Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DIRI

Rustafariningsih
RS Jiwa Menur Surabaya
PENGERTIAN
Konsep Diri adalah
Semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan
pendirian yang diketahui tentang dirinya dan
mempengaruhi individu berhubungan dengan orang
lain (Stuart & Laraia, 2001).
Cara individu memandang dirinya secara utuh
baik biologis, emosional, sosial, intelektual dan
spiritual.
RENTANG RESPON
Respon adaptif Respon
maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas

Cara individu memandang dirinya memp. dampak pd aspek


psikologis.
Pandangan yang realistis thp dirinya (menerima & menyukai
tubuhnya ) memberi rasa aman terhindar dari cemas
dan meningkatkan harga dirinya mampu sukses di dalam
kehidupannya
KOMPONEN KONSEP DIRI
Citra diri (Body image)
Ideal diri
Harga diri (Self esteem)
Peran
Identitas
CITRA TUBUH (BODY IMAGE)
Adalah kumpulan sikap individu yang disadari maupun
yang tidak, terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa
lalu atau sekarang mengenai ukuran, fungsi, penampilan
dan potensi yang dimiliki.

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang


tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang
sering kontak dengan tubuh.
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN
CITRA TUBUH
Menolak melihat, menyentuh bagian tubuh yang
berubah
Tidak menerima perubahan tubuh yang telah
terjadi atau akan terjadi
Menolak penjelasan perubahan bagian tubuh
Persepsi negatif terhadap tubuh
Preokupasi pada bagian tubuh yang hilang
Mengungkapkan keputusasaan
Mengungkapkan ketakutan.
MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN TIMBUL
Gangguan citra tubuh
Gangguan harga diri

Sejak lahir sampai dengan meninggal, selama 24 jam


individu berhubungan dengan tubuhnya sehingga
setiap perubahan tubuh akan mempengaruhi
kehidupan individu.
IDEAL DIRI
Adalah persepsi individu tentang seharusnya
berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan
atau nilai yang diyakini.
Ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung
respek terhadap diri, tetapi tidak terlalu tinggi,
terlalu menuntut, samar-samar atau kabur.
Gangguan ideal diri adalah
Ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan
tidak realistis, samar, tidak jelas dan cenderung
menuntut.
TANDA DAN GEJALA YANG DAPAT
DIKAJI
Mengungkapkan keputusasaan tentang
penyakitnya
Misal : saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas
operasi di muka saya, kaki saya yang dioperasi membuat
saya tidak bisa bermain bola lagi, dst.

Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi


Misal ; saya pasti bisa sembuh (padahal prognosa
penyakitnya jelek), setelah saya sehat saya akan sekolah
lagi (padahal penyakitnya membuat klien tidak mungkin
sekolah lagi).
MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN TIMBUL
Ideal diri yang tidak realistis
Gangguan harga diri : harga diri rendah
Keputusasaan
Ketidakberdayaan

Ideal diri pada anak-anak dipengaruhi oleh orang


yang penting pada dirinya (yang memberi
tuntunan, harapan)
Ideal diri pada remaja dibentuk melalui proses
identifikasi pada orang tua, guru, teman.
PERAN
Adalah serangkaian pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan
yang diharapkan oleh masyarakat sesuai posisinya di
masyarakat atau kelompok sosial.

Gangguan penampilan peran adalah


Berubah atau berhentinya fungsi peran yang disebabkan
oleh penyakit, proses menua.
STRESS PERAN
 Konflik peran
Dua peran yang saling berlawanan
Ex. Peran sebagai ayah dan peran sebagai penegak hukum.
 Peran yang tidak jelas
Individu diberi peran yang tidak jelas
Ex. Sebagai direktur tetapi tidak jelas apa yang harus dilakukan
 Peran yang tidak sesuai
Ex. Individu sebagai model harus menggunakan pakaian terbuka
tidak sesuai dengan nilai individu
 Peran berlebih
Individu menerima banyak peran
Ex. Peran sebagi istri, ibu, mahasiswa, pegawai, dosen.
TANDA DAN GEJALA YANG
DAPAT DIKAJI

Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran


Ketidakpuasan peran
Kegagalan menjalankan peran baru
Ketegangan menjalankan peran
Kurang tanggung jawab
Apatis/bosan/jenuh dan putus asa
MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN TIMBUL

Perubahan penampilan peran


Gangguan harga diri
Keputusasaan
Ketidakberdayaan
IDENTITAS DIRI
Adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang
bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri.
Identitas ditandai dengan kemampuan memandang diri
sendiri berbeda dengan orang lain, mempunyai
percaya diri, dapat mengontrol diri, mempunyai
persepsi tentang peran dan citra diri.
CIRI INDIVIDU DENGAN IDENTITAS
DIRI YANG POSITIF
Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah
dari orang lain
Mengingkari jenis kelamin sendiri
Memandang pelbagai aspek diri sebagai suatu
keselarasan
Menilai diri sesuai penilaian masyarakat
Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan
yang akan datang
Mempunyai tujuan, nilai yang disadari
GANGGUAN IDENTITAS DIRI
Adalah kekaburan atau ketidakpastian memandang
diri sendiri. Penuh keraguan, sukar menetapkan
keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.
Tanda dan gejala yang dapat dikaji
 Tidak percaya diri
 Sukar nmengambil keputusan
 Ketergantungan
 Masalah dalam hubungan interpersonal
 Ragu atau tidak yakin terhadap keinginan
 Projeksi (menyalahkan oarang lain)
MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN TIMBUL

Gangguan identitas diri


Perubahan penampilan peran
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
HARGA DIRI (SELF-ESTEEM)
Yi : penilaian individu thd hasil yang dicapai dan
menganalisa sejauhmana perilaku memenuhi ideal diri
Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan
dan perhatian
Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering
mengalami keberhasilan, sebaliknya individu akan
merasa harga dirinya rendah bila sering mengalami
kegagalan, tidak dicintai atau tidak diterima lingkungan
Macam
Situasional
 Terjadi secara tiba-tiba (ex. kecelakaan, operasi, PHK,
perceraian, putus sekolah, dll)
Kronik
 Perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit atau dirawat (ex. Gangguan fisik
kronis, gangguan jiwa)
Tanda dan Gejala
Perasaan malu terhadap diri sendiri
Rasa bersalah
Merendahkan martabat
Percaya diri kurang
Kontak mata kurang
Masalah Keperawatan
Gangguan harga diri : HDR situasional atau kronik
Isolasi sosial : menarik diri
Rrsiko perilaku kekerasan
Konsep Diri Positif
Citra tubuh positif atau sesuai
Ideal diri realistis
Harga diri positif
Penampilan peran memuaskan
Identitas diri jelas
ASUHAN KEPERAWATAN
 Faktor Predisposisi
o Citra tubuh
 Kehilangan/kerusakan bagian tubuh, proses penyakit & dampak pd
struktur/fungsi tubuh, proses pengobatan
o Harga diri
 Penolakan, kesalahan/kegagalan berulang, tdk mampu mencapai standar
o Ideal diri
 Cita-cita terlalu tinggi, harapan tdk sesuai dg kenyataan
o Peran
 Tututan peran kerja, harapan peran kultural
o Identitas diri
 Ketdk percayaan orang tua, tekanan peer group
Faktor Presipitasi
Trauma
• Situasi yg membuat individu sulit menyesuaikan diri (ex
penganiayaan, menyaksikan kejadian yg mengancam
kehidupan)
Ketegangan Peran
• Rasa frustasi saat individu tdk mampu melakukan peran yg
bertentangan dg hati
• Terjadi pd individu yg mempunyai dua harapan yg
bertentangan & tdk dapat dipenuhi
Perilaku – Citra Tubuh
Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh
tertentu
Menolak bercermin
Tdk mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh
Menyangkal kecacatan
Perilaku – Harga Diri Rendah
Mengkritik diri sendiri dan orang lain
Merasa paling penting
Merasa tidak mampu
Merasa bersalah
Mudah tersinggung
Perasaan negatif terhadap tubuhnya
Pesimis terhadap hidup
Perilaku – Kerancuan Identitas
Kepribadian bertetangan
Perasaan hampa
Perasaan mengambang tentang dirinya
Tdk mampu empati thd orang lain
Diagnosa Keperawatan
Gangguan harga diri : HDR situasional atau kronis
Gangguan citra tubuh
Ideal diri tdk realistik
Gangguan identitas personal
Perubahan penampilan peran
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
Isolasi sosial
Resiko perilaku kekerasan
Pohon Masalah
KIS : MD Waham Resti PK

Gangguan konsep diri :


HDR
GG Citra Tubuh
Penampilan peran

Koping Individu Tdk Efektif


Tujuan Tindakan Keperawatan
1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat
digunakan
3. Klien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang
sesuai kemampuan
4. Klien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih,
sesuai kemampuan
5. Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan
kegiatan yang sudah dilatih
Tindakan Keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan Tindakan
Harga diri rendah Sp 1 P 1. Mengidenfikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki klien
2. Membantu klien menilai
kemampuan klien yang masih
dapat digunakan
3. Membantu klien memilih
kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien
4. Melatih klien sesuai kemampuan
yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Tindakan Keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan
Tindakan
Harga diri rendah Sp 2 P 1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Tindakan Keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan
Tindakan
Harga diri Sp 1 K 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
rendah keluarga dalam merawat klien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga
diri rendah yang dialami klien beserta proses
terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat klien harga diri
Sp 2 K rendah

1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat


klien dengan harga diri rendah
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
Sp 3 K langsung kepada klien harga diri rendah

1. Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di


rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang

Anda mungkin juga menyukai