Anda di halaman 1dari 14

Budaya Positif

Oleh : Maya Dewi Wulandari, S.Pd


KASUS 1

Dalam kasus tersebut, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh
Ibu Santi?
Menstabilkan Identitas : menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang ada?
Validasi Tindakan : boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta
maaf, namun Ibu Santi menanyakan Kembali
Menanyakan keyakinan : Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan
untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?

Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan
pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah
diusulkan mereka?
Sudah sesuai, mengusulkan diskusi lalu melakukan diskusi bersama dan siap untuk
minta maaf kepada Bu Eni.
Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.
Posisi Kontrol sebagai Teman, Karena disini Fifi Dan Natali menanggapi
dengan Santai Dan tertawa.
“Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah
kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”

Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang
ditempuh Ibu Santi?
Memberikan apresiasi terhadap bu Santi karena sudah sesuai dengan
prinsip segitiga restitusi.
Kasus 2
Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan,
apakah indikatornya?
Penghukum,
Membuat anak tidak nyaman (dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih
banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.)
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya,
pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Sabrina apa kamu ingat tentang keyakinan Kelas kita?
Jika kamu meyakininya, apa kamu mau bersedia memperbaikinya?
Apa rencana kamu untuk memperbaiki kesalahanmu memakai sepatu yang salah ini?
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Disiplin, keseragaman, kerjasama , kerapian

Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai


kasus tersebut?
Kurang setuju, karena tidak memberikan solusi dan tidak mempertimbangkan
alasan anak.
Kasus 3

Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
Posisi kontrol yang dilakukan oleh ibu Dani dalam melakukan pendekatan dengan Fajar
adalah Pembuat Orang Merasa Bersalah
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?
Penguasaan materi, perlu perhatian dan motivasi
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau
dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Apa yang telah kamu lakukan Fajar? Tidak memperhatikan malah tidur.
Kamu tahu Fajar apa konsekuensinya bagi murid yang malas-malasan?
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana
tindak lanjut Anda?

Memanggil guru / wali kelas bersama fajar untuk diklarifikasi permasalahannya dan
diberikan solusinya bersama Guru Bimbingan Konseling
Kasus 4

Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa
saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?
Posisi kontrol manajer
Karena dalam menyelesaikan masalah menggunakan segitiga restitusi. Fokus pada
penyelesaian masalah, murid bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh
Ibu Suti?
Ibu Suti berkata bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa
mempertahankan diri adalah hal yang penting.
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus
tersebut? Jelaskan
Tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan dengan mengganti tiga kancing
Berusaha belajar jahit
Memiliki rasa humor
Terimakasih
Pertanyaan :
1. Pak Supri : “Budaya positif apa yang dibangun oleh bu Santi dengan
menyuruh siswanya untuk berdiskusi permasalahan dengan bu Eni tadi”
2. Setelah anak melakukan perbaikan, ada pertanyaan pemantau lagi?
3. Pak Zaenal : posisi kontrol bu Eni pembuat rasa bersalah, sudah tepat atau
belum?

4. Bu Zakiya : menstabilkan identitas,


Jawaban :
1. Budaya positif yang dibangun adalah nilai dan keyakinan kebiasaan berpihak
pada murid, menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih hormat dan bertanggung
jawab. Menghargai orang lain, berkreasi mencari solusinya sendiri. Melalui
kegiatan diskusi.
2. Tindak lanjut, apakah sudah nyaman dengan perubahan yang kalian
lakukan.
memastikan apakah solusi tersebut telah berjalan dengan baik? Apakah
sudah merasa nyaman.
3. Posisi bisa sebagai teman. Bisa sebagai pembuat rasa bersalah. (nanti Ibu
ditegur bapak kepala sekolah)
4. Unsur yang kita ambil dari gagal menjadi kesuksesan.
pada modul ini saya belajar banyak sekali tentang budaya positif,
teori motivasi, bagaimana dengan hukuman dan penghargaan dan
bagaimana menciptakan keyakinan kelas.

budaya positif sebenarnya sudah dipraktekkan di sekolah saya


Setelah mempelajari modul ini. Ternyata masih banyak sekali yang
harus saya perbaiki langkah dan strateginya. Banyak sekali konsep
penting di modul 1.4 ini yaitu tentang restitusi.

perubahan yang ingin saya lakukan adalah menumbuhkan budaya


positif disekolah saya serta saya bisa menempatkan diri saya sebagai
posisi kontrol sebagai manajer

Anda mungkin juga menyukai