Anda di halaman 1dari 14

Kontrak Perkulihan

1.Kehadiran minimal 80%


2. Penilaian :
- UTS : 35%
- UAS : 40%
- Tugas/Kuis : 10%
- Kehadiran : 15%
3. Konsep pembelajaran adalah dengan konsep
SLC dan 5C
UNIVERSITAS
NASIONAL
PASIM

PENDIDIKAN PANCASILA
PENDAHULUAN

• Doni Dirgantara Asikin, S.Ip., MM.


LANDASAN YURIDIS
-> UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
39 ayat (2), menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan
jenjang pendidikan wajib memuat: (a) Pendidikan Agama, (b)
Pendidikan Kewarganegaraan, (c) Bahasa.

-> Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi , dan penilaian hasil belajar mahasiswa
telah ditetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulim
setiap program studi.
Kaitan dengan Sisdiknas ?
Kemendiknas membagi 5 kelompok MK :
1. MK keilmuan dan keterampilan (MKK)
2. MK keahlian berkarya (MKB)
3. MK perilaku berkarya (MPB)
4. MK pengembangan kepribadian (MPK)
5. MK Berkehidupan bermasyarakat(MBB).

Substansi kajian kelompok MPK :


6. Agama
7. Pendidikan Pancasila
8. Pendidikan Kewarganegaraan
9. Bahasa Indonesia
Landasan Dalam Mempelajari Pendidikan
Pancasila

• Landasan historis
• Landasan kultural
• Landasan filosofis
• Landasan yuridis
• Landasan ilmiah
LANDASAN ILMIAH
 Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Paradigma :
Suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis
yang umum yang merupakan suatu sumber nilai.
Konsekuensinya hal itu merupakan suatu sumber
hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat,
ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Tujuan Pendidikan Pancasila
 Peserta didik/mahasiswa dapat memahami dan mampu
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan sebagai warga negara RI.
 Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam
masalah dasar kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
 Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan
norma Pancasila, sehingga mampu menaggapi perubahan yang
terjadi dalam rangka keteraduan Ipteks dan pembangunan.
 Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berfikir,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
• Kompetensi yang diharapkan; mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat bangsa secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang
digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Dapat menghayati
filsafat dan Ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah
laku sebagai WNI dalam melaksanakan profesinya.
• Dapat menjadikan warga negara Indonesia yang unggul
menguasai Ipteks dan seni namun tidak kehilangan jati
dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Garis Besar Proses Pembelajaran M.K Pancasila

GBPP MK Pancasila
1. Memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila
2. Memahami dan menginternalisasikan nilai Sejarah Perjuangan
Bangsa.
3. Memahami sistem ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945
4. Memahami dinamisasi pelaksanaan UUD1945
5. Memahami Pancasila sebagai sistem fisafat
6. Memahami Pancasila sebagai idilologi
7. Memahami Pancasila sebagai sistem etika
8. Memahami aktualisasi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
VISI

MAMPU MEWUJUDKAN NILAI DASAR AGAMA DAN


KEBUDAYAAN SERTA KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA DALAM MENERAPKAN ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI YANG
DIKUASAINYA DENGAN RASA TANGGUNG JAWAB
KEMANUSIAAN
Proses Berbangsa dan Bernegara

• Hakikat Bangsa :
Dalam pengertian sosiologis / antropologis
Persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bangsa,
agama dan adat istiadat  Mereka menjadi satu bangsa karena disatukan
oleh kesamaan ras, bangsa, agama dan adat istiadat disebut dengan Ikatan
Primordial, dan persekutuan masyarakat semacam ini dalam suatu negara
merupakan persekutuan yang hidup secara mayoritas dan dapat pula
persekutuan yang hidup minoritas .
Dalam pengertian politis
Bangsa yang bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara
yang bersangkutan.
setelah mereka bernegara terciptalah bangsa , misalnya kemunculan bangsa
Indonesia (arti politis) setelah terciptanya negara Indonesia
Faktor-faktor bagi Pembentukan Bangsa Indonesia

1. Adanya persamaan nasib penderitaan


bersama di bawah penjajahan bangsa asing ±
350 tahun.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka
melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal wilayah
nusantara yang membentang dari Sabang
sampai Merauke.
4. Adanya cita-cita bersama harapan untuk
mencapai kemakmuran keadilan sebagai suatu
bangsa.
Bangsa dan Negara Indonesia
• Hakikat Negara Indonesia
1. Negara RI Proklamasi 17 Agustus 1945
2. Berdirinya Negara RI tidak lepas dari
peristiwa proklamasi kemerdekaan .
3. Dengan momen proklamasi, Bangsa
Indonesia berhasil mendirikan negara
sekaligus menyatakan kepada dunia luar
mengenai keberadaan Indonesia.
• Gagasan pembentukan satu bangsa yaitu
Bangsa Indonesiatertuang dalam Ikrar
Sumpah pemuda.
Sumber Kepustakaan

1. H.T. Effendy Suryana, SH.,Mpd & Kaswan,


S.Pd.,MM. Pancasila & Ketahanan Jati Diri
Bangsa.
2. Santiaji Pancasila, Prof. Darji Darmodihardjo,
S.H. Dkk.
3. Pendidikan Pancasila( SK Dirjen Dikti
No.38/Dikti/Kep/2002), Drs.H.Kaelan,M.S
4. Pendidikan Kewarganegaraan.
5. UUD RI 1945, Sekjen MPR 2006

Anda mungkin juga menyukai