SISTEM MANAJEMEN K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
(K3) merupakan standar kerja yang
harus dipenuhi oleh suatuperusahaan • UUD 45 pasal 27 ayat 2,
guna menciptakan tempat kerja yang • Undang-undang No.1 tahun 1970,
aman, efisien dan produktif dengan • Undang-undang No.13 tahun
mengendalikan berbagai resiko yang
2003, dan
berkaitan dengan kegiatan kerja.
• Permenaker No. 05/Men/1996.
Secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS
18001:2007 Occupational health and Safety Management
Systems.
PT Cirebon Electric Power
Sejarah Perusahaan
• Mobilisasi peralatan dan material untuk kebutuhan konstruksi sipil seperti semen,
beton precast pasir, batu, baja tulangan beton, pasak bumi dan lain-lain akan
dilakukan melalui jalur darat, sedangkan mobilisasi peralatan pembangunan PLTU
yang berat dan besar seperti transformer, generator, dan turbin akan didatangkan
melalui jalur laut mengunakan fasilitas dermaga sementara (temporary jetty).
Tata Ruang:
• Rapi, tidak ada barang yang berantakan maupun berceceran
• Telah disesuaikan dengan prosedur K3
Prasarana Kerja
Penerangan:
• Memenuhi standar penerangan minimal, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu Peraturan Mentri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam tempat kerja
Ventilasi:
• Tidak memiliki saluran udara ke ruang terbuka demi kepentingan
produksi.
• Tetapi dilengkapi dengan exhaust internal
• Sesuai dengan Peraturan Mentri Perburuhan No. 7 Tahun 1964
tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam tempat
kerja, Pasal 11
Konstruksi Tempat Kerja
Penerangan:
• Memenuhi standar penerangan minimal, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
yaitu Peraturan Mentri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan Serta Penerangan dalam tempat kerja
Ventilasi:
• Tidak memiliki saluran udara ke ruang terbuka demi kepentingan produksi.
• Tetapi dilengkapi dengan exhaust internal
• Sesuai dengan Peraturan Mentri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam tempat kerja, Pasal 11
Tanda-tanda Bahaya:
• Terdapat tanda-tanda bahaya yang cukup tersebar terutama pada tempat yang
memiliki resiko tinggi
Konstruksi Tempat Kerja
Belum
Sesuai dilengkapi
dengan Peraturanpeti penyimpan
Menteri Tenaga
tabung
Kerja Dan Transmigrasi No. : PER.
04/MEN/1980 Tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Alat Pelindung Diri
• Penutup kepala yang digunakan tenaga kerja bagian engineering dan
Penutup kepala maintenance adalah helm. Pada bagian produksi APD yang
digunakan hair cap
Jas/Baju Kerja • Penggunaan baju kerja digunakan oleh semua tenaga kerja.
Alat pelindung mata • Pengolahan limbah sudah memakai alat pelindung mata googles.
Sistem di ruangan
• APAR, Fire Alarm, Smoke detector, Emergency Lamp
Jalur evakuasi
• Disetiap ruangan sudah dibuat route map evakuasi
Kejadian Darurat
• Sesuai prosedur tanggap darurat
Kecelakaan Kerja
1 Mesin dan alat kerja Lalu lalang Kecelakaan, - Memberikan training pada Undang-undang No. 1 Tahun 1970
yang digunakan: kendaraan : fork- cedera, Pengemudi crane dan fork- tentang Keselamatan Kerja
a. Penggunaan lift, truk pen- Kerusakan lift, agar memiliki lisence
forklift dan crane gangkut yang sarana, hasil - Pengaturan waktu kerja, Peraturan menteri tenaga kerja
tidak teratur, produksi waktu kerja crane dan fork- R.I.No. per05/MEN/1985 tentang
Kerusakan forklift lift kurang lebih 3 jam, sete- pesawat Angkut-angkut
lah itu diistirahatkan 15
menit Keputusan menteri tenaga kerja
- Melakukan reasesmen R.I.No. Kep186/MEN/1999 ten-
- Memasang sign dan poster tang penanggulangan kebakaran
- Membuat peditrian untuk pe- di tempat kerja
jalan kaki
- Penggunaan APD: helm
No Uraian Potensi Bahaya Efek Bahaya Pengendalian Undang - undang
b. Mesin Mesin berop- Resiko ter- - Safe operating limit Undang-undang No. 1 Tahun
erasi terlalu jadi ledakan, - Bekerja sesuai stan- 1970 tentang Keselamatan
lama sehingga kebakaran, dart operational pro- Kerja
suhu mesin terbakar cedure (SOP)
Peraturan menteri tenaga kerja
menjadi tinggi - Melakukan pelatihan
R.I.No. per05/MEN/1985 ten-
(panas) tenaga kerja
tang pesawat Angkut-angkut
- Pemeliharaan mesin
secara berkala Keputusan menteri tenaga
kerja R.I.No. Kep186/MEN/
1999 tentang penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
No Uraian Potensi Ba- Efek Bahaya Pengendalian Undang - undang
haya
2. b. Proses Undang-undang no.13 tahun
memasukkan Panas, luka bakar - Training pegawai dan pen- 2003 tentang ketenagakerjaan
air ke boiler gunjung sebelum memasuki
hingga Kawasan dan bekerja tentang Undang-undang no.1 tahun
meng- bahaya di tempat kerja 1970 tentang keselamatan kerja
hasilkan uap - Tidak terlalu dekat dengan
dan energi mesin yang menghasilkan Peraturan Menteri tenaga kerja
kinetik yang uap panas dan transmigrasi R.I No.Per-
akan meng- - Melakukan pekerjaan sesuai 04/MEN/1980 tentang syarat-
hasilkan SOP syarat pemasangan dan pemeli-
listrik - Penggunaan APD sesuai haraan pemadam api ringan.
standar
- Pemasangan warning sign
dan safety sign
No Uraian Potensi Bahaya Efek Bahaya Pengendalian Undang - undang
b. Penangkal Petir -Sambaran petir -Sambaran petir da- Memasang instalasi penyalur petir pada Permen No : PER.02/MEN/1989; tentang pen-
4.
-Luka Bakar pat memengaruhi ak- bangunan gawasan instalasi penyalur petir
tivitas jantung se- Jenis instalasi :
hingga dapat menye- - Sistem Franklin
babkan cardiac arrest Terdiri dari komponen-komponen :
-Luka bakar pada or- - Alat penerima logam tembaga
gan tubuh bagian luar ( logam bulat panjang runcing )
- Kawat penyalur dari tembaga
- Pertanahan kawat penyalur sampai
pada bagian tanah basah.
- Sistem perlindungan dengan bentuk sudut
± 45.
- Sistem Sangkar Faraday
Terdiri dari komponen :
- Alat penerima kawat mendatar
- Kawat dari tembaga
- Pertanahan kawat penyalur sampai
pada bagian tanah yang basah.
Perlindungan bangunan jarak antar kawat
mendatar tidak melebihi 20 m pada titik-titik
yang tertentu diberi ujung vertikal ½ M.
- Sistem Elektro static
No Uraian Potensi Ba- Efek Bahaya Pengendalian Undang - undang
haya
5. Area Tenaga Terpapar Melakukan Pemasangan Undang-undang No. 1
berbahaya kerja atau radiasi, safety sign atau rambu Tahun 1970 tentang
visitor ledakan peringatan di PT Cirebon Keselamatan Kerja
masuk ke Power sudah terpasang
area yang disetiap area.
berbahaya - Memberikan edukasi
pada pekerja maupun
visitor tentang rambu
peringatan yang ada di
PT. Cirebon Power
No Uraian Potensi Ba- Efek Bahaya Pengendalian Undang - undang
haya
6. Alat pelindung Tenaga kerja Reisiko ter- - Melakukan training atau PERMEN No. 8 Tahun 010
diri: engineering jadi PAK, pelatihan k3 bagi tenaga Tentang Alat Pelindung Diri
Tenaga kerja tidak yang tidak penularan kerja UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
memakai APD memakai APD Covid 19, - Melakukan reassassment Keselamatan Kerja
sesuai dengan yang sesuai, cedera kepala - Melakukan pekerjaan
area tempat bek- misalnya helm sesuai dengan SOP
erja - Melakukan audit dan in-
Tenaga kerja speksi secara konsisten
tidak memakai - Perusahaan menyiapkan
Kekurangan APD APD yang APD sesuai kebutuhan
dari perusahaan lengkap pekerja
KESIMPULAN
Keselamatan kerja merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan suasa kerja Landasan kerja PT. Cirebon Electric Power
yang aman dan tentram bagi para adalah ISO 14001: 2018 dan Peraturan
karyawan yang bekerja di perusahaan pemerintah nomor 50 tahun 2012 yang
yang bersangkutan. PT. Cirebon Electric digunakan sebagai pedoman untuk system
Power merupakan perusahaan manajemen keselamatan dan kesehatan
konsorsium multinasional yang kerja (SMK3).
berkontribusi pada Program Pembangkit
Listrik 35.000 MW dan mulai beroperasi
pada Juli 2012 dan telah menghasilkan
5TWh listrik per tahun melalui
interkoneksi Jawa-Madura Bali (Jamali).
Lanjutan…
KESIMPULAN
PT. Cirebon Power juga telah memiliki
Dalam hal mewujudkan pelaksanaan
berbagai Standar Operasional Prosedur
SMK3 ini PT. Cirebon Power membuat
terutama keselamatan pekerja dalam
komitmen perusahaan berupa
berbagai working activity seperti hot
menerapkan penetapan kebijakan K3,
working (bekerja dengan alat dan suhu
perencanaan terhadap kegiatan K3,
yang panas), weighting and lifting (kerja
Pelaksanaan rencana K3, pemantauan
angkat dan angkut), dan working in highest
dan evaluasi kinerja K3 serta dilakukan
(bekerja di ketinggian) yang dibahas dalam
peninjauan dan peningkatan kinerja
suatu meeting seperti safety meeting,
SMK3 untuk mencapai nihil kecelakaan.
toolbox meeting, dan permit to validation
dengan para pekerja.
SARAN