Disampaikan Oleh:
Ns. Sukma Ayu, M.Kep, Sp.Kep.J
PENDAHULUAN
TINDAKAN INTENSIF
KEDARURATAN PSIKIATRI
Gangguan pikiran, perasaan, perilaku dan atau sosial
yang membahayakan diri sendiri atau orang lain yang
membutuhkan tindakan intensif yang segera.
Perawat -
Perawat
Dokter
Profesi Lain
Umum/Psikiater
PROSES KEPERAWATAN di UPIP
Pengkajian
Evaluasi Diagnosis
Implementasi Perencanaan
PROSES PERAWATAN INTENSIF
Tindakan Intensive 1:
o Observasi ketat (setiap 15 – 30 menit)
o Pemenuhan kebutuhan dasar (makan, minum, perawatan diri)
o Manajemen pengamanan pasien yang efektif
o Terapi modalitas: terapi musik.
o Psikofarmakoterapi intensif:: efektif dan rasional (titrasi
psikofarmaka)
Evaluasi
o Evaluasi RUFA setiap shift untuk indikasi tindakan intensif 2
TINDAKAN INTENSIF 2
Indikasi :
o Pasien dengan skor 11-20 skala RUFA
Prinsip tindakan
o Observasi lanjutan dari fase krisis
(tiap 30 menit – 1 jam)
o Pencegahan cedera pada pasien, orang lain dan
lingkungan
TINDAKAN INTENSIF 2 (lanjutan..)
Tindakan intensif 2:
o Observasi 30 menit – 1 jam
o Tindakan keperawatan intensif 2
o Terapi modalitas: terapi musik dan terapi olah raga.
o Psikofarmaka dengan dosis optimal (mungkin masih
perlu parenteral)
Evaluasi
Evaluasi RUFA setiap shift untuk indikasi tindakan
intensif 2
TINDAKAN INTENSIF 3
Indikasi :
o Pasien dengan skor 21-30 skala RUFA
Prinsip tindakan
o Observasi setiap 2 – 4 jam
o Awal perawatan mandiri pasien
TINDAKAN INTENSIF 3 (lanjutan..)
Tindakan intensif 3:
o Observasi setiap 2 – 4 jam
o Tindakan keperawatan intermediate dimulai (Sp 1, 2)
o Terapi modalitas: terapi musik, terapi olah raga dan life skill
therapy.
o Psikofarmaka: dosis optimal, per oral.
Evaluasi
o Evaluasi RUFA setiap shift untuk indikasi rujukan:
Ke perawat CMHN di Puskesmas
Ke ruang rawat intermediate
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI PSYCHIATRIC
INTENSIVE CARE UNIT
Perilaku Kekerasan dan Risiko Perilaku
Kekerasan
Halusinasi
Waham
Risiko Bunuh Diri
Isolasi Sosial
Ansietas Berat – Panik
Putus Zat/ Over dosis
Defisit Perawatan Diri
RUFA PERILAKU KEKERASAN
Domain Intensif I Intensif II Intensif III
1 - 10 11 - 20 21 - 30
Pikiran Orang lain / makhluk Orang lain / makhluk Orang lain / makhluk
lain mengancam lain mengancam lain mengancam
Perasaan Marah dan jengkel Marah dan jengkel Kadang marah dan
terus-menerus (seringkali) jengkel, sering tenang
Tindakan Terus-menerus Hanya mengancam Kadang-kadang masing
mengancam orang lain secara verbal mengancam secara
(verbal) Tidak ada tindakan verbal.
Terus-menerus berusaha kekerasan fisik Komunikasi cukup
mencederai orang lain Komunikasi kacau koheren
(fisik)
Komunikasi sangat
kacau
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PERILAKU
KEKERASAN
Intensif I Intensif II Intensif III
• Kendalikan secara • Dengarkan keluhan • Dengarkan keluhan
verbal pasien tanpa pasien
• Pengikatan ATAU menghakimi • Latih cara
Isolasi • Latih cara fisik mengendalikan
• Psikofarmaka: anti mengendalikan marah dengan cara
psikotik marah: nafas verbal, spiritual.
parenteral, anti dalam • Pertahankan
ansietas • Beri psikofarmaka: pemberian
antipsikotik oral psikofarmaka oral:
anti psikotik
RUFA HALUSINASI
Domain Intensif I Intensif II Intensif III
1 - 10 11 - 20 21 - 30
Pikiran Sangat dikendalikan oleh isi Lebih dikendalikan oleh Masih bisa
halusinasi halusinasi, kadang-kadang mengendalikan diri
masih bisa mengendalikan
diri
Perasaan Takut, marah, “lucu” (tergantung Takut, marah, “lucu” Takut, marah, “lucu”
isi halusinasi) (tergantung isi halusinasi) (tergantung isi
halusinasi)
RUFA HALUSINASI
Domain Intensif I Intensif II Intensif III
1 - 10 11 - 20 21 - 30
Tindakan • Perilaku terteror semacam Perilaku lebih Meningkatnya tanda-
panik. dikendalikan oleh isi tanda sistem syaraf
• Risiko tinggi bunuh diri atau halusinasi. terhadap ansietas:
membunuh orang lain. Kesulitan berhubungan meningkatnya denyut
• Aktivitas fisik merefleksikan dengan orang lain. jantung, pernafasan, dan
halusinasi (kekerasan, Rentang perhatian tekanan darah).
agitasi, menarik diri, hanya beberapa detik Perhatian mulai sedikit
katatonia) atau menit. menyempit.
• Tak mampu berespon thd Gejala fisik seperti Asyik dengan
perintah yang kompleks ansietas berat (keringat pengalaman sensori dan
• Tak mampu berespon dingin, tremor, tak belum mampu
terhadap lebih dari satu mampu mengikuti membedakan halusinasi
orang perintah). dan kenyataan
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA HALUSINASI