dilakukan di pabrik flatshop bernilai 399 lux hal ini
berarti nilai pencahayaan pada pabrik flatshop hasil pemeriksaan ini
memenuhi syarat karena memenuhi nilai ambang batas diatas (NAB)
200 lux sesuai dengan standar pencahayaan ruangan berdasarkan
Permenaker 5 Tahun 2018 sesuai dengan Pemasangan alat-alat yang
sedang (tidak besar)
b. Bengkel Bubut

 Panjang : 48m

 Lebar : 24m

Didapatkan hasil pengukuran pencahayaan yaitu :


Diketahui : T1= 13 ux T2 = 374lux T3 = 70lux T4 =673lux
T5 =134lux T6= 361lux T7 = 274lux T8 = 361lux
T9 = 84lux
Ditanyakan lux =...................?
Penyelesaian:
T1+T2+T3+T4+T5+T6+T7+T8+T9 9
13+374+70+673+134+361+274+361+849=260 lux
0,04+0,06+0,014+0,714=0,046 lux
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bengkel bubut
didapatkan nilai pencahayaan hasil 260 lux hasil pemeriksaan ini memenuhi
syarat karena memenuhi nilai ambang batas diatas (NAB) 200 lux sesuai
dengan standar pencahayaan ruangan berdasarkan Permenaker 5 Tahun 2018
sesuai dengan pekerjaan mesin dan bubut yang kasar

E. Pemeriksaan Kebisingan
72,0 63,0 74,3 72,7 70,2 73,1 66,8 69,7 70,8 68,5
Bengkel Bubut 66,3 72,1 63,9 63,2 68,7 63,1 67,9 66,8 64,1 67,6
85,2 79,9 75,9 78,3 78,7 79,1 69,9 65,9 79,8 73,1
 Panjang : 24m 80,0 79,2 76,5 75,4 75,2 80,0 78,1 79,2 80,3 81,1
80,6 85,0 80,0 81,2 81,2 81,7 81,4 83,8 81,5 82,1
 Lebar : 48m 84,8 82,6 82,2 83,9 84,1 83,0 81,5 78,6 83,4 81,9
82,5 82,6 81,4 81,0 82,5 82,3 82,2 82,4 80,1 78,7
82,0 81,0 80,0 79,5 80,6 81,6 79,8 82,1 80,5 81,1
82,8 79,5 79,4 83,6 80,2 80,5 81,1 73,4 72,7 90, 0
72,7 75,6 75,3 76,2 73,4 75,1 75,4 76,0 76,7 76,5
79,8 81,6 76,8 78,0 79,9 76,5 78,0 80,0 75,8 76,3
72,0 63,0 74,3 72,7 70,2 73,1 66,8 69,7 70,8 68,5
Penyelesaian: 10 log ∑ni X 10 Li/10
= 10 log (1 X 10 9,245) + (1 X 108,745) + (45 X 108,225) (30 x
107,245) + (16 x 107,245) + (22 x 6,6,745) + (5 x 106,245)
= 10 log (253.204.259,67)
= 84 dBA
 
 
 

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di PT. Industri kapal Indonesia (Persero)
di dapatkan hasil 84 dBA hal ini menunggukan intensitas kebisingan disekitaran bengkel bubut
masih memenuhi syarat PERMENAKER No.13/MEN/X/TAHUN 2011 tentang Nilai Ambang
Batas (NAB) dengan standar 85 dBA dengan instensitas jam kerja 8 jam perhari. Jika melebihi
batas ini karyawan dapat menggunakan aerplug untuk melindungi telinga dari kebisingan
karena jika tidak akan beresiko menyebabkan terjadinya ganguan pendengaran.
Topic
YOUR
LOGO

Bab 1

Bab 2

Bab 3 BAB IV
PENUTUP
Bab 4
KESIMPULAN
1. PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar merupakan salah satu perkembangan industri
khususnya pada sektor galangan kapal yang berorientasi pada kegiatan produksi kapal baru,
pemeliharaan dan reparasi kapal secara terpadu. Kegiatan kerja yang terjadi di PT. Industri Kapal
Indonesia (Persero) jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan resiko dan bahaya yang
dapat mengancam keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia serta lingkungan.

2. Dalam mengatasi bahaya dan resiko yang dapat terjadi, perusahaan meminimalisir terjadinya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan sebagainya ialah dengan menerapkan program kerja
yang baik serta keselamatan kerja, perusahaan telah menyediakan APD untuk para pekerja dan perusahaan juga
telah memfasilitasi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Fire hidrant yang difungsikan sesuai dengan SOP
serta jenis bahaya yang ada.
3. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
Makassar belum sepenuhnya terlaksana, dikarenakan masih minimnya kesadaran pekerja
mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terkhususnya pada penggunaan Alat
Pelindung Diri.

4. Pengelolaan limbah cair pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar telah
melakukan perubahan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya karena telah memiliki
fasilitas tempat penampungan saluran pembuangan limbah cair yang kedap air dan untuk
pengelolaan limbah cair tersebut di tampung di dalam sebuah bak khusus kemudian diangkut
oleh Mobil Dinas Pengolahan Limbah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup
setempat.
5. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bengkel bubut didapatkan nilai
pencahayaan hasil 260 lux hasil pemeriksaan ini memenuhi syarat karena memenuhi
nilai ambang batas diatas (NAB) 200 lux sesuai dengan standar pencahayaan ruangan
berdasarkan Permenaker 5 Tahun 2018 sesuai dengan pekerjaan mesin dan bubut yang
kasar

5. Berdasarkan hasil pemeriksaan kebisingan yang dilakukan di bengkel bubut


diketahui nilai kebisingan 84 dBA masih memenuhi syarat PERMENAKER
No.13/MEN/X/TAHUN 2011 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) dengan standar 85
dBA dengan instensitas jam kerja 8 jam perhari
SARAN

1. Perusahaan dapat lebih memperhatikan kondisi lingkungan kerja dengan membuat


lingkungan kerja yang lebih nyaman dan bersih agar pekerja lebih produktif dalam
melaksanakan pekerjaan.
2. Pada pengolahan limbah cair di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar dapat
lebih ditingkatkan lagi guna menekan resiko terjadinya pencemaran lingkungan, kerugian
ekosistem dan sumber daya alam di wilayah pesisir laut.
3. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
Makassar perlu ditingkatkan, dengan mempertegas aturan-aturan terkait penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Bab 1

Bab 2

Bab 3
THANKS
Bab 4

Anda mungkin juga menyukai