Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan masa gestasi
(Donna L Wong 2000: 124). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap kematian
bayi khususnya pada masa perinatal.
1. Faktor ibu
- Penyakit
- Komplikasi pada kehamilan
- Usia Ibu dan paritas
- Faktor kebiasaan ibu
2. Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli),
kelainan kromosom.
3. Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi,
radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.
PATOFISIOLOGI
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih
lagi bila ibu menderita anemia. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
metabolisme besi yang normal.
Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun
sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III. Anemia gizi dapat mengakibatkan
kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada
bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
TANDA-TANDA KLINIS
Gambaran klinis BBLR secara umum adalah: 1. Pemeriksaan glucose darah terhadap
1. Berat kurang dari 2500 gram hipoglikemia
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm 2. Pemantauan gas darah sesuai
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm kebutuhan
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala lebih besar 3. Titer Torch sesuai indikasi
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak 4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
kurang
8. Otot hipotonik lemah 5. Pemantauan elektrolit
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea 6. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan
10. Eksremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
11. Kepala tidak mampu tegak (missal : foto thorax )
12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit
13. Nadi 100 – 140 kali / menit
KOMPLIKASI
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain:
1. Sindroma distress respiratori idiopatik
Terjadi pada 10% bayi kurang bulan.
2. Takipnea selintas pada bayi baru lahir
Paru sebagian bayi kurang bulan dan bahkan bayi cukup bulan teteap edematous
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Bayi Ny.D
Nama Ayah : Tn.L
Tempat tanggal lahir : Tasikmalaya, 18
Nama Ibu : Ny.D
Desember2022
Usia Ayah : 24 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Usia ibu : 23 Tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Agama : Islam v Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Desa kaler kelurahan
Pendidikan : SMK
Cipawitra Mangkubumi
Suku/bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 18 Desember 2022 / pukul
Agama : Islam
Alamat : Desa kaler kel.
13.15 WIB
Cipawitra
Tanggal pengkajian : 19 Desember 2022 /
kec.mangkubumi
pukul 12.02 WIB
Hubungan dengan klien : Orang tua
No. Rekam medis : 17084419
Diagnosa medis : BBLR
NJAUAN KASUS
Leher Ukuran leher normal, tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan JPV
Jantung Inspeksi : tampak ictus cordis
Perkusi : redup/dullness
Hematology
Palpasi : lunak, tidak ada pembesaran
Hemoglobin 17.1 12-16 g/dl
hepar/ limfa
Hematokrit 52 35-45 %
Auskultasi: bising usus 18x/menit
Jumlah leukosit 14.400 5000-10000 /mm3
Punggung Bentuk tulang belakang semi fleksi
Jumlah trombosit 303.000 150000-350000 /mm3
Ektremitas Bentuk normal, gerakan aktif, tidak ada
atas kelainan
Ektremitas Bentuk normal, gerakan aktif, tidak ada
bawah kelainan Karbohidrat
Genetalia Jenis kelamin perempuan, anus berlubang, Glukosa sewaktu 77 76-110 mg/dl
Kulit Kulit teraba hangat dan halus, kremer Bilirubin direk 0.76 <0.20 mg/dl
derajat V, kulit ikterik
Bilirubin indirek 15.13 - mg/dl
NALISA DATA
Do: tali pusat masih basah ↓ (0412) -mulut bayi terpasang Prolactin meningkat
dan masih rapuh OGT
Prematuritas ↓
-reflek hisap/ menelan
↓ Refleks menelan belum
lemah
sempurna
Penurunan daya tahan tubuh
↓ ↓
DS:
DS:
DO: adanya icterus, Bilirubin Total 15.89 mg/dl, Bilirubin direk 0.76 mg/dl,
Bilirubin indirek 15.13 mg/dl.
3 19 desember 2022 Resiko hipotermia b.d perubahan suhu intra dan ekstra uterine
DS:
DO: suhu tubuh bayi 36℃, kulit teraba dingin, bayi tampak menggigil.
4 19 desember 2022 Resiko infeksi b.d adaya luka pemotongan tali pusat
DS:
DO: tali pusat masih basah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
adekuat
-Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit
-Sediakan materi dan media
bayi (30cm)
pendidikan kesehatan
-Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi
-Dukung ibu meningkatkan secara berkelanjutan
kepercayaan diri dalam menyusui
-Gunakan linen untuk alas bayi
Edukasi:
Edukasi :
KESIMPULAN
Pada kasus ini bayi D, berdasarkan anamnesis ditemukan adanya gejala asfiksia sedang dengan
nilai afgar score yaitu 5,6. Sedangkan berdasarkan pemeriksaan penunjang bayi D mengalami
ikterik neonatus dengan bilirubin total 15,89 mg/dl, bilirubin direk 0,76 mg/dl dan bilirubin indirek
15,13 mg/dl menunjukkan termasuk nilai kremer derajat V. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi