Anda di halaman 1dari 69

Neonatus & Bayi dengan

masalah serta penatalaksanaan


Dr. Ferdinand, SpA, MKes
PENGERTIAN
Neonatus : Bayi yg baru lahir melalui proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra
uterin (0 – 28 hr / 4 mg )
Bayi : Sejak lahir sampai usia 1 th
Balita : Bayi berusia di bawah 5 th
I. Bayi Baru Lahir Normal

 BBL Normal adalah Bayi baru lahir dg BB


antara 2500 gr s/d 4000 gr dg lama kehamilan
antara 37 minggu s/d 42 minggu
II. Bayi Baru Lahir Bermasalah
1. Bercak mongol/ Bintik
mongol
Bercak Mongol ( salmon )
Bercak Mongol / Salmon adalah lesi
vaskuler datar yang kecil, berwarna merah
muda dan timbul pada glabella, kelopak
mata, bibir atas dan daerah leher pada 30%-
40% bayi baru lahir normal
Bercak Salmon yang termasuk dalam tanda
lahir vaskuler dalam penggolongan besarnya
dapat digolongkan sebagai malformasi
vaskuler dan tampak berupa bercak warna
merah muda tidak teratur dan sering
dijumpai ditengkuk, kelopak mata atas,
kening dan bibir atas.
Lesi diwajah memudar dengan cepat
dalam kurun waktu sekitar 1 tahun
sedanghkan ditengkuk biasanya menetap,
tidak ada penanganan yang dianjurkan
karena tidak ada kecenderungan
keganasan dan bercak ditengkuk juga
dapat ditutupi oleh rambut.
Bintik Mongol
Merupakan bercak rata berwarna biru,
biru hitam atau abu-abu dengan batas
tegas, berukuran sangat besar dan
umumnya terdapat pada sisi punggung
bawah, juga paha belakang, punggung
atas dan bahu. Bercak ini muncul soliter
atau multipel dan biasanya memudar pada
beberapa tahun pertama walaupun sering
juga menetap hingga dewasa.
Penyebabnya adalah terdapatnya
melanosit yang mengandung melanin.
Bercak ini hanya merupakan lesi jinak
dan tidak berhubungan dengan kelainan –
kelainan sistematik. Penampilan yang
khas dan bersifat kongenital membedakan
bintik ini dengan memar karena
penganiayaan seperti pada penganiayaan
anak atau perlakuan salah pada anak
Penatalaksanaan
1. Jelaskan penyebab bintik mongol pada
keluarga ( yang akan menghilang dalam 1
tahun )
2. Penuh kebutuhan nutrisi
3. Cegah infeksi dengan menjaga kebersihan
bayi
4. Libatkan kedua orang tua pada perawatan
5. Lakukan program imunisasi
2. Hemangioma
Hemangioma
Hemangioma adalah tumor pembuluh
darah yang paling banyak dijumpai pada
bayi
terjadi pada 10% anak kulit putih dan
20% pada bayi prematur dengan berat
badan kurang dari 1000 g.
Paling sering terjadi pada kulit sering kali
soliter lebih banyak pada anak perempuan
Hampir 60% ditemukan didaerah kepala
dan leher.
Lesi ini ditandai oleh fase pertumbuhan
proliferatif yang berlangsung 6 -10 bulan
dan fase involusi dengan degresi
hemangioma yang lambat.
Hampir 50% lesi hilang pada usia 5 tahun
dan 90% pada usia 10 tahun
Klasifikasi hemangioma
Hemangioma Intradermal merupakan
pelebaran pembuluh darah dermis yang
letaknya superfisial
dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel
endotelium dewasa sehingga resisten
terhadap radiasi
Kapiler pembuluh darah dibentuk oleh
endotelium embrional sehingga sensitif
terhadap radiasi
Hemangioma kavernosa pelebaran pembuluh darah
subkutis yang kadang-kadang invasi ke fasia dan
otot
dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel
endotelium dewasa,
kelainan berada di jaringan yang lebih dalam dari
dermis
dari luar tampak sebagai tumor kebiruan yang
dapat dikempeskan dengan penekanan tetapi
menonjol kembali setelah tekanan dilepaskan
hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi
spontan malah sering progresif, jenis kavernosa ini
dapat meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya
jaringan diatas hemangioma dapat mengalami
iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi
Penatalaksanaan
1. Konservatif
a. Ditunggu regresi ( <5-6tahun ).
Tindakan pemasangan pembalut elastis dengan sedikit
penekanan secara terus menerus.
Tindakan ini membantu proses pemulihan
b. Kamuflase dengan krem pewarna
c. Penyuntikan sclerosing agent
Cara penyuntikan sclerosing agent
 Lakukan spirasi untuk memastikan suntikan masuk ke
dalam rongga – rongga. Tandanya adalah ketika aspirasi
keluar darah
 Suntikan sclerosing agent dan tangan yang lain memegang
kasa menekan bagian atas tumor
 Pasang sufratul dan kasa lembap untuk tie over
 Lakukan pembalutan dengan perban elastis
2. Operatif pendekatan ini dipilih untuk indikasi :
a. Recurent bleeding
b. Ulserasi yang sulit sembuh dengan terapi biasa
c. Hemangioma yang disebabkan oleh flebolit
d. Lesi setelah >1 tahun tidak menunjukkan pertumbuhan dan
tidak ada tanda-tanda regresi
e. Lesi > 2tahun menunjukkan progresivitas
f. Lokasi khusus : mulut, jalan napas, sekitar mata perineum
g. Kadang-kadang diperlukan embolisasi preoperatif untuk
mengecilkan tumor
3. Terapi lain :
a. Radiasi bukan merupakan pilihan karena menyebabkan
gangguan pertumbuhan tulang, komplikasi dermatitis, fibrosis
kulit sehat disekitar atau degenerasi malinga
b. Steroid dapat digunakan untuk rapid englarging hamangioma
c. Terapi laser
3. Ikterus Neonatorum
Ikterus
Ikterus adalah menguningnya sklera, kulit
atau jaringan lain akibat penimbuhan
bilirubin dalam tubuh. Ikterus pada bayi baru
lahir terdapat pada 25-50% neonatus cukup
bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus
yang kurang bulan
Klasifikasi
◦ Ikterus fisologis: ikterus yang timbul pada hari
kedua dan ketiga tidak mempunyai dasar
patologis
◦ Ikterus patologis: ikterus yang mempunyai dasar
patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu
nilai yang disebut hiperbilirubinema
Ikterus dapat dicegah dengan :
1. Pengawasan antenatal yang baik
2. Tindakan menghindari obat yang dapat
meningkatkan ikterus pada bayi selam
masa kehamilan & melahirkan
3. Penanganan asfiksia dan trauma persalinan
yang tepat
4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi baru
lahir dengan asi
5. Pencegahan infeksi
Tanda & Gejala Ikterus
Fisiologis
◦ Timbul pada hari kedua dan ketiga
◦ Kadar bilirubin indirek sesudah 2 x 24 jam tidak
melewati 15mg% pada neonatus kurang bulan dan
10mg% pada neonatus cukup bulan
◦ Penigkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5mg% per
hari
◦ Kadar bilirubin direk tidak melebihi1mg%
◦ Kadar tertinggi pada hari kelima untuk bayi cukup
bulan dan pada hari ketujuh untuk bayi kurang bulan
◦ Ikterus yang menghilang pada 10hari pertama tidak
terbukti terkait dengan keadaan patologis
◦ Hilang tanpa perlu penggobatan
Patologis
◦ Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
◦ Peningkatan kadar konsentrasi bilirubin
>5mg/dl/hari
◦ Kadar bilirubin >15 mg/dl
◦ Ikterus berlangsung lebih dari 14 hari
◦ Warna fases pucat dan urine kuning tua
◦ Bilirubin direk >2mg/dl
◦ Hiperbilirubinemia menurt pengamat di rumah
sakit DR Cipto Mangunkusomo terjadi bila kadar
ikterus mencapai lebih dari 12,5 mg% pada bayi
baru lahir kurang bulan
◦ Dapt berkembang menjadi kernikterus ( kerusakan
otak akibat pengingkatan kadar bilirubin indirek
pada otak )
4. Muntah
Muntah
Muntah adalah proses refleks yang sangat
terkoordiansi yang mungkin didahului oleh
peningkatan air liur
Muntah merupakan gejala penyakit ringan atau
berat
◦ Keluar cairan terus menrus, kemungkinan disebabkan
oleh obstruksi esofagus
◦ Muntah proyektil kemungkinan disebabkan oleh
pilorus
◦ Muntah hijau kekuningan kemungkinan disebabkan
oleh obstruksi dibawah ampula vateri
◦ Muntah segera ketika lahir dan menetap kemungkinan
disebabkan oleh tekanan intrakranial tinggi atau
obstruksi usus
Penyebab Muntah :
Dalam masa neonatus kelainan kongenital
saluran pencernaan, paralis palatum, atresia
esofagus, akalasia, iritasi pada lambung
Setelah masa nenatus pada masa ini penyebab
muntah makin banyak dan makin sulit,
diagnosis perlu mepertimbangkan
◦ Faktor psikogenetik
◦ Faktor infeksi, apendisitis, peritonitis, divertikulitis,
adenitismesentrial, infeksi traktus akut, hepatitis
◦ Faktor lain : invaginasi, kelainan intrakranial,
kelainan endokrin, epidermik vomitis, cycling
vomiting, refleks
Muntah dapat mengakibatkan kehilangan
cairan tubuh/elektrolit sehingga dapat
terjadi dehidrasi, bila tidak mau makan &
minum akan terjadi ketosis, ketosis akan
menyebabkan asidosis yang akhirnya dapat
menjadi renjatan/syok.
Bila muntah sering dan hebat akan terjadi
ketegangan otot dinding perut, perdarahan
konjungtiva, ruptur esofagus, infeksi
mediastinum, aspirasi muntah, jahitan
terlepas pada penderita pasca operasi dan
timbul pendarahan
Penatalaksanaan muntah adalah :
1. Kaji faktor penyebab
2. Obati sesuai penyebabnya
3. Beri suasana tenang
4. Perlakukan bayi/anak dengan baik dan
hati-hati
5. Beri diet yang sesuai dan jangan diberi
makanan yang merangsang
6. Kaji sifat muntah
7. Bila ada kelainan yang sangat penting
segera laporkan/rujuk kerumah sakit
5.Gumoh
Gumoh
Gumoh adalah keluarnya susu yang telah
ditelan ketika atau beberapa saat setelah
minum susu botol/menyusu dalam jumlah
yang sedikit, penyebabnya adalah anak/bayi
sudah kenyang posisi anak/bayi saat
menyusui
yang salah.
Gumoh yang tidak berlebihan merupakan
keadaan yang normal terutama pada bayi
muda dibawah 6 bulan, penatalaksaan nya
dengan teknik menyusui memperbaiki
posisi
botol pada saat menyusu, setelah
makan/minum usahakan anak bersendawa
bayi/anak yang menyusui pada ibu harus
dengan bibir yang mencakup rapat pada
puting susu ibu
6. Oral trush
Oral Trush
Oral trush adalah infeksi jamur yang
terjadi ditandai dengan bercak-bercak
membran berwarna putih, mirip sisa-sisa
susu diselaput lendir bibir, pipi, lidah,
palatum dan faring.
Penatalaksanaan
Infeksi pada neonatus ini dapat sembuh
spontan dengan pengobatan larutan
nistatin (100.000 unit/ml) yang diberikan
4x sehari
pencegahan dengan membersihkan dan
mengeringkan segera daerah mulut bayi dan
sekitarnya setiap selesai menyusui serta
menjaga kebersihan ibu dan bayinya
7. Diaper rush
Diaper rush
Diaper rush terjadi akibat kontak kulit
yang terus menerus dengan lingkungan
yang tidak baik, diaper rush disebut juga
ruam popok
Ruam popok adalah masalah yang amat
lazim dan perlu perhatian agar daerah
popok tetap bersih dan kering sehingga
ruam tidak berkembang,
Penyebab Ruam Popok
1. Kebersihan kulit kurang terjaga
2. Jarang ganti popok setelah buang air kecil
3. Udara / suhu yang terlalu panas
4. Mencret
5. Reaksi kontak terhadap karet,plastik &
detergent
Penatalaksanaannya
ganti popok setiap popok menjadi basah atau
kotor
seka daerah kemaluan dengan bagian popok
yang bersih
olesi losion bayi sebelumnya keringkan
dengan lembut
8. Bisul/Furunkel
Bisul
Bisul/furunkel adalah suatu infeksi nekrotik
akut folikel rambut atau benjolan yang nyeri
pada kulit karena radang terbatas pada kulit
jangat dan jaringan bawah kulit yang meliputi
mata bisul, bisul disebabkan oleh bakteri
yang masuk ke dalam kulit melalui kandung
rambut, kelenjar palit atau kelenjar keringat,
furunkulosis adalah timbulnya segerombolan
bisul atau furunkel secara serentak sering
terjadi pada penderita penyakit gula
Furunkel biasanya timbul pada daerah yang sering
mengalami gesekan dan sering berkeringat, misal
pada leher, bokong, wajah, ketiak, kulit kepala, dada
dan paha. Dapat pula timbul berupa infeksi
sekunder pada penyakit kulit yang mendahuluinya
misal skabies,pedikulosi dan lain-lain.
Tetapi ada pula faktor dari penderita yang
mendukung timbulnya furunkel yaitu obesitas,
gangguan darah, defek fungsi neutrofil, pengobatan
kortikosteroid dan sitostatik, defisiensi
imunoglobin, diabetes melitus dan lain-lain
Penatalaksanaan
◦ Anjurkan ibu untuk memberi kompres hangat
pada bisul
◦ Cegh pecahan bisul menganai bagian kulit lain
agar tidak tertular
◦ Pengobatanya dengan parasetamol, antibiotik dan
penisilin
9. Miliaria
Miliria
Miliria disebut juga dengan sudamina, liken
tropikus, biang keringat, keringat buntet.
Miliria adalah penyakit kulit akibat adanya
sumbatan saluran kelenjar keringat, sehingga
keringat tidak dapat keluar dan masuk
disekitar saluran bawah sumbatan. Biasanya
dapat timbul didaerah wajah, leher, dan dada
bagian atas.
Miliria dibagi menajadi 4 kelompok
Miliria kristalina : sumbatan saluran terletak
didalam stratum korneum
Miliria rubra : sumbatan terletak lebih dalam
pada epidermis dibawah stratum korneum
Miliria pustulosa : selalu didahului oleh
beberapa penyakit lain yang menimbulkan
kerusakan & sumbatan saluran kelenjar
keringat
Miliria profunda : sumbatan saluran kelenjar
keringat disini terletak diperbatasan
dermoepidermal
10. Diare
Diare
Diare menurut hipocrates adalah pengeluaran
feses yang tidak normal, menurut FKUI/RSCM
bagian IKA, diare diartikan sebagai buang air
besar yang tidak normal atau bentuk feses yang
encer dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila
frekuensi buang air besar lebih dari 4x,
sedangkan untuk bayi berusia lebih dari 1 bulan
dan anak bila frekuensi lebih dari 3x
Yang menyebabkan timbulnya diare :
1. Gangguan osmotik terdapatnya makanan yang
tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik
dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus
2. Gangguan sekresi rangsangan tertentu pada
dinding usus akan meningkatkan sekresi air dan
elektrolit kedalam rongga usus dan akhirnya
mengakibatkan diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare
Komplikasi diare meliputi dehidrasi
ringan (kurang atau sama dengan 5% BB),
sedang (5-10%BB), berat (10-15%BB).
Selain itu dapat terjadi renjatan
hipovolemik (volume darah menurun, bila
15-25%BB akan menyebabkan tekanan
darah menurun, hipokalemia,
hipoglikemia, kejang dan malnutrisi)
Tanda dan gejala klinis diare
anak
1. Cengeng, gelisah, suhu meningkat, nafsu makan
menurun
2. Feses cair, berlendir dan berdarah (terkadang)
3. Warna feses lama-kelamaan berwarna hijau
karena bercampur dengan empedu, feses lama-
kelamaan menjadi asam (karena banyak asam
laktat yang keluar)
4. Area anus lecet
5. Akhirnya nampak dehidrasi, berat badan turn,
turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun
cekung, selaput lendir mulut juga kulit kering
penatalaksanaan
◦ Beri cairan ( oralit, kuah sayur, air)
◦ Ajari ibu cara membuat LGG dan oralit
◦ Anjurkan untuk tetap memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi
◦ Tetap menjaga kebersihan kulit bayi yang
mengalami iritasi terutama daerah anus dan
genitalia, jaga agar tetap kering
◦ Ajari cara membersihkan genitalia yang benar
Cara membuat LGG (Larutan Gula Garam):
gula pasir 1 sendok teh munjung, garam
dapur yang halus ½ sendok teh dilarutkan
dalam 1 gelas air masak/teh hangat
11. Obstipasi
Obstipasi
Keadaan gejala terhambatnya gerakan sisa
makanan disaluran pencernaan sehingga tidak
dapat buang air besar secara lancar dan teratur.
Obstipasi merupakan konstipasi kronis yaitu
kesukaran buang air besar yang terus menerus
sehingga feses mengeras. Pada usia 1-4 tahun
yang mendapatkan diet rendah serat dengan
frekusensi buang air besar mula-mula 1-2x
sehari dapat berubah menjadi sekali dalam 2
hari
Berdasarkan penyebab utama obstipasi
dibedakan menjadi 2 macam yaitu
1. Obstipasi simpel, merupakan obstipasi yang
disebabkan oleh adanya gangguan fungsi
pencernaan
2. Obstipasi simtomatik, merupakan obstipasi
yang timbul sebagai gejala adanya suatu
penyakit
Keadaan yang menyebabkan obstipasi antara
lain :
1. Faktor mekanik
2. Faktor neurogenik
3. Faktor muskuler
Penatalaksanaan :
Disimpaksi
a. Jika feses terimpaksi bersifat lembut/seperti
dempul dapat diatasi dengan laksatif oral
b. Bila feses terimpaksi sanagt besar/keras
diperlukan enema
c. Supositoria rektal
Terapi jangka panjang
a. Tingkatkan asupan cairan dan serat
b. Tambahan karbohidrat
c. Pelunak feses
d. Seplemen serat
e. Stimulan/laksatif osmotik
12. Infeksi
Infeksi
Infeksi terjadi karena organisme yang
berkoloni pada seseorang menimbulkan
penyakit, infeksi pada neonatus di indonesia
masih merupakan masalah yang gawat.
Di jakarta khususnya di rumah sakit Dr.Cipto
Mangunkusumo infeksi merupakan 10-15%
penyebab morbiditas perinatal
Infeksi pada neonatus lebih sering ditemukan
pada bayi dengan berat lahir rendah. Infeksi
ini lebih sering dialami bayi yang lahir
dirumah sakit dari pada yang lahir dirumah.
Penatalaksanaan
◦ Isolasi pasien di lingkungan yang baik untuk
menghindari infeksi nosokomial
◦ Beri antibiotik dan antipiretik
◦ Lakukan pemeriksaan laboraturium rutin
◦ Penuh oksigenasi dan nutrisi
◦ Rujuk ke pelayanan yang lebih lengkap
Pencegahan infeksi dilakukan dengan cara umum dan cara
khusus juga rawat gabung
1. Cara umum : pencegahan infeksi bayi sudah harus
dimulai dalam masa antenatal. Dalam bangsal bayi pun
harus ada pemisahan yang sempurna antara bayi yang
baru lahir dengan partus septik dan partus yang aseptik
2. Cara khusus adalah dengan pemberian antibiotik
3. Rawat gabung : cara yang tepat untuk mencegah infeksi
adalah rawat gabung suatu (ibu & bayi dirawat
bersamaan dalam 1 ruangan tidak terpisah) manfaatnya
a. Infeksi silang dibatasi
b. Promosi penggunaan air susu ibu
c. Ibu dapat segera dilatih keterampilan
mengurus
bayi
d. Hubungan psikologis ibu & bayi lebih baik
e. Membantu tenaga kesehatan
III. Kelainan pd BBL (kelainan
kongenital)
 Kelainan kongenital adalah kelainan atau cacat yg
didapatkan sejak dr konsepsi sampai dibawa
waktu lahir, di mana merupakan kelainan dlm
pertumbuhan struktur / susunan organ tubuh bayi
• Penyakit Hirschsprung adalah kelainan kongenital
pada kolon yang ditandai dengan tiadanya sel
ganglion parasimpatis pada pleksus submukosus
Meissneri dan pleksus mienterikus Auerbachi.
90% kelainan ini terdapat pada rektum dan
sigmoid.
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ
perut ke dalam rongga dada melalui suatu
lubang pada diafragma. Diafragma adalah sekat
yang membatasi rongga dada dan rongga perut
Omphalocele adalah cacat lahir di mana usus
bayi atau organ perut lainnya berada di luar
tubuh karena lubang di daerah pusar. Usus yang
hanya ditutupi oleh lapisan tipis jaringan dan
dapat dengan mudah dilihat
Atresia ani adalah salah satu jenis cacat
atau kelainan sejak lahir. Pada kondisi ini,
perkembangan janin mengalami gangguan
sehingga bentuk rektum (bagian akhir
usus besar) sampai lubang anus umumnya
tidak sempurna
• Spina bifida adalah cacat lahir yang mana ditandai
dengan terbentuknya celah pada tulang belakang
bayi. Kelainan ini dipicu oleh pembentukan tulang
belakang yang tidak sempurna pada bayi selama
dalam kandungan. Perkembangan tidak sempurna
ini disebut cacat tabung saraf
• Meningokel : adalah meningens yang menonjol
melalui vertebrata yang tidak utuh dan teraba
sebagai suatu benjolan berisi cairan dibawah kulit
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan
cerebrospinal di dalam otak. Hal ini terjadi
ketika sistem pengeluaran dan penyerapan
memiliki kelebihan cairan otak yang bekerja
secara tidak efektif
Congenital Talipes Equinovarus (Clubfoot)
adalah salah satu kelainan bawaan pada kaki
yang terpenting. Kelainan yang terjadi pada
Clubfoot adalah : equinus pada tumit, seluruh
hindfoot varus, serta midfoot dan forefoot
aduksi dan supinasi.
Polidaktili merupakan kelainan
pertumbuhan jari sehingga jumlah jari
pada tangan atau kaki lebih dari lima
sindaktili yakni kelainan jari berupa
pelekatan dua jari atau lebih sehingga
telapak tangan menjadi berbentuk seperti
kaki bebek atau angsa
IV. Trauma pd BBL

Trauma kelahiran (kelainan yg didapat) adalah


kelainan yg terjadi krn roda paksa akibat
tindakan persalinan yg tidak dpt dihindari
Macam-macam trauma kelahiran
1. Trauma jaringan lunak
2. Trauma pd susunan syaraf
3. Trauma pd tulang
V. Neonatus Resiko Tinggi

 Neonatus resiko tinggi adalah : kelompok


BBL yg scr statistik menunjukan kemungkinan
lebih tinggi utk sakit atau mengalami kematian
dlm periode neonatal
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang
masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara
spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat
setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam
darah rendah (hipoksemia), hiperkarbia (Pa CO2
meningkat) dan asidosis
Hipoglikemi adalah kadar gula di dalam darah berada di
bawah kadar normal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai