Anda di halaman 1dari 7

Hukum acara perdata

Pembuktian
Nurhalisa 2120203874230037
Nurqafifah 2130203874230028
Pembahasan

1) Apa Pengertian Pembuktian?


2) Bagaimana Pembagian Beban Pembuktian?
3) Bagaimana Alat- Alat Pembuktian?
A. Pengertian
Pembuktian
Hukum Pembuktian memegang peranan atau
menduduki tempat yang amat penting dalam Hukum
Acara Perdata, karena dikabulkan atau ditolaknya
suatu gugatan bergantung pada terbukti atau tidaknya
gugatan tersebut di depan pengadilan. Jadi secara
formal, Hukum Pembuktian itu mengatur cara
bagaimana mengadakan pembuktian seperti terdapat
di dalam HIR dan Rbg.
B. Pembagian
Beban Gugatan
Pembagian beban pembuktian merupakan tugas
Pengadilan atau Hakim semata-mata, artinya bahwa
Hakimlah yang akan menentukan apa yang hams
dibuktikan dan pihak mana yang akan memikul
resiko beban pembuktian. Tugas ini bukanlah tugas
yang mudah. Tugas ini harus sungguh-sungguh
dijalankan, dalam arti tidak dilakukan dengan begitu
saja, yaitu dengan memberikan kepada salah satu
pihak suatu kewajiban pembuktian.
C. Alat-Alat
Pembuktian
Alat bukti yang dimaksud adalah bahan-bahan yang dipakai
untuk pembuktian dalam suatu perkara perdata di muka
sidang Pengadilan. Dalam perkara perdata ada lima (5)
macam alat bukti seperti yang tertulis dalam Pasal 164 HIR
/ 284 RBg I 1866 BW, yaitu: bukti tulisan / surat, bukti
saksi, persangkaan, pengakuan dan bukti sumpah .
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai