Anda di halaman 1dari 17

KELOMP

OK 6
ANALGET
Dosen Pembimbing:
Nadro br.sitepu.,
ANGGOTA
KELOMPOK
1.Sheila Maharani Danil
2.Tesalonika Pardosi
3.Winda Febriani
4.Yoean Yolanda Yulisa br. Sembiring
5.Yohana Novelina Siregar
6.Yoreta Ananda br. Tarigan
7.Zarfa Hafizah Harahap
Isfa Anggriani
01

LATAR
BELAKANG
Analgesik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Obat ini bekerja
dengan cara memengaruhi sistem saraf manusia, sehingga sinyal rasa sakit tidak diteruskan ke
otak. Ada beberapa jenis analgesik yang tersedia di Indonesia, seperti parasetamol, ibuprofen,
dan morfin.
Parasetamol adalah jenis analgesik yang paling umum digunakan. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa kimia yang menyebabkan rasa sakit.
Ibuprofen juga bekerja dengan cara yang sama, tetapi memiliki efek anti-inflamasi yang lebih
kuat. Sementara itu, morfin adalah jenis analgesik yang lebih kuat dan biasanya hanya
digunakan untuk mengobati rasa sakit yang sangat parah.
02
PRINSIP
PERCOBAAN
Tramadol dan Ketorolak adalah obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang
diakibatkan oleh asam asetat sebagai penginduksi/penyebab nyeri/sakit, ditandai
dengan berkurangnya atau hilangnya jumlah geliat yang dialami oleh mencit.
03
TUJUAN
PERCOBAAN
a. Untuk mengetahui efek dan cara kerja dari asam cuka sebagai zat penginduksi/
penimbul rasa nyeri/sakit.
b. Untuk mengetahui dan memahami efek dari obat golongan narkotik (Tramadol)
sebagai analgetika yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP).
c. Untuk mengetahui dan memahami efek dari obat golongan non- narkotika
(Ketorolak/AINS) sebagai analgetika yang bekerja pada sistem saraf tepi (perifer)
04
METODE
PERCOBAAN
Hewan Percobaan : Mencit 3 ekor
- Alat- alat :
a. Jarum suntik 1 ml 3 buah
b. Sarung tangan.
c. Stop watch/ Jam
d. Keranjang.
e. Lap / Serbet.
f. Kapas
- Bahan – bahan :
a. Larutan asam asetat
b. Injeksi Ketorolak 0,01 % (dosis 30 mg/70 Kg BB) c.
Tramadol 0,01% (dosis 100 mg/70 Kg BB)
d. Aquadest/ Aquabidest
09

CARA
KERJA
a. Timbang bobot masing-masing mencit I, II dan III.
b. Dilakukan perhitungan dosis
c. Dibuat larutan injeksi dari bahan uji yang diperlukan
d. Mencit I disuntik dengan laturan Tramadol secara intra peritonial (i.p)
e. Mencit II disuntik dengan laturan Ketorolak secara intra peritonial (i.p)
f. Mencit III disuntik dengan laturan aquabidest secara intra peritonial (i.p) g.
Ditunggu selama 10 menit
h. Setelah 10 menit, semua mencit disuntik dengan laturan asam asetat secara intra
peritonial (i.p)
i. Diamati dan catat jumlah geliat setiap 5 menit sekali selama 60 menit
j. Hitung persentase daya analgetika dari Tramadol dan ketorolak.
04
PERHITUNGAN
1.Dosis asam asetat 35% diambil 0,2DOSIS
ml
2.berat mencit 1=19,4
dosis yang diambil untuk mencit 1 = 100mg x 0,0026 =0,26mg/20 g
berat mencit 1 19,4 gram menerima dosis = 19,4 : 20 gram x 0,26 = 0,25 mg
konsentrasi larutan tramadol 0.05% yang diambil = 0,05 : n100 ml = 0,5 mg/ml
maka volume tramadol HCL 0,05% yang diambil = 0,25 mg : 0,5 mg/ml = 0,5 ml
3. berat mencit 2 = 18,8 gram
dosis yang diberikan untuk mencit 2 = 30 mg x 0,0026 = 0,0078 mg/20 g
berat mencit 2 18,8 menerima dosis = 18,8 mg : 20 gram x 0,0078 mg = 0,0073 mg
konsentrasi larutan keterolak 0,02% = 0,02 gr : 100 ml = 0,2 mg/ ml
volume keterolak0,02% yang diambil = 0,0073mg:0,2 mg/ml = 0,04 ml
volume aquadest yang diambil adalah 1% dari berat badan mencit 3
berat mencit 3=15,7 gr
maka banyak aquadest = 1% x 15,7 gr = 0,15 ml
Tabel 1: data volume tramadol, ketorolak dan aquabidest
No Mencit Tramadol HCl Ketorolak aquabidest

1 1 0,5 mL - -

2 2 - 0,04mL -

3 3 - - 0,15 mL
Tabel 2 : kelakuan mencit setelah diberi obat analgetika dan sebelum diberi indikator
asam asetat

waktu mencit I mencit II mencit III


No
(menit) ( tramadol) ( ketorolak) ( aquabidest)
keterangan :
1 5 3 2 2 1 = normal
2= garuk garuk
3 = diam
2 10 3 1 1

3 15 3 1 1
4 = tidur
Tabel 3 : jumlah geliat yang disebabkan asam asetat pada mencit

No waktu( menit ) mencit I ( tramadol) mencit II ( ketorolak) mencit III ( aquabidest)

1 5 0 0 0

2 10 0 0 4

3 15 0 0 4

4 20 3 0 10

5 25 0 0 15

6 30 0 1 10

7 35 1 0 9

8 40 0 1 4

9 45 1 3 0
No. waktu( menit) mencit I ( Tromadol) mencit 2 ( ketorolak) mencit 3 (aquabidest)

10 50 2 0 2

11 55 0 0 0

12 60 0 0 0

Total geliat 7 5 58
Daya analgesik dari tromadol :
= 100 % - ( P/K x 100 % )
= 100 % - ( 5/8 x 100 % )
= 100%- 8,62%
= 91,38 %

Daya analgesik dari ketorolak :


7= 100 % - ( P/K x 100 % )
= 100 % - ( 7/8 x 100 % )
= 100%- 12,06%
= 87,94%
PEMBAHA
percobaan analgetik yang dilakukan terhadap hewan percobaan mencit dilakukan dengan tujuan untuk
03
SAN
mengetahui efek digolongkan narkotika atau Tramadol sebagai analgetik yang bekerja pada sistem saraf pusat
dan efek obat golongan non narkotik atau ketorolag sebagai analgetik yang bekerja pada perifer di mana
Tramadol dan ketorolac adalah obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh asam asetat
sebagai penginduksi atau penyebab nyeri ditandai kurangnya jumlah yang dialami menjadi katerolak dapat
diberikan melalui jalur intramuskular dan oral kata ralat dimetabolisme di hati dan tidak dapat menembus
saluran darah otak tetapi bisa menembus plasenta dan diekskresikan melalui air susu ibu atau ASI yang lewat
juga lewat urine absorpsi katalog yang diberikan melalui jalur intramuskular diabsorbsi seluruhnya dengan
cepat kata rolak mengalami metabolisme di hati melalui proses dihidrolisasi dan konjungsi dengan asam
glukoronat katalog memiliki waktu distribusi ketorolak tidak dapat menembus saluran darah dengan baik tetapi
dapat mencapai plasenta dan air susu ibu keterolag dieliminasi melalui ginjal dan diekskresikan lewat urine
hingga 92% Tramadol sebagai dalam dua bentuk yaitu yakni Tramadol relasi dan Tramadol realisasi sediaan
obat Tramadol tersedia dalam bentuk tablet Kapsul dan injeksi farmakokinetik Tramadol berbeda tergantung
jenis sediaannya Tramadol mudah diabsorpsi dalam saluran gastro internal pemberian Tramadol secara alami
dapat dilakukan 1 tahap makanan karena lanjut penyerapan lama
pemberian Tramadol secara alami dapat dilakukan 1 tahap makanan karena lanjut penyerapan l0am1a
beda fase Tramadol sekitar 70 sampai 75% pada pemberian oral dan 100% pada pemberian injeksi
intramuskular Tramadol terdistribusi secara luas oral dan 100% pada pemberian injeksi
intramuskular yang dimediasi oleh isoenzim dan dieliminasi melalui lever dan ginjal
edukasi asam asetat melalui intraperitoneal menyebabkan respon nyeri atau sakit karena adanya
rangsangan konsep oleh prostaglandin asam asetat menyebarkan terjadinya pasang substansi
endogen berupa asam arakidonat yang melalui jalur melepas prostaglandin yang berperan sebagai
mediator inflamasi prostaglandin melalui sumsum tulang belakang dan stimulan saraf eferen
kemudian menghasilkan respon nyeri berupa kontraksi geliat respon geliat merupakan bentuk respon
rasa nyeri yang diperhatikan masjid akibat pemberian asam asetat yang ditunjukkan oleh kontraksi di
bidang perut kepala dan kaki tertarik ke belakang sehingga abdomen menyentuh dasar senyawa yang
dapat menghambat atau menurunkan jumlah geliat dari induksi asam asetat dan dengan menghambat
produksi prostaglandin senyawa yang memiliki efek sebagai analgetik perifer
pada praktikum ini pemberian obat kepada buncit dilakukan secara preventif melalui
intraperitoneal istilah preventif diartikan sebagai pencegah yang dimaksud dengan preventif
kesehatan satu upaya kesehatan preventif pemberian obat dilakukan melalui IP dikarenakan obat
yang disuntikkan dalam rongga baritone WOM akan diabsorpsi cepat sehingga reaksi obat akan cepat
terlihat
02
KESIMPUL
pada praktikum ini pemberian obat kepada mencit dilakukan secara preventif melalui intraperitoneal istilah
AN dengan preventif kesehatan satu upaya kesehatan preventif
preventif diartikan sebagai pencegah yang dimaksud
pemberian obat dilakukan melalui IP dikarenakan obat yang disuntikkan dalam rongga baritone WOM akan
diabsorpsi cepat sehingga reaksi obat akan cepat terlihat.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa efek yang ditimbulkan
dari asam asetat yang disuntikkan secara intraperitoneal dan masuk ke dalam rongga pantomim adalah
meningkatkan jumlah geliat mencit Hal ini dapat dilihat dari mesin yang menyerap perutnya waktu ke waktu
selama pengamatan efek dari golongan obat Tramadol yang terjadi di sistem saraf pusat yaitu pusing tremor mual
kejang dan perut yang tidak nyaman dalam hal ini mencit yang disuntikkan Tramadol menyeret perutnya karena
merasa tidak nyaman efek dari obat golongan non narkotika atau kata rolak yang bekerja di sistem saraf yaitu
hebat resertifikasi pusing mengantuk nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut Hal ini dapat diamati pada manusia
yang disuntikkan katarak yang lebih banyak menyerap perutnya.
berdasarkan hasil praktikum kami didapatkan kesimpulan bahwa daya analgesik tramadol lebih tinggi dari
daya analgesik ketorolak
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai