Anda di halaman 1dari 21

Consultation Liaison Psychiatry (CLP)

oleh : Jihadatul kholilah


pembimbing : dr. Ermi, Sp. KJ
Pendahuluan
Consultation mengacu pada respon seorang
psikiater pada permintaan yang diajukan oleh
sejawat dokter lainnya dan untuk psikiater sendiri,
atau untuk non profesi kesehatan jiwa lainnya
(psikolog, pekerja sosial, perawat jiwa) untuk saran
diagnostik dan terapi menyangkut status perilaku dan
psikologi dari pasien.
Liaison mengacu pada intervensi psikiater. Psikiater
dapat menghubungkan anggota tim medis
professional untuk efektivitas kolaborasi pada
pengobatan.

CLP berkaitan dengan pelayanan klinis, pengajaran,


dan penelitian dalam suatu pengaturan, dimana
psikiatri dan segenap ilmu kedokteran lainnya
bertemu
Pendahuluan
Definisi : “Subspesialisasi cabang ilmu
psikiatri yang mendalami aspek psikiatrik dari
kondisi medik lain, baik dalam evaluasi,
diagnosis, terapi, prevensi, riset maupun
pendidikan”

Umumnya dilakukan di RSU dan sebagai


jembatan antara psikiatri dengan
spesialisasi medis lainnya
Pendahuluan

• CLP; perkembangan lebih lanjut psikiatri klinik yang berpangkal


pada adanya kebutuhan didalam pelayanan pasien dengan
problem/kondisi medik, yang memerlukan penanganan psikiatrik.

• Bukan hanya untuk ko-morbiditas gangguan psikiatrik pada


penyakit medik, tetapi juga kondisi medik yang potensil akan
menimbulkan hendaya psikopatologik, dengan dampak lanjut yang
dapat mengganggu proses terapi dan prognosis penyakit medik
terkait.
Pendahuluan
Potensi permasalahan klinis CLP sangat luas,
mencakup kolaborasi dengan hampir semua bidang
spesialisasi medik.

Secara umum juga mencakup kolaborasi dengan


bidang non medis (psikolog, sosial, rohaniawan, dsb)
Pendahuluan

• Seorang Psikiater CLP harus mengidentifikasi interaksi antara


psikologis, sosial, dan fisik serta bagaimana keseimbangan
ketiganya memberikan kontribusi pada permasalahan yang
dihadapi pasien.

• Pelayanan bertujuan untuk meminimalkan intervensi medis,


mempersingkat rawat inap, meningkatkan kualitas hidup, dan
mengurangi tekanan dalam lingkungan medis dan bedah
Pendahuluan

• Pola penyediaan layanan CLP:


1. Model yang pertama adalah konsultasi, melibatkan sebuah
penilaian yang dilakukan setelah rujukan yang sesuai dibuat
2. Model yang kedua adalah liaison (penghubung) yang melibatkan
integrasi psikiater ke dalam satu tim
Kompetensi dalam CLP
Setiap bidang spesialistik memiliki aspek
permasalah psikiatris yang berbeda-beda.
(CLP bedah-plastic dan obgyn berbeda
karena memiliki permasalahan psikiatris
yang beerbeda-beda).
CLP untuk bidang medik/spesialistik
tertentu memiliki ciri dan strategi
penanganan yang khas
Kompetensi dalam CLP

Urutan kebutuhan penanganan aspek psikis


adalah: preventif, persiapan kemampuan adaptasi,
mengatasi problem penyesuaian / mencegah dampak
psikopatologi yang lebih berat, dan mengatasi kondisi
maladaptasi / psikopatologi yang berat.

Penekanan kompetensi psikiatri lebih pada


kemampuan penalaran dinamik dan penggunaan
berbagai tekhnik psikoterapi yang terfokus pada bidang
medik terkait (disamping kompetensi medik / psikiatrik
yang lain)
Tujuan CLP
Sisanya adalah
Tujuan terbanyak adalah mengurangi symptoms
konsultasi untuk (yang tersering adalah
masalah pengobatan anxiety, depression,
disorientasion dan
ganggguan tidur yang
dialami pasien rawat inap)
Tujuan CLP

Alasan untuk konsultasi


Penolakan perizinan prosedur
Kecemasan
Depresi
Gangguan tidur
Halusinasi
Disorientasi
Percobaan bunuh diri
Ruang Lingkup CLP

1. Memahami dampak dari penyakit medis dan sistem perawatannya dan


bagaimana hal ini mempengaruhi presentasi, pengalaman, dan dampak
morbiditas psikiatri dan psikososial
2. Melakukan penilaian biopsikososiokultural, membuat formulasi, dan
menerapkan perawatan yang tepat termasuk komunikasi efektif dengan
seluruh tim yang melakukan pengobatan
3. Menilai rekasi terhadap penyakit, dan membedakan presentasi dari depresi
dan kecemasan dalam perawatan medis
4. Memahami lintasan gabungan dari penyakit dan maslah perkembangan
masalah kesehatan jiwa dan penyakit mental
Ruang Lingkup CLP

5. Kemampuan untuk menilai dan mengobati gangguan somatisasi dan


somatoform.
6. Kemampuan untuk menilai dan menangani gangguan neuropsikiatri,
dengan penekanan khusus pada delirium
7. Memahami kebutuhan khusus dari populasi tertentu dengan morbiditas
psikiatri dan psikososial dalam pengaturan medis, termasuk orang uda,
orang tua, penduduk asli dan orang-orang dengan cacat intelektual
8. Menilai dan mengelola presentasi akut dan darurat dari morbiditas
psikiatri dalam pengaturan medis umum
Tim CLP adalah dokter yang memiliki kualifikasi secara medis, yang
mampu mendiagnosis dan melakukan pengobatan pada:
1. Penyakit kejiwaan yang secara medis sakit
2. Penyakit kejiwaan dan faktor psikologi lainnya yang mengganggu pemulihan
dari penyakit medis
3. Gejala-gejala fisik yang timbul, yang secara medis tidak bisa dijelaskan
dengan penyakit fisik yang mendasari
4. Penggunaan obat-obat psikiatri dan terapi psikologis dalam konteks
penyakit fisik
Konsep Manajemen Kerja CLP

1. Pencegahan primer, sekunder dan tersier


2. Deteksi dan diagnosis
3. Penilaian dari Penyedia Layanan Kesehatan
4. Memberikan kewenangan pada staf nonpsikiatri
5. Perubahan struktural dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan dalam Konsultasi

1. Model pemeriksaan
2. Alat bantu keterampilan
3. Proses konsultasi
Kondisi Fisik yang Dipengaruhi oleh Faktor
Psikologi
• Angina, Arytmia
• Astma
• Connectivee tissue disease
• Tension Headaches
• Hypertension
• Hyperventilation syndrome
• Neurodermatitis
• Acute stress disorder
• Alcohol and drugs abuse
• Delirium dan dementia
Penanganan pasien kanker:
dampak psikis dari breaking the bad Contoh Peran CLP
news, terapi dan dampak lanjut
tindakan, pasien memiliki potensi
tinggi dampak psikis / psikiatris Pasien dengan penyakit medik
sehingga mengganggu proses terapi menahun (kondisi no-cure/terminal),
/ penyembuhan, memperburuk berpotensi mengalami stress
prognosis dan kualitas hidup. mental, disabilitas serta depresi
(depresi pada DM, pasca stroke,
gagal ginjal, dsb)
Bidang bedah plastic Contoh Peran CLP
(rekonstruktif maupun
kosmetik), potensi perubahan
bentuk tubuh akan berdampak Pasien yang mengalami
pada psikis pasien. trauma psikis karena kondisi medik
tertentu (misal : unwanted
pregnancy, aborsi, histerektomi,
amputasi, HIV/AIDS)
Kesimpulan

“CLP adalah spesialisasi yang menghubungkan spesialisasi lainnya, psikolog,


atau profesi jiwa lainnya, yang bertujuan untuk mengetahui kondisi mental
pasien, pengaruhnya terhadap terapi atau kondisi kesehatannya. Isu yang
diangkat adalah kapasitas consent, konflik dengan petugas medis, atau
masalah mental itu sendiri.”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai