Anda di halaman 1dari 39

WOC

&
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
KRONIS DENGAN HISPRUNG

By: Kelompok 1 / AJ2 B26


KELOMPOK 1
Cantika Yustiara Indah P 132235058
Nora Lailia 132235028
Sri Nur Aini 132235063
Julia Rahma Pramesti MP 132235066
Galuh Kirana 132235047
Rima Amalia Yulianti 132235009
Nabila Ochtarina Putri 132235025
Adelia Firda F 132235045
Chalida Aprilliya 132235005
Ervina Diah P 132235085
Salsabila Faustina 132235089
INTRODUCTION
Penyakit Hirschprung atau megacolon kongenital adalah penyakit
yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion pada plexus myentericus
(Aurbach) dan plexus submucosa (Meissner) dari usus sehingga menjadi
penyebab obstruksi terbanyak pada neonates (Palissei, Wirawan, & Faruk,
2021) sel ganglion berfungsi untuk mengontrol kontraksi dan relaksasi dari
otot polos dalam usus distal, tanpa adanya sel-sel ganglion (aganglionosis)
otot-otot dibagian usus besar tidak dapat melakukan gera peristaltik (gerak
mendorong keluar feses) (Radeanty, Ilawanda, & Anjarwati, 2020).

Pada periode bayi baru lahir, penyakit hirschprung sering datang


ditandai dengan gejala muntah-muntah, distensi abdomen, meconium keluar
lebih dari 24 jam setelah kelahiran dan muntah kehijauan. Komplikasi yang
harus diwaspadai akibat penyakit hirschprung adalah enterocolitis, perforasi
usus dan sepsis yang merupakan penyebab kematian tersering. Tanda dan
gejala yang mucul yaitu berupa distensi abdomen dan terkait dengan
toksisitas sistemik yaitu demam, kegagalan pertumbuhan, periode konstipasi
yang diselingi dengan diare yang massif, dehidrasi, laterkgi dan syok
(Maidah, Ismet, & Santosa, 2020).
WOC
SKENARIO KASUS

By. A lahir tanggal 17 November 2022, bayi berusia 4 hari belum


BAB sejak 3 hari yang lalu, pasien minum susu formula muntah
setelah minum, muntah berwarna hijau lebih dari 5 kali, demam,
perut keras dan membesar. Pasien dibawa keluarganya ke IGD
RSUD Kraton Kab. Pekalongan pada tanggal 20 November 2022
Jam 06.30. Kemudian pasien MRS di Ruang Melati pada tanggal 20
November 2022 pukul 15.26 WIB. Pada saat pengkajian tanggal 21
November 2022 Jam 15.00 WIB pasien dengan kesadaran
composmentis, tanda- tanda vital nadi 150x/mnt, SpO2 93%,
pernapasan 56x/mnt dan suhu 39,6 C.
PENGKAJIAN
01
A. Identitas

1) Identitas Pasien 2) Identitas Orang Tua

Nama : By. A a. Ayah


Tangggal Lahir : 17 November 2022 Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki - laki Usia : 30 thn
Agama : Islam Pendidikan : SLTP
Suku/Bangsa : Jawa Pekerjaan : Swasta
Pendidikan :- Agama : Islam
Pekerjaan :- Alamat : Pekalongan, Jawa Tengah
Alamat : Pekalongan, Jawa Tengah b. Ibu
MRS tgl/jam : 20 November 2022/ 15.26 WIB Nama : Ny. I
Tgl pengkajian : 21 November 2022/ 15.00 WIB Usia : 18 thn
Diagnosa medis : Hisprung Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Pekalongan, Jawa Tengah
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
By. A perut keras dan membesar (distensi abdomen).

2. Riwayat Penyakit Sekarang


By. A lahir tanggal 17 November 2022, bayi berusia 4 hari belum BAB sejak 3 hari yang lalu, pasien minum susu
formula muntah setelah minum, muntah berwarna hijau lebih dari 5 kali, demam, perut keras dan membesar. pasien
dibawa keluarganya ke RSUD Kraton Kab. Pekalongan melalui IGD pada tanggal 20 November 2022 Jam 06.30.
Kemudian masuk ruang Melati pada tanggal 20 November 2022 pukul 15.26 WIB. Pada saat pengkajian tanggal 21
November 2022 Jam 15.00 WIB pasien dengan kesadaran composmentis, tanda- tanda vital nadi 150x/mnt, SpO2
93%, pernapasan 56x/mnt dam suhu 39,6 C.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien lahir aterm secara spontan dari ibu G1 P0 A0 kehamilan 39 minggu. Berat badan lahir 3100 gram, panjang
badan 48cm, lingkar kepala 34cm, lingkar dada 33cm.

8
B. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hisprung dan anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
kronis seperti TBC, DM, jantung, dan lainnya.

5. Riwayat Tumbuh Kembang


a) Prenatal : ibu merasa mual dan muntah pada trimester pertama
b) Natal : bayi lahir spontan dengan bidan di puskesmas Bojong dengan usia kandungan 39 minggu dengan
berat lahir 3100 gr, PB 48 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, tidak ada komplikasi
c) Post Natal : bayi di rawat di infant water sejak 20 November 2022
Anak ke Usia sekarang Jenis persalinan Penolong Keterangan

1 3 hari Spontan Bidan Hidup

APGAR Score = 7 (Normal)


A = badan merah jambu, ekstremitas kebiruan (1)
P = frekuensin denyut jantung lebih dari 100 (2)
G = iritabilitas reflek meringis (1)
A = tonus otot gerak aktif (2)
R = usaha bernapas pelan, tidak teratur (1)
9
B. Riwayat Kesehatan
6. Riwayat Sosial / Pola Asuh
a. Anak tinggal dengan : Anak tinggal Bersama kedua orang tua angkatnya
b. Lingkungan tempat tinggal berada di daerah : Tempat tinggal berada di pedesaan.
c. Rumah dekat dengan prasaran umum: Rumah dekat dengan TK, SD dan SMP
d. Apakah ada tetangga yang berbahaya di rumah : Tidak ada
e. Hubungan antar keluarga keluarga : Harmonis
f. Pengasuh anak : Orang tua angkat
7. Riwayat Imunisasi
No. Jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian

1. BCG Belum -
2. DPT Belum -
3. Polio Belum -
4. Campak Belum -
5. Hepatitis Saat baru lahir Tidak ada

10
C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Sedang


2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital :
a. Nadi : 150x/menit e. Berat badan : 3.100 gr
b. Suhu : 39,6 C f. Panjang badan : 48 cm
c. Pernapasan : 56x/menit g. Lingkar kepala : 34 cm
d. SpO2 : 93% h. Lingkar dada : 33 cm
4. Kepala
Rambut : Rambut hitam, distribusi rambut rata, rambut bersih
Leher : Tidak ada kelainan (pembesaran kelenjar tiroid/distensi vena jugolaris
Kepala : Tidak ada lesi dikulit kepala, lingkar kepala 34cm
Mata : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik.
Hidung : Lubang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi pada hidung, lubang hidung bersih, terpasang nasal kanul 1 lpm.
Mulut : Mulut bersih, membrane mukosa kering, terpasang OGT dialirkan keluar cairan berwarna kehijauan
Telinga : Daun telinga kanan dan kiri simetris, lubang telinga kanan maupun kiri bersih, tidak ada serumen
C. Pemeriksaan Fisik

5. Thorax
a. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Auskultasi : Bunyi jantung normal
Palpasi : Ictus cordis teraba pada interkosta ke lima
Perkusi : Terdengar pekak sampai daerah mid axila anterior sinistra

b. Paru-paru
Inspeksi : Respirasi spontan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Palpasi : Taktil vomitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada lapang paru kiri, dan sedikit redup pada lapang paru kanan

6. Abdomen
Inspeksi : dinding perut lebih besar dari pada dinding dada, terdapat distensi abdomen, tidak tampak pembesaran
umbilicus, tidak ada hiper/hipopigmentasi, terdapat venektasi
Auskultasi : Bising usus 1x/menurun
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, supel
Perkusi : Terdengar suara hipertympani
C. Pemeriksaan Fisik

7. Genetalia
Scrotum : Laki-laki normal, penis berlubang, testis turun, rugae jelas, terpasang DC

8. Ekstremitas

Ektremitas atas : Lengkap, reflek genggam ada dan kuat, simetris kanan-kiri, jari lengkap tidak
cacat, tonus otot kuat, tidak ada luka, terpasang infus DS ¼ NS 16 tpm mikro
Ekstremitas Bawah : Lengkap, simetris kanan-kiri, jari lengkap tidak cacat, tonus otot kuat, tidak ada
luka, tidak terpasang infus

9. Sistem Integumen
Icterus, kulit tampak kering, turgor kulit kembali lambat, akral hangat, CRT 4 detik, tidak ada edema.
D. Pola Fungsional
1. Pola Manajemen dan Persepsi Ny. I belum mengerti tentang penyakit yang di derita pasien. Kesehatan keluarga
Kesehatan sangatlah penting. Jika ada anggota keluarga yang sakit tidak kunjung sembuh baru
dibawa ke dokter atau klinik terdekat.

2. Pola Nutrisi dan Metabolik a. Asupan nutrisi : By. A belum mendapatkan asupan nutrisi
b. Asupan cairan : By. A belum mendapatkan asupan nutrisi
c. Masalah khusus : By. A belum mendapatkan asupan nutrisi dan cairan karena
masih dalam program tunda diit disebabkan pasien terdapat pogram rongent
megacolon. Pasien terpasang OGT dialirkan keluar cairan berwarna kehijauan.

3. Pola Eliminasi BAB : Pasien susah untuk BAB, pasien dibantu BAB dengan wash out dan berbau
khas.
BAK : Pasien menggunkan pampers, BAK teratur warna kuning jernih, berbau khas,
pasien terpasng DC

4. Pola Aktivitas dan Latihan Bayi bergerak aktif dan menangis

5. Pola Istirahat dan Tidur Bayi tidur teratur dan tidak ada kesulitan tidur

6. Pola Persepsi Sensori dan Sensori penglihatan dan peraba tidak mengalami gangguan
Kognitif
D. Pola Fungsional

7. Pola Persepsi Diri dan Sebelum masuk rumah sakit kelurga pasien mempresepsikan bayinya
Konsep Diri sehat, saat dibawa ke rumah sakit keluarga pasien ingin bayinya cepet
sembuh, namun keluarga tidak setuju mengenai beberapa program
terapi yang dianjurkan dokter dan perawat.

8. Pola Hubungan Peran By. A merupakan anak dari Ny. I dan anak angkat dari Ny. F

9. Pola Reproduksi dan Pasien berjenis kelamin laki-laki , pasien menggunakan pampers, pasien
Seksualitas tidak mengalami kelainan dengan alat reproduksinya.

10. Pola Mekanisme Koping By. A terkadang menangis dan rewel jika merasa haus
– Stress Adaptasi
11. Pola Keyakinan Keluarga Ny. I selalu berdoa agar By. A cepat sembuh dan diberikan
umur Panjang
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan : 20 November 2022, Pukul: 07.16

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Lekosit 5.67 10^3/ul 9.40 – 34.00
Limfosit 20.8 % 25.0 – 40.0
Monosit 16.4 % 2.0 – 8.0
Eosinofil 0.2 % 2.0 – 4.0
Absolute limfosit 1.2 10^3/ul >1.5
count

Natrium 146 Mmol/l 135.0 – 145.0


Clorida 96.7 Mmol/l 98.0 – 108.0
Calcium 0.87 Mmol/l 1.10 – 1.40
E. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal Pemeriksaan : 20 November 2022, Pukul: 10.30

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Bilirubin total 14.00 Mg/dl 0.7 – 12.7

Bilirubin direk 1.13 Mg/dl <=0.2

Bilirubin 12.84 Mg/dl <=0.7


indirek

2. Jenis Pemeriksaan : Colon in Loop


Tanggal Pemeriksaan : 21 November 2022, Pukul: 09.38
Kesan : MEGACOLON CONGENITAL SEGMEN PENDEK DI RECTUM DISTAL

3. Hasil Pemeriksaan BNO2 Posisi, tanggal periksa 20 November 2022 pukul 19,17 WIB
Kesan : METEORISMUS
F. Terapi

1. Fototerapi 1x24 Jam

2. Infus D5 ½ Ns 16 tpm
untuk infus vena perifer sebagai sumber kalori dimana
penggantian cairan dan kalori dibutuhkan.

3. Injeksi Paracetamol 30 mg/8 jam


untuk meredakan rasa sakit dan demam.

4. Injeksi Cefotaxime 150 mg/12 jam


Sebagai antibiotic untuk membunuh dan menghambat
bakteri, infeksi bakteri, mencegah infeksi luka operasi

5. Oksigenasi nasal kanul 1 lpm


02
ANALISA DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Masalah TTD
Keperawatan

1. 21 November 2022 DS : Aganglionisis Konstipasi K1


Ibu mengatakan bahwa By. A parasimpatikus (D.0149)
Pukul: 15.30 belum BAB sejak 3 hari yang ↓
lalu Mesenterikus

DO : Daya dorong lemah
- Tampak distensi abdomen ↓
- Lingkar abdomen 39 cm Feses tidak bisa keluar
- Bising usus 10 x/menit ↓
- Teraba massa pada rektal Konstipasi

2. 21 November 2022 DS : Kekurangan intake cairan Hipovolemia K1


Ibu mengatakan bahwa By. A (D.0023)
Pukul: 15.30 menangis jika merasa haus

DO :
-Turgor kulit lambat
- CRT 4 detik
- Membran mukosa kering
- Volume urine berkurang
- Terpasang OGT, cairang
lambung berwarna kehijauan
(10 cc)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN 03

1. Konstipasi berhubungan dengan Aganglionik (penyakit hisprung) ditandai


dengan distensi abdomen (D.0149)

2. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan dibuktikan


dengan muntah/OGT dialirkan berwarna hijau (D.0023)
04
INTERVENSI
N Tanggal/ Diagnosa Intervensi Tujuan Ttd
o jam keperawatan
.
1 21 Hipovolemia berhubungan Manajemen hipovolemia Setelah dilakukan Sekar
. November dengan kekurangan intake Observasi : tindakan
2022 cairan di tandai dengan - Monitor keadaan umum dan keperawatan selama
muntah berwarna kehijauan tanda – tanda vital 2x24 jam
15.30 (D.0023) - Monitor tanda dan gejalan diharapkan status
hipovolemia (mis. Frekuensi cairan membaik
nadi meningkat, turgor kulit dengan kritteria
menurun, volume urin hasil :
menurun) - turgor kulit meningkat
- monitor intake dan output (5)
cairan - output urine
- monitor berat badan meningkat (5)
- membran mukosa
Kolaborasi :
membaik (5)
Pemberian cairan intravena - intake cairan
membaik (5)
- suhu tubuh membaik
2. 21 November Konstipasi berhubungan dengan Manajemen Konstipasi Setelah dilakukan
2022 Aganglionik (penyakit hisprung) Observasi : tindakan keperawatan
ditandai dengan distensi abdomen - monitor tanda dan gejala konstipasi selama 2x24 jam
15.30 (D.0149) - monitor bising usus diharapkan eliminasi
- monitor adanya distensi abdomen fekal membaik dengan
kriteria hasil :
Edukasi :
- Distensi abdomen menurun
Anjurkan peningkatan asupan cairan, (5)
jika ada kontraindikasi - Terasa massa pada rektal
Terapetik : menurun (5)
- Bising usus dalam batas
- Lakukan massage abdomen, jika
normal (5-15x/menit)
perlu
- Wash out
05
IMPLEMENTASI
No. Tanggal/ Diagnosa Tindakan Respon Ttd
Jam Keperawatan

1. 21 November Hipovolemia berhubungan Memonitor keadaan DS : - Sekar


2022 dengan kekurangan intake umum dan tanda – DO :
cairan di tandai dengan muntah tanda vital - Keadaan umum : Sedang
14.00 berwarna kehijauan (D.0023) - Tanda Vital

Nadi : 150x/menit

Suhu : 39,6 C

Pernapasan : 56x/menit

SpO2 : 93%

14.15 Mengganti pempes DS : pasien menangis


DO :
Tidak BAB
15.15 Memberikan injeksi DS : pasien aktif dan menangis
paracetamol 30 mg saat di berikan injeksi IV
kepada pasien secara paracetamol 30 mg
IV
DO :
15.40 Memonitor tanda dan gejalan DS :
hipovolemia ( turgor kulit) DO :
- Turgor kulit lambat, CRT 4 detik
- Membran mukosa kering

15.50 Memonitor intake dan DS :


output cairan DO :
- Terpasang OGT yang
mengeluarkan cairan lambung
berwarna kehijauan (10cc)
- Terpasang DC yang mengeluarkan
urine 5cc

16.20 Memonitor terapi infus DS :


DO :
pasien terpasang infus D5 ¼ NS
16 tpm
16.45 Memonitor oksigen DS :
DO :
Pasien terpasang nasal kanul
1lpm

17.00 Menimbang berat DS :


badan DO :
BB = 3065 gram

21.00 Mengukur suhu DS :


DO :
S 38.7
21.10 Memberikan injeksi DS :
paracetamol 30 mg DO :
kepada pasien secara Pasien aktif dan menangis
IV saat diinjeksi
2. 21 November 2022 Konstipasi berhubungan dengan Monitor keadaan umum DS : - Sekar
Aganglionik (penyakit hisprung) dan tanda – tanda vital DO :
16.00 ditandai dengan distensi abdomen - Keadaan umum : Sedang
(D.0149) - Tanda Vital

Nadi : 150x/menit

Suhu : 39,6 C

Pernapasan : 56x/menit

SpO2 : 93%

16.10 Monitor bising usus DS :


DO : terdengar bising usus
1x/menit
16.20 Monitor adanya distensi DS :
abdomen DO : perut pasien tampak
besar dan keras

16.45 Wash Out DS : pasien menangis


DO :
Fases cair berwarna
kehijauan 10cc

18.30 Memonitor OGT yang DS :


dialirkan DO :
Cairan lambung yang
HARI KE 2
No. Tanggal/ Diagnosa Tindakan Respon Ttd
Jam Keperawatan

1. 22 November 2022 Hipovolemia berhubungan Monitor keadaan umum DS : - Sekar


dengan kekurangan intake cairan dan tanda – tanda vital DO :
14.00 di tandai dengan muntah - Keadaan umum : Sedang
berwarna kehijauan (D.0023) - Tanda Vital

Nadi : 134x/menit

Suhu : 37,6 C

Pernapasan : 52x/menit

SpO2 : 94%

14.30 Monitor tanda dan gejalan DS :


hipovolemia DO :
- Turgor kulit lambat, CRT
4 detik
- Membran mukosa kering
-
15.00 Memonitor intake dan output DS :
DO :
- Terpasang OGT yang
mengeluarkan cairan lambung
berwarna kehijauan (10cc)

- Terpasang DC yang
mengeluarkan urine 5cc

15.28 Memonitor terapi infus DS :


DO :
pasien terpasang infus D5 ¼
NS 16 tpm
16.00 Memonitor oksigen DS :
DO :
Pasien terpasang nasal kanul
1lpm
18.50 Memonitor berat badan DS :
DO :
BB = 3055 gram
2. 21 November 2022 Konstipasi berhubungan dengan Monitor keadaan umum DS : - Sekar
Aganglionik (penyakit hisprung) dan tanda – tanda vital DO :
14.00 ditandai dengan distensi - Keadaan umum : Sedang
abdomen (D.0149) - Tanda Vital

Nadi : 134x/menit

Suhu : 37,6 C

Pernapasan : 52x/menit

SpO2 : 94%

21.05 Mengganti pempes DS : pasien tidur


DO : terdapat fases
sedikit, DC urin 5cc

22.00 Memonitor bising usus DS :


DO : bising usus
2x/menit
23.00 Monitor adanya distensi DS :
abdomen DO : perut pasien tampak
besar dan keras

00.20 Memonitor OGT yang DS :


dialirkan DO :
Cairan lambung yang keluar
berwarna hijau

05.30 Menimbang berat badan DS :


DO :
BB 3055 gram
05.35 Wash out DS : pasien menangis
DO :
Fases cair berwarna kehijauan
10cc

06.00 Memakaikan baju dan DS :


pempes DO :
Pasien tampak tenang
EVALUASI
N Tanggal/ Diagnosa keperawatan Catatan perkembangan Ttd
o Jam
.

1 21 November Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan S:- Sek


. 2022 intake cairan di tandai dengan muntah berwarna O: ar
kehijauan (D.0023) - Keadaan umum : Sedang
16.00 - Tanda Vital

Nadi : 150x/menit

Suhu : 39,6 C

Pernapasan : 56x/menit

SpO2 : 93%
- Turgor kulit lambat, CRT 4 detik
- Membran mukosa kering
- Terpasang OGT yang mengeluarkan cairan lambung berwarna kehijauan (5cc)
- BB 3065 gram

A : hipovolemia belum teratasi

P : Lanjutkan intervesi

- Monitor turgor kulit, membran mukosa

- Monitor intake dan output cairan

- Monitor intake cairan melalui terapi infus

- Monitor berat badan


- Pemantauan TTV
2. 21 November Konstipasi berhubungan dengan Aganglionik S:-
2022 (penyakit hisprung) ditandai dengan distensi O:
abdomen (D.0149) - Keadaan umum : Sedang
16.00 - Tanda Vital

Nadi : 150x/menit

Suhu : 39,6 C

Pernapasan : 56x/menit

SpO2 : 93%
- Bising usus 1x/menit
- Terdapat distensi abdomen
- Terasa massa pada rektal
A : konstipasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- monitor tanda dan gejala konstipasi

- monitor bising usus

- monitor adanya distensi abdomen


3. 22 November Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake S:- Sekar
2022 cairan di tandai dengan muntah berwarna kehijauan O:
(D.0023) - Keadaan umum : Sedang
15.00 - Tanda Vital

Nadi : 134x/menit

Suhu : 37,6 C

Pernapasan : 52x/menit

SpO2 : 94%
- Turgor kulit lambat, CRT 4 detik
- Membran mukosa kesing
- Terpasang OGT yang mengeluarkan cairan lambung berwarna
kehijauan (8cc)
- BB 3055 gram

A : hipovolemia belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Monitor turgor kulit

- Monitor intake dan output cairan

- Monitor intake cairan melalui terapi infus

- Monitor berat badan

Pasien dipulangkan
4. 22 November Konstipasi berhubungan dengan Aganglionik S:- Sekar
2022 (penyakit hisprung) ditandai dengan distensi O:
abdomen (D.0149) - Keadaan umum : Sedang
15.00 - Tanda Vital

Nadi : 134x/menit

Suhu : 37,6 C

Pernapasan : 52x/menit

SpO2 : 94%
- Bising usus 2x/menit
- Perut tampak besar dan keras
- Terasa massa pada rektal
- Wash out pagi dan sore
A : konstipasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- monitor tanda dan gejala konstipasi

- monitor bising usus

- monitor adanya distensi abdomen

Keluarga pasien menolak kolostomy, pasien dipulangkan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai