Anda di halaman 1dari 14

BUDAYA

ORGANISASI
BY SAFRUDIN BAIT
A. PENGERTIAN BUDAYA
ORGANISASI
Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai-nilai dan
norma yang di kembangkan dalam organisasi yang di jadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan intergrasi internal.
B. LANDASAN PENERAPAN
BUDAYA ORGANISASI
Pelaksanaan perusahaan di Indonesia sangat memprihatinkan karena masih banyak
pimpinan dan manajer yang melupakan moral. Tampaknya, mereka terpengaruh oleh
budaya barat yang kapitalis, mereka lupa bahwa bekerja itu beribadah dan tanggung
jawabnya tidak hanya di dunia saja, tetapi di akhirat nanti.
C. TUJUAN PENERAPAN
BUDAYA ORGANISASI
Tujuan penerapan budaya organisasi adalah agar seluruh individu dalam
perusahaan atau organisasi mematuhi dan pedoman pada system nilai keyakianan
dan norma-norma yang berlaku dalam perusahaan atau oganisasi tersebut.
D. BUDAYA ORGANISASI
SEBAGAI INPUT
1. Pendiri Organisasi
Taliziduhu Ndraha (1997:65)
mengemukakan bahwa: “budaya 2. Pemilik organisasi
organisasi sebagai input terdiri dari 3. Sumber daya manusia
pendiri organisasi, pemilik organisasi, 4. Pihak yang berkepentingan
sumber daya manusia, pihak yang 5. Masyarakat
berkepentingan, dan masyarakat”.

Berdasarkan pendapat Taliziduhu Ndraha


tersebut penulis menguraikan bahwa
budaya organisasi sebagai input adalah
sebagai berikut :
E. TINGKATAN ANALISIS
BUDAYA ORGANISASI
Ada tiga tingkatan dalam menganalisis budaya organisasi, yaitu: Pertama, budaya
organisasi yang tampak (observable culture). Kedua , nilai-nilai yang
dikontribusika (share values) dan ketiga, asumsi-asumsi umum (common
assumptions
F. PENENAMAN BUDAYA ORGANISASI
KEPADA PIMPINAN DAN MANAJER
Penerapan budaya organisasi sangat di tentukan oleh pimpinan organisasi yang
bersangkutan. Pimpinan dan manajer harus memiliki komitmen yang kuat
memegang teguh dan menerapkan budaya organisasi.
G. PROSES SOSIALISASI
BUDAYA ORGANISASI
Fred Luthans (1989:58) mengemukakan tahapan proses sosialisasibudaya
organisasi adalah :”
Pemilihan personel tingkat awal, penempatan pada pekerjaan,
penguasaan pekerjaan,
pengukuran dan penghargaan kinerja, kepatuhan, terhadap nilai-nilai
penting, penguatan cerita dan
foklove, pengakuan dan promosi .”
H. BUDAYA ORGANISASI
Fungsi budaya organisasi dapat membantu mangatasi masalah adaptasi eksternal
dan integritas koperasi. Hal ini sesuai dengan pendapat john R. Schermerhorn dan
james G. Hunt (1991 : 344) bahwa: “Budaya suatu organisasi dapat membantunya
mengatasi masalah adaptasi eksternal
dan integrase internal”
I . HUBUNGAN POLA PERILAKU
KEPEMIMPINAN ORIENTASI PRESTASI
DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN
PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI
Secara teoretik tampak jelas hubungan antara pola perilaku kepemimpinan
orientasi prestasi dengan motivasi berprestasi dan penerapan budaya organisasi
koperasi .
J. CONTOH PENERAPAN
BUDAYA ORGANISASI PADA
KOPERASI
Penerapan budaya organisasi pada koperasi sangat di tentukan oleh pimpinan
organisasi koperasi yang bersangkutan, pengurus dan manajer koperasi harus
memiliki komitmen yang kuat untuk memegang teguh dan menerapkan budaya
organisasi perlu di tanamkan terlebih dahulu kepada pimpinan koperasi (pengurus
dan manajer), setelah itu baru dapat disosialisasikan kepada karyawan dan
anggota koperasi.
L. KARAKTERISTIK
KOPERASI BERBUDAYA
ORGANISASI KUAT
Karakteristik koperasi berbudaya organisasi kuat adalah tersosialisasikannya budaya
organisasi pada koperasi, elaksanaan budaya organisasi secara konsiten dan berfungsinya
budaya organisasi dalam mengatasi masalah integrase internal dan adaptasi eksternal.
KESIMPULAN
Organisasi koperasi yang berbudaya kuat akan mencapai kinerja organisasi secara
maksimal dan mampu memberikan citra positif bagi perkembangan organisasi
koperasinya. Oleh karena itu, di perlukan penerapan budaya organisasi pada
koperasi yang berlandaskan pada moral.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai