Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN

DOSIS OBAT
Prinsip 6 Benar
1. Benar Obat
2. Benar Dosis
3. Benar pasien
4. Benar cara pemberian obat
5. Benar waktu
6. Benar Pendokumentasian
Benar Obat
• Sebelum mempersiapkan obat, perawat
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali
yaitu :
1. Ketika memindahkan obat dari tempat
penyimpanan obat.
2. Saat obat di programkan.
3. Saat mengembalikan ke tempat penyimpanan.
Benar Dosis
• Untuk menghindari kesalahan pemberian
obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat
standar seperti :
1. Obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas
ukur, spuit atau sendok khusus.
2. Alat untuk membelah tablet dan lain-lain
sehingga perhitungan obat benar untuk
diberikan kepada pasien.
Benar Pasien
• Obat yang akan diberikan hendaknya benar
pada pasien yang diprogramkan dengan cara :

Mengidentifikasi kebenaran obat dengan


mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien.
Benar Cara Pemberian Obat
• Saat melakukan injeksi, rute yang benar
sangat penting.
• Menyiapkan injeksi hanya hanya dari obat
yang ditetapkan untuk penggunaan
parenteral.
RUMUS
• Dosis yang diprogramkan X Jumlah yang tersedia = Jumlah yang diberikan
Dosis yang tersedia

Keterangan :
Dosis yang diprogramkan = jumlah obat murni yang diresepkan dokter untuk seorang
klien.
Dosis yang tersedia = berat atau volume obat yang tersedia dalam satuan yang
disuplay oleh farmasi.
Jumlah yang tersedia = satuan dasar atau jumlah obat yang mengandung dosis yang
tersedia.
Jumlah yang diberikan selalu ditulis dalam satuan yang sama dengan jumlah yang
tersedia.
Benar Waktu
• Pemberian obat harus benar-benar sesuai
dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat.
Benar Pendokumentasian
• Setiap tindakan pemberian obat harus
didokumentasikan meliputi nama pasien,
nama obat , jam pemberian obat,cara
pemberian obat dan reaksi obat setelah
diberikan.
Cara Mencegah Kesalahan Pemberian Obat :

• Baca label obat dengan teliti karena banyak produk obat tersedia dalam kotak,
warna dan bentuk yang sama
• Pertanyakan pemberian banyaknya tablet atau vial yang diberikan untuk dosis
tunggal
• Waspadai obat-obatan yang bernama sama
• Cermati angka dibelakang koma
• Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba berlebih
• Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim diprogramkan, konsultasikan
kepada sumbernya
• Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama pendek atau singkatan tidak
resmi
• Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca
• Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Juga minta klien menyebutkan nama
lengkapnya. Cermati nama yang tertera pada tanda pengenal.
• Cermati equivalen (contoh : dibaca miligram, padahal mililiter)
Sistem Metrik
• Sistem desimal berdasar kelipatan 10. Unit dasar dari pengukuran
adalah gram (g) untuk berat; liter (l,L) untuk volume; dan meter (m )
untuk pengukuran panjang.
• Unit metrik yang paling sering dipakai dalam penulisan obat adalah:
1 g = 1000 mg
• 1 L = 1000 mL
• 1 mg= 1000 µ (mkg)
• Untuk dapat mengkonversi suatu jumlah, satu dari nilai-nilai harus
diketahui, seperti gram atau miligram, liter atau mililiter, dan miligram
atau mikrogram.
• Gram , liter, dan meter adalah unit yang lebih besar.
• Miligram (mg), mililiter (ml), dan milimeter (mm) adalah unit yang
lebih kecil.
Penghitungan Dosis Obat

• Perawat dapat menggunakan rumus


sederhana dalam banyak tipe kalkulasi dosis.
Rumus berikut dapat digunakan ketika
perawat mempersiapkan obat dalam benuk
padat atau cair :
Dosis yang diprogramkan x Jumlah yang tersedia= Jumlah yang berikan

Dosis yang tersedia


Keterangan :

• Dosis yang diprogramkan adalah jumlah obat murni


yang diresepkan dokter untuk seorang klien.
• Dosis yang tersedia adalah berat atau volume obat
yang tersedia dalam satuan yang di suplay oleh
farmasi.
• Jumlah yang tersedia adalah satuan dasar atau
jumlah obat yang mengandung dosis yang tersedia.
• Jumlah yang akan diberikan selalu ditulis dalam
satuan yang sama dengan satuan jumlah yang
tersedia
Contoh 1

• Dokter mengintruksikan kilen diberi Ranitidin 25 mg IV,


berarti dosis yang di programkan adalah 25 mg. Obat
tersedia dalam ampul yang mengandung 25 mg / 1 ml,
berarti dosis yang tersedia adalah 25 mg dalam sediaan
1 ml. Rumus diaplikasikan sebagai berikut :
Dosis yang diprogramkan x Jumlah yang tersedia= Jumlah yang berikan

Dosis yang tersedia

25 mg x 1 ml = 1 ml
25 mg
Soal 2
• Dokter mengintruksikan kilen diberi
Diphenhydramine HCL 20 mg IM, berarti dosis yang
di programkan adalah 20 mg. Obat tersedia dalam
vial yang mengandung 10 mg / 1 ml, berarti dosis
yang tersedia adalah 10 mg dalam sediaan 1 ml.
Rumus diaplikasikan sebagai berikut :
Dosis yang diprogramkan x Jumlah yang tersedia= Jumlah yang berikan
Dosis yang tersedia
20 mg x 1 ml = 2 ml
10 mg
Soal 3

• Dokter mengintruksikan kilen diberi Heparin 5000 unit


IV, berarti dosis yang di programkan adalah 5000 unit.
Obat tersedia dalam ampul yang mengandung 10000 / 1
ml, berarti dosis yang tersedia adalah 10000 mg dalam
sediaan 1 ml. Rumus diaplikasikan sebagai berikut :
Dosis yang diprogramkan x Jumlah yang tersedia= Jumlah yang
berikan
Dosis yang tersedia
5000 x 1 ml = 0,5 ml
10000
Soal 4

• Dokter mengintruksikan kilen diberi KCl 20 mEq IV,


berarti dosis yang di programkan adalah 20 mEq.
Obat tersedia dalam vial yang mengandung 10 mEq
/ 5 ml, berarti dosis yang tersedia adalah 10 mEq
dalam sediaan 5 ml. Rumus diaplikasikan sebagai
berikut :
Dosis yang diprogramkan x Jumlah yang tersedia= Jumlah yang berikan
Dosis yang tersedia

20 mEq x 1 ml = 2 ml
10 mEq
Perhitungan ml pada skala di spuit
Spuit Insulin

Anda mungkin juga menyukai