Anda di halaman 1dari 19

BBLR

(Berat Badan Lahir Rendah)

Disusun Oleh : Kelompok I


- Asep Zamzam Rahayu
- Cuncun Amiludin
- Nanda Amelia
- Christia Putri Irawan
- Tia Nurfadhila
- Yudi Supriyadi
- Lina Lestari
- Dewi Agustiani
- Dede Rini Ratnasari
DEFINISI

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan masa gestasi
(Donna L Wong 2000: 124). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap kematian
bayi khususnya pada masa perinatal.

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dibagi menjadi 2


golongan, yaitu :
1. Prematuritas Murni
2. Dismaturitas
ETIOLOGI

1. Faktor ibu
- Penyakit
- Komplikasi pada kehamilan
- Usia Ibu dan paritas
- Faktor kebiasaan ibu
2. Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli),
kelainan kromosom.
3. Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi,
radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.
PATOFISIOLOGI

Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih
lagi bila ibu menderita anemia. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
metabolisme besi yang normal.
Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun
sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III. Anemia gizi dapat mengakibatkan
kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada
bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
TANDA-TANDA KLINIS
Gambaran klinis BBLR secara umum adalah: 1. Pemeriksaan glucose darah terhadap
1. Berat kurang dari 2500 gram hipoglikemia
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm 2. Pemantauan gas darah sesuai
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm kebutuhan
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala lebih besar 3. Titer Torch sesuai indikasi
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak 4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
kurang
8. Otot hipotonik lemah 5. Pemantauan elektrolit
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea 6. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan
10. Eksremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
11. Kepala tidak mampu tegak (missal : foto thorax )
12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit
13. Nadi 100 – 140 kali / menit
KOMPLIKASI

Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain:
1. Sindroma distress respiratori idiopatik
Terjadi pada 10% bayi kurang bulan.
2. Takipnea selintas pada bayi baru lahir
Paru sebagian bayi kurang bulan dan bahkan bayi cukup bulan teteap edematous

untuk beberapa jam setelah lahir dan menyebabkan takipnea.


3. Fibroplasias retrolental
Oksigen konsentrasi tinggi pada daerah arteri berakibat pertumbuhan jaringan
serat atau fibrosa di belakang lensa dan pelepasan retina yang menyebabkan
kebutaan.
4. Serangan apnea
Serangan apnea disebabkan ketidakmampuan fungsional pusat pernapasan atau
ada hubungannya dengan hipoglikemia atau perdarahan intracranial.
5. Enterokolitis nekrotik
Keadaan ini timbul terutama pada bayi kurang bulan dengan riwayat asfiksia.
 
JAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Bayi Ny.D
Nama Ayah : Tn.L
Tempat tanggal lahir : Tasikmalaya, 18
Nama Ibu : Ny.D
Desember2022
Usia Ayah : 24 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Usia ibu : 23 Tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Agama : Islam v Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Desa kaler kelurahan
Pendidikan : SMK
Cipawitra Mangkubumi
Suku/bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 18 Desember 2022 / pukul
Agama : Islam
Alamat : Desa kaler kel.
13.15 WIB
Cipawitra
Tanggal pengkajian : 19 Desember 2022 /
kec.mangkubumi
pukul 12.02 WIB
Hubungan dengan klien : Orang tua
No. Rekam medis : 17084419
Diagnosa medis : BBLR
NJAUAN KASUS

3. Riwayat kesehatan dahulu


B. Riwayat Kesehatan Tidak terkaji
1. Keluhan utama 4. Riwayat prenatal care
Reflek menelan/hisap tidak ada Ibu pasien selama kehamilan rutin kontrol ke
2. Riwayat kesehatan sekarang kebidanan terdekat. Dengan kehamilan G1 Po
Bayi lahir secara spontan di ponek obgyn lahir tanggal Ao keluhan saat/selama kehamilan hanya mual
dan muntah pada trimester awal usia
18 desember 2022 pukul 13.06 WIB dengan keadaan kehamilan 38 minggu.
umum baik, bayi ada nafas, tidak ada sianosis pada v 5. Riwayat kelahiran
tubuh bayi reflek hisap bayi lemah. Pada saat di kaji di Ibu pasien mengatakan melahirkan secara
ruangan perinatology pada tanggal 19 desember 2022 normal atau spontan di ponek obgyn rumah
pukul 12.02 WIB bayi diberikan diit pasi 4x30 cc sakit dr.soekardjo tasikmalaya lahir jam 13.06
/hari/ogt, respirasi 52 x/ menit, nadi 138 x/menit, suhu WIB
36℃, SpO2 95 dan warna kulit kemerahan, bayi 6. Riwayat post natal care
ditempatkan di implant warmer apgar score 5,6 Ibu pasien mengatakan keaadan bayi normal,
termasuk aspiksia sedang, nilai Kramer ikterik 15,89 berat badan 2050 gram dengan panjang badan 46
mg/dl derajat V (sampai daerah telapak tangan dan cm, lingkar lengan atas 9 cm, lingkar kepala 28
kaki). cm, lingkar dada 26,5 cm
Lanjutan
JAUAN KASUS

7. Riwayat imunisasi b). Eliminasi BAK


Imunisasi HBO frekuensi : pakai pampers
8. Riwayat psikososial warna : kuning
Ekspresi wajah keluarga terlihat tenang dan senang c). Eliminasi BAB
bayi nya sudah lahir. Frekuensi: pakai pampers kurang lebih 3 x/hari
9. Riwayat spiritual Warna : kuning
Keluarga selalu berdoa dan beribadah kepada allah d). Pola tidur dan istirahat
swt agar diberikan kesehatan bagi bayi dan Frekuensi: sering
keluarganya. e). Aktivitas
10. Pengjakian antropometri Bayi aktif bergerak
v f). Hygine
BB : 2050 gram
Lingkar Kepala : 27 cm Frekuensi : mandi 1x/hari
Lingkar Dada : 26,5 cm 12. Pemeriksaan fisik
Panjang Badan : 46 cm Keadaan umum : Baik
LLA : 7 cm Kesadaran : Composmentis
11. Pola fungsi kesehatan Tanda-tanda vital
a). Nutrisi Pulse : 138 x/menit
Frekuensi : 4 x 30cc /hari /OGT Respirasi : 52 x/menit
Jenis : Asi/ pasi Suhu : 36,5 C
Spo2 : 95
anjutan
Kepala Fontanel anterior lunak, rambut bersih, rambut warna hitam, wajah simetris, tidak
ada chefal hematoma, ada caput sucsedenium.
Mata Mata simetris, tidak ada pendarahan, konjugtiva merah muda, tidak ada kotoran, sclera
tidak ikterik
Hidung Bentuk hidung normal, tidak ada sekret, tidak ada gerakan cuping hidung, nasal septum
dan nasal bone teraba.
Telinga Bentuk normal tidak simetris, daun telinga lunak, tidak ada kotoran.
Mulut Terpasang OGT, ada palatum mola, tidak ada hipervalisa, ada palatum durum, gusi tidak
berdarah, lidah normal, mukosa kering, refleks hisap/menelan belum ada

Leher Ukuran leher normal, tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan JPV
Jantung Inspeksi : tampak ictus cordis

Palsasi : ictus cordis tampak dengan gerataran

Auskultasi : bunyi jantung normal , BJ I dan II regular, tidak terdengar gallop


Paru Inspeksi : pernafasan kanan kiri simetris RR: 52X/menit

Palpasi : rabaan gerak pernafasan simetris

Perkusi : redup/dullness

Auskultasi : bunyi nafas vesikuler


Lanjutan PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Abdomen Inspeksi : Bentuk datar, Tali pusat
basah, pusar insersi di tengah, buncit Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

Hematology      
Palpasi : lunak, tidak ada pembesaran
Hemoglobin 17.1 12-16 g/dl
hepar/ limfa
Hematokrit 52 35-45 %
Auskultasi: bising usus 18x/menit
Jumlah leukosit 14.400 5000-10000 /mm3
Punggung Bentuk tulang belakang semi fleksi
Jumlah trombosit 303.000 150000-350000 /mm3
Ektremitas Bentuk normal, gerakan aktif, tidak ada
atas kelainan
Ektremitas Bentuk normal, gerakan aktif, tidak ada
bawah kelainan Karbohidrat      

Genetalia Jenis kelamin perempuan, anus berlubang, Glukosa sewaktu 77 76-110 mg/dl

labia mayora besar, labia minora kecil,


Faal Hati/ Jantung      
warna kemerahan, tampak bersih, tidak ada
kelainan. Bilirubin total 15.89 0.1-12.6 mg/dl

Kulit Kulit teraba hangat dan halus, kremer Bilirubin direk 0.76 <0.20 mg/dl
derajat V, kulit ikterik
Bilirubin indirek 15.13 - mg/dl
NALISA DATA

Data Etiologi Masalah keperawatan


Ds: Hati Ikterik Neonatus
Ds:- BBLR Risiko Hipotermia
Do: ↓ (0024)
Do: ↓ (D.0140)
-adanya icterus pada Konjugasi bilirubin
- Suhu tubuh bayi Permukaan tubuh relative lebih
kulit belum baik
36,5℃ luas
- Kulit teraba - Bilirubin Total 15.89 ↓

dingin mg/dl
- Suhu tubuh Hiperbilirubin
Permaparan dengan suhu luar
dibawah normal - Bilirubin direk 0.76

- Bayi tampak ↓ mg/dl
menggigil Ikterik neonatus
Kehilangan panas - Bilirubin indirek 15.13
mg/dl

Risiko hipotermia Ds : Fisiologis Menyusui tidak efektif

Ds: - BBLR Resiko infeksi Do : ↓ (D.0029)

Do: tali pusat masih basah ↓ (0412) -mulut bayi terpasang Prolactin meningkat
dan masih rapuh OGT
Prematuritas ↓
-reflek hisap/ menelan
↓ Refleks menelan belum
lemah
sempurna
Penurunan daya tahan tubuh
 
↓ ↓

Resiko infeksi Menyusui tidak efektif


DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/ tanggal Diagnosa Keperawatan


1 19 desember 2022 Menyusui tidak efektif b.d kelemahan hisap/ menelan

DS:

DO: terpasang OGT, refleks hisap/menelan lemah


2 19 desember 2022 Ikterik Neonatus b.d penurunan berat badan abnormal

DS:

DO: adanya icterus, Bilirubin Total 15.89 mg/dl, Bilirubin direk 0.76 mg/dl,
Bilirubin indirek 15.13 mg/dl.
3 19 desember 2022 Resiko hipotermia b.d perubahan suhu intra dan ekstra uterine

DS:

DO: suhu tubuh bayi 36℃, kulit teraba dingin, bayi tampak menggigil.
4 19 desember 2022 Resiko infeksi b.d adaya luka pemotongan tali pusat

DS:
DO: tali pusat masih basah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2 Ikterik Setelah dilakukan (I.03091)


No Diagnosa Tujuan Intervensi Neonatus tindakan keperawatan Observasi :
keperawatan selama 2x24 jam ikterik
1 Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan (I.12393) (D.0024) -Monitor ikterik pada sclera pada kulit bayi
pada kulit menurun
tindakan keperawatan dengan kriteria hasil: -Monitor suhu dan tanda vital
(D.0029) Observasi:
selama 2x 24 jam bayi
-berat badan meningkat -Monitor efek samping fototerapi
  sudah mulai -Identifikasi kesiapan dan
hisap/menelan kemampuan informasi Terapeutik :
-kulit kuning menurun
dengan kriteria hasil :
-Sediakan lampu fototerapi dan incubator bayi
-Identifikasi tujuan atau keinginan -nilai bilirubin normal
- Reflek hisap kuat menyusui -Lepaskan pakaian bayi kecuali popok

- Intake ASI/PASI Terapeutik: -Berikan penutup mata pada bayi

adekuat
-Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit
-Sediakan materi dan media
bayi (30cm)
pendidikan kesehatan
-Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi
-Dukung ibu meningkatkan secara berkelanjutan
kepercayaan diri dalam menyusui
-Gunakan linen untuk alas bayi
Edukasi:
Edukasi :

-Berikan konseling menyusui - Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit

-Jelaskan manfaat menyusui bagi Kolaborasi :


ibu dann bayi
-Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin
direk dan indirek.
-Ajarkan perawatan payudara
postpartum
3. Risiko Setelah di lakukan tindakan (I.14507)
hipotermia keperawatan selama 1x24
Observasi: 4. Resiko infeksi Setelah dilakukan (I.14539)
jam suhu tubuh bayi stabil
(D.0140) tindakan
kriteria hasil: -Monitor suhu tubuh (D.0142) Observasi:
keperawatan
-suhu tubuh dalam batas -Identifikasi selama 1x 24 jam -Monitor tanda dan gejala
normal (36,5-37,5℃) penyebab tidak terjadi infeksi infeksi local dan sistemik

hipotermia kriteria hasil :


-tidak ada sianosis Terapeutik:
-Monitor tanda dan -bayi bebas dari
-kulit terasa hangat -Cuci tangan sebelum dan
gejala hipotermia tanda dan gejala
sesudah kontak dengan
-tanda tanda vital dalam infeksi
Terapeutik: pasien
batas normal
-Sediakan -Pertahankan teknik aseptic
lingkungan yang
-Monitor keadaan luka
hangat (pakai
selimbut) -Gunakan APD

-Ganti pakaian Edukasi:


apabila basah
- Jelaskan tanda dan gejala
-Lakukakan infeksi
penghangatan pasif
- Jaga kebersihan tali pusat
dan aktif
Kolaborasi:
Kolaborasi:
-Kolaborasi pemberian
-Kolaborasi
imunisasi
pemberian therapi
19/12/ Ikterik -Memonitor ikterik pada kulit Kel 1 S: - Kel 1
PLEMENTASI 22 Neonatus bayi
R: derajat V pada daerah   O:
Senin telapak tangan sampai telapak
kaki   - Kulit bayi tampak
Hari Dx Implementasi dan Para Evaluasi Par 12.02   masih kuning
-Memonitor suhu dan tanda Kel 1
Respon f af pagi vital -Berat badan bayi
tanggal   2050 gram
R: 36,6 ℃
-Mengidentifikasi  
19/12/2 Menyusui Kel 1 S: - Kel -Memonitor efek samping
Kel 1 A: Masalah belum
kesiapan dan kemampuan teratasi
2 tidak efektif informasi 1 fototerapi Kel 1
O:
  R: kulit bayi tampak kering P: Lanjutkan
R: ibu bayi menerima     intervensi
Senin - Refleks hisap -Menyediakan lampu
informasi Kel 1 kurang sempurna fototerapi dan incubator bayi Kel 1
  R: bayi dilakukan fototerapi
12.02  
-Mendukung ibu   -Berat badan bayi  
2050 gram -Memberikan penutup mata
meningkatkan Kel 1
Pagi pada bayi
kepercayaan diri dalam   R: bayi memakai penutup mata
- Bayi terpasang ogt  
menyusui  
R: ibu kooperatif dalam -Mengukur jarak antara lampu  
Kel 1 A: Masalah teratasi dan permukaan kulit bayi
menyusui bayi nya sebagian (30cm) Kel 1
    R: diberikan jarak antara
-Memberikan konseling P: Pertahankan lampu dan bayi  
 
menyusui   intervensi -Membiarkan tubuh bayi  
R: dilakukan penyuluhan terpapar sinar fototerapi secara
berkelanjutan Kel 1
teknik menyusui yang Kel 1
R: bayi disimpan ditempat
baik dan benar fototerapi
     
-mengajarkan perawatan -Berkolaborasi pemeriksaan
  darah vena bilirubin direk dan
payudara postpartum indirek.
R: dilakukan penyuluhan R:
teknik atau menejemen -Bilirubin direk: 0,76 mg/dl
-Bilirubin indirek: 15,13 mg/dl
laktasi
 
19/12/ Resiko -Memonitor suhu tubuh Kel 1 S: Kel 1
22 Hipotermia R: 36,6℃ O:
 
Senin -Mengidentifikasi penyebab -Suhu tubuh stabil 36,6℃
Kel 1
hipotermia -Tidak ada sianosis
12.02
R: mengetahui dan paham  
-Kulit teraba hangat
pagi penyebab hipotermia
  -Nadi 139 x/menit
-Memonitor tanda dan gejala
Kel 1 -Respirasi 50 x/menit
hipotermia
R: Suhu 36,6℃   A: Masalah teratasi
  v P: Pertahankan
-Menyediakan lingkungan Kel 1
intervensi 19/12/ Resiko -Memonitor tanda dan Kel 1 S: Kel 1
yang hangat
gejala infeksi local
R : bayi menggunakan selimut   22 Infeksi O:
dan sistemik  
dan handuk R: tali pusat msih
  Senin -Tali pusat masih
  basah Kel 1 basah
 
-Melakukakan penghangatan Kel 1 12.02 -Memonitor keadaan Kel 1 -Tidak ada tanda
pasif dan aktif luka tanda infeksi, tidak
R: bayi diletakan di impant   pagi R: perawatan tali ada rembesan,
 
warmer pusat tidak ada edema
   
   
 
-Kolaborasi pemberian therapi -Berkolaborasi A: Masalah belum
Kel 1 teratasi
R: pemberian imunisasi
 
R: Pemberian
1. Neo K 1 mg   P: Pertahankan
imunisasi HBO
intervensi
2. Gentamicin 2 tetes
 
3. Nymico 4x4,5
 

 
KESIMPULAN
Pada kasus ini bayi D, berdasarkan anamnesis ditemukan adanya gejala asfiksia sedang dengan

nilai afgar score yaitu 5,6. Sedangkan berdasarkan pemeriksaan penunjang bayi D mengalami

ikterik neonatus dengan bilirubin total 15,89 mg/dl, bilirubin direk 0,76 mg/dl dan bilirubin indirek

15,13 mg/dl menunjukkan termasuk nilai kremer derajat V. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi

138x/menit dan respirasi 52x/menit, dan pasien didiagnosis BBLR.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai