Anda di halaman 1dari 23

Naufal Khiyarulloh (2102311036)

Khilwan Fathoni (2102311042)


Sabilal Muhtadi (2102311054)

Hukum Islam (Syari’at)


Isi Pembahasan

A
- Pengertian Syariah Islam Dalam
Kehidupan
- Ruang Lingkup Syariah
- Sumber-Sumber Syariah
- Klasifikasi Syariah
- Ibadah Sebagai Bagian Dari Syariah
- Kerancuan persepsi tentang Syari’at
Islam dalam era globalisasi
- Kerancuan Persepsi pada beberapa
masalah tertentu dalam syari’ah
Islam
- Menerapkan Syariat Islam di Bidang
Sosial, Budaya dan Pendidikan
Presentation title 2
Pengertian Syariah Islam Dalam Kehidupan

pengertian syariah Islam menurut Mahmud Syaltut adalah: syariah


menurut bahasa ialah tempat yang didatangi atau yang dituju oleh
manusia dan hewan guna meminum air. Menurut istilah ialah hukum-
hukum dan aturan Allah disyariahkan buat hambanya untuk diikuti dan
hubungan mereka sesama manusia.

Presentation title 3
1. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT (ritual)
2. Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya dalam hal tukar-
menukar harta (jual beli dan yang searti
3. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam hubungan
berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya)
4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana
5. Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik)
6. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya
7. Peraturan-peraturan lainnya seperti

Ruang Lingkup Syariah Islam


Sumber – Sumber Syariah
•1. Al-Qur’an, kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merupakan Undang-Undang
yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok.

•2. Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan rincian terhadap hukum-
hukum Al-Qur’an yang bersifat umum.

•3. Ra’yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk menetapkan hukum yang belum
ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Presentation title 5
Klasifikasi Syariah
•1. Wajib (Ijab), yaitu suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila dikerjakan mendapat pahala, dan
apabila ditinggalkan mendapat dosa.

•2. Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa.
Contohnya : zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman keras, durhaka pada orang tua, dan lain-lain.

•3. Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak
berdosa.

•4. Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya suatu perbuatan; apabila
ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa. Contohnya : merokok, makan bau-bauan, dan
lain-lain.

Presentation title 6
“ Kerancuan persepsi tentang Syari’at


Islam dalam era globalisasi
Richard Branson
Umat Islam berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud
dengan syari’at Islam.
Ada yang mengatakan syari’at adalah aturan-aturan yang ada

F
dalam Al-Qur’an dan As-Sunah. Sebagian lain, melihat apa
yang tercantum dalam kitab-kitab fikih sebagai syari’at. Pada
hakikatnya, syari’at Islam adalah tiap perkara yang telah
ditentukan oleh Allah Swt untuk hamba-Nya, yang berupa
hukum-hukum ‘amaliah syari’ah ( seperti cara beribadah dan
cara bertransaksi ), hukum-hukum pernikahan, hukum-
hukum kriminal dan yang lainnya, karena keseluruhan misi
dari hukum-hukum tersebut adalah untuk kebaikan dan
kebahagiaan hamba-Nya.

Kerancuan persepsi yang ditujukan pada konsep syari’at


Islam, berkisar pada dua perkara, yaitu
1. Syariat islam dan persepsi diskriminasi terhadap
minoritas
2. Syariat islam dan persepsi dogmatism

Presentation title 8
A. Syari’at Islam dan persepsi diskriminasi terhadap minoritas

Persepsi ini sebenarnya tak akan menjadi kendala, kalau kita pahami secara

F
benar ajaran Islam. Kekhawatiran terjadinya diskriminasi terhadap kelompok
minoritas ( yang memang jumlah muslim Indonesia paling banyak ) tak akan
pernah terjadi, karena esensi dari syari’at Islam itu adalah sebagai penopang,
dan keharusan penerapannya dikarenakan dua sudut pandang:

a) Sudut pandang ideologi : sasaran dari hal ini adalah seluruh muslim,
dimana mereka semua harus beriman
pada Allah Swt, iman kepada Rasul Saw, Al-Qur’an dan mengikuti ajaran yang
dibawa Rasul Saw.

b) Sudut pandang politik dan hukum : hal ini terjalin atas kerjasama
pemerintah dan seluruh masyarakat yang dibangun dalam bingkai keadilan.
Sasaran dari hal ini adalah setiap orang yang masuk dalam wilayah kekuasan
negara tersebut dan telah mengakui kepemimpinan kepala negaranya. Dalam
hal ini sasarannya adalah kepada semua masyarakat, tanpa membedakan
ideologi dan agama yang dipeluk.

Presentation title 9
B. .Syari’at Islam dan persepsi dogmatism

Anggapan bahwa syari’at Islam tak relevan dengan dinamika kehidupan,

F
sebenarnya hal ini adalah tuduhan lama yang dilontarkan oleh orientalis yang
berusaha menyentuh kesakralan bahasa langit ( baca : wahyu Allah Swt ) yang
sekarang diadopsi oleh sebagian pemikir Islam. Kekahwatiran ini sangat
lemah, dari berbagai sudut pandang. Prof. Dr. Said Ramadan Buti membantah
secara akurat tuduhan ini, beliau memaparkan dalam uraian panjangnya yang
kami sederhanakan dalam uraian dibawah ini :

“Dinamika adalah perubahan dari suatu bentuk kebentuk yang lain.“ Artinya
segala sesuatu itu tidak tetap dalam suatu bentuk tertentu, karena adanya
pergerakan yang continue. Sampel perubahan ini bisa kita temukan dalam
tubuh manusia yang tersusun dari berbagai organ. Tubuh manusia sekarang
adalah bukan tubuh manusia yang kemarin. Pakar filosof klasik dan ilmuwan
kontemporer telah merumuskan dan menyepakati bahwa
Dinamika( perubahan) hanya terjadi sebatas material alam, bukan dalam
sistemnya.”

Presentation title 10
Bertolak dari rumusan diatas, bila kita analisa alam, akan kita dapati bahwa
air, debu, bebatuan dan material alam yang lain mengalami perubahan,

F
namun sebaliknya bila kita tengok sistem yang mengatur rotasi alam, yang
teraplikasi dalam pergantian gerak cakrawala, rotasi bumi, pembagian waktu
menjadi tahun, bulan, hari, siang, malam serta sistem alam yang lain, tentu
akan kita dapati bahwa sistem itu tak berubah. Heroklid filosuf Yunani yang
hidup pada abad 6 SM, telah menegaskan : “ Bahwa kita tidak akan mandi dua
kali dalam satu sungai dengan air yang sama, karena air itu mengalir.“

Presentation title 11
“ Kerancuan Persepsi pada beberapa


masalah tertentu dalam syari’ah Islam
Richard Branson
A. Syariat dan Hukum Had

Dalam masalah kebijakan syari’at Islam, titik temu bukan pada kajian fiqh atau

F
syari’at, melainkan pada nilai-nilai sosial, humanisme, dan landasan syari’at.
Syari’at Islam memandang jinayah sebagai kejahatan besar dan lebih sebagai
pendekatan edukasi preventif daripada penanganan pasca kejadian.

1. Penanganan kasus had membutuhkan bukti yang akurat, bukan hanya


tanda-tanda, untuk mempersempit pelaksanaan hukum had. Tuduhan bahwa
hukum had bertentangan dengan nilai-nilai sosial dianggap subjektif dan tidak
mempertimbangkan akibat yang dicelakai.

2. Dalam kasus perzinaan, syarat yang ketat harus terpenuhi, termasuk


pengakuan jelas dari pelaku atau empat saksi mata yang setuju. Ini bertujuan
untuk mencegah penyebaran perilaku buruk dalam masyarakat.

3. Dalam kasus kriminal tanpa hukuman had, kebijakan diserahkan pada hakim
Muslim dengan batasan tertentu, disesuaikan dengan konteks ruang, waktu,
dan nilai-nilai positif masyarakat.

Presentation title 13
B. Syariat Islam dan kebijakan Perekonomian

Terdapat argumen yang menganggap hukum Islam tidak relevan dan

F
mendukung legalisasi riba dalam ekonomi, dengan alasan kemanfaatan
(maslahah). Namun, penulis menyatakan bahwa pandangan ini keliru karena
mengabaikan prinsip dasar ekonomi bahwa uang tidak bisa diciptakan dari
uang, serta mengabaikan alasan sebenarnya di balik pengharaman riba, yaitu
unsur belas kasih dan prinsip ekonomi yang benar.

Penulis menegaskan bahwa riba tidak hanya terkait dengan hutang konsumtif,
melainkan juga hutang produktif. Menyatakan bahwa pada zaman Jahiliah,
hutang mencapai jumlah besar dan bukan hanya untuk kebutuhan dasar.
Penulis juga menekankan bahwa riba bertentangan dengan konsep maslahah
yang dijelaskan dalam Al-Qur'an. Kesimpulannya, pandangan yang mendukung
legalisasi riba dalam ekonomi adalah keliru dan bertentangan dengan prinsip
ekonomi dan nilai-nilai agama.

Presentation title 14
C. Syari’at Islam dan persepsi diskriminasi terhadap kaum wanita

Diskriminasi ini adalah seputar kewajiban wanita menggunakan pakaian yang

F
bisa menutupi aurat mereka, yang pada era industri sekarang ini
mengharuskan setiap tangan manusia agar bekerja dan mencurahkan semua
tenaganya. Dalam kondisi ini keberadaan setiap manusia perempuan menjadi
sebuah keharusan baginya untuk ikut berperan serta secara bersama-sama
dengan laki-laki, karena mereka (kaum wanita) adalah bagian dari masyarakat,
sehingga jika mereka tetap berpakaian seperti yang dituntut oleh syari’at Islam
maka mereka tidak akan mampu berpartisipasi bersama kaum laki-laki.
Presepsi yang kedua adalah tuduhan bahwa busana muslimah itu dianggap
menghambat kebangkitan logika, kultur dan sosial. Jadi harus segera diganti
dengan pakaian yang bebas tidak terikat.

Presentation title 15
“ Menerapkan Syariat Islam di Bidang


Sosial, Budaya dan Pendidikan
Richard Branson
Menerapkan Syariat Islam di Bidang Sosial, Budaya
dan Pendidikan

Makna syariat dalam Makna syariat dalam Penerapan syariat dalam


Mukaddimah
tinjauan agana pendekatan sosial bidang pendidikan

Presentation title 17
Meet our team

Takuma Hayashi​ Mirjam Nilsson​ Flora Berggren​ Rajesh Santoshi​


President Chief Executive Officer Chief Operations Officer VP Marketing

Presentation title 18
Meet our extended team

Takuma Hayashi​ Mirjam Nilsson​ Flora Berggren​ Rajesh Santoshi​


President Chief Executive Officer Chief Operations Officer VP Marketing

Graham Barnes Rowan Murphy Elizabeth Moore Robin Kline


VP Product SEO Strategist Product Designer Content Developer

Presentation title 19
Timeline

Sep 20XX Jan 20XX May 20XX


Synergize scalable e-commerce Coordinate e-business Deploy strategic networks with
applications compelling e-business needs

Foster holistically superior


Disseminate standardized metrics methodologies
Nov 20XX Mar 20XX

Presentation title 20
How we get there

ROI Niche markets Supply chains


• Envision multimedia-based • Pursue scalable customer service • Cultivate one-to-one customer
expertise and cross-media growth through sustainable strategies service with robust ideas
strategies
• Engage top-line web services • Maximize timely deliverables for
• Visualize quality intellectual with cutting-edge deliverables real-time schemas
capital
• Engage worldwide methodologies
with web-enabled technologies

Presentation title 21
Summary
At Contoso, we believe in giving 110%. By using our next-generation
data architecture, we help organizations virtually manage agile
workflows. We thrive because of our market knowledge and great team
behind our product. As our CEO says, "Efficiencies will come from
proactively transforming how we do business."

Presentation title 22
Mirjam Nilsson​

Thank you mirjam@contoso.com

www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai