Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S POST
CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT (CABG) DI
UNIT INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RSJPDHK
Kelompok D
Ns. Doresmanto, S.Kep
Ns. Utami Dwi Yusli, S.Kep
Ns. Muhimmatun Nisa, S.Kep
Ns. Siti Ropiah, S.Kep
Ns. Claudia Talenta, S.Kep
Outline
• LATAR BELAKANG

• TEORI CABG

• ASUHAN KEPERAWATAN CABG

• KASUS CABG

• PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
Data WHO menyebutkan, lebih dari 17 juta orang
di dunia meninggal akibat penyakit jantung
koroner

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, angka


kejadian PJK semakin meningkat. Dengan
Perbandiangan, 15 dari 1000 orang.
l

Sama halnya dengan kasus tindakan CABG di RSJPD


Harapan Kita, Menunjukkan jumlah
747 kasus tahun 2019, sebanyak 455 kasus pada tahun
2020 , dan sebanyak 865 kasus pada tahun 2021
KONSEP TEORI CABG
Menurut AHA (2017) CABG adalah pembuatan saluran pembuluh
darah baru ke otot jantung akibat sumbatan pada pembuluh darah
coroner.

Sama halnya menurut Hodge 2019 CABG adalah prosedur


pembedahan pada PJK dengan membuat sambungan baru di arteri Bisa dikatakan salah satu teknik
coronaria. revaskularisasi

Kesimpulannya operasi bedah coroner dengan membuat pembuluh


darah baru dari arteri lain. Untuk memperbaiki saluran yang terdapat
pada system coronaria (Manna B & Bachar, 2022)
TUJUAN CABG

Tujuan CABG adalah merevaskularisasi otot jantung


(PJNHK, 2018)

Menurut UCSF (2023), tujuan dari CABG adalah:


• Meningkatkanaliran darah coroner
• Mengurangi gejala angina dan gejala PJK lainnya
• Meningkatkan kualitas hidup
• Meningkatkan fungsi jantung yang sudah rusak
• Menurunkan risiko serangan jantung (pada beberapa pasien,
seperti penderita diabetes)
• Memperpanjang masa hidup
INDIKASI CABG
KONTRAINDIKASI CABG
KOMPLIKASI CABG
TEKNIK ON PUMP CABG

On pump CABG adalah sebuah Teknik


pembedahan jantung baru yang menggunakan
sebuah mesin CPB untuk mengambil alih kerja
jantung sementara. Sehingga jantung dalam
kondisi berhenti. Waktu yang dibutuhkan pada
teknik ini 3-6 jam.
TEKNIK OFF PUMB CABG

Off Pump CABG adalah teknik operasi jantung


baru, yang tidak menggunakan mesin CPB
sehingga jantung tidak perlu dihentikan
TEKNIK OFF PUMB CABG
KRITERIA PASIEN OFF PUMB CABG
KONTRAINDIKASI OFF PUMB CABG
PEMBULUH DARAH YANG DIGUNAKAN CABG

Arteri mamaria interna


Arteri Radialis

Vena Savena
PATOFISIOLOGI
ASUHAN
KEPERAWATAN
POST OP CABG
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

PENGKAJIAN
• Nama : Tn. S
• Usia : 61 tahun
• Tanggal lahir : 19 September 1953
• No registrasi : 03 - 10 - 1961
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA/Sederajat
• Status perkawinan : Menikah
• Tanggal Masuk RS : 11 Juni 2023 (di GP 2 lt. IV)
• Tanggalpengkajian : 12 Juni 2023 jam 12.00 (di ICU Dewasa)
• DiagnosaMedis : CAD 3VD Riw. PPCI RCA (30 Des 2021) EF 36%, TMT high risk CHF fc II ec CAD
3VD, HT, Dislipidemia, Fistula LAD ke PA, MR Mild-Mod, TR Mild
• Tindakan operasi : Off-Pump CABG 2 graft (LIMA - LAD), (SVG - OM) & Ligasi Fistula
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

PRE ARRIVAL ASSESSMENT

• Prosedur Bedah :
• Off pump CABG ff-Pump CABG 2 graft (Lima - LAD), Obat-obatan yang digunakan:
(SVG - OM) & Ligasi Fistula • Dobutamine 2 mcg/kgbb/menit
• TB/BB : 168 cm, 75,5 kg • Vascon 0,05 mcg/kgbb/menit
• Respirasi : • NTG 0,5 mcg/menit
Ventilator yang diminta ASVFiO2 100% PEEP 5 • Cefazolin 1,5 gram (jam 08.00)
• Monitoring :
Artery Line di arteri radialis sinistra, kateter CVP di vena • Tiba di ICU : 12.40
subclavia sinistra, kateter side-port di jugularis dextra
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

ADMISSION AND QUICK CHECK

• Terpasang ETT no. 8 Kedalaman 21 cm dari sudut bibir

• Akral hangat, CRT <3detik, TD 121/60 mmHg,


HR 84 x/mnt, nadi teraba kuat, pulse regular

• Terpasang ventilator mekanik dengan mode


ASV FiO2 100 % PEEP 5, tidal volume 475
ml, saturasi 100%, RR 12 x/mnt.
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

ADMISSION AND QUICK CHECK

• Artery line di Arteri Radialis Sinistra


• Dobutamine 2 mcg/kgBB/menit • Vena perifer di Vena Dorso-manus dextra
• Nitrogliserin 0.05 mcg/kgBB/menit • CVP di Vena Subclavia Sinistra
• Morfin 20 mcg/kgBB/menit • Side port line di Vena Jugularis Interna Dextra
• Vascon 0.03 mcg/kgBB/menit • Drain Intrapleura sinistra 24 Fr, Drain Substernal 28 Fr.
• Cefazolin 3 x 1.5 gr • Dower kateter urine no 14 Fr dan terpasang di uretra
• Omeprazole 1 x 4mg IV • ETT No.8 Kedalaman 21 cm
• Ondancentron 2 x 4mg IV
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

PENGKAJIAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG
PENGKAJIAN KOMPREHENSIF

Status Sensori
Nyeri berdasarkan Behavioral Pain Scale
(BPS) dengan nilai 6/12 (Sedang)
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

ON GOING ASSESSMENT
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP CABG

ON GOING ASSESSMENT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RONTGEN TORAKS AP

• Tanggal Pemeriksaan : 12 Juni 2023


• Jantung : CTR 65 %
• Pulmo : Corakan vaskular paru normal. Costa
frenikus di kedua sisi tampak normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ELEKTROKARDIOGRAM
• Irama : Teratur
• HR : 83x/menit
• Gel. P : Normal (Kecepatan 0.08 sec & amplitudo 0.15mV).
Setiap gelombang P diikuti kompleks QRS
• Kompl QRS : Sempit (0.08 sec).
• P-R Interval : Normal (0.16 sec)
• ST Segmen : ST elevasi (V2), ST depresi (V5-V6)
• Gelombang T : Inverted (II, III, aVF). Tidak ada T-Tall.
• Axis : Normoaxis
• Tanda ACS : - ST elevasi (V2), ST depresi (V5-V6)
• - T Inverted (II, III, aVF)
• - Q Patologis (II, III, aVF)
• Tanda Blok : Tidakada
• Tanda hipertrofi : LVH (V5 gel.R > 27 mm)
• Kesimpulan : Sinus rhytm dengan Left Ventricular
Hypertrophy (LVH) dan old-myocard infarct di inferior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ECHOKARDIOGRAFI
HASIL AGD

Analisa gas darah tanggal 12 juni 2023 jam 13.10 WIB:


TERAPI FARMAKOLOGI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Ventilasi Spontan b.d ketidakmampuan otot pernapasan d.d
01 pengaruh terapi anestesi dan sedasi pasca bedah jantung.

02 Nyeri Akut b.d Agen pencidera fisik (post op CABG)

03 Risiko penurunan curah jantung d.d gangguan kontraktilitas

04 Risiko Perdarahan d.d tindakan pembedahan

Risiko Infeksi d.d prosedur invasif


05
INTERVENSI
KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI & EVALUASI
IMPLEMENTASI & EVALUASI
IMPLEMENTASI & EVALUASI
IMPLEMENTASI & EVALUASI
IMPLEMENTASI & EVALUASI
IMPLEMENTASI & EVALUASI
PEMBAHASAN
ANALISA KASUS DENGAN PENGKAJIAN

Menurut Hillis, D., et all (2011) pembuluh darah yang digunakan pada operasi CABG adalah pembuluh darah
vena : vena saphena (SVG) umumnya digunakan pada pasien yang menjalani CABG, Arteri Mammaria Internal
(AMI) biasanya paten selama bertahun-tahun paska operasi, arteri radial, gastroepiploic, dan epigastric inferior.

Pasien Tn. S pada kasus Post operasi CABG tergolong ke dalam kriteria ICU pada prioritas 2, yakni kondisi
pasien yang memerlukan observasi intensif secara ekslusif yang dapat menimbulkan ancaman pada sistem
organ, yakni pasien dengan pemantauan alat – alat canggih pasca bedah mayor, seperti Arteri Line di Arteri
Radialis Sinistra, Vena Perifer di Vena Dorso-manus dextra, CVP di Vena Subclavia sinistra, Side port line di
Vena jugularis Interna Dextra, Drain Intrapleura sinistra dan substernal, Dower kateter urine, dan Ventilator
mekanik (Lesieur, Quenot , Solal , & David, 2021).
ANALISA GANGGUAN VENTILASI

Gangguan ventilasi spontan merupakan ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pernapasan
mandiri yang memadai kehidupan (Herdman & Kamitsuru, 2018).
Pasien menggunakan mode ASV FiO2 100 % PEEP 5, Tidal volume 475 ml, Saturasi 100%, RR 12 x/mnt.
Adaptive Support Ventilation (ASV) adalah mode ventilasi yang memilih dan secara terus-menerus
mengadaptasi laju pernapasan, volume tidal, dan waktu inspirasi tergantung pada mekanisme dan upaya
paru-paru pasien.

Perawat berperan penting dalam pemantauan hemodinamik, monitor penggunaan setting ventilator,
efektifitas, kenyamanan dan keamanan hingga efek samping penggunaan ventilator.
ANALISA NYERI

Monitoring nyeri penting dilakukan oleh perawat, instrument pengkajian nyeri telah berkembang. Instrumen-
instrumen yang telah berkembang untuk digunakan dalam beberapa situasi perawatan meliputi Behavioral
Pain Scale (BPS) dan the Critical-Care Pain Observational Tool. (Chou R, 2016).

Penilaian nyeri sebaiknya bersifat menyeluruh, untuk dapat melihat kualitas, onset, hal yang
memperingan dan memperburuk, serta apakah nyeri tersebut timbul sebagai komplikasi dari operasi
ataupun kondisi lainnya. Chou R, dkk. merekomendasikan beberapa elemen yang harus dievaluasi pasca
operasi (Chous dkk, 2016).
ANALISA RISIKO PENURUNAN CURAH
JANTUNG

Pada pasien Tn. S kami menemukan diagnosa keperawatan risiko penurunan curah jantung yang ditandai
dengan Tekanan Darah 110/59 mmHg dan terapi inotropik Dobutamin 2 mcg/kgbb/mnt, yang bersifat beta
untuk meningkatkan kontraktilitas dan denyut nadi, menurunkan tahanan sistemik, serta memperbaiki
mikrosirkulasi. Berdasarkan Turkish Society of Cardiology (2022), pemberian dobutamine yang merupakan
agen inodilator memilik efek vasodilatasi pada sistemik, pulmonal, dan relaksasi miokard.
ANALISA RISIKO PENURUNAN CURAH
JANTUNG

Pemberian Dobutamin disertai dengan norepinephrine 0,05 mcg/kgbb/mnt yang dapat membantu pembuluh
darah dalam melakukan vasokontriksi. Dalam Turkish Society of Cardiology (2022), norepinefrin bekerja
sebagai vasopressor yang baik ditandai dengan lebih sedikit terjadi komplikasi aritmia dan mortalitas
dibandingkan dopamin. Norpeinefrin dapat meningkatkan cardiac output dengan peningkatan aliran balik
vena jika preload jantung berespon atau menurunkan cardiac output jika terjadi peningkatan afterload (Aslan
&amp; Yildizdas, 2022).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai